BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain studi diskriptif korelatif untuk menelaah hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Sandjaja dan Heriyanto, 2006). Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Pendekatannya dengan
crosssectional,
dimana
peneliti
menekankan
pada
waktu
pengukuran/observasi data variable independent dan dependent hanya satu kali, pada satu saat (Nursalam,2003). Penelitian ini menghubungkan pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
B. Populasi dan Sampel Subjek penelitian ini adalah pasien pasien yang akan dioperasi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani operasi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan selama periode bulan Januari 2011. Jumlah pasien yang menjalani operasi mayor pada bulan juli sampai September 2010 adalah 96 (Data RM RSUD Kajen, September, 2010). 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti untuk menduga karakteristik dari populasi (Notoatmodjo, 2005). Tehnik yang digunakan dalam menentukan sampel untuk penelitian ini adalah dengan cara total sampling yaitu mengambi semua populasi yang ada untuk digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah
21
22
pasien yang menginap di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Pada bulan Januari 2011 pasien operasi mayor hanya 32 pasien sehingga semua populasi dijadikan sampel semua. Pada penelitian ini kriteria inklusi dan ekslusinya adalah : a) Kriteria inklusi penetapan sampel: pasien yang baru pertama kali dilakukan operasi, pasien dewasa (usia 21-65 tahun), pasien yang akan dilakukan operasi mayor, pasien sadar dan dapat diajak komunikasi dengan baik serta kooperatif, pasien bersedia menjadi responden dan ikut terlibat dalam penelitian, pasien yang dirawat inap di RSUD Kajen b) Kriteria eklusi penetapan sampel : pasien yang mengalami gangguan jiwa, pasien yang sudah lebih dari satu kali operasi, pasien yang tidak sadar dan pasien yang sulit diajak komunikasi, pasien yang menolak berpartisipasi dalam penelitian, kasus operasi dengan penanganan segera (cito).
C. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No
Variabel
1 1
2 Pemberian informed consent pada pasien pre operasi
2
Tingkat kecemasan pasien pre operasi
Definisi Operasional 3 Informasi yang diberikan secara adekuat sebelum pasien menyetujui tindakan pembedahan
Emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam
Alat ukur
Hasil Ukur
Skala
4 Dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari 10 item pernyataan, ya = 1 Tidak = 0
5 Rentang nilai 010 untuk kepentingan deskripsi dikategorikan adekuat = 6-10 dan tidak adekuat = 0-5
6 interval
Dengan menggunakan kuisioner Hamilton Rating Scale for Anxiety yang telah di modifikasi terdiri 15 item pernyataan
Rentang nilai 015, untuk kepentingan deskripsi dikategorikan : cemas ringan=<5, cemas sedang=610, cemas berat=11-15
interval
23
D. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe C non pendidikan dan telah mendapat sertifikasi akreditasi untuk 9 pelayanan termasuk pelayanan kamar bedah.
E. Waktu Penelitian Peneliti dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Agustus 2010 sampai dengan
Januari
2011,
dengan
tahap-tahap
sebagai
berikut:
tahap
persiapan/perencanaan (pembuatan proposal), tahap pelaksanaan, tahap penulisan hasil laporan.
F. Etika Penelitian Setelah peneliti mendapat persetujuan dari Universitas Muhammadiyah Semarang, kemudian peneliti meminta ijin dari Direktur RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan selaku penanggung jawab Rumah Sakit. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan prinsip-prinsip: 1. Bebas dari eksploitasi Partisipasi dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan, subjek peneliti harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang diberikan tidak akan dipergunakan untuk hal-hal lain kecuali untuk penelitian. 2. Hak untuk ikut dan tidak menjadi responden Subjek penelitian berhak memutuskan untuk ikut atau tidak menjadi subjek penelitian tanpa adanya sanksi apapun. 3. Informed Consent Subjek penelitian harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang penelitian yang akan dilaksanakan dan subjek penelitian berhak menolak menjadi responden.
24
4. Hak dijaga kerahasiaannya Subjek penelitian mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang telah diberikan harus dijaga kerahasiaannya, untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality (rahasia) (Nursalam,2003).
G. Alat Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Sandjaja dan Heriyanto, 2006). Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai informed consent yang diberikan oleh petugas kesehatan dan kecemasan yang dialami oleh klien yang akan menjalani operasi. Sebelum kuesioner diberikan, responden diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian dianjurkan untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Setelah responden mengisi lembar persetujuan peneliti akan memberikan lembar kuesioner, selanjutnya peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan memilih jawaban sesuai yang tertera dilembar kuesioner, peneliti meminta responden untuk mempelajari terlebih dahulu dan jika ada yang kurang jelas dapat ditanyakan kepada peniliti setelah itu responden mengisi kuisioner sesuai petunjuk. Kuesioner yang telah telah diisi oleh responden selanjutnya diserahkan pada peneliti dan peneliti akan memeriksa kembali kelengkapannya sebelum dianalisis kembali. 1. Instrumen Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan klien pre operasi adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2006), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal – hal yang diketahui.
25
Kuesioner yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data merupakan hasil dari pengembangan peneliti berdasarkan literatur yang dipakai. Dalam penelitian ini kuesioner terbagi dalam 2 bagian : a. Kuesioner A mengenai data pribadi yang berisi : umur, alamat, pendidikan, pendidikan, pekerjaan dan pertanyaan mengenai informed consent yang diberikan petugas sejumlah 10 pertanyaan ya dan tidak, dengan nilai ya 1 dan tidak 0. b. Kuesioner B berisi 15 pertanyaan untuk mengukur tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan menggunakan
Hamilton Rating Scale
Anxiety yang telah di modifikasi mempunyai tiga parameter, masingmasing memberi skor 0 – 15. Adapun parameter tersebut yaitu cemas ringan, cemas sedang, cemas berat. Penilaian derajat kecemasannya adalah : kecemasan ringan skor kurang 5, kecemasan sedang skor 6 – 10, kecemasan berat skor 11 – 15.
2. Uji coba Instrumen Sebelum instrumen digunakan telah dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan pengujian validitas dan reabilitas. a
Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau
kesahihan
suatu
instrumen
(Arikunto,
2006).
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2005), validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun mampu mengukur apa yang akan diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan total skor kuesioner. Uji validitas telah dilakukan pada 15 pasien di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan yang tidak diipakai dalam sampel penelitian. Hasil uji validitas terdapat variabel pemberian informed consent dengan 10 pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,550-0,864 > 0,514
26
maka dikatakan valid. Hasil uji validitas terhadap variabel tingkat kecemasan dengan 15 pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,5540,825 > 0,514, maka seluruh pertanyaan dikatakan valid. b Uji reliabilitas Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2005). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Internal consistency yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu (Sugiyono, 2007). Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus KR-20 (Kuder Ricardson) karena skor yang digunakan dalam instrumen ini menghasikan skor dikotomi. Hasil uji reliabilitas variabel pemberian informed consent diperoleh cronbach alpha sebesar 0,914 > 0,514 sehingga dikatakan reliable sedangkan variabel tingkat kecemasan diperoleh cronbach alpha sebesar 0,940 > 0,514 sehingga dikatakan reliable dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian.
H. Prosedur Pengumpul Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin penelitian dari Direktur RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Peneliti akan melakukan identifikasi calon responden yaitu pasien yang akan menjalani prosedur pembedahan. Kemudian menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat, peran serta responden dalam penelitian, serta jaminan kerahasiaan calon responden. Apabila bersedia menjadi responden maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan. Kemudian responden diberi penjelasan mengenai cara pengisian kuisioner. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, responden dapat bertanya kepada peneliti. Setelah selesai dan semua pertanyaan telah diisi, kuisioner diambil
dan
dikumpulkan sebagai bahan penelitian. Langkah selanjutnya memasukkan
27
data dari kuesioner ke data sheet kuisioner tersebut dimasukkan ke entry data dengan bantuan computer program tertentu.
I. Analisis Data 1. Metode Pengelolaan Data Melakukan pengelolaan data sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut, pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program komputer. Adapun menurut Hastono (2001), langkah-langkah pengelolaan data sebagai berikut : a. Editing Editing adalah proses pemeriksaan data yang telah dikumpulkan. Peneliti
memeriksa
jawaban
responden
dan
tidak
ditemukan
pertanyaan yang belum terjawab oleh responden. b. Coding Coding adalah kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka. Peneliti memberikan kode pada kategori variabel pemberian informed consent yaitu adekuat: kode 1 dan tidak adekuat: kode 2. Variabel tingkat kecemasan diberikan kode yaitu cemas ringan: kode 1, cemas sedang: kode 2 dan cemas berat: kode3. c. Processing Processing adalah proses mengelola data agar dapat dianalisis. Peneliti membuat tabel rekapitulasi data dan memindahkan skor yang jawaban responden pada tabel rekapitulasi data. Peneliti kemudian melakukan pengolahan data secara komputerisasi. d. Clearing Clearing adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah ada kesalahan. Peneliti tidak menemukan kesalahan dalam pengolahan data penelitian. 2. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable terikat atau dependen (tingkat kecemasan)
28
dengan variable bebas atau independen (pemberian informed consent), dimana analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer tertentu. Adapun tahap-tahap analisis data sebagai berikut : a. Analisis Univariat Analisis ini dilakukan terhadap variable dari hasil penelitian, pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variable (Notoatmodjo, 2005). Analisa univariat terdiri dari variabel pemberian informed consent dan tingkat kecemasan pasien pre operasi. b. Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan terhadap dua variable yang diduga berpengaruh atau berkorelasi. Data hasil penelitian variable pemberian informed concert dilakukan uji normalitas kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006 < α: 0,05, sehingga distribusi data dikatakan tidak normal. Uji normalitas juga dilakukan terhadap data hasil penelitian variabel tingkat kecemasan. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 < α: 0,05, sehingga distribusi data dikatakan tidak normal. Hasil uji normalitas kedua variabel di atas diketahui tidak normal maka peneliti menggunakan korelasi sperman rank untuk mengetahui hubungan pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di instalasi rawat inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan.