36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja. Penelitian dilakukan di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung, Jawa Barat. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. “Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,
2014: 117). Untuk mendapatkan populasi
yang tepat dan sesuai dengan kajian yang akan diteliti, maka peneliti perlu mengidentifikasi sumber data yang diperlukan sehingga relevan dan mengacu pada permasalahan penelitian. Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. Sehingga yang dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat (BPED) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berikut jumlah pegawai di BPED Pusdiklat Geologi.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
No.
Nama/NIP
Gol
Jabatan
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
1
Ir. Eka Tofani Putranto NIP. 196003201990031001
IV/b
2
Fredy Epriliansyah,S.T. NIP. 197504252002121001
III/c
3
Ani Maliani, S.T., M.T NIP. 197911162005022002
4
Dra. Ratih Wiratnawati NIP. 195410211980032001
IV/b
5
Hilman Suwargana, S.T., M.T. NIP. 197911302005021001
III/b
6
Denny Andres, S.S. NIP. 197007242005021002
III/b
7
Iwan Fahlevi Setiawan,S.T.,M.T NIP. 197805222005021001
III/b
8
Denny Lumban Raja, S. Kom., M.T. NIP. 198112292005021001
III/c
9
Ellis Widiani, S.E. NIP. 196101101981032001
III/c
Tanto Darmanto NIP. 196207262007011001
II/b
11
Ahmad Nurdin NIP. 197302082012121001
II/a
12
Yudi Rahayudin,S.T.,M.T. NIP. 197711252002121001
III/c
13
Fiati Nurmaya, S.T., M.T. NIP. 197701302010122001
III/b
14
Ferdy Firmansyah, S.T., M.T. NIP. 197607042003121001
III/c
10
36
III/c
Kepala Bidang Penyelenggaraan Dan Evaluasi Diklat Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Kepala Sub Bidang Evaluasi Diklat Widyaiswara Madya/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Widyaiswara Pertama/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Widyaiswara Pertama/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Widyaiswara Pertama/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Pranata Komputer Muda/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Arsiparis Muda/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Pengadministrasi Umum/ Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Staf Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Widyaiswara Muda/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat Evaluator Penyelenggaraan Diklat/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat Evaluator Penyelenggaraan Diklat/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
15
Herman Suhyana NIP.196302062007011001
II/b
16
Erirusdi NIP. 196508252012121003
II/a
Pengadministrasi Umum/ Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat
17
Suwisno NIP. 197103112012121001
II/a
Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat
18
Juniharto Sardjono NIP. 197211162012121002
II/a
Staf Sub Bidang Evaluasi Diklat
19
Risa Purwanti,S.E.
Outsourching
Outsourching 20
Suyudi Rusmana, A.Md. Outsourching
21
Septian Ardiansyah,S.Sos
22
Adi Pradana, A. Md.
Outsourching
Outsourching 23
Panji Budi Utomo, S. Pd.
24
Indika Febria P, S.E.
Outsourching
Outsourching 25
Muhammad Nurdin,A.Md
26
Adri Nurharjati,S.I.Kom.
27
Endrawan Satria,S.Kom.
Outsourching
Outsourching
Outsourching 28
Tris Sutrisno,S.Pd
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Outsourching 29
Nanang Sopian Outsourching
30
Demas Dirgahari
(Sumber : Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi 2014) 3. Sampel Penelitian Sugiyono (2014: 118) menjelaskan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling terdapat dua macam, antara lain Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Peneliti memilih Non Probability Sampling, dimana teknik ini tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam teknik sampel tersebut, terdapat beberapa macam. Peneliti memilih sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2014 : 124). Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi kurang dari 40 orang serta dapat menggeneralisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang pegawai Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. B. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan sebagaimana diungkapkan Nasution (2009 : 23) bahwa, “desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Nasution (2009: 23-24) mengemukakan kegunaan desain penelitian, sebagai berikut : a. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi.
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
b. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian. c. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain. Menurut Nasution (2009: 56), proses desain penelitian yaitu: 1. Identifikasi dan pemilihan masalah 2. Pemilihan kerangka konseptual 3. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis 4. Membangun penyelidikan dan percobaan 5. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel 6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data 8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data 9. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistic 10. Penulisan laporan hasil penelitian Dari pernyataan diatas maka peneliti memaparkan desain penelitiannya sebagai berikut : Desain penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses, dan output. Pada bagian input merupakan latar belakang penelitian berupa hasil studi pendahuluan, latar belakang berisi fenomena umum terdiri dari teoritis dan keadaan yang seharusnya, serta fenomena khusus berupa data empiris dan keadaan yang terjadi di lapangan. Dari latar belakang penelitian terdapat pula rumusan masalah yang kemudian rumusan masalah akan memperjelas alur penelitian terhadap pengujian hipotesis penelitian. Selanjutnya lahirnya hipotesis penelitian akan menentukan metode dan pendekatan penelitian yang digunakan. Dengan demikian bagian input lebih mengacu pada perencanaan penelitian. Pada bagian proses banyak langkah dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data, seperti mendefinisikan variabel penelitian, menyusun alat pengumpulan data, dan lainnya. Maka dari hal ini, akan muncul kesimpulan dari penelitian yang tiada lain adalah pengujian hipotesis itu sendiri. Penarikan kesimpulan atas hasil dari analisis data dan pengujian hipotesis merupakan output penelitian. Dengan output ini akan diperoleh informasi apakah hipotesis penelitian yang disusun oleh penulis adalah sama dengan hasil penelitian Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
atau sebaliknya. Bagian ini juga, akan melahirkan berbagai rekomendasi atau feedback yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak, baik untuk diteliti kembali atau bahkan digunakan/dimanfaatkan.
Input
Proses
Latar Belakang masalah
Fenomeman umum : teoritik, keadaan yang seharusnya Fenomema khusus : empirik, keadaan yang terjadi
Pengumpulan Data Analisis Data variable X dan Y
Output
Kesimpulan
Rumusan Masalah Metode dan Pendekatan Hipotesis Rekomendasi Gambar 3.1 Desain Penelitian
C. Metode Penelitian Secara umum
metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian, dimana metode penelitian akan
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
dijadikan pedoman untuk menjalankan penelitian. Seperti yang diungkapkan Nana Syaodih (2012 : 52) bahwa, metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, pandanganpandangan filosofi dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Selain itu pula Sugiyono (2014: 6) menjelaskan bahwa, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. “Penelitian deskriptif mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain” (Nana Syaodih, 2012 : 72). Dijelaskan oleh sugiyono (2014: 14) bahwa, metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini mengutamakan
nilai-nilai
matematis,
terencana
dan
keakuratan
dalam
memecahkan permasalahan tersebut serta membuktikan hipotesis penelitian dengan hitungan statistik serta pengumpulan data yang terkontrol dengan tujuan menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori, mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Peneliti menggunakan metode deskriptif karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan control dan manipulasi variabel penelitian. Metode deskriptif pun digunakan karena metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai gejala atau fenomena.
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
D. Definisi Operasional Moh. Nazir ( 2003: 152) mengemukakan bahwa “Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional”. Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa definisi operasional adalah suatu definisi diberikan oleh peneliti dan sekaligus memberikan penjelasan tentang cara
mengukur masing-masing variabel
penelitian. 1. Kemampuan kerja pegawai Kemampuan kerja pegawai merupakan kesanggupan pegawai di bidang penyelenggaraan dan evaluasi diklat pusat pendidikan dan pelatihan geologi Bandung untuk mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya sehingga mencapai hasil kerja yang maksimal. Gibson (1990: 55) menjelaskan ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh pegawai untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja: a. Kemampuan berinteraksi (interaction ability) yang meliputi unsur: 1) Kemampuan seseorang pegawai untuk menciptakan dan menjaga hubungan pribadi 2) Kemampuan seseorang pegawai untuk berkomunikasi dengan rekannya secara efektif 3) Kemampuan seseorang pegawai untuk menangani konflik dengan orang lain maupun teman sekerja 4) Kemampuan untuk meningkatkan atau mempertahankan rasa keadilan dan persamaan kedudukan dalam suatu sistem imbalan. b. Kemampuan konseptual (conceptual ability), meliputi : 1) Kemampuan seseorang pegawai untuk membina dan menganalisis informasi baik dan dalam maupun dan luar lingkungan organisasi 2) Kemampuan untuk merefleksikan arti perubahan tersebut dalam tugas 3) Kemampuan untuk menentukan keputusan yang berkaitan dengan bidang tugasnya 4) Kemampuan untuk melakukan perubahan dalam pekerjaannya terutama yang perlu dalam organisasi. c. Kemampuan Administrasi, meliputi :
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
1) Kemampuan seseorang pegawai untuk mengembangkan dan mengikuti rencana-rencana kebijakan dan prosedur yang efektif; 2) Kemampuan untuk memproses tatawarkat átau kertas kerja dengan baik, teratur, dan tepat waktu; 3) Kemampuan untuk mengelola pengeluaran atas suatu anggaran 4) Kemampuan untuk menggunakan pengetahuannya, peralatan-peralatan, pengalaman, dan teknis-teknis dan berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan masalah. 2. Efektivitas kerja Efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukan ketercapaiannya suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi bandung dengan pengerahan segala daya yang terdapat pada manusia melalui aktivitas-aktivitasnya. Pengukuran efektivitas kerja dalam penelitian ini terdiri dari hasil kerja, metode kerja, pencarian dan pemanfaatan sumber daya.
E. Instrumen penelitian Dijelaskan oleh
Sugiyono (2014: 133) bahwa, “Instrumen penelitian
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, yang secara spesifik berhubungan dengan variabel penelitian. Alat ukur atau instrumen yang digunakan harus berdasarkan pada karakteristik sumber data dari variabel yang diteliti, sehingga mempermudah peneliti dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Langkah pertama dari penyusunan instrumen yaitu menentukan dan menetapkan variabel penelitian. Setelah ditetapkan variabelnya, tahap selanjutnya yaitu memberikan definisi operasional dari setiap variabelnya dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Setelah itu, indikator tersebut dipaparkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen penelitian, maka diperlukan kisi-kisi instrumen penelitian.
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian No. 1
Variabel Kemampuan
Dimensi 1. Kemampuan
Indikator a. Penguasaan pegawai
kerja
Teknis/
terhadap peralatan
(Variable X)
administrasi
kerja dan sistem
Item 1
komputer b. Penguasaan pegawai
2
terhadap prosedur dan metode kerja. c. Pegawai memahami
3
peraturan kerja atau pekerjaan. d. Pegawai mampu
4-6
melaksanakan pekerjaannya dengan baik, teratur dan tepat waktu. e. Kemampuan pegawai
7-8
untuk mengembangkan dan mengikuti rencanarencana kebijakan secara efektif f. Kemampuan untuk
9
memproses kertas kerja dengan baik, teratur, dan tepat waktu.
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
g. Kemampuan untuk
10
mengelola pengeluaran atas suatu anggaran
2. Kemampuan konseptual
a. Pegawai memahami
11
kebijakan Lembaga b. Pegawai memahami
12
tujuan lembaga c. Pegawai memahami
13
target lembaga d. Pegawai mampu
14-15
membina dan menganalisis informasi baik dari dalam maupun luar organisasi e. Pegawai mampu
16
menentukan keputusan berkaitan dengan tugasnya f. Kemampuan untuk
17
melakukan perubahan dalam pekerjaannya terutama yang perlu dalam organisasi
3. Kemampuan Interaksi/sosial
a. Pegawai mampu bekerjasama dengan
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18
47
teman tanpa konflik b. Pegawai memiliki
19-21
kemampuan untuk bekerja dalam tim c. Pegawai memiliki
22
kemampuan berkomunikasi dengan rekannya secara efektif d. Kemampuan pegawai
23
untuk menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan rekan kerja
2
Efektivitas Kerja
1. Hasil Kerja
(Variabel Y)
a. Kesesuaian hasil kerja
1
dengan sasaran yang ditetapkan b. Ketepatan Waktu
2
Penyelesaian Pekerjaan c. Kesesuaian hasil kerja
3
dengan kualitas dan kuantitas
2. Metode Kerja
a. Prinsip-prinsip
4
pengerjaan b. Tahapan-tahapan
5
pekerjaan c. Indikator hasil
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6-7
48
3. Pemanfaatan Sumber Daya
d. Evaluasi hasil
8-9
e. Feedback
10
a. Manusia
11-17
b. Sarana dan prasarana
18-21
c. Skill/Kemampuan
22-24
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Nana Syaodih (2012: 210) mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)”. Angket tidak selalu berbentuk pertanyaan, melainkan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Instrumen penelitian ini digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal tersebut diungkapakan oleh Sugiyono (2014: 133), Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dari beberapa jenisnya, skala yang digunakan sebagai pengukuran dalam penelitian ini yaitu Skala Likert. Sugiyono (2014: 134) menjelaskan bahwa: “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif skala pengukuran yang digunakan peneliti yaitu untuk setiap alternatif jawaban setiap item menggunakan skor penilaian 1 sampai 4 dengan perincian sebagai berikut :
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Alternatif Jawaban Untuk Variabel X dan Variabel Y
Alternatif Jawaban
Skor
Alternatif Jawaban Y
Skor
Sangat Baik
4
Selalu
4
Baik
3
Sering
3
Cukup
2
Kadang-Kadang
2
Kurang
1
Tidak Pernah
1
X
F. Proses pengembangan Instrumen Angket sebagai intrumen dalam penelitian ini, tidak langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Akan tetapi dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrumen yang telah siap untuk digunakan namun belum diujicobakan seringkali memiliki beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masingmasing variabel, maupun pengukurannya. Selain itu, yang terpenting dalam uji coba angket ini adalah untuk memberi gambaran tingkat validitas dan realibilitas dari instrumen tersebut. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini, dilakukan di Sentra Pendidikan BRI Lembang Bandung. Setelah uji coba angket terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. 1. Uji Validitas Sugiyono, (2014: 177) menyatakan bahwa “uji validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (konten) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian”. “Validitas juga merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2014: 363). Dari pengertian tersebut menunjukkan adanya kesamaan antara data yang dikumpulkan dengan kondisi atau data objek yang sesungguhnya sehingga dapat dikatakan valid (sahih). Sementara, Suharsimi Arikunto (2006: 168), mengemukakan bahwa : “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud”. Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas internal yang menyangkut uji validitas konstruksi dan uji validitas isi. Uji validitas konstruk dilakukan dengan berkonsultasi kepada ahli, dalam hal ini dosen pembimbing. Uji validitas isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan dasar teori atau konsep yang relevan serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dalam hal ini dosen pembimbing). Dalam prakteknya, uji validitas konstruksi dan validitas isi dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi intrumen yang didalamnya terdapat variabel yang diteliti beserta dimensi yang dituangkan dalam item-item pernyataan sebagai jabaran dari indikator. Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya, dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for Windows. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 178), bahwa “bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat”. Jadi berdasarkan analisis faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa intrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang kuat. Selain itu, Sugiyono (2014: 179) memperjelas pendapatnya, bahwa : “Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang”.
