BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejalagejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis (Sanapiah Faisal, 2005: 20). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang berguna untuk menjelaskan dan memberikan gambaran tentang fenomena sosial yang ingin diteliti secara mendalam. Dari pelaksanaan prosedur pendekatan metode kualitatif maka penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati (Lexy J. Moleong, 2010: 4). Berdasarkan jenis penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dan pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Agama Wates yang berlokasi di Jalan Raya Wates-Purworejo KM. 2.6 Wates, Kabupaten Kulon Progo, pada bulan Oktober-Desember 2013. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di Pengadilan Agama Wates, karena hampir
50
51
setiap tahun terjadi sidang itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates, yang menggambarkan adanya pasangan suami isteri di Kabupaten Kulon Progo yang perkawinanya belum dicatatkan atau kehilangan akta nikah. C. Penentuan Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik purposive adalah pemilihan subjek penelitian yang mempertimbangkan kriteria dan perimbangan tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Lexy J. Moleong, 2010: 224). Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek dalam penelitian ini antara lain: 1. Mereka yang memiliki pengetahuan, pengalaman, informasi dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan itsbat nikah; 2. Mereka yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan itsbat nikah. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka subjek penelitian dalam penelitian ini, yaitu dua orang hakim di Pengadilan Agama Wates yang menangani sidang itsbat nikah yaitu Bapak Drs. Barwanto, S.H dan Bapak Ikhsanuddin, S.H; D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
52
(Sugiyono, 2012: 308). Adapaun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa
berbentuk
tulisan,
gambar,
atau
karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012: 326). Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang berisi tentang Surat Permohonan Itsbat Nikah dan Keputusan tentang Itsbat Nikah dari Pengadilan Agama Wates. Dokumen tersebut digunakan sebagai penunjang untuk melengkapi dan memperkuat data-data yang telah diperoleh melalui wawancara, untuk menjawab permasalahan terkait dengan alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dan pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates.
53
2. Wawancara (Interview) Wawancara (interview) dalam penelitian kualitatif menjadi metode pengumpulan data yang utama. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee)
yang
memberikan
jawaban
atas
pertanyaan itu (Lexy J. Moleong, 2010: 186). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2012: 316). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap orangorang yang memiliki pengetahuan, pengalaman, serta informasi tentang permasalahan yang akan diteliti, yaitu tentang alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dan pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates, sehingga nantinya dapat diperoleh data yang lengkap dan akurat. Metode wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah kegiatan wawancara dimana peneliti terlebih dahulu
54
mempersiapkan bahan yang akan diajukan kepada interviewer (yang diwawancarai). Pelaksanaan proses wawancara menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara yang memuat pokok-pokok yang ditanyakan sebagai pengontrol agar tidak terjadi penyimpangan masalah
yang
diteliti.
Selama
proses
wawancara
peneliti
memanfaatkan alat tulis dan alat perekam ketika proses wawancara berlangsung dan dilakukan di dalam ruang hakim. E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu melakukan pemeriksaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan cross check data untuk membandingkan dan mengecek kembali hasil dokumentasi dan hasil wawancara serta hasil wawancara antar subjek penelitian. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan croos check dilakukan manakala pengumpul data penelitian menggunakan strategi pengumpulan data ganda pada objek penelitian yang sama (Lexy J. Moleong, 2010: 330331). Agar keabsahan data tersebut terjamin akurat dan telah sesuai dengan data-data yang ada, maka hasil dokumentasi yang berupa surat permohonan itsbat nikah dan keputusan tentang itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dilakukan croos check dengan hasil wawancara. Selain itu,
55
dilakukan pula croos check hasil wawancara antara subjek penelitian yang satu dengan subjek penelitian yang lain selama penelitian. F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012: 333). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, unitisasi dan kategorisasi data, penyajian data (data display), dan pengambilan kesimpulan, yang akan dibahas lebih rinci sebagai berikut: 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada halhal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
56
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2012: 338). Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian dipilih dan dikelompokan berdasarkan kriteria data yang sesuai dengan alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dan pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates. Data-data tersebut kemudian diorganisasikan untuk mendapatkan kesimpulan data sebagai bahan penyajian data. 2. Unitisasi dan Kategorisasi Data Data yang telah disederhanakan dan dipilih tersebut kemudian disusun secara sistemik ke dalam kategori yang menonjolkan hal-hal yang pokok dan penting, sehingga data dapat memberikan gambaran penelitian yang jelas mengenai alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dan pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates. 3. Penyajian Data (Data Display) Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya (Sugiyono, 2012: 341). Dalam penelitian ini data yang disajikan yakni dalam bentuk tabel dan narasi berupa informasi mengenai alasan permohonan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dan pelaksanaan itsbat nikah di Pengadilan Agama Wates dalam bentuk laporan yang sistematis untuk selanjutnya dianalisis guna pengambilan kesimpulan.
57
4. Penarikan Kesimpulan Data yang telah diproses melalui langkah-langkah di atas kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan teknik analisis induktif. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat kembali data yang telah direduksi, diunitisasi dan dikategorisasi, serta di-display, sehingga
kesimpulan
yang
diambil
tidak
menyimpang
dari
permasalahan yang diteliti dan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.