BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel (Hidayat, 2008). Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross-sectional yaitu suatu penelitian dan hasil yang dilakukan atau didapatkan dalam satu waktu yang bersamaan (Nursalam, 2003).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian (Machfoedz, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah semua anak sekolah yang berada di Madrasah Ibtidaiyah Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang Selatan yang berjumlah 113 anak. 2. Sampel Sampel pada penelitian ini diambil secara total sampling dengan cara mengambil seluruh anggota populasi yang terdiri dari anak sekolah yang berada di Madrasah Ibtidaiyah Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang Selatan yang berjumlah 113 anak. Sampel yang diambil harus berdasarkan kriteria sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Termasuk kriteria inklusi dari penelitian ini adalah : 1) Anak sekolah yang berada di Madrasah Ibtidaiyah Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang. 2) Anak sekolah yang bersedia menjadi responden
18
b. Kriteria Eklusi Termasuk kriteria eklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Bukan anak sekolah yang berada di Madrasah Ibtidaiyah Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang 2) Anak sekolah yang tidak bersedia menjadi responden
C. Definisi Operasional No 1
Variabel
Definisi Operasiaonal
Hasil Ukur
Pola
Pola perawatan gigi adalah
Menggunakan
Pola
perawatan
semua bentuk perawatan
kuesioner dengan 15
gigi
gigi
gigi yang dilakukan anak
pertanyaan diantara
dikategorikan
sekolah,
pertanyaannya
sebagai berikut :
dimana
bentuk
perawatan gigi terdiri dari: a.
b.
c. d.
2
Cara Ukur
Skala
perawatan Ordinal
1. pola perawatan pemeriksaan gigi 1. pemeriksaan gigi gigi baik secara teratur secara teratur = 51-75 2. pola menyikat gigi (higiene 2. menyikat gigi perawatan mulut) (higiene mulut) gigi sedang = 26-50 pemberian flourida 3. pemberian flourida 3. pola menggurangi makanan 4. mengguranggi perawatan makanan dan gigi tidak baik dan minuman yang minuman yang = 1-25 manis manis
Karies
Karies
gigi
penyakit pada
gigi
adalah
multifaktorial gigi
menyebabkan
yang jaringan
keras gigi keropos atau berlubang hitam berlubang
atau atau dan
tentang:
Menggunakan
Berdasarkan hasil Nominal
tongue spatel dan
pemeriksaan yang
kaca pembesar serta
diperoleh:
lembar
Ya = 2
karies gigi
observasi
Tidak = 1
berplak keropos, berplak
hitam
19
D. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang Selatan. E. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan mulai bulan Juni sampai Juli 2011 F. Etika Penelitian Peneliti juga memperhatikan masalah etika dengan mempergunakan norma hukum dan teknik administrasi yang benar. Etika penelitian ini meliputi: 1. Informed consent (Informasi untuk responden) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent yaitu agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, juga mengetahui dampaknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Anonimity berarti tidak perlu
mencantumkan nama pada
lembar
pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi) Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
20
G. Alat Pengumpulan Data 1. Alat penelitian Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner serta lembar observasi. Kuesioner dalam penelitan ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Alat kuesioner ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu: a. Bagian 1 Kuesioner ini terkait dengan identitas responden meliputi; umur, jenis kelamin. b. Bagian 2 Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data pola perawatan gigi dengan 15 pertanyaan diantara pertanyaannya tentang: pemeriksaan gigi secara teratur no 1-3, menyikat gigi (higiene mulut) no 4-10, pemberian flourida no 11-12, mengguranggi makanan dan minuman yang manis no 13-15, dengan kriteria hasil pola perawatan gigi baik, pola perawatan gigi sedang, dan pola perawatan gigi tidak baik yang dilakukan oleh anak sekolah yang berkaitan dengan pola perawatan gigi. c. Bagian 3 Lembar observasi digunakan untuk mengkaji data kejadian karies gigi dengan DMFT, dengan D yaitu gigi dengan caries, gigi dengan tambalan tapi ada caries. M adalah gigi yang hilang atau dicabut. F adalah gigi dengan tambalan. D dengan kode 1 dan 2, M untuk kode 4 dan F untuk kode 3. Status 1 : gigi caries status 2 : gigi dengan tambalan, ada caries status 3 : gigi dengan tambalan baik, tidak ada caries status 4 : gigi yang hilang/dicabut. Karena kuesioner penelitian dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum digunakan untuk mengumpulkan data dilakukan uji coba kuesioner penelitian untuk menentukan validitas dan reliabilitasnya.
21
2. Uji Validitas dan Reliabilitas a) Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Pengujian penelitian ini menggunakan face validity yaitu suatu keputusan apakah instrumen yang ditanyakan mengukur konsep yang diinginkan (Brockopp, 1999). Uji ini dilakukan pada 30 responden yang diambil dari SDN Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang Selatan, yang mempunyai karakteristik yang sama dengan MI Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang Selatan. Hasil face validity ini kemudian dilakukan perhitungan korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut : r
X Y 2
2
2
2
Keterangan : X : pertanyaan Y : skor total N : banyak subyek r : koefisien korelasi Hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel nilai Product Moment. Bila r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5%, maka kuesioner dikatakan valid dan dapat dipakai untuk pengambilan data penelitian. Namun sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari kuesioner (Sugiyono, 2005).