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Jika rhitung > rkritis, maka butir/item valid Jika rhitung < rkritis, maka butir/item tidak valid Uji validitas dilakukan sekaligus dengan uji reliabilitas instrumen. Uji validitas dilakukan oleh 10 responden yaitu 10 pegawai di Sentra Pendidikan BRI dengan jumlah item untuk variabel X sebanyak 24 buah dan variabel Y sebanyak 24 buah. Adapun hasil uji validitas untuk variabel X dan Y, sebagai berikut: a. Uji validitas variable X (Kemampuan Kerja Pegawai) Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X No. Item
rhitung
rkritis
Interpretasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
0,371 0,594 -0,189 0,379 0,687 0,657 0,370 0,464 0,354 0,480 0,401 0,682 0,526 0,749 0,593 0,509 0,180 0,753 0,719 -0,514 -0,514 0,809 0,256
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
24
0,487
0,30
Valid
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel X yang dinyatakan valid sebanyak 19 pernyataan, karena setiap item pernyataan memiliki r hitung lebih besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Sedangkan, untuk pernyataan yang tidak valid sebanyak lima pernyataan disebabkan, karena memiliki r hitung lebih kecil dari rtabel. Sehingga, dari lima pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan. b. Uji validitas variabel Y (Efektivitas Kerja) Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y No. Item
rhitung
rtabel
Interpretasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0,908 0,908 0,429 0,672 0,713 0,820 0,759 0,767 0,787 0,917 0,342 0,689 0,804 0,565 0,191
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
16 17 18 19 20 21 22 23 24
0,503 0,710 0,672 -0,891 0,552 0,596 0,605 0,565 0,634
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel Y yang valid sebanyak 22 pernyataan, karena item pernyataan tersebut memiliki r hitung lebih besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Sedangkan untuk pernyataan tidak valid sebanyak dua pernyataan disebabkan karena pernyataannya memiliki r hitung lebih kecil dari rtabel. Sehingga, dari dua pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan kestabilan instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data. Instrumen yang reliabel menunjukkan bahwa alat tersebut secara konsisten memberikan hasil dari data atau temuan yang sama, sehingga instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dianalisis dengan internal concitency yaitu dilakukan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
α=
K
Sr² - ∑si²
K -1
sx²
Keterangan:
α
= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K
= Jumlah item pertanyaan yang diuji
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
∑si²
= Jumlah Variasi Skor
sx²
= Varians skor-skor tes (seluruh item K) Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach (Sumber: Rainsch, 2004: 167)
“Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini memastikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat” (Rainsch, 2004: 164). Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut (Hilton dan Brownlow, 2004: 364): Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah
Patokan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, berdasarkan taraf signifikansi yang digunakan yaitu 95% (taraf kesalahan 5%) dengan N (jumlah responden) sebanyak 10, sehingga batas minimal yang terdapat dalam r tabel adalah 0,632. Adapun hasil perhitungan reliabilitas kedua variabel dengan rumus Alpha Cronbach dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows, dengan hasil sebagai berikut : a. Reliabilitas variabel X Tabel 3.6 Hasil Uji
Variabel X
Cronbach's Alpha 0,842
Kesimpulan
Reabilitas Tinggi α > 0,632 Reliabilitas Variabel X
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel
X Variabel Y
Cronbach's Alpha 0,931
Kesimpulan Reabilitas Tinggi α > 0,632
(Kemampuan Kerja Pegawai), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,842. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel X reliabel karena perhitungan yang dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung. b. Reliabilitas variabel Y Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel Y (Efektivitas Kerja), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,931. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel Y reliabel karena perhitungan yang dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan data dari permasalahan yang akan dipecahkan. Menurut Nazir (2003: 174) menjelaskan bahwa “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Pengumpulan data tergantung pada teknik atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan data dimana teknik tersebut berfungsi untuk menjawab permasalahan-permasalahan ataupun mendapatkan hipotesis penelitian. Ketepatan teknik atau cara yang digunakan akan menunjukkan kualitas data yang dihasilkan. Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Teknik pengumpulan data menjadi bagian dari tindak lanjut instrumen penelitian, dalam arti teknik pengumpulan data akan bergantung pada instrumen sebagai alat pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain yaitu melalui wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, angket/kuesioner dan sebagainya. Pengumpulan data memiliki peran penting, karena seperti yang diketahui bahwa pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan dalam mengumpulkan data sebagai bahan informasi dan fakta yang akan dianalisis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi. Kedua teknik tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Metode angket/Kuesioner “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2014: 199). Pemilihan metode angket sebagai alat pengumpulan data dikarenakan angket memiliki kelebihan dan dirasa efektif serta efisien dalam mengumpulkan data yang respondennya cukup banyak dan tersebar dalam wilayah yang cukup luas. Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan berstruktur. Akdon (2008: 132) mengemukakan bahwa, “Angket berstruktur merupakan angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Akdon (2008: 131), mengemukakan tujuan penyebaran angket, yaitu : Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan reponden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi yang diminta. Burhan (2009: 125), mengemukakan kelebihan penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data, yaitu : a. Metode angket membutuhkan biaya yang relatif murah Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
b. Pengumpulan data lebih mudah,terutama pada responden yang terpencar-pencar c. Pada penelitian sampel di atas 1000, penggunaan metode ini sangat tepat d. Walaupun penggunaan metode ini pada sampel yang relatif besar,tetapi pelaksanaannya dapat berlangsung serempak e. Metode ini membutuhkan waktu relatif sedikit f. Kalau metode ini dilakukan dengan menggunakan jasa pos, maka relatif tidak membutuhkan atau tidak terikat pada pengumpul data g. Kalaupun metode ini menggunakan petugas lapangan pengumpul data, hanya terbatas pada fungsi menyebarkan dan menguhimpin angket yang telah diisi atau dijawab oleh responden 2. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi ini diperlukan untuk menunjang kelengkapan data dan membantu mempertajam kesimpulan yang akan diambil baik melalui buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, data langsung dari tempat penelitian, kebijakan, jurnal, serta sumber lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian. Menurut Arikunto (2006: 231) menjelaskan bahwa, “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Sedangkan menurut Hadari (1993: 133) “dalam penelitian kuantitatif, teknik dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara kolektif bahan-bahan yang digunakan di dalam kerangka/landasan teori, penyusunan kerangka konsep, dan perumusan hipotesa secara tajam”. Dengan demikian, studi dokumentasi ini menjadi hal yang penting dalam penelitian dan perlu dilakukan oleh peneliti untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas. H. Analisis Data Tahap selanjutnya yaitu analisis data, “Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian” (Nazir, 2003: 346). Menurut Sugiyono (2012: 207) menjelaskan bahwa, “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Dalam penelitian kuantitatif, pada dasarnya pengolahan data dalam tidak lepas dari penggunaan metode statistik tertentu. Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan, perumusan hipotesis, pengembangan alat dan instrument penelitian, penyusunan rancangan penelitian, penentuan sampel, maupun dalam analisis data. Dengan melakukan analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas generalisasi masalah yang diteliti, baik
berupa
implikasi-implikasi
maupun
rekomendasi
untuk
kebijakan
selanjutnya. Adapun tahapan analisis data, sebagai berikut : 1. Seleksi Angket Setelah data terkumpul, proses pertama yang dilakukan yaitu pemeriksaan data terhadap angket yang
telah terkumpul dimana peneliti memeriksa
kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul siap untuk diolah lebih lanjut serta data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah. . Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket, sebagai berikut : a. Memeriksa apakah data semua angket dari responden telah terkumpul b. Memeriksa apakah semua pertanyaan/pernyataan dijawab sesuai petunjuk yang diberikan c. Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk diolah. 2. Klasifikasi Angket Klasifikasi data merupakan tahapan kedua setelah melakukan pemeriksaan dan penyeleksian data. Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yaitu variabel X (Kemampuan Kerja Pegawai) dan variabel Y (Efektivitas kerja). Setelah itu, dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang telah diberikan oleh setiap responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana kriteria yang digunakan yaitu menggunakan skala Likert. Sedangkan, skor dari setiap variabel tersebut berfungsi sebagai sumber pengolahan data selanjutnya. Jadi, pengklasifikasian data ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan skor responden terhadap dua variabel yang diteliti. 3. Pengolahan Data a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-masing Variabel dengan rumus Weighted Means Score (WMS) Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderuangan rata-rata variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian. Perhitungan ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolok ukur yang telah ditentukan. Adapun rumus WMS sebagai berikut : Keterangan :
X
= rata-rata skor responden
X
= jumlah skor dari jawaban responden
N
= jumlah responden
X
X
N
Gambar 3.3 Rumus Weighted Means Score (WMS) (Sumber : Muhamad, 2010: 61)
Teknik WMS ini digunakan untuk menghitung kecenderungan rata-rata variabel penelitian serta menentukan gambaran atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian. Berikut langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan Rumus WMS, yaitu sebagai berikut: a. Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4. b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakna tabel konsultasi hasil perhitungan WMS sebagai berikut: Tabel 3.8 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang Nilai
Kriteria
Penafsiran
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
Variabel X
Variabel Y
3,01 - 4,00
Sangat Baik
Sangat Baik (SB)
Selalu (SL)
2,01 - 3,00
Baik
Baik (B)
Sering (SR)
1,01 - 2,00
Cukup
Cukup (C)
0,01 - 1,00
Rendah
Kurang (K)
Kadang-Kadang (KD) Tidak Pernah (TP)
f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan kedudukan setiap variabel atau mengetahui arah kecenderungan masing-masing variabel. b. Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Winarno Surakhmad (1998: 95), menjelaskan, bahwa : Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal ini, digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait oleh bentuk penyebaran. Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows dengan rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi 17.0), sebagai berikut: 1) Buka program SPSS 2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0, kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu. 4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S 5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda 6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude cases test by test, continue 7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (Lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y) Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. “Asymptotic Significance 2-tailed merupakan pengujian nilai atau p-value untuk memastikan bahwa distribusi teramati tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang diharapkan di kedua ujung two-tailed distribution (Yu, Zhen, Zhao & Zheng, 2008: 138)”. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal
Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal
Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
c. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel, digunakan rumus berikut: Ti = 50 + 10
Xi − 𝑠
𝑥
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
Gambar 3.4 Rumus Skor Baku (Sumber : Akdon, 2008: 86 Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen)
Keterangan : Ti
= Skor baku
Xi
= Skor mentah
s
= Standar deviasi
x
= Rata-rata (mean)
Mengubah skor mentah menjadi skor baku pada dasarnya adalah mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 86-87), sebagai berikut: 1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil) 2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar – skor terkecil 3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus Sturgess yaitu: BK = 1 + 3,3 log n 4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus: R i = BK
5) Membuat tabel distribusi frekuensi 6) Menentukan rata-rata atau mean ( x ), dengan rumus: ∑fXi x= n
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
7) Menentukan standar deviasi ( s ), dengan rumus: n.∑ fXi2 – (∑ fXi)2
s = n.(n – 1) 8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus yang telah dikemukakan di atas. 4. Teknik Hipotesis Penelitian a. Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Teknik statistik yang digunakan akan bergantung pada hasil uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan dan Sunarto, 2011: 80). n(∑XY)-(∑X).(∑Y) rxy =
√{n.∑X 2 – (∑X)2}.{n.∑Y 2 – (∑Y)2}
Gambar 3.5 Rumus Person Product Moment (Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2011: 80) Dalam praktek pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X (independen) dan variabel Y (dependen), maka r xy merupakan hasil koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut. Selanjutnya, r xy tabel dengan
xy hitung
dibandingkan dengan r
taraf kesalahan 5 %. Bila harga r xy hitung > r xy tabel dan bernilai positif,
maka terdapat hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungnan tersebut. Langkah selanjutnya adalah menafsirkan koefisien korelasi untuk memberikan interpretasi dengan menggunakan tolok ukur berdasarkan r xy
hitung
dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2011: 81), sebagai berikut:
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang
64
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS, sebagai berikut: 1) Buka program SPSS, destinasikan variable view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut: Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y Kolom Type isi dengan Numeric Kolom Widht diisi dengan 8 Kolom Decimal = 0 Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y Kolom Value dan Missing diisi dengan None Kolom Coloumns diisi dengan 8 Kolom Align pilih Center Kolom Measure pilih Scale 2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klim menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate 4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara mengklik tanda 5) Tandai pilihan pada kotak Pearson
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
6) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart Deviation. Klik continue 7) Klik Ok b. Analisis Koefisien Determinasi Derajat determiniasi digunakan untuk persentasi kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Riduwan dan Sunarto (2011: 81), mengemukakan bahwa : “… untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminasi…”. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: KD = r2 x 100 %
Gambar 3.6 Rumus Koefisien Determinasi (sumber : Riduwan dan Sunarto, 2011, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis)
Keterangan : KD
= Koefisien determinasi yang dicari
r2
= Koefisien korelasi
Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2011: 294-299), sebagai berikut: 1) Buka program SPSS 2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear 4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen 5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik continue
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next 7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue 9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue 10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik continue dan Ok Hasil R square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien determinasi ada pada Tabel Model Summary. c. Uji Tingkat Signifikasi Untuk menguji signifikasi hasil korelasi variabel indipenden dan dipenden maka perlu dilakukan uji tingkat signifikasi. Sehingga, dapat diketahui hubungan signifikasinya tersebut dapat berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Untuk mengujinya, maka peneliti menggunakan rumus Uji Signifikasi, yaitu:
thitung =
r √n - 2
√1 - r Gambar 3.7 Rumus Uji Signifikasi (Sumber: Akdon, 2008, Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen)
Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen)
Keterangan: t
= Nilai thitung
r
= Koerfisien korelasli hasil rhitung
n
= Jumlah responden
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
Hipotesis dalam penelitian ini, secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Ho : r = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y b) Ha : r ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima Ho jika thitung < ttabel dan menolak Ho jika t hitung > ttabel. Dalam uji tingkat signifikasi, tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% (uji dua pihak) pada taraf signifikan 95%, dengan dk = n - 2. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan program SPSS versi 17,0 for Windows, langkah yang ditempuh sama dengan langkah untuk mencari koefisien determinasi, namun hasil untuk uji t berada pada Tabel Coefficient (terlampir). d. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Riduwan dan Sunarto (2011: 96), mengemukakan bahwa: “Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui”. Sugiyono (2010: 261), mengemukakan bahwa: “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dan satu variabel dependen”. Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan adalah rumus regresi linier sederhana, karena memiliki satu variabel independen dan satu variabel dependen. Rumus regresi linier sederhana (Sugiyono, 2010: 261), sebagai berikut:
Ỷ = a + bX
Gambar 3.8 Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
Rumus regresi sederhana Sumber : (Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)
Keterangan : Ỷ
= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a
= Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b
=
Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. X
= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2008: 262), sebagai berikut: (∑Yi)(∑Xi2) - (∑Xi)(∑XiYi) a = n∑Xi 2 – (∑Xi)2
n∑Xi Yi - (∑Xi)(∑ Yi) b = n∑Xi 2 – (∑Xi)2
Dalam penghitungannya, penulis menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Adapun langkah-langkah perhitungannya, sebagai berikut (Riduwan dan Sunarto, 2011: 294-299): 1) Buka program SPSS 2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear 4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik continue 6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next 7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue 9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue 10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik continue dan Ok
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu