BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di lapangan sekolah SMA Negeri I Tapa. 3.1.2 Waktu Waktu penelitian selama 2 bulan dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu yang didasarkan atas: 1. Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan nomor : 261/UN47.B7/DT/3013 yang dikeluarkan pada tanggal 18 Maret 2013 2. Surat Meneliti dari Fakultas nomor. 1121/UN47.B7/KM/2013 dikeluarkan pada tanggal 10 April 2013 3. Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango nomor : 420/DISDIK-BB/SET/25/2013 pada tanggal 12 April 2013 4. Surat Izin Meneliti dari Sekolah SMA Negeri I Tapa nomor 422/SMAN1TP/89/2013 tanggal 13 April 2013 5. Tanggal 15 April 2013 mulai dilaksanakan Tes awal penelitian. 6. Tanggal 18 April s/d 1 Juni 2013 Pelaksanaan Latihan (penelitian) 7. Tanggal 3 Juni Pelaksanaan Tes Akhir
22
23
3.2 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian Eksperimen. Maksum (2009:11) mengemukakan bahwa “Penelitian eksperimen adalah suatu penlitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel. Salah satu ciri pokok dari peneltian ini adalah adanya pelakuan (treatmen) yang diberikan pada subjek penelitian”. Penelitian eksperimen dicirikan dengan 4 hal, yaitu adanya kelompok kontrol, penempatan subjek secara acak, randomisasi, dan ukuran keberhasilan. Penelitian eksperimen yang memenuhi ke empat hal diatas, maka dapat dikatakan eksperimen murni. Sebaliknya, jika suatu penelitian eksperimen tidak dapat memenuhi keempat hal tersebut terutama dalam hal randomisasi dan kelompok kontrol maka disebut eksperimen semu atau bisa juga berbentuk praeksperimen. Jenis penelitian yang diambil oleh peneliti termasuk pada eksperimen semu karena tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain pnelitian yang digunakan adalah One Group Pre Test And Post Test. One Group Preetest and Post Test
PRE-TEST
TREATMENT
POST-TEST
T Tabel 3.1 (Metodologi Penelitian,2009:49)
24
Keterangan : = Tes awal Power Jumping ( menggunakan Jump DF) T
= Perlakuan yang diberikan ( pelatihan dengan Split squat jump) = Tes akhir Power Jumping ( menggunakan Jump DF) = Tes Awal Ketepatan smash = Tes Akhir Ketepatan smash
3.3 Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas 3 variabel yaitu 2 variabel terikat dan satu variabel bebas. Variabel (X) adalah split squat jump, variabel (Y1) adalah power tungkai, dan Variabel (Y2) adalah Ketepatan smash. 3.4 Devinisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel (X) Latihan Split Squat Jump Split Squat Jump adalah salah satu bentuk latihan plyometrik yang sering digunakan untuk melatih dan meningkatkan daya ledak otot tungkai. Cara melakukan latihan ini yaitu posisi split dengan satu kaki ke depan dan satu kaki ke belakang. Turunkan tubuh, kemudian melompat ke udara. Sementara berada di udara, ganti posisi kaki sehingga kaki yang di belakang sekarang di depan dan sebaliknya. Mendarat pada ujung kaki, kemudian bawa berat badan kembali ke tumit. Segera tekuk lutut untuk mengurangi bahaya yang timbul.
25
Diawal latihan ini diberikan repetisi 6 kali dan terdiri atas 3 set dengan ketentuan makin hari makin meningkat, namun penggunaan beban tetap harus diperhatikan. Hal ini disesuaikan dengan pedoman latihan plyometrik yang diungkapkan oleh Radcliffe & Farentino (2002:18) bahwa latihan split squat jump termasuk dalam kategori latihan respon tunggal (single response drill), olehnya jumlah repetisi hanya berkisar pada 8-10 repetisi dan set 3-6 set. 3.4.2 Variabel ( ) Power Tungkai kemampuan seseorang dalam mengerahkan tenaganya dengan kekuatan penuh dalam waktu yang cepat adalah daya ledak. Sedangkan Menurut Sajoto (dalam Rinaldy,2007:60) bahwa “Daya Ledak Otot adalah kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosif, intensitas kontraksi otot kepada pengarahan sebanyak mungkin motor unit serta kepadatan volume otot”. Pendapat lain tentang daya ledak/power diungkapkan oleh refiater (2012:667) adalah kemampuan dalam mengeluarkan kekuatan/tenaga yang maksimal dalam waktu yang tercepat. Variabel ( ) Ketepatan Smash Menurut Rafiater, bahwa “Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai gerakan yang terkontrol terhadap suatu sasaran menembak atau menusuk” (2012:667). Sedangkan menurut M. Sajoto ketepatan adalah pengendalian gerakgerak terhadap suatu sasaran. menurut Ahmadi (2007:31) smash adalah bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai suatu tim.
26
Pukulan smash banyak macam dan variasinya. Jadi, Ketepatan smash adalah kemampuan seseorang dalam melakukan serangan atau pukulan keras kedaerah lawan untuk mematikan bola dan memperoleh point. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1
Populasi Populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang dimaksudkan untuk
diteliti dan yang nantinya akan dikenai generalisasi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang berminat dalam olahraga bola voli di SMA Negeri I Tapa yang berjumlah 73 orang. 3.5.2
Sampel
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sifat suatu kelompok yang lebih besar atau bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar (2001,991). Teknik penarikan sampel menggunakan probability sampling dengan cara Random Sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik random ini menggunakan angka acak sederhana yang dipilih oleh seluruh populasi. Caranya, setiap populasi mengambil nomor yang telah diberi tanda. Bagi yang mendapatkan nomor yang bertanda maka dialah yang menjadi sampel penelitian. Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus slovin, yakni: =
(maksum,2009)
27
Dimana : N = jumlah populasi E = taraf kesalahan 15% Dengan demikian,
=
( .
= =
)
( .
)
.
= 27,62 dibulatkan menjadi 28 orang. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 28 orang. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tes power tungkai dengan
menggunakan tes vertikal jump dan untuk ketepatan smash menggunakan Tes spike/smash. 3.6.2
Prosedur Pengukuran
3.6.2.1 Tes Power Tungkai ( vertikal jump ) Tujuan pelaksanaan tes tersebut yaitu untuk mengukur power tungkai secara vertikal. Tes ini memiliki Reabilitas sebesar 0,87 dan Validitas 0,98. a. Perlengkapan – Papan bermeteran yang dipasang didinding dengan ketinggian 150 sampai 350 cm tingkat ketelitiannya hingga 1 cm – Bubuk kapur – Dinding sedikitnyaa setinggi 365 cm (12 feet)
28
– Alat tulis b. Pelaksanaan Testee berdiri tegak dekat dinding, bertumpu pada kedua kaki, dan papan dinding berada disamping kiri atau kanannya. Kemudian, tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus keatas telapak tangan, ditempelkan pada dinding yang telah diberi ukuran, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kemudian, testee mengambil sikap awalan dengan membengkkan kedua lutut dan kemudian testee meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan testee tersebut. Testee diberi kesempatan melakukan sebanyak tiga kali loncatan. Untuk lebih jelas mengenai sikap awalan dan gerakan loncatan pada tes loncat tegak, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.2. Sikap awal tes loncat tegak/ tes Vertikal Jump (Tes dan Pengukuran dalam pendidikan jasmani,2001:146)
29
Gambar 3.3. Sikap pengambilan awalan pada tes loncat tegak (Tes dan Pengukuran dalam pendidikan jasmani,2001:146)
Gambar 3.4. Sikap meloncat pada Tes Loncat Tegak (Tes dan Pengukuran dalam pendidikan jasmani,2001:147) 3.6.2.2 Tes Spike/Smash Tes ini bertujuan untuk mengukur ketrampilan melakukan spike/smash untuk serangan kesasaran dengan cepat dan terarah. Tes ini memilki Reabilitas 0,80 dan Validitas 0,85.
30
a. Perlengkapan – Lapangan Bola Voli – Net dan Tiang Net – Bola Voli 5 buah b. Pelaksanaan – Testee berada dalam daerah serang atau bebas dalam lapangan permainan. – Bola dilambungkan atau diumpan dekat atas jaring kearah testee. – Dengan atau tanpa awalan, testee meloncat dan memukul bola melampaui atas jaring ke dalam lapangan di seberangnya dimana terdapat sasaran dengan angka-angka. – Skor dapat dihitung dengan menjumlahkan angka yang diperoleh selama melakukan tes sebanyak 5 kali.
Gambar 3.5. Lapangan Tes Spike/Tes Smash (Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani,2001:147)
31
3.1
Teknik Analisis Data Sebelum data diuji terlebih dahulu dilakukan pengujian deskripsi data,
diantaranya: 1. Pengujian rata – rata (mean) dengan rumus : =
∑ . ∑
2. Pengujian standar varians dan standar deviasi dengan rumus : =
∑ .
2
− (∑ . )2
( − 1)
Setelah itu dilakukan uji persyaratan analisis diantaranya : 1. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Melalui pengujian normalitas data dapat ditentukan pula statistic uji yang dapat digunakan dalam rangka pengujian hipotesis. Untuk pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut : =
(
−
)
Keterangan : = Chi-kuadrat =Frekuensi Observasi = Frekuensi Teoretis
32
2. Pengujian Homogenitas Data Pengujian homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogeny. Untuk kepentingan ini maka dirasa perlu untuk melakukan pengujian terhadap dua varians untuk dua populasi. Dalam pengujian homogenitas varians populasi terdapat beberapa metode yang telah ditemukan untuk dapat digunakan, tetapi hanya dapat diuraikan metode perhitungan yang diberi nama uji Bartlett. Adapun rumus yang digunakan adalah : = (ln 10)( − Σ(
− 1) log
)
Keterangan : Ln 10
= 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10
B
= harga satuan B yang diperoleh dengan rumus : = (log
S2
)Σ(
− 1)
= Varians gabungan dari semua sampel yang diperoleh dengan rumus: =
(
) (
)
= jumlah setiap kelompok sampel Untuk menguji hipotesis penelitian yakni terdapat perngaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan power tungkai dan ketepatan smash menggunakan rumus uji T sebagai berikut : =
− +
33
3.2
Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis ini, maka diajukan hipotesis statistic sebagai berikut: =
=
=
Tidak Terdapat pengaruh latihan Split squat jump terhadap peningkatan power tungkai dan ketepatan Smash pada siswa kelas XI SMA Negeri I Tapa
=
≠
= Terdapat pengaruh latihan Split squat jump terhadap peningkatan power tungkai dan ketepatan Smash pada siswa kelas XI SMA Negeri I Tapa.