22
Hasil uji validitas di SDN Mangunharjo, nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30 adalah 0,374. Nilai r hitung tentang pola perawatan gigi terlihat dari 15 pertanyaan, ada 1 pertanyaan yang r hasil < r tabel (0,374) yaitu pertanyaan no 15 (r = 0,243). Sehingga pertanyaan no 15 tidak valid, pertanyaan no 15 yang tidak valid diganti terus di ujikan kembali sampai valid dengan r hasil 0,477, sedangkan 14 pertanyaan dinyatakan valid karena nilai r hasil > r tabel (0,374), yaitu antara 0,480-0,634. b) Uji reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel. Maksudnya adalah sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kuesioner dinyatakan mempunyai reliabilitas tinggi bila nilai alpha sama dengan atau lebih dari 0,6. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan internal consistency, yaitu melakukan uji coba sekali saja kemudian hasil yang diperoleh dianalisa dengan teknik tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach : ri
k Si 2 1 2 k 1 Si
Keterangan : ri
: Reliabilitas instrument
k
: Mean kuadrat subyek
Si 2
: Mean kuadrat kesalahan
Si 2
: Varians total
Instrumen dinyatakan reliabel jika reliabilitas internal konsistensi seluruh instrumen sama dengan atau lebih dari 0,6 (Notoadmodjo, 2002). Hasil uji reliabilitas dengan teknik alpha Cronbach, maka didapatkan nilai r alpha (0,882) lebih besar dibandingkan dengan nilai 0,6 dan mendekati nilai 1, maka 15 pertanyaan dinyatakan sudah reliabel.
23
H. Prosedur Pengumpulan Data Langkah-langkah Pengumpulan Data : a. Peneliti mendapat ijin dari UNIMUS dan kepala sekolah MI Mangunharjo kecamatan Tembalang Semarang Selatan, peneliti mengadakan konfirmasi dengan guru wali kelas. b. Peneliti membentuk tim dalam penelitian ini yang disebut numerator. Karena peneliti dibantu lebih dari 2 orang, maka diadakan penyamaan persepsi antara peneliti dengan numerator sampai dicapai persamaan persepsi. c. Peneliti mengidentifikasi sampel sesuai kriteria inklusif sampel. d. Setelah sampel didapatkan peneliti dan numerator memberikan informasi tentang maksud dan tujuan penelitian untuk memperoleh persetujuan atau kesediaan responden. e. Setelah memahami tujuan penelitian, responden yang setuju diminta menandatangani pernyataan kesediaan responden dan penelitian, bagi responden yang tidak setuju peneliti menghormati haknya untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. f. Peneliti dan numerator membagikan kuesioner dan meminta responden untuk mempelajari lebih dahulu, bila ada pernyataan yang tidak jelas diberikan kesempatan untuk bertanya. g. Mempersilahkan responden mengisi sesuai petunjuk. h. Kuesioner
yang
telah
diisi
kemudian
dikumpulkan
dan
diperiksa
kelengkapannya oleh peneliti kemudian dilakukan analisis.
I. Rencana Analisis Data 1. Analisa data a. Analisis Univariat Termasuk data univariat adalah pola perawatan gigi dan karies gigi yang secara diskriptif masing-masing disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
24
b. Analisis Bivariat Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji statistik Chi-Square bila memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji ChiSquare di gunakan uji alternatifnya yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: X2 =
fo fe fe
Keterangan : X2 : Nilai Chi Square fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori Hasil analisa bisa disimpulkan: 1) Bila p ≤ α, Ho ditolak Ha diterima, berarti ada hubungan antara pola perawatan dengan terjadinya karies gigi. 2) Bila p ≥ α, Ho diterima Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara pola perawatan dengan terjadinya karies gigi. 2. Pengolahan Data a. Editing Melakukan pemeriksaan ulang kuesioner di tempat pengumpulan data, memperbaiki kesalahan penulisan identitas klien yang menjadi responden serta melengkapi kekurangan dalam pengisian. b. Pengkodean (Coding) Setelah data selesai diedit, kemudian dilakukan pemberian kode dengan memberi tanda tangan pada lembar kuesioner atau pada lembar koding yang terpisah agar data dapat diolah. Termasuk pada hal ini adalah pada kuesioner 1 (Identitas Responden), seperti umur, jenis kelamin, kelas. Kuesioner 2 (Pola perawatan gigi) serta pada lembar observasi karies gigi. Menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban. Pada pertanyaan favourable (positif), jika responden menjawab “selalu“ diberi kode 5, jika
25
menjawab “sering“ diberi kode 4, jika menjawab “kadang-kadang“ diberi kode 3, jika menjawab “jarang” diberi kode 2, “tidak pernah” diberi kode 1 unfavourable (negatif), jika responden menjawab “selalu“ diberi kode 1, jika menjawab “sering” diberi kode 2, jika menjawab “kadang-kadang“ diberi kode 3, jika menjawab “jarang” diberi kode 4, jika menjawab “tidak pernah” diberi kode 5. c. Entri Data Memasukkan data ke dalam komputer. d. Tabulasi Membuat tabel distribusi frekuensi dan prosentase untuk variabel-variabel penelitian menggunakan SPSS program komputer.
26