20
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional di mana variabel bebas dan variabel tergantung diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqqurahman, 2008).
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr.Moewardi mulai dari April 2013 hingga Mei 2013.
C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan asma dan PPOK yang berada di RSUD Dr. Moewardi pada bulan April sampai Mei 2013. 2. Sampel Penelitian Setiap pasien asma dan PPOK yang memeriksakan diri di RSUD Dr. Moewardi pada bulan April sampai Mei 2013 yang masuk dalam kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. 3. Kriteria Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah pasien di RSUD Dr. Moewardi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Kriteria Inklusi 1) Orang Indonesia Asli yang berumur 40 tahun ke atas. 2) Pernah didiagnosis menderita asma atau PPOK oleh dokter ahli paru. 3) Bersedia mengisi surat persetujuan (informed consent) dan menjadi
21
subyek penelitian.
b.
Kriteria Eksklusi 1) Menderita penyakit lain dengan diagnosis banding asma atau PPOK seperti bronkiektasis, gagal jantung kronik, tuberkulosis, dan bronkhitis kronik serta mempunyai penyakit penyerta seperti diabetes melitus dan hipertensi. 2) Pernah rawat inap <30 hari sebelum informed consent. Dalam Penelitian ini yang dimaksud rawat inap apabila penderita tinggal minimal 1 hari di rumah sakit. 3) Termasuk dalam klasifikasi asma intermitten.
D. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel non-random dengan pembatasan-pembatasan tertentu (Murti,2006).
E. Besar Sampel Besar sampel dihitung menggunakan rumus:
š=
šš¼ 2 . š. š š2
dengan : n = besar sampel minimal p = perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti atau paparan pada populasi q = 1-p ZĪ±= nilai statistik ZĪ± pada kurva normal standar pada tingkat kemaknaan
22
d = presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi
Apabila dari hasil penelitian sebelumnya diketahui prevalensi asma dan PPOK di Indonesia adalah 5,6% dan presisi absolut yang diinginkan adalah 5% maka besar sampel adalah :
š=
(1,96)2 (0,056)(0,944) = 81,23 (0,05)2
Jadi, pada penelitian ini dibutuhkan 82 orang, 41 orang merupakan pasien asma, dan 41 orang pasien PPOK (Taufiqurrahman, 2008). Karena keterbatasan waktu penelitian,di mana deadline penelitian adalah hingga pertegahan bulan Mei, sampel yang diambil sebanyak 60 orang yang terdiri dari 30 pasien asma dan 30 pasien PPOK.
23
F. Rancangan Penelitian
Pasien Poliklinik Paru RSUD Dr.Moewardi Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Menandatangani Informed consent
Sampel
Asma
PPOK
Pengukuran Stres
Perbandingan Stres
Uji Chi Square
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian.
24
G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas
: pasien asma dan pasien PPOK
2. Variabel terikat : stres 3. Variabel luar
: keadaan lain yang menyebabkan stres, antara lain seperti
kematian orang terdekat, perceraian, pindah tempat tinggal, dan perubahan dalam keadaan keuangan.
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas a. Pasien Asma Asma adalah gangguan inflamasi kronik dari saluran pernapasan di mana banyak sel berperan dalam gangguan tersebut (GINA, 2011). Diagnosis asma pada pasien
didasarkan atas diagnosis oleh Dokter
Spesialis Paru RSUD Dr.Moewardi. Pasien asma yang dijadikan sampel adalah pasien dengan asma persisten dan tidak eksaserbasi. Eksaserbasi asma yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perburukan progresif dari sesak, batuk, wheezing, dada terasa berat atau kombinasi dari beberapa gejala ini. b. Pasien PPOK PPOK adalah Penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan beberapa efek signifikan ekstrapulmoner yang berkaitan dengan inflamasi abnormal paru-paru terhadap partikel atau gas beracun (GOLD, 2006). Diagnosis PPOK pada pasien didasarkan atas diagnosis oleh Dokter Spesialis Paru RSUD Dr.Moewardi dan termasuk PPOK stabil (tidak eksaserbasi). Eksaserbasi PPOK yang dimaksud ditandai dengan batuk atau sesak bertambah sputum bertambah ataupun berubah warna.
25
2. Variabel Terikat a. Stres Stres merupakan suatu tekanan yang muncul karena tingginya tuntutan lingkungan sehingga perlu adanya suatu adaptasi atau penyesuaian diri. Skala pengukuran menggunakan Perceived Stress Scale, sebagai cut of point yaitu: 1) Derajat stres rendah
: bila skor 0-11
2) Derajat stres rata-rata
: bila skor 12-15
3) Derajat stres tinggi
: bila skor ā„16
I. Instrumentasi Penelitian 1. Informed Consent 2. Perceived Stress Scale
J. Cara Kerja 1. Melakukan pengambilan sampel di RSUD Dr.Moewardi 2. Menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada subjek penelitian 3. Subjek penelitian menandatangani informed consent. 4. Subjek penelitian dibantu oleh peneliti mengisi Perceived Stress Scale. Pada pengisian kuesioner ini subjek penelitian memberitahu peneliti mengenai perasaannya selama sebulan terakhir, lalu peneliti membantu pengisian kuesioner. Angka 0 menunjukkan tidak pernah, angka 1 menunjukkan hampir tidak pernah, angka 2 menunjukkan kadang-kadang, angka 3 menunjukkan hampir sering, dan angka 4 berarti sangat sering. 5. Melakukan perhitungan analisis data.
26
K. Teknik Analisis Data Penelitian ini dianalisis dengan uji Chi Square di mana : (šš ā šā)2 š = ā šā 2
X2
= koefisien korelasi
fo
= frekuensi yang diperoleh
fh
= frekuensi yang diharapkan
šā = nk
= jumlah kategori
ng
= jumlah golongan
N
= total sampel
(šš)(šš) š
Keputusan: jika X2 hitung > X2 tabel maka menolak Ho Ho : Tidak ada perbedaan stres antara pasien asma dan PPOK H1 : Ada perbedaan stres antara pasien asma dan PPOK
Pengambilan keputusan berdasarkana probabilitas, yaitu: b. Jika probabilitas > 0,05 maka H1 ditolak c. Jika probabilitas < 0,05 maka H1 diterima Data yang diperoleh akan dianalisis dengan uji Chi Square lalu diukur koefisien kontingensinya. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan bantuan SPSS.