27
BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis kelamin, usia, dukungan sosial, dan dukungan keluarga ) dengan variabel terikat (kecemasan). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (Notoatmodjo, 2005).
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran dan akan dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai bulan Agustus 2010.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut sampel penelitian. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinaya (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lanjut usia yang tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran yang berjumlah 100 orang lansia. 2. Sampel dan kriteria Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap amewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
28
Adapun sampel yang diambil harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: Kriteira inklusi: a. Lansia laki-laki dan perempuan yang tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran. b. Dapat berkomunikasi dengan baik. c. Bersedia dan mau dijadikan sampel penelitian atau responden. d. Masih ada komunikasi dengan keluarga dalam 1 tahun terakhir. Kriteria eksklusi: a. Lansia yang sedang menderita penyakit akut atau kronis. b. Lansia yang mempunyai gangguan mental. 3. Penentuan jumlah sampel Jumlah sampel suatu penelitian tergantung kepada dua hal yaitu pertama, adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel. Kedua, kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan formula dalam penentuan besar sampel menggunakan rumus: n=
N 1 N (d 2 )
n=
100 1 100(0,05) 2
n=
100 1 100(0,0025)
n=
100 1 0,25
n=
100 1,25
n = 80 Keterangan: N = besarnya populasi
29
n = besar sampel d = tingkat signifikan (p f (d = 0,05) Jadi jumlah sampel yang akurat yakni 80 orang lansia dari 100 daftar nama penghuni Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran dan memenuhi kriteira untuk menjadi responden penelitian. (Wasis, 2008) 4. Teknik sampling Teknik sampling adalah dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sample tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2005). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel secar acak sederhana, di mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik semacam itu maka terpilihnya individu menjadi anggota sampel benar-benar atas dasar faktor kesempatan (chance), dalam arti memiliki kesempatan yang sama, bukan karena adanya pertimbangan subjektif dari peneliti. Teknik ini merupakan teknik yang paling objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik sampling yang lain. (Nasution & Usman, 2007).
D. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independent (variabel bebas atau bergantung). 1. Variabel independen adalah faktor yang diduga sebagai faktor yang berhubungan dengan variabel terikat (Arikunto, 2006). Variabel independennya adalah: usia lansia, jenis kelamin lansia, dukungan keluarga, dan dukungan sosial. 2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Arikunto, 2006) Variabel dependennya adalah kecemasan lansia.
30
E. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No. 1
Variabel Usia
.
Definisi Operasional
Cara Ukur
Hasil Ukur
Rentang perhitungan waktu
Wawancara
60-70 tahun
hidup seseorang sejak dilahirkan
/Data
71-80 tahun
sampai saat sekarang yang
Demografi
> 80 tahun
Skala Ordinal
dinyatakan dalam tahun 2
Jenis
Perbedaan gender secara
Wawancara
Laki-laki
.
kelamin
biologis atau perbedaan kedalam
/Data
Perempuan
seks laki-laki ataupun
Demografi
Nominal
perempuan 3
Dukungan
Dukungan yang berupa
Wawancara
20 -39=buruk
.
keluarga
perhatian, emosi, informasi,
Kuesioner
40-59= sedang
nasehat, materi maupun
Ordinal
60-80 = baik
penilaian yang diberikan oleh anggota keluarga (anak/menantu, cucu, saudara) 4
Dukungan
Merupakan dukungan dan
Wawancara
20–45 = Buruk
.
sosial
semangat yang diberikan oleh
Kuesioner
46–75=Sedang
teman, petugas panti whreda,
Ordinal
76–100 = Baik
maupun masyarakat sekitar panti sehingga lansia akan tahu bahwa ada yang memperhatikan, menghargainya dan mencintainya. 5
Kecemasan
Kecemasan adalah suatu
Wawancara
≤ 14= ringan
.
lansia
kekhawatiran yang ditandai
Kuesioner
15-27= sedang
dengan perasaan cemas,
HARS
>27 = berat
ketegangan, ketakutan, serta adanya gangguan tidur, kecerdasan, depresi, somatic, sensori, kardiovaskuler, pernapasan, gastrointestinal, uroginetal, dan vegetatif.
Ordinal
31
F. Instrumen Penelitian Instrumen dari variabel independen (dukungan keluarga dan dukungan sosial) berbentuk angket atau kuesioner tertutup artinya jawabannya atau isian telah dibatasi atau ditentukan sehingga responden tidak memberikan respon menurut kebebasan seluas-luasnya. Akan tetapi dikarenakan pada lanjut usia yang tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran mayoritas buta aksara jadi kuesioner tersebut akan dilakukan dengan wawancara oleh peneliti dengan hanya memberi tanda () pada kolom jawaban yang telah ditentukan sesuai yang dirasakan responden. Untuk usia dan jenis kelamin didapat berdasarkan pengisian lembar demografi. Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan baik itu kecemasan ringan, sedang, berat, dan berat sekali atau panik digunakan alat ukur kecemasan yang dikenal dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas instrumen Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005). Instrumen adalah
alat
atau
fasilitas
yang digunakan
oleh
peneliti
dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006). Ada dua variabel yang diuji kevaliditasannya yakni dukungan keluarga dan dukungan sosial. Teknik korelasi yang digunakan untuk mencari hubungan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama (Sugiyono, 2007). Peneliti melaksanakan uji validitas kepada 20 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi di Panti Wredha Pucang Gading Semarang pada tanggal 02-03 agustus 2010. Teknik korelasi yang digunakan adalah Corrected Item-Total Correlation. Adapun hasil dari uji validitas untuk kuesioner dukungan keluarga adalah r hitung (0,585-0,900), dukungan
32
sosial r hitung (0,460-0,771). Harga r hitung pada 19 item pertanyaan dukungan keluarga adalah 0,585-0,901 dan dukungan sosial 0,460-0,771 lebih besar dari r tabel (0,444) sehingga 19 item pertanyaan tersebut valid.
2. Uji reliabilitas instrumen Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha yang dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya 1 dan nol (nol). Jika dihubungkan dengan pengertian variabel, hanya untuk skor dengan variabel diskrit. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Misalnya angket atau soal berbentuk uraian (Arikunto, 2006). Nilai Cronbach Alpha pada uji reabilitas dukungan keluarga adalah 0,967 dan dukungan sosial adalah 0,917. Nilai Cronbach Alpha tersebut lebih besar dari 0,60 shingga instrumen tersebut realibel dan dapat digunakan dalam penelitian.
H. Analisis Data dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan data Data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data segera dialakukan pengolahan data dengan tahap sebagai berikut (Notoadmodjo, 2005): a. Editing Dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diperoleh sehingga dapat dilakukan perbaikan data yang kurang. b. Coding Pemberian kode dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengelolaan
data
dan
proses
selanjutnya
melalui
tindakan
pengklarifikasian data. Pada kuesioner 1 yakni lembar data demografi, pada usia dengan memberi kode nilai pernyataan usia 60-70 tahun (1),
33
usia 71-80 tahun (2), dan >80 tahun (3). Pada jenis kelamin yakni kode jenis kelamin laki-laki (1), dan jenis kelamin perempuan (2). Pada kuesioner 2 yakni dukungan sosial, kode buruk (1), sedang (2), dan baik (3). Pada kuesioner 3 yakni dukungan keluarga, kode buruk (1), sedang (2), dan baik (3).
Dan pada kuesioner 3 yakni tentang
kecemasan, ringan (1), sedang (2), berat (3). c. Tabulating Data distribusi data yang telah diberikan skor kemudian disusun dan dibagikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya pengolahan data atau analisis. d. Entry Data Memasukkan data ke komputer dengan menggunakan aplikasi program SPSS 15. 2. Analisis data a. Analisis Univariat Analisis univariat yang dilakukan menganalisis variabelvariabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi yang meliputi umur atau usia, jenis kelamin, dukungan keluarga dan dukungan sosial. b. Analisis Bivariat Analisi bivariat untuk mengetahui hubungan antar variabel dependent dengan variabel independent. Analisa data yang digunakan adalah Korelasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) atau Chi Square. Korelasi Spearman berfungsi untuk menentukan besarnya hubungan dua variabel yang berskala ordinal. Uji Chi Square berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel, dan data harus berskala nominal. Pengujian menggunakan tingkat significant 0,05 dengan menggunakan program SPSS.
34
I. Etika Penelitian Etika dalam penelitian keperawatan meruapakan masalah yang sangat penting karena keperawatan akan berhubungan dengan manusia dan manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Etika dalam penelitian dapat meliputi: 1. Informed consent Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi disertai judul dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka penelitian tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan penelitian tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut di beri kode. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.