BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008). Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu persepsi pencegahan hipertensi dan variabel terikat yaitu upaya pencegahan hipertensi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan belah lintang (Cross Sectional), dimana variabel sebab dan variabel akibat diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat (Notoatmodjo, 2010)
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di RW IV Kelurahan Sambiroto Semarang yang aktif di posbindu dan belum mengidap penyakit hipertensi berjumlah 35 lansia.
2. Sampel dan Teknik Sampling Sampel merupakan bagian yang diteliti atau sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam melakukan penelitian, dapat menggunakan seluruh objek atau dapat juga hanya dengan mengambil sebagian dari seluruh populasi (Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah lansia di RW IV Kelurahan Sambiroto Semarang. Adapun kriteria inklusinya adalah : a. Lansia yang bersedia menjadi responden b. Lansia yang mampu berkomunikasi dengan baik c. Berusia 60 tahun ke atas
32
d. Lansia yang tidak hipertensi Kriteria ekslusi : a. Sedang sakit kronis b. Mengalami komplikasi c. Tidak bersedia menjadi responden Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel penelitian.
C. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati/diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau “definisi Operasional”. (Notoadmodjo,2010).
Tablel 3.1 Definisi Operasional Variabel/sub variabel Persepsi kerentanan
Persepsi keparahan
Definisi Operasional Keadaan atau kondisi yang dapat menyebabkan peyakit hipertensi
Merupakan keyakinan lansia mengenai peyakit hipertensi yang jika tidak segera diatasi maka akan bretambah parah
Alat dan cara ukur
Hasil Ukur
Skala
Menggunakan kuesioner tentang persepsi kerentanan dengan jumlah pernyataan 12 Jawaban Sangat setuju nilai 4 Setuju nilai 3 Tidak setuju nilai 2 Sangat tidak setuju nilai 1 Menggunakan kuesioner tentang persepsi keparahan dengan jumlah pernyataan 11 Sangat setuju nilai 4 Setuju nilai 3 Tidak setuju nilai 2 Sangat tidak setuju nilai 1
Skor persepsi kerentanan dengan skor terendah 29 dan tertinggi 43, kategori 1. Tidak baik < median (36) 2. Baik ≥ median (36)
Interval
Skor persepsi keparahan dengan skor terendah 30 dan tertinggi 44, kategori 1. Tidak baik < median (35) 2. Baik ≥ median (35)
Interval
33
Variabel/sub variabel
Definisi Operasional
Alat dan cara ukur
Hasil Ukur
Skala
Persepsi manfaat
Penilaian keuntungan hasil tindakan untuk mencegah komplikasi hipertensi
Menggunakan kuesioner tentang persepsi manfaat dengan pernyataan 11 Jawaban Sangat setuju nilai 4 Setuju nilai 3 Tidak setuju nilai 2 Sangat tidak setuju nilai 1
Skor persepsi manfaat dengan skor terendah 30 dan tertinggi 43, kategori 1. Tidak baik < median (33) 2. Baik ≥ median (33)
Interval
Persepsi hambatan
Hambatan tindakan pencegahan keparahan hipertensi yang dirasakan tidak nyaman dan mahal
Skor persepsi hambatan dengan skor terendah 27 dan tertinggi 43, kategori 1. Tidak baik < mean (35,06) 2. Baik ≥ mean (35,06)
Interval
Upaya pencegahan hipertensi
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit hipertensi pada lansia
Menggunakan kuesioner tentang persepsi hambatan dengan pernyataan 12 jawaban Sangat setuju nilai 4 Setuju nilai 3 Tidak setuju nilai 2 Sangat tidak setuju nilai 1 Diukur dengan kuesioner tentang pencegahan Jawaban Ya skor 1 dan tidak skor 0
Skor pencegahan hipertensi dengan skor terendah 8 dan tertinggi 17, kategori 1. Tidak baik < median (35) 2. Baik ≥ median (35)
Interval
D. Tempat Penelitian Tempat penelitian telah dilakukan di Posbindu Bumi Asri RW IV Kelurahan Sambiroto Semarang.
E. Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan pada Bulan April tahun 2014.
F. Etika Penelitian Penelitian ini tidak boleh bertentangan dengan etika. Penelitian harus etis dalam arti hak responden harus dilindungi (Nursalam, 2008). Etika penelitian dimaksud yang meliputi :
34
1. Informed concent (Lembar Persetujuan Responden) Informed concent dalam hal ini berupa lembaran persetujuan, merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden. Peneliti memberikan penjelasan terkait penelitian kepada responden sebelum mengisi kuesioner. Responden yang bersedia untuk diteliti diminta untuk menandatangani informed concent yang telah peneliti siapkan, responden yang menolak untuk diteliti, peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden. 2. Anonimity (Kerahasiaan Identitas) Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden, sehingga hanya peneliti saja yang mengetahui hasil jawaban dari masing-masing responden. Selanjutnya peneliti hanya memberikan kode berupa nomor urut pada lembar koesioner yang urutannya hanya diketahui oleh peneliti saja.
3. Confidentiality (Kerahasiaan Informasi) Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi yang di dapat dari responden, dan itu dijamin oleh peneliti. Kerahasiaan informasi ini selanjutnya peneliti masukkan dalam bentuk kode-kode saja.
G. Alat Pengumpul Data 1. Alat penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terbagi dalam tiga kelompok yaitu : a. Kuesioner A yang berisi tentang biodata responden yang terdiri dari nomor, umur, jenis kelamin. Data ini digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian. b. Kuesioner B yang berisi tentang variabel persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi hambatan dan persepsi manfaat yang terdiri dari 46 pernyataan. Pengukuran variabel persepsi menggunakan skala Likert, yaitu pada pernyataan positif jawaban sangat setuju nilainya 4,
35
setuju nilai 3, tidak setuju nilai 2 dan sangat tidak setuju nilainya 1. pada pernyataan negatif jawaban sangat setuju nilainya 1, setuju nilai 2, tidak setuju nilai 3 dan sangat tidak setuju nilainya 4. c. Kuesioner C berisi tentang upaya pencegahan hipertensi pada lansia yang pengukurannya menggunakan skala Gutman dan terdiri dari 17 pertanyaan dengan jawaban Ya skor 1 dan tidak skor 0.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori-teori di tinjauan pustaka. Oleh karena itu kuesioner penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003).
Uji validitas ini akan peneliti lakukan terhadap 20 orang lansia dengan alasan uji coba terhadap 20 responden mampu membentuk kurva yang mendekati normal (Notoatmodjo, 2010) dan di RW I Kelurahan Kedungmundu Semarang dengan pertimbangan responden tersebut mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan responden penelitian. Pengujian validitas
dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi Pearson Product Moment untuk menghitung korelasi masingmasing pernyataan dengan skor total. Suatu instrumen dinyatakan valid jika koefisien korelasi (r) hitung > daripada koefisien korelasi (r) tabel pada taraf signifikan 5%. Besaran r tabel ditentukan dengan rumus df=n-k (df=20-2=18) sehingga dengan nilai df sebesar 18 didapatkan nilai r tabel sebesar 0,444 (Ghozali, 2006). Hasil uji validitas dinyatakan sebagai berikut:
36
1) Persepsi kerentanan: Hasil uji validitas ditemukan rentang nilai r hitung antara 0,482-0,849 yang lebih besar dari r tabel (0,44) sehingga dinyatakan valid. 2) Persepsi keparahan: Hasil uji validitas ditemukan terdapat 1 pernyataan yang tidak valid yaitu 10 sehingga dikeluarkan dari kosntruk, sementara nomor yang lain rentang nilai r hitung antara 0,473-0,856 yang lebih besar dari r tabel (0,44) sehingga dinyatakan valid. 3) Persepsi manfaat: Hasil uji validitas ditemukan terdapat 1 pernyataan yang tidak valid yaitu 8 sehingga dikeluarkan dari kosntruk, sementara nomor yang lain rentang nilai r hitung antara 0,567-0,846 yang lebih besar dari r tabel (0,44) sehingga dinyatakan valid. 4) Persepsi hambatan: Hasil uji validitas ditemukan rentang nilai r hitung antara 0,521-0,789 yang lebih besar dari r tabel (0,44) sehingga dinyatakan valid. 5) Upaya pencegahan: Hasil uji validitas ditemukan terdapat 3 pernyataan yang tidak valid yaitu 7,9 dan 19 sehingga dikeluarkan dari kosntruk, sementara nomor yang lain rentang nilai r hitung antara 0,466-0,809 yang lebih besar dari r tabel (0,44) sehingga dinyatakan valid
b. Uji Reliabilitas Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
koefisien
reliabilitas.
Pada
awalnya
tinggi-rendahnya
reliabilitas kuesioner tercermin oleh nilai cronbach alpha. Dimana apabila nilai cronbach alpha ≥ 0,60 maka kuesioner dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga apabila kuesioner terhadap pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulang-ulang maka jawaban responden akan sama (Ghozali, 2006). Hasi uji reliabilitas ditemukan sebagai berikut:
37
1) Persepsi kerentanan: hasil uji reliabilitas ditemukan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,915 yang lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel. 2) Persepsi keparahan: hasil uji reliabilitas ditemukan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,916 yang lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel. 3) Persepsi manfaat: hasil uji reliabilitas ditemukan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,934 yang lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel. 4) Persepsi hambaran: hasil uji reliabilitas ditemukan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,922 yang lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel. 5) Upaya pencegahan: hasil uji reliabilitas ditemukan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,930 yang lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.
H. Prosedur Pengumpulan Data Langkah-langkah
penelitian
ini
meliputi
pengumpulan
data
dengan
menggunakan kuesioner yang dilaksanakan dalam dua tahap sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Pada tahap ini peneliti melakukan penelusuran pustaka dari berbagai sumber yang berguna untuk penyusunan proposal penelitian. Peneliti kemudian mengajukan ijin penelitian melalui Kelurahan Sambiroto, Semarang. kemudian bekerja sama dengan ketua RW.IV, serta kader dan ketua posbindu RW.IV Sambiroto Semarang. Uji coba instrumen berupa uji validitas dan uji reliabilitas kuisioner tentang variable persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan, serta upaya pencegahan hipertensi dilakukan terhadap 20 lansia di RW I Kelurahan Kedungmundu, Semarang. Tahap pengambilan data dalam melakukan uji coba instrumen adalah sebagai berikut : peneliti mengajukan ijin di Kelurahan Kedungmundu Semarang. Kemudian
38
peneliti bekerjasama dengan RW.I, kader posbindu, serta ketua posbindu untuk mendapatkan daftar nama-nama lansia yang terdaftar di posbindu lansia. Setelah nama-nama lansia didapat, kemudian peneliti memilih 20 lansia yang dijadikan responden. Peneliti mendatangi satu persatu responden dengan mendatangi masing-masing rumahnya. Kemudian responden menjelaskan tujuan dari penelitian. Setelah responden setuju, responden diberikan informed concent sebagai pernyataan kesediaannya menjadi responden. Bagi responden yang bisa membaca, mereka mengisi kuisionernya sendiri, dan bagi yang tidak dapat membaca maka lansia dibacakan kuisioner dan peneliti yang akan mengisi sesuai dengan jawaban responden.
2. Tahap pelaksanaan Penelitian dilakukan di RW.IV Kelurahan Sambiroto, Semarang. Pada tahap ini peneliti melakukan : 1) peneliti mengajukan ijin di Kelurahan Sambiroto Semarang. Kemudian peneliti bekerjasama dengan RW.IV, kader posbindu, serta ketua posbindu untuk mendapatkan daftar nama-nama lansia yang terdaftar di posbindu lansia. Setelah nama-nama lansia didapat, kemudian peneliti memilih 35 lansia yang dijadikan responden, karena dalam penelitian ini data yang diambil adalah lansia yang belum mengidap penyakit hipertensi dan sesuai kriteria inklusi dan kriteria eksklusi untuk dijadikan sebagai responden. 2) Kemudian Peneliti mendatangi satu persatu responden dengan mendatangi masing-masing rumahnya. 3) Kemudian responden menjelaskan tujuan dari penelitian. Setelah responden setuju, responden diberikan informed concent sebagai pernyataan kesediaannya menjadi responden. Sedangkan untuk yang menolak untuk dijadikan responden, peneliti tidak memaksa. 4) Bagi responden yang bisa membaca, mereka mengisi kuisionernya sendiri, dan bagi yang tidak dapat membaca maka lansia dibacakan
39
kuisioner dan peneliti yang akan mengisi sesuai dengan jawaban responden 5) Selanjutnya peneliti menjelaskan langkah pengisian kuisioner dan memberikan pernyataan mengenai persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan upaya pencegahan hipertensi. 6) Peneliti melakukan pengecekan kembali apakah data yang diinginkan sudah lengkap atau belum sebelum peneliti meninggalkan lokasi. 7) Setelah semua data terkumpul maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem komputer sehingga didapatkan hasil analisis data sesuai dengan tujuan penelitian dalam bentuk tabel dan gambar, serta penjelasannya dari aspek yang diteliti.
I. Analisis Data 1. Pengolahan data Analisis pada penelitian ini data diolah melalui beberapa tahap sebagai berikut : a. Editing Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner dari responden. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan data-data terkumpul dan terjawab dengan lengkap tiap-tiap soal.
b. Coding Peneliti
melakukan
pengkodean
untuk
mempermudah
menganalisa data. Coding data dilakukan sebagai berikut: 1) Persepsi kerentanan: a) Tidak baik kode 1 b) Baik kode 2 2) Persepsi keparahan a) Tidak baik kode 1
dalam
40
b) Baik kode 2 3) Persepsi manfaat: a) Tidak baik kode 1 b) Baik kode 2 4) Persepsi hambatan: a) Tidak baik kode 1 b) Baik kode 2 5) Upaya pencegahan hipertensi a) Tidak baik kode 1 b) Baik kode 2 c. Tabulating Setelah data diedit dan dikoding, kemudian peneliti
melakukan
tabulasi data yaitu memasukkan data dalam bentuk kode ke dalam tabel. Kemudian dilakukan proses pengujian dengan menggunakan program komputer . d. Scoring Pada penelitian ini peneliti melakukan proses pemberian skor dengan membuat klasifikasi dan kategori atas jawaban pernyataan kuesioner sesuai tanggapan responden. Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun berdasarkan skala Likert (Nasir dkk, 2011). Setelah dilakukan pengskoringan dengan benar, kemudian peneliti memasukkan data-data tersebut ke dalam tabel sesuai dengan jawaban tiap-tiap responden. Skoring pada variabel persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi hambatan dan persepsi manfaat adalah jawaban sangat setuju nilainya 4, setuju nilai 3, tidak setuju nilai 2 dan sangat tidak setuju nilainya 1. Skoring pada upaya pencegahan hipertensi pada lansia adalah jawaban Ya skor 1 dan tidak skor 0.
41
e. Cleaning Pada tahap ini peneliti melakukan pemerikasaan kembali data yang telah diproses apakah ada kesalahan atau tidak, dengan cara melihat kembali data yang dimasukkan kedalam tabulasi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan ternyata peneliti menyatakan
data sudah benar,
maka diteruskan pada proses selanjutnya yaitu pengolahan data.
2. Analisis Data a. Analisis univariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang diteliti. Dalam hal ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel persepsi kerentanan, persepsi keparahan, peresepsi manfaat dan persepsi hambatan serta variabel upaya pencegahan penyakit hipertensi. Bentuk data numerik penyajian menggunakan tendency central berupa mean dan median, dan penyajian sebaran data berupa minimum, maksimum serta standar deviasi, untuk data yang berbentuk kategori penyajiannya menggunakan distribusi frekuensi (Hastono, 2010). b. Analisis bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2010). Analisis ini berfungsi untuk mengetahui hubungan persepsi lansia dengan upaya pencegahan hipertensi dengan menggunakan uji statistik tertentu. Berkaitan dengan bentuk data adalah numerik maka dilakukan uji kenormalan data menggunakan uji Saphiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 orang. (Sugiyono, 2007). Jika nilai probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal dan jika nilai probabilitas >0,05, maka data berdistribusi normal. Hasil uji kenormalan didapatkan pada variabel persepsi kerentanan nilai p sebesar 0,010 sehingga dinyatakan tidak berdistribusi normal (< 0,05), sedangkan pada variabel persepsi keparahan sebesar 0,001 sehingga
42
dinyatakan tidak berdistribusi normal, variabel persepsi hambatan nilai p sebesar 0,361 sehingga dinyatakan berdistribusi normal (> 0,05), persepsi manfaat sebesar 0,000 sehingga dinyatakan tidak berdistribusi normal dan upaya pencegahan sebesar 0,046 sehingga dinyatakan tidak berdistribusi normal (< 0,05).
Karena variabel
terikat tidak normal maka analisis data menggunakan korelasi Rank Spearman (Hidayat, 2008). Pengambilan keputusan jika probabilitas >0,05, maka Ho diterima, sehingga tidak ada hubungan antar variabel, dan jika probabilitas <0,05, maka Ho ditolak, sehingga ada hubungan antar variabel.