BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Daryanto (2011: 4) mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Dengan demikian, PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus,materi,dll) ataupun output (hasil belajar). Sementara itu, Arikunto (2010: 135) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu, penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada dasarnya merupakan suatu penelitian berulang atau siklus. Siklus dalam PTK diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi dalam kelas. Suharjono (2008: 60- 61), secara rinci tujuan PTK antara lain sebagai berikut: (1) Meningkatkan mutu isi masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah; (2) membantu guru dan tenaga pendidik lainnya mengatasi masalah pelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas; (3) meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan; (4) menumbuhkembangkan budaya akademik di linkungan sekolah 27 Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan. Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini adalah model daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model ini mencakup empat komponen, yaitu rencana (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Hasil dari refleksi menjadi masukan pada perencanaan untuk siklus berikutnya.Bila digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Model Siklus PTK dari Kemmis dan Taggart dalam (Arikunto2007: 16)
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
B. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk memperoleh data maka diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan tahapan yang harus dilalui dalam penelitian tindakan kelas. Teknik observasi ini digunakan pada saat media foto peristiwa diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentatif di kelas. Melalui observasi ini diharapkan bisa diperoleh data tentang deskripsi pemahaman siswa terhadap konsep pada saat penelitian dilaksanakan. Observasi pun dilakukan terhadap guru untuk memperoleh data secara keseluruhan. Dalam melaksanakan observasi ini, peneliti bekerja sama dengan guru mintra di sekolah yang menjadi tempat penelitian sebagai kolaborator atau peneliti mitra.
2. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpul data dengan melakukan kajian dokumen untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk meramalkan. Teknik ini dilakukan dengan cara melihat, menganalisa data-data yang berupa dokumentasi yang berkaitan dan menunjang penelitian.
3. Tes Tes atau ujian adalah prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan atau pengetahuan subjek pembelajar. Tes individual ada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan siswa dalam menulis Paragraf Argumentatif dengan menggunakan media foto peristiwa. Tes ini dilakukan pada setiap siklus, mulai siklus pertama sampai akhir.
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Siswa diminta untuk membuat Paragraf Argumentatif pada kertas yang sudah disediakan.
4. Jurnal Siswa Jurnal siswa diberikan kepada siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran, kemudian data tersebut digunakan dalam upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran berikutnya.
C. Analisis Data Analisis data dilakukan dalam suatu proses. Proses pelaksanaannya dimulai sebelum memasuki lapangan, setelah data diperoleh data dianalasis. Data yang dianalasis adalah sebagai berikut. 1.
Aktivitas Guru
Aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung diamati oleh observer. Data dari hasil pengamatan akan dianalisis berdasarkan pedoman yang sudah dibuat. Tingkat keberhasilan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kurang, cukup, baik. Menganalisis hasil observasi aktivitas guru dengan cara menghitung persentase tiap kategori untuk setiap tindakan. Adapun cara menghitungnya yaitu sebagai berikut : Persentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor
× 100%
Seluruh Aktivitas
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Setelah dihitung kemudian hasilnya di klasifikasikan sesuai dengan klasifikasi, adapun klasifikasi tersebut yaitu sebagai berikut : KLASIFIKASI KEGIATAN GURU
2.
66,68% - 100%
= Baik
33,34% - 66,67%
= Cukup
> 33,3%
= Kurang
Aktivitas Siswa Data untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran diolah setelah
pengumpulan data yang dilakukan melalui pedoman observasi aktivitas siswa. Aktivitas siswa diukur secara keseluruhan dilihat dari motivasi siswa tersebut selama pembelajaran berlangsung.
3.
Hasil Belajar Pengolahan data untuk aspek kognitif siswa diolah secara kuantitatif
langsung melalui penskoran hasil belajar siswa. Hasil belajar dimasukan kedalam pengelompokkan sesuai dengan nilai yang diperoleh siswa. Adapun cara menghitungnya sebagai berikut.
Format Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentatif Nilai = Jumlah perolehan skor = .... x 100% = ...... Skor maksimum
20
D. Prosedur Penelitian Agar Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dapat efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis mengacu pada prosedur penelitian yang terbagi ke dalam dua tahapan penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Pra Penelitian Langkah-langkah dalam tahap pra penelitian adalah sebagai berikut: Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
a. Melakukan observasi awal ke sekolah untuk mencari masalah pembelajaran yang diteliti. b. Merumuskan masalah penelitian berdasarkan hasil observasi. c. Menetapkan lokasi dan subjek penelitian. d. Membuat proposal penelitian. e. Pengurusan surat izin penelitian. f. Analisis kurikulum dan jadwal pelajaran. g. Pembuatan silabus dan skenario pembelajaran. h. Koordinasi dengan guru Bahasa Indonesia yang kelasnya diteliti. i. Membuat pedoman observasi.
2. Tahap Penelitian Seperti yang telah disinggung pada bagian metode penelitian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh penulis adalah PTK berbentuk daur ulang atau siklus dimana setiap siklusnya terdiri atas empat tahapan tindakan yang meliputi: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, melainkan beberapa kali sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Berdasarkan temuan dan refleksi awal pada saat orientasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf argumentatif, maka pelaksanaan program tindakan dalam penerapan media pembelajaran foto peristiwa dalam menulis paragraf argumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan (planning) Perencanaan adalah menyusun rencana tindakan dan penelitian yang dilaksanakan. Perencanaan ini dibuat sesudah penulis menyikapi kondisi siswa, fakta yang terjadi melalui proses inkuiri bersama guru mitra. Hal ini dimaksudkan untuk menggali keadaan yang terjadi, sehingga dapat menentukan strategi apa yang diterapkan guru dalam pembelajaran.
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Perencanaan tindakan dilakukan secara kolaboratif atau bersama-sama antara penulis dan guru mitra tentang topik kajian, waktu dan tempat observasi. Perencanaan program tindakan dilakukan dengan mempertimbangkan situasi kelas sosial yakni sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, bahwa rencana program tindakan berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan situasi lapangan. Peneliti berkolaborasi dengan guru melakukan perencanaan dan persiapan tindakan sebelum penelitian dilakukan. Perencanaan dan persiapan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut a. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai kelas penelitian, yaitu kelas X-1. b. Membuat Satuan Pelajaran dan Rencana Pengajaran. c. Membuat pedoman observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung serta menyusun lembar aktivitas siswa. d. Menentukan alat evaluasi untuk melihat kemampuan menulis paragraf argumentatif dengan menggunakan media foto peristiwa.
b. Pelaksanaan tindakan (acting) Pelaksanaan yaitu praktek pembelajaran yang nyata berdasarkan rencana yang disusun secara bersama sebelumnya. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan, meningkatkan kualitas atau mencari solusi permasalahan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis paragraf argumentatif sesuai rencana dan persiapan yang telah dibuat untuk setiap siklusnya.
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
c. Refleksi (reflecting) dan Revisi (revised) 1) Refleksi (reflecting) Pada tahap refleksi, penulis dan guru mitra secara kolaboratif merenungkan kembali tentang rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap data, proses dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dikerjakan.
2) Revisi (revised) Pada tahap revisi, berdasarkan hasil kajian dan refleksi terhadap pelaksanaan program tindakan, sesuai dengan rancangan program tindakan yang telah ditetapkan, penulis dan guru mitra secara kolaboratif dan partisipatif melakukan revisi terhadap program rencana tindakan yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya. Revisi ini dimaksudkan untuk melihat kekurangankekurangan dalam pembelajaran dan melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaan program tindakan yang telah dilakukan serta sebagai dasar penyusunan rancangan program tindakan selanjutnya.
E. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi adalah tempat dimana penelitian berlangsung, dalam penelitian ini lokasinya adalah SMA PGRI 1 Bandung
yang bertempat di Sukagalih.
Sedangkan subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 yang berjumlah 42 orang siswa. Adapun yang menjadi dasar pertimbangan dipilihnya sekolah dan kelas ini sebagai lokasi serta subjek penelitian karena menurut keterangan guru, kemampuan kelas X-1 ini beragam dalam menerima pembelajaran Bahasa Indonesia terlebih pada saat pembelajaran menulis paragraf argumentataif. Selain itu menurut pengamatan awal bahwa tingkat pemahaman konsep siswa di kelas X-1 termasuk yang kurang memahami konsep-konsep pada pembelajaran menulis paragraf argumentataif dibandingkan dengan kelas lain dan mempunyai kemampuan akademik yang beragam. Maka dengan adanya perilaku di atas, peneliti menerapkan media pembelajaran foto peristiwa dalam
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
pembelajaran
menulis
paragraf
argumentatif
agar
dapat
meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu