BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan “Quasy Eksperiment”, yaitu pre-test and post-test with control group design. Kelompok perlakuan diberikan intervensi pendidikan kesehatan selama 6 bulan melalui penerapan Family Empowerment Modified Model dengan memberikan buku panduan gaya hidup sehat dan leaflet pada anak dengan berat badan berlebih, sedangkan kontrol tidak diberikan intervensi, hanya berupa leaflet. Sebelum
diberikan intervensi, keluarga pada kelompok
perlakuan dan kontrol berada pada tingkat kemampuan kurang. Selanjutnya menilai kemampuan keluarga setelah intervensi 6 bulan. Anak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran IMT sebelum dan setelah intervensi. Skema Rancangan Penelitian Subyek Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Pre-test 01
Perlakuan X
02
Keterangan 01
: Pengukuran kelompok perlakuan sebelum diberikan intervensi
02
: Pengukuran kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi
03
: Pengukuran kelompok kontrol sebelum (pre test) intervensi
04
: Pengukuran kelompok kontrol setelah (post test) intervensi
X
: Intervensi family empowerment modified model
Gambar 9. Skema Rancangan Penelitian
Post-test 03 04
97
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Inpres Tamalanrea 1,2,3,4, dan 5 yang memiliki karakteristik yang sama yaitu anak sekolah beragama muslim dan lokasi berada di wilayah kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea serta belum pernah dilakukan skrining anak overweight dan obesitas. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2013 sampai dengan 30 Maret 2014.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah seluruh orangtua dan anak overweight atau obesitas sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6. Sampel penelitian diperoleh dengan metode purposive sampling yaitu memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kehendak peneliti berdasarkan kriteria sampel adalah orangtua dan anak overweight atau obesitas sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 yang dipilih. Penentuan besar sampel dengan populasi tidak diketahui (Dahlan, 2010) dalam penelitian ini, menggunakan rumus perhitungan sampel Zα√2PQ + Zβ √P1Q1 + P2Q2
sebagai berikut : n=
2
P 1 – P2
Keterangan : Zα = deviat baku alfa Zβ = deviat baku beta P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya Q2 = 1 – P 2 P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti Q1 = 1 – P 1 P1 – P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
98
P = proporsi total = (P1 + P2) ∕ 2 Q=1–P
Diketahui : Zα = 1,96 Zβ = 0,84 P2 = 0,1 Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,1 = 0,9 P1 – P2 = 0,4 P1 = P2 + 0,5 = 0,1 + 0,4 = 0,5 Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,5 = 0,5 P = proporsi total = (P1 + P2) ∕ 2 = (0,5 + 0,1) ∕ 2 = 0,3 Q = 1 – P = 1 – 0,3 = 0,7 196 √ 2 x 0,3 x 0,7 + 0,84 √ 0,5 x 0,5 + 0,1 x 0,9 n= n=
2
0,6 – 0,1 28,99 = 30
Rumus besar sampel untuk mengantisipasi kemungkinan sampel terpilih mengalami drop out (Sastroasmoro & Ismael, 2011) sebagai berikut : n n’ = (I–f) Keterangan : n’ = jumlah sampel penelitian n = besar sampel yang dihitung f = perkiraan proporsi drop out, kira-kira 10% (f = 0,1) Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah (n’) = 30 / (1-0,1) = 33 Berdasarkan perhitungan rumus, jumlah sampel keseluruhan adalah 66 sampel penelitian yang terdiri dari kelompok kasus 33 orang
99
dan kelompok kontrol 33 orang, termasuk didalamnya jumlah subyek drop out. Berdasarkan penelitian, didapatkan total sampel 64 keluarga dan anak yaitu 31 kelompok perlakuan dan 33 kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat 2 subyek drop out. Adapun kriteria inklusi, eksklusi dan drop out sebagai berikut : 1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan b. Anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan c. Keluarga dengan kemampuan kurang (tingkat kemandirian 1 dan 2) d. Keluarga berada dalam tahap action e. Keluarga bersuku Bugis/Makassar yang beragama Islam 2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Keluarga berpindah tempat tinggal (penduduk pindahan) b. Anak mengalami sakit berat 3. Kriteria pengunduran diri/drop out a. Subyek anak tidak bersedia untuk dilakukan pengukuran BB dan TB b. Subyek keluarga tidak mengikuti seluruh prosedur penerapan family empowerment modified model c. Mengundurkan diri dari penelitian
100
D. Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Antropometri anak dinilai dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital, sedangkan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Kemudian untuk menentukan IMT anak menggunakan WHO AntrhoPlus software berdasarkan WHO, 2007 untuk anak usia 5 – 18 tahun. b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Kemampuan keluarga. Kuesioner ini dikembangkan oleh peneliti mengacu pada skala Guttman. Kuesioner ini berisi kemampuan keluarga baik (kemandirian 3 dan 4) dan kemampuan keluarga kurang (kemandirian 1 dan 2). Terdapat 7 perilaku keluarga, menggunakan skala Guttman, yaitu setiap item kriteria penilaian diberi skor “0” untuk jawaban “<50%” dan skor “1” untuk jawaban “≥ 50%” dari setiap item perilaku keluarga. Keluarga dengan kemandirian I dengan skor ≤2, kemandirian II dengan skor 3-5, kemandirian III dengan skor 6 dan kemandirian IV dengan skor 7. 2) Biodata keluarga dan anak menggunakan formulir biodata meliputi: pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, ras/suku,
101
struktur
keluarga,
dan
kuesioner
riwayat
obesitas
dan
kesehatan keluarga. 3) Decision
balance
(keputusan
keluarga)
diukur
dengan
instrumen yang telah ada dan telah digunakan dalam penelitian “The Transtheoretical model for fruit, vegetable and fish consumption: associations between intakes, stages of change and stage transition determinants” yang dilakukan oleh Vet et al., 2006. Namun, peneliti melakukan modifikasi terhadap pernyataan dan item penilaian. Skala yang digunakan adalah skala “likert”. Skoring yang digunakan dalam kuesioner ini yaitu : 1 : Sangat tidak setuju 2 : Tidak setuju 3 : Cukup setuju 4 : Setuju 5 : Sangat setuju Kuesioner ini telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 orang anak-anak overweight dan obesitas. Nilai realibilitas untuk kuesioner decision balance yaitu 0.938. Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner decision balance ini reliabel dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 4) Self efficacy (keyakinan keluarga) diukur dengan menggunakan instrumen yang telah ada dan digunakan dalam penelitian “The
102
Transtheoretical model for fruit, vegetable and fish consumption: associations between intakes, stages of change and stage transition determinants” yang dilakukan oleh Vet et al., 2006. Namun, peneliti melakukan modifikasi terhadap pernyataan dan item penilaian. Skala yang digunakan adalah skala “likert”. Skoring yang digunakan dalam kuesioner ini yaitu : 1 : Sangat sulit 2 : Sulit 3 : Cukup sulit 4 : Mudah 5 : Sangat mudah Kuesioner ini telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 orang anak-anak overweight dan obesitas. Nilai realibilitas untuk kuesioner self efficacy yaitu 0.897. Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner self eficacy ini reliable dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 5) Pengetahuan keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan jumlah 12 item soal. Kuesioner pengetahuan telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 anakanak overweight dan obesitas. Kuesioner yang digunakan menggunakan skala Guttman dimana setiap item kriteria pertanyaan diberi skor “0” untuk jawaban “salah” dan skor “1” untuk jawaban “benar”. Nilai realibilitas untuk kuesioner
103
pengetahuan yaitu 0.941. Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner pengetahuan ini reliabel dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 6) Budaya keluarga diukur dengan instrumen yang dibuat oleh peneliti dengan jumlah 6 soal. Kuesioner budaya telah diuji validitas dan realibilitas pada 20 anak-anak obesitas dan overweight. Kuesioner yang digunakan menggunakan skala Guttman dimana setiap item kriteria pertanyaan diberi skor “0” untuk jawaban “tidak” dan skor “1” untuk jawaban “ya”. Nilai realibilitas untuk kuesioner budaya yaitu 0.923. Nilai r untuk setiap item pertanyaan yaitu r>0.444, sehingga kuesioner budaya ini reliabel dan valid untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. 7) Aktivitas fisik anak sekolah dasar dinilai dengan menggunakan Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) sesuai untuk anak usia sekolah dasar (kelas 4-8, sekitar usia 814 tahun). PAQ-C terdiri dari 9 item, masing-masing item terdapat skala 5-point. Kuesioner ini merupakan kuesioner baku yang dibuat oleh Kowalski et al., 2004. 8) Asupan makan anak dinilai dengan menggunakan formulir Food Recall 2 x 24 jam dan dianalisis menggunakan software nutrisurvey 2007 versi Indonesia.
104
9) Perila ku aktivitas fisik anak diukur dengan instrumen yang terdiri dari 11 item pertanyaan untuk memberikan deskripsi aktivitas fisik anak sehari-hari di rumah. 10) Perilaku diet/ kebiasaan makan dinilai dengan kuesioner yang terdiri dari 7 item pertanyaan. Tujuannya untuk memberikan deskripsi mengenai kebiasaan diet anak sehari-hari di rumah. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Buku panduan gaya hidup sehat pada anak dengan berat badan berlebih dengan penerapan Family Empowerment Modified Model. Buku panduan ini berisi identitas anak dan keluarga, informasi overweight, obesitas, rekomendasi gaya hidup sehat meliputi: aktifitas fisik anak, anjuran makan anak dan perilaku gaya hidup sehat, contoh menu sehat sehari anak usia 9-12 tahun serta dilengkapi lembar monitoring gaya hidup anak, contoh bahan penukar dan grafik IMT anak. c. Leaflet yang digunakan ada 5 untuk perlakuan yaitu : gaya hidup sehat, panduan asupan makanan, panduan aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, dan dampak kesehatan pada anak dengan berat badan berlebih. Sedangkan kontrol menggunakan 1 leaflet yaitu gaya hidup sehat pada anak dengan berat badan berlebih.
105
2.
Prosedur Pengumpulan Data a. Persiapan penelitian Kegiatan persiapan meliputi pengurusan ijin penelitian pada pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, pemerintah kota Makassar Dinas Pendidikan dan ijin penelitan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Pada kegiatan ini, peneliti mendapatkan data siswa sekolah dasar negeri dan swasta kota Makassar tahun ajaran 2012/2013 untuk menentukan lokasi dan mengidentifikasi jumlah siswa kelas 4,5,6. Peneliti menentukan lokasi penelitian pada SD Inpres Tamalanrea 1,2,3,4,5 yang berada di wilayah kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea. Selanjutnya peneliti mengurus surat ijin pada kelima sekolah dasar tersebut untuk screening anak overweight dan obes. b. Pendataan awal Pendataan awal yaitu peneliti melakukan screening untuk menetapkan sampel, sesuai kriteria inklusi dengan melakukan pengukuran IMT pada anak SD. Pengukuran BB dan TB dilakukan oleh tim terlatih sebanyak 4 orang dengan latar belakang pendidikan yaitu tiga orang ners dan satu orang sarjana kesehatan masyarakat. Sebelum screening, tim peneliti diberikan pelatihan pengambilan data penelitian untuk menilai antropometri, cara wawancara, mengisi kuesioner, petunjuk panduan gaya hidup sehat dan pendidikan kesehatan dengan penerapan FEMM.
106
c. Pelaksanaan Kunjungan rumah awal dengan Screening pada keluarga yang memiliki kemampuan kurang dengan memberikan kuesioner decision balance dan keluarga telah berada pada tahap action siap mengikuti intervensi FEMM selama 6 bulan. Peneliti melakukan wawancara meliputi karakteristik keluarga dan anak setelah menandatangani
informed
consent.
Selanjutnya
pengisian
kuesioner dengan wawancara langsung, dilakukan oleh tim yang sudah dilatih sebelumnya yaitu kuesioner kemampuan keluarga, biodata keluarga meliputi: pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, struktur keluarga, riwayat orang tua overweight atau obesitas, riwayat keluarga, kuesioner asupan makan, aktivitas fisik anak, perilaku anak, pengetahuan dan budaya keluarga dan self efficacy. Pada tahap pelaksanaan ini, kelompok perlakuan diberikan intervensi berupa buku panduan gaya hidup sehat dan leaflet pada anak dengan berat badan berlebih menggunakan FEMM. Sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan leaflet. Tahap action selama 6 bulan dengan kunjungan rumah setiap bulan. Keluarga perlakuan diberikan pendidikan kesehatan dengan media leaflet mulai kunjungan awal sampai keempat. Tiap kunjungan keluarga dilakukan pengisian kuesioner: pengetahuan, budaya, PAQ-C, perilaku asupan makan dan aktivitas fisik anak, serta pengukuran BB dan TB anak. Kuesioner self-efficacy
107
diberikan
pada
kunjungan
ketiga
dan
keenam,
kemudian
selanjutnya kuesioner kemampuan keluarga diberikan kembali pada kunjungan keenam.
108
Alur penelitian dijelaskan sebagai berikut :
Populasi Keluarga Anak obesitas laki-laki & perempuan Informed Consent
Skrining Sampel
Pre-intervensi
Pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, riwayat orangtua obesitas, struktur dan riwayat kesehatan keluarga
TB, BB, IMT anak Kemampuan keluarga kurang (I & II) Pengetahuan & budaya keluarga Asupan makan, aktivitas fisik, dan perilaku anak Decision balance & self-efficacy
Intervensi (n: 31)
Kontrol (n:33)
Keluarga diberikan buku panduan gaya hidup anak sehat dan leaflet menggunakan FEMM Penkes I : gaya hidup sehat Penkes II : asupan makan Penkes III : aktivitas fisik Penkes IV: perilaku hidup sehat Penkes V : dampak kesehatan
Keluarga tidak diberikan buku panduan tentang gaya hidup anak sehat, hanya leaflet
Post-intervensi Anak : IMT, aktivitas fisik, asupan makan, dan perilaku anak
Keluarga : Kemampuan keluarga, Pengetahuan, Budaya, dan self-efficacy
Hasil Analisis Diskusi
Kesimpulan
Saran
Gambar 10. Alur Penelitian
109
E. Definisi Operasional 1. Family Empowerment Modified Model adalah pemberian intervensi supportif edukatif dengan pemberdayaan keluarga untuk merubah perilaku keluarga dalam mengendalikan gaya hidup anak overweight atau obesitas melalui kunjungan rumah dengan memberikan buku panduan gaya hidup anak dengan berat badan berlebih dan leaflet selama 6 bulan. 2. Kemampuan keluarga adalah kesanggupan, kecakapan keluarga dalam tindakan mandiri merawat anak overweight dan obesitas, mulai penerimaan petugas dan pelayanan kesehatan sesuai rencana (kemandirian I), menyatakan masalah secara benar dan melakukan perawatan sederhana (kemandirian I, II), melaksanakan tindakan pencegahan (kemandirian I, II, III) dan tindakan promotif secara aktif (kemandirian I, II, III, IV). Mampu
: keluarga dengan kemandirian III dengan skor 6 dan kemandirian IV dengan skor 7
Kurang mampu : keluarga dengan kemandirian I dengan skor ≤ 2 dan kemandirian II dengan skor 3 – 5 Skala : ordinal 3. Indeks Massa Tubuh (IMT) Perhitungan IMT yaitu BB dibagi TB kuadrat atau dengan rumus : Berat Badan (kg) IMT = Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
110
Pemeriksaan tinggi badan dilakukan dengan menggunakan alat ukur microtoise tanpa alas kaki. Tinggi badan dinyatakan dalam sentimeter (cm). Pemeriksaan berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital, dengan memakai pakaian minimal. Berat badan dinyatakan dakam kilogram (kg). Klasifikasi
IMT berdasarkan
Kemenkes 2011 tentang penilaian status gizi dan WHO, 2005; WHO, 2007 untuk anak laki-laki dan anak perempuan menurut IMT/U. Kriteria objektif : Obesitas
: > +2 SD
Overweight
: > +1 SD sampai dengan 2 SD
Normal
: -2 SD sampai dengan +1 SD
Kurus
: -3 SD sampai dengan <-2 SD
Sangat kurus
: < -3 SD
Skala : ordinal 4. Pengetahuan adalah kemampuan mengingat yang dimiliki oleh keluarga termasuk ibu, ayah tentang overweight dan obesitas anak yaitu pengukuran, faktor resiko penyebab, dampak, penatalaksanaan atau perawatan anak obesitas dan gaya hidup meliputi asupan makanan dan aktivitas fisik. Kriteria Objektif : Baik
: jika menjawab dengan skor ≥ 6
Kurang
: jika menjawab dengan skor < 6
Skala : ordinal
111
5. Budaya adalah kebiasaan yang dipercaya keluarga dan dilakukan secara turun temurun dalam merawat anak. Kriteria objektif : Budaya yang mendukung kesehatan anak
: bila skor ≥ 3
Budaya yang kurang mendukung kesehatan anak
: bila skor < 3
Skala : ordinal 6. Aktivitas fisik adalah segala aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh anak baik di sekolah, di rumah, di perjalanan pulang sekolah, olahraga, rekreasi yang membuat anak berkeringat dan atau lelah/capek. Penilaian aktivitas fisik dengan PAQ-C yaitu recall dalam 7 hari terakhir aktivitas fisik siswa yang terdiri dari 9 soal dengan 5 poin, skore 1 aktivitas fisik rendah dan skore 5 aktivitas fisik tinggi. Kriteria objektif : Aktivitas fisik tinggi
: jika skor ≥ 27
Aktivitas fisik rendah
: jika skor < 27
Skala
: ordinal
7. Asupan makan adalah kebiasaan makan anak yang dilihat dari asupan karbohidrat, protein, lemak, dan energi, yang dikonsumsi anak seharihari, yang diukur menggunakan metode food recall 2x24 jam, klasifikasi asupan berdasarkan WNPG, 2004. Kriteria objektif : Kurang
: asupan < 80 % AKG
Baik
: asupan 80 – 110 % AKG
112
Lebih
: asupan > 110 % AKG
Skala : ordinal 8. Pendidikan orang tua adalah jawaban responden tentang pendidikan terakhr yang telah ditempuh responden. Kriteria objektif : Tinggi
: diploma ke atas
Rendah : SD sampai SMA Skala
: ordinal
9. Pendapatan keluarga adalah kemampuan ekonomi keluarga dalam satu bulan berdasarkan SK Gubernur No.2550/X/Tahun 2012 Tanggal 30 Oktober 2012 bahwa UMP Sulawesi Selatan Rp 1.440.000,00. Kriteria objektif : Tinggi
: jika pendapatan keluarga ≥ Rp 1.440.000,00 per bulan
Rendah : jika pendapatan keluarga < Rp 1.440.000,00 per bulan Skala : ordinal 10. Riwayat orangtua obesitas, pre-obesitas atau overweight adalah orangtua yang memiliki genetik atau bakat gemuk yang dapat diturunkan pada anaknya dengan pengukuran IMT (kg/m2). Kriteria objektif : Beresiko : jika kedua orang tua siswa atau salah satunya mengalami obesitas (IMT ≥ 25,0), pre obesitas (IMT > 23,0 – 24,9) atau overweight (IMT ≥ 23,0)
113
Tidak beresiko :
jika kedua orang tua siswa memiliki berat badan normal (IMT 18,5 – 22,9) atau berat badan kurang (IMT < 18,5)
Skala : ordinal 11. Struktur keluarga adalah seluruh anggota yang ada dalam satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak, juga anggota keluarga lain yang tinggal serumah. Kriteria objektif : Keluarga inti
: bila dalam keluarga terdiri ayah, ibu, dan anak mempunyai ikatan darah.
Keluarga besar : bila dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lain karena adanya ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Skala : ordinal 12. Riwayat kesehatan keluarga adalah keluarga atau nenek/kakek yang memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan kejadian overweight dan obesitas. Beresiko : jika keluarga atau salah satu nenek/kakek siswa mengalami salah satu atau lebih kondisi/ penyakit dengan riwayat gemuk, penyakit DM tipe 2, hiperlipidemia, hipertensi, kardiovaskular. Tidak beresiko : jika keluarga atau nenek/kakek siswa tidak mengalami salah satu atau lebih kondisi/ penyakit dengan riwayat
114
gemuk, penyakit DM tipe 2, hiperlipidemia, hipertensi, kardiovaskular. Skala : ordinal 13. Decision balance adalah keputusan keluarga dalam mengendalikan gaya hidup anak obesitas meliputi asupan buah, sayuran, aktivitas fisik teratur dan menonton TV, bermain game dan komputer setiap hari. Kriteria objektif : Pro
: jika nilai rata-rata pro lebih tinggi dari kontra
Kontra
: jika nilai rata-rata kontra lebih tinggi dari pro
Skala : numerik 14. Self-efficacy adalah keyakinan keluarga dalam kemampuan mereka untuk berubah dalam mengendalikan gaya hidup anak obesitas meliputi aktifitas fisik dan asupan makanan. Kriteria objektif : Tinggi
: jika keyakinan di atas nilai mean rank
Rendah : jika keyakinan di bawah atau sama dengan nilai mean rank Skala : numerik F. Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui program komputer. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil analisis akan dinarasikan dan diperjelas dalam tabel. Untuk uji statistik, tingkat kemaknaan (signifikansi) yang digunakan p ≤ 0,05. Adapun uji statistik yang digunakan antara lain (Dahlan, 2009) :
115
1. Analisis Univariat Analisis univariat menggambarkan deskriptif secara umum dengan metode analisis univariat untuk perhitungan distribusi frekuensi, nilai minimum, maksimum, rerata atau median dan standar deviasi. Variabel yang dianalisis adalah karakteristik responden, variabel tersebut pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, struktur keluarga, riwayat orang tua overweight, pre-obesitas atau obesitas, riwayat kesehatan keluarga, kemampuan keluarga, IMT anak, pengetahuan keluarga, budaya keluarga, aktivitas fisik anak, asupan makan anak dan selfefficacy. 2. Analisis Bivariat Analisis yang digunakan untuk menguji kemaknaan perbedaan mean variabel penelitian antara sebelum dan sesudah intervensi, jika sebaran
data
independent sedangkan
berdistribusi
normal
digunakan
uji
parametrik
t-test atau paired t-test berdasarkan kelompok, tidak berdistribusi normal digunakan uji non parametrik
Mann-Whitney. Variabel yang dianalisis adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan keluarga, IMT anak, pengetahuan keluarga, budaya keluarga, aktifitas fisik anak, dan asupan karbohidrat anak sebelum dan sesudah intervensi Family Empowerment Modified Model. Penggunaan Chi-Square dengan kemaknaan p≤0,05 untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga, budaya keluarga,
116
aktifitas fisik anak, asupan makan anak dengan kemampuan keluarga dan IMT anak. G. Kontrol Kualitas Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan standarisasi petugas lapangan dan standarisasi instrumen. Kegiatan sebagai berikut: 1. Standarisasi petugas lapangan Petugas lapangan diberikan pelatihan tentang pengambilan data penelitian pada anak overweight dan obesitas serta cara pengisian kuesioner pada keluarga. Petugas lapangan yang digunakan
telah
memiliki pengalaman dalam penelitian dasar. Tenaga pengkajian data awal dan enumerator adalah Ns.Jumriani, S.Kep., Ns.Ariyati Amin, S.Kep. dan Ns.Wahyuni, S.Kep dan sebagai koordinator lapangan adalah Ns.Sri Sulistyawati Anton, S.Kep., yang merupakan Alumni PSIK FK Unhas. Tenaga dalam menilai asupan makan anak dengan food recall adalah A.Siti Bulqis, SKM yaitu Alumnus FKM Unhas. 2. Standarisasi instrumen Alat ukur timbangan BB sebelum digunakan, harus berada dalam posisi “ON”, mengecek baterai agar pengukuran akurat. Microtoise merupakan alat pengukur panjang badan juga distandarisasi sebelum digunakan. Instrumen pengetahuan, budaya, decision balance, self efficacy telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangan instrumen PAQ-C untuk mengukur aktivitas fisik anak dan food recall untuk mengukur asupan makan anak merupakan instrumen baku.
117
H. Etika Penelitian Etika penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti telah mendapatkan rekomendasi persetujuan etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan nomor surat 1197/H4.8.4.5.31/PP36-KOMETIK/2013. Setelah mendapatkan persetujuan etik, peneliti melakukan screening anak overweight dan obesitas di sekolah dasar selanjutnya memberi informasi dan penjelasan tentang pelaksanaan penelitian pada ibu/bapak dan anak, bila ibu/bapak setuju dan bersedia berpartisipasi, maka ibu/bapak diminta membaca dan menandatangani lembar persetujuan. Berdasarkan komisi etik penelitian kesehatan Depkes, 2005, peneliti memperhatikan prinsip etika penelitian pada subjek yang diteliti, meliputi : 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Peneliti memberikan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari penjelasan manfaat penelitian, penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan.
118
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality) Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu. Peneliti menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek dengan cara menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden. 3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness) Prinsip keadilan memiliki makna keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, peneliti berlaku jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian. Selama penelitian kelompok kontrol diberikan leaflet pedoman gaya hidup anak. Setelah selesai penelitian, kelompok kontrol diberikan pendidikan kesehatan dan buku panduan gaya hidup anak, sama dengan kelompok perlakuan. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits) Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence).