58
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang penyajian datanya dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis penelitian.1 2. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang memaparkan data yang terdapat dilapangan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan landasan teori yang bertujuan menguji hipotesis penelitian dan menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti. B. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, data atau data yang diperoleh secara
1
hlm. 97
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2011,
59
langsung dari sumber asli.2 Penelitian ini menggunakan sumber wawancara untuk mengetahui tentang bagaimana gambaran umum perusahaan Son Haji Sony. 2. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.3 data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari buku-buku dan sumber literatur serta data-data terkait yang sesuai dengan topik yang diteliti.
C. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian ini, maka untuk mengumpulkan data di gunakan mode interview, metode kuesioner/angket, dan metode dokumentasi. 1. Pengamatan (Observasi) Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat sistematik gejala-gejala yang diselidiki.4 Dalam hal ini penelitian melakukan pengamatan objek terhadap masalah dari brand image dan word of mouth terhadap keputusan pembelian bakso Son Haji Sony. 2. Metode Kuesioner/Angket Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk
2
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 225 3 Ibid, hlm. 225 4 Ibid, hlm. 76
60
memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab pertanyaan) terutama penelitian survey.
5
dan pertanyaan-
pertanyaan tersebut dijawab oleh konsumen/pelanggan dari Son Haji Sony. Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur opini atau persepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Skala yang dikembangkan oleh Rensis Likert ini biasanya memiliki lima atau tujuh kategori peringkat dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju atau dari positif hingga negatif.6 Untuk itu skor yang dapat diberikan atas kategori peringkat-peringkatnya adalah: a. Sangat Setuju
(SS)
:5
b. Setuju
(S)
:4
c. Ragu-ragu
(RR) : 3
d. Tidak Setuju
(TS)
e. Sangat Tidak Setuju
(STS) : 1
:2
D. Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
5
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, cetakan 10) 2009, hlm. 1 6 Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastusti, Metode Penelitian Kuantitatif: Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial, Gaya Media, Yogyakarta, 2007, hlm. 63
61
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 7 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah Brand Image dan WOM. 2. Variabel Terikat (Dependent Research) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.8 Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian. Operasional variabel merupakan penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoperasikan) construct menjadi variabel penelitian yang dapat dituju, sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan cara yang sama, atau mencoba untuk mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.9 Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung, 2014, Hlm. 96 8 Ibid, hlm. 97 9 Husein Umar, metode riset bisnis panduan mahasiswa untuk melaksanakan riset dilengkapi contoh proposal dan hasil riset bidang manajemen dan akuntansi, cetakan kedua, PT. Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2002, hlm. 233
62
1. Brand Image (variabel independent X1) Brand Image menurut Freddy Rangkui adalah sekumpulan ingatan, kesan, dan persepsi dari seseorang, suatu komunitas, atau masyarakat tentang suatu brand/merek yang terbentuk di benak konsumen. Menurut Biel dakam jurnal penelitian Setyaningsih dan Didit Darmawan indikator Brand Image adalah: a. Citra Pembuat (Corporate Image) Corporate image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa yang meliputi nama besar perusahaan. b. Citra Pemakai (User Image) User image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa yang meliputi gaya, gaul, percaya diri, dan mewah. c. Citra Produk (Priduct Image) Product Image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk yang meliputi merek, kualitas, fitur, dan desain 2. Word Of Mouth (Variabel Independent X2) Kotler dan Keller mengemukakan bahwa WOM atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik
63
secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Adapun indikatornya adalah: a. Membicarakan Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi proses komunikasi WOM. b. Mempromosikan Seseorang mungkin menceritakan produk yang pernah dikonsumsinya tanpa sadar ia mempromosikan produk kepada orang lain (teman atau keluarganya) c. Merekomendasikan Seseorang mungkin akan merekomendasikan suatu produk yang pernah dibelinya kepada orang lain. d. Menjual produk/merek kepada pelanggan lain Menjual tidak berarti harus mengubah konsumen menjadi salesman akan tetapi konsumen kita berhasil mengubah konsumen lain yang tidak percaya, memiliki persepsi negatif dan tidak mau mencoba produk tersebut menjadi percaya, persepsi positif dan akhirnya mencoba. 3. Keputusan Pembelian (variabel dependent Y) Menurut Kotler dan Keller, keputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen melalui lima tahap yaitu:
64
a. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat
akan suatu jenis produk sehingga dapat
mengembangkan strategi pemasaran. b. Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, dan dapat dibagi kedalam dua level rangsangan. c. Evaluasi alternatif Proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada evaluasi alternatif ini konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. d. Keputusan pembelian Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dalam keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang dan faktor yang kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga. e. Perilaku pasca pembelian
65
Perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk, dimana konsumen akan mengalami beberapa tingakt kepuasan atau ketidakpuasan.10 Tabel 3.1 Definisi Operasiponal Variabel Operasional variabel Brand Image (X1)
Definisi operasional variabel Brand Image menurut Freddy Rangkuti adalah sekumpulan ingatan, kesan, dan persepsi dari seseorang, suatu komunitas, atau masyarakat tentang suatu brand/merek yang terbentuk di benak konsumen.
Indikator
Pertanyaan
1. Citra Pembuat (corporate image), dimana sub indikatornya meliputi nama besar perusahaan. 2. Citra Pemakai (user image), dimana sub indikatornya yaitu kepuasan, percaya diri, dan mewah. 3. Citra Produk (product image), dimana sub indikatornya yaitu merek, kualitas, fitur dan desain.
Word Of Mouth (X2)
Kotler dan Keller mengemukakan bahwa WOM atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.
1. 2. 3. 4.
a. Apakah Bakso Son Haji Sony membuat produk yang berkualitas dan terjamin kebersihannya? b. Apakah anda memiliki kepuasan tersendiri setelah membeli Bakso Son Haji Sony? c. Apakah anda yakin Bakso Son Haji Sony menjual produk makanan yang dijamin halal? d. Apakah Bakso Son Haji Sony mempunyai rasa khas dan berbeda dengan baksobakso yang lain? a. Apakah anda sering membicarakan kepada orang lain bahwa bakso son Haji Sony adalah bakso yang paling enak di kota Bandar Lampung? b. Apakah anada sering mempromosikan pada kalangan terdekat tentang kepuasan setelah membeli bakso son haji sony? c. Apakah anda sering memberikan rekomendasi kepada teman-teman yang ingin membeli bakso? d. Apakah anda pernah meyakinkan ke beberapa
10
Membicarakan Mempromosikan Merekomendasikan Menjual
Prima, Srikandi, dan Andriani, “Pengaruh Citra Merek terhadap Word Of Mouth dan Keputusan Pembelian” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 10, 1 Mei 2014, hlm. 10
66
kerabat yang memiliki persepsi negatif tentang bakso son haji sony? Keputusan pembelian (Y)
Menurut Kotler dan Keller, keputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen melalui lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi aternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
1. 2. 3. 4. 5.
Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian
a. Apakah anda membeli Bakso Son Haji Sony karena anda hobi makan bakso? b. Sebelum membeli Bakso Son Haji Sony apakah anda mencari tau informasi kepada kerabat yang terlebih dahulu membelinya? c. Apakah anda membeli karena Bakso Son Haji Sony bakso yang paling enak dibandingkan dengan bakso-bakso yang lain? d. Dari sekian banyak penjual bakso, apakah anda tetap memilih untuk membeli bakso Son Haji Sony? e. Setelah anda membeli bakso Son Haji Sony apakah anda merasa puas dengan kualitas baksonya?
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi ialah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena adanya nilai karakteristik yang berlainan.11 Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah mencoba Bakso Son Haji Sony I-X.
11
J. Supranto, Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis, jakarta: rineka cipta, 2010, hlm. 19
67
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel.12 Dalam menentukan besarnya sampel terdapat perbedaan argumentasi tentang besarnya sampel penelitian yang diungkapkan oleh para pakar penelitian. Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan besarnya sampel antara lain populasi dalam jumlah yang banyak sehingga dalam praktiknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti, keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti harus meneliti sebagian dari elemen penelitian.13 Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling
denganbentuk
purposive
sampling.
Non-probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.14 Ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada rumus Rao Purba dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui dan populasi berjumlah besar. Menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
Z 4 Moe
n = ukuran sampel
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Renika Cipta, Jakarta, 2006, Hlm. 133 13 Uma sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, edisi 4, buku 1, jakarta: salemba 4, hlm.252 14 Sugiyono, Op.Cit, hlm. 82
68
Z = 1,96 (score pada tingkat signifikansintertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%) Moe = margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10% Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut: 1,96 4 10%
n = 96,04
Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel atau responden yang harus diteliti adalah 96,04 responden.15 Namun, untuk memudahkan penelitian maka peneliti mengambil sampel sebesar 100 konsumen yang telah membeli Bakso Son Haji Sony.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan penelitian studi kasus yang dipergunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah mendapat gambaran mengenai objek dari penelitian tersebut. Deskriptif kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu menganalisis pengaruh antar variabel.
15
Ghazali, M. Rizwar “Pengaruh Lokasi, Kualitas Layanan dan Promosi terhadap Keputusan Membeli”, Semarang: FE-Universitas Diponegoro, 2010, hlm. 89
69
Alat uji analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, alat uji ini bertujuan untuk mengetahui dua variabel antara variabel independent X dengan variabel dependent Y yang akan dikenai prosedur analisis statistik regresi apakah menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.16 Untuk keabsahan data maka sebelumnya data yang diperoleh dari lapangan akan diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas kuisioner dan uji reabilitas kuisioner. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner a. Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.17 Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Apabila instrumen pengumpul data yang digunakan mampu untuk mengukur apa yang akan diukur, maka data yang dihasilkan dapat dinyatakan valid. Dalam melakukan uji validitas ini, peneliti akan menggunakan metode komputerisasi SPSS 17 dengan teknik pengujian biveriate person (produk momen pearson).18 Adapun rumus untuk menghitung validitas adalah:19
16
Duwi Priyanto, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis dan Penelitian SPSS, Yogyakarta: Gava Media, 2010, hlm. 54 17 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta, 2004, hlm. 118 18 Duwi priyatno, Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta: Mediakom, 2010, hlm.90 19 Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Jakarta, Bumi Aksara, 2006, hlm. 65
70
R=
NΣXY– (ΣX) (ΣY) √{NΣX² – (ΣX)²} {NΣY2 – (ΣY)2}
Keterangan: R = koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y N = jumlah responden ΣX = jumlah skor X ΣY = jumlah skor Y XY= skor rata-rata dari X dan Y Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikan koefisien pada taraf signifikansi 0,05. Artinya suatu item dianggap valid bila rhitung
rtabel. Dalam
penelitian ini rtabel diperoleh dari nilai signifikansi yang sebesar 0,05 dan N=100, sehingga nilai pada rtabel adalah 0,195. Maka bila hasil uji nilai instrumen lebih besar dari rtabel maka instrumen yang diujikan dapat dinyatakan valid. b. Reliabilitas Reabilitas adalah instrumen untuk mengukur ketepatan, keterandalan, copnsistency, stability atau dependability terhadap alat ukur yang digunakan.20 Suatu alat ukur dikatakan reabilitas atau dapat dipercaya, apabila lat ukur yang digunakan stabil, dapat diandalkan, dan dapat digunakan dalam peramalan. 20
Husaini Usman dan R. Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistik, jakarta, Bumi Aksara, 200, hlm. 287
71
Artinya data yang dikatakan reliabilitas adalah alat ukur yang yang digunakan bisa memberikan hasil yang sama walaupun digunakan berkali-kali oleh peneliti yang berbeda. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas akan menggunakan program SPSS 17. Untuk pengujian ini peneliti juga menggunakan batasan nilai sebesar 0,7. Jika nilai pada hasil reliabilitas kurang dari 0,7 maka gasil tersebut dikatakan tidak baik. 2. Uji asumsi klasik Ada beberapa alat uji yang sering dilakukan dalam uji asumsi klasik diantaranya adalah:21 a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.22 Suatu penelitian data yang diperlukan harus bervariabel normal, bila data dari setiap variabel tidak normal maka tidak bisa mengggunakan statistik parametrik. Distribusi dari rata-rata sampel hasil dari observasi akan mendekati normal bila jumlah individu sampel makin besar. Metode normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik kolmogrowsmirnov atau dikenal dengan uji K-S dan data dinyatakan berdistribusi normal jika data mengikuti bentuk distribusi normal.23 Untuk melihat data berdistribusi secara normal atau tidak, dapat dilihat pada grafik normal Q-Q plot.
21
Albert Kurniawan, Op.Cit. hlm.156 Duwi Priyatno, Op. Cit, hlm. 71 23 Ibid 22
72
b. Uji Multikolinier Penggunaan uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya satu atau lebih variabel bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel bebas lainnya. Uji multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Invlation Factor (VIF) pada model regresi yang pada pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. c. Uji Hekteroskedastisitas Suatu model regresi mengandung masalah hekteroskedastisitas jika varian dalam model tersebut tidak konstan. Adanya masalah dalam hekteroskedastisistas ini adalah varain penaksirannya tidak minimum sehingga penaksir dalam model regresi menjadi tidak efisisen. Diagnosa adanya masalah hekteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan metode uji spearman’s rho pengujian pada hekteroskedastisitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai residual masing-masing independen dengan nilai signifikan sebesar 0,5.24 d. Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu pada suatu periode berkorelasi atau tidak berkorelasi dengan variabel pengganggu lainnya. Suatu model dikatakan tidak mengandung masalah autokorelasi apabila
24
Duwi priyatno, Op. Cit, hlm 84
73
pengaruh faktor pengganggu yang terjadi dalam suatu periode waktu pengamatan tidak berpengaruh pada peride lainnya.25 Syarat yang harus terpenuhi daalm pengujian ini adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Syarat yang harus dipenuhi agar bebas dari uji autokorelasi adalah dengan melihat ketentuan berikut ini:26 1) Jika d lebih kecil dari d1 atau lebih besar dari 4-d1 maka HO ditolak, dan berarti terdapat autokorelasi. 2) Jika d terletak antara du dan 4-du atau lebih besar dari nilai tabel d1 dan du, maka HO diterima dan berarti tidak ada autokorelasi 3) Jika d terletak antara d1 dan du atau 4-du dan 4-d1, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Adapun hipotesis dalam pengujian tersebut adalah sebagai berikut: HO : tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan Ha : terjadi autokorelasi diantara data pengamatan. Setelah uji-uji asumsi klasik telah dilakukan dengan baik dan benar, maka akan dilakukan teknik analisis regresi berganda. Teknik tersebut merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis pengeruh dari berbagai variabel bebas, Brand Image (X1) dan WOM (X2), terhadap keputusan pembelian (Y).
25 26
Ibid, hlm. 200 Dwi Priyatno, Op. Cit, hlm. 87
74
3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent. Menurut Rangkuti formulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut:27 Y=b0 + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana: Y = keputusan pembelian X1 = Brand Image X2 = WOM b0 = konstanta b1-b2 = koefisisen regresi e = standar eror b. Uji f Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1X2) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.28 F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
1 27
R /k R / n k
1
Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 23 Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS ( Untuk Analisis Data dan Uji Atatistik), Yogyakarta, mediakom, 2008, hlm. 81 28
75
Dimana: R2 = koefisisen determinasi ganda n = jumlah data atau sampel k = jumlah variabel independent Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), maka terbukti bahwa kedua variabel brand image dan WOM secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian alternative (H1) diterima dan hipotesis mula-mula (Ho) diterima. 2) Jika Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), maka terbukti bahwa kedua variabel brand image dan WOM secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian alternative (H1) ditolak dan hipotesis mula-mula (Ho) diterima.
c. Uji t Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi dan Rangkuty sebagai berikut:29
√
29
n 1
2
Freddy Rangkuty, Riset Pemasaran, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 27
76
Dimana: t = observasi n = banyaknya observasi r = koefisien korelasi dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Tingkat signifikan yang akan digunakan adalah 0,05 dengan kriteria jika thitung > ttabel maka H1 diterima dan Ho ditolak. 2) Jika thitung < ttabel pada tingkat kepercayaaan 95% ( =0,05), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Adapun untuk uji statistik tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pengujian koefisien regresi variabel brand image H1 : brand image berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian. Ho
:
brand image tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian. 2) Pengujian koefisisen regresi variabel WOM H1 : WOM berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian. Ho : WOM tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.
77
d. Koefisien determinasi (R2) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R 2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi adalah:30 r=
n (Σxy)– (Σx) (Σy) √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
R2 = (r)2 x 100% Dimana: r = determinasi y = variabel dependen n = jumlah frekuensi x = variabel independen
30
Sudjana, Metode Statistika, PT. Tarsito Bandung, Bandung, hlm. 373