BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variable penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisi data. 3.1.
Objek Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah persepsi para pegawai tentang gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja di PT. Millennium Penata Futures. Perusahaan tersebut dipilih oleh peneliti karena peneliti bekerja diperusahaan tersebut sekaligus terdapat fenomena permasalahan yang berhubungan dengan kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan, fenomena kecenderungan ketidakpuasan karyawan terutama fenomena hubungan kerja dan persoalan gaji karyawan. Posisi responden adalah sebagai bawahan, dalam arti mereka memiliki atasan atau pimpinan diatas mereka. 3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Millennium Penata Futures selama empat bulan dari february 2012 hingga Juni 2012
3.2.
Metode penelitian 3.2.1. Metode yang Digunakan Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survey dan teknik pengumpulan sampel (responden) dengan menggunaka accidental sampling. Hal ini disebabkan karena peneliti mengumpulkan responden berdasarkan karyawan yang bersedia mengisi kuesioner pada saat penelitian. Cara menyebarkan kuesioner adalah dengan membagikan langsung kepada responden yang hadir dan bersedia mengisi kuesioner. Sebelumnya peneliti telah mendapat izin untuk menyebarkan kuesioner dikantor. 3.2.2. Metode Pengambilan Responden Penelitian Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah non probability sampling, yaitu tidak semua responden memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden penelitian. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dimana responden yang dipilih adalah responden yang tersedia dan mudah dijangkau (Guilford & Fruchter, 1978). Menurut Kerlinger (1986) keuntungan dari accidental sampling adalah memungkinkan peneliti untuk memperoleh sampel dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. Namun, teknik ini juga memiliki kelemahan, yaitu hasil dari penelitian tidak dapat digeneralisasikan secara luas.
3.2.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian ini memiliki dua variable: variable bebas dan variable terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, sementara variable terikat adalah kepuasan kerja. Berikut adalah definisi konseptual dan definisi operasional dan variable penelitian: 1. Kepuasan kerja adalah bagaimana sikap seseorang tentang pekerjaan mereka dan tentang berbagai aspek dalam pekerjaan mereka. Kepuasan kerja ini diukur dengan Job Statisfaction Survey dari Spektor (1997). Kepuasan kerja ini merupakan nilai total dari nilai kepuasan terhadap aspek-aspek kepuasan. Aspek-aspek kepuasan kerja tersebut yaitu kepuasan terhadap gaji, kesempatan untuk promosi, atasan atau pimpinan, tunjangan tambahan, penghargaan dari perusahaan, peraturan dan prosedur kerja, rekan kerja, jenis kerja, dan komunikasi dalam perusahaan. Definisi operasional dari kepuasan kerj adalah nilai dari hasil penjumlahan seluruh item-item masing-masing aspek kepuasan kerja. 2. Gaya kepemimpinan adalah serangkaian perilaku-perilaku spesifik yang
ditampilkan
oleh
seorang
pemimpin
sebagaimana
dipersepsikan oleh bawahannya. Namun dalam penelitian ini hanya mengukur dua gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan structure
dan
gaya
kepemimpinan
consideration.
Definisi
operasional dari gaya kepemimpinan structure adalah jumlah skor item-item dari dimensi gaya kepemimpinan structure pada alat
ukur gaya kepemimpinan. Sementara definisi operasional dari gaya kepemimpinan consideration adalah jumlah skor item-item dari dimensi gaya kepemimpinan consideration pada alat ukur gaya kepemimpinan. 3.3.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang akan digunakan
adalah non probability sampling, yaitu tidak semua responden memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden penelitian. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dimana responden yang dipilih adalah responden yang tersedia dan mudah dijangkau (Guilford & Fruchter, 1978). Peneliti menggunakan 30 subyek, dikarenakan penggunaan sampel sebanyak 30 responden dapat mewakili dari sekian banyak sampel. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan jumlah minimal sampel sebanyak 30 sampel atau lebih (Kerlinger, 1986; Guilford & Fruchter, 1978). 3.4.
Instrument Penelitian 3.4.1. Kuesioner Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Kuesioner yang mengukur kepuasan kerja, dan kuesioner yang berisikan gaya kepemimpinan. a. Kuesioner Kepuasan kerja Penelitian
ini
menggunakan
terjemahan
dari
Job
Statisfaction Survey (Spector, 1997) untuk mengukur kepuasan
kerja bawahan. Kuesioner ini memiliki 15 item yang mengukur kepuasan kerja, yaitu: gaji, kesempatan untuk promosi, atasan atau pimpinan, tunjangan tambahan, penghargaan dari perusahaan, peraturan dan prosedur kerja, rekan kerja, dan komunikasi dalam perusahaan. Adapun operasionalisasi variable penelitian kepuasan kerja sebagaimana tertera pada table 3.1. Table 3.1 Operasionalisasi variable kepuasan kerja. No 1
Dimensi
Indikator
Gaji
1. Kelayakan gaji
No. Item 1, 2
2. Keadilan gaji 2
3
Kesempatan
Untuk
1. Kesempatan promosi
Promosi
2. Kepuasan promosi
Atasan atau pimpinan
1. Atasan mendukung
3, 4
7, 8
2. Atasan tidak mendukung 4
Tunjangan tambahan
1. Tunjangan sesuai
5, 6
2. Insentif kerja tidak sesuai 5
Penghargaan
dari
perusahaan
1. Penghargaan financial
9, 10
2. Penghargaan non financial
6
7
Peraturan dan prosedur
1. Peraturan menghambat
kerja
2. Peraturan mendukung
Rekan kerja
1. Rekan kerja mendukung
11, 12
13, 15
2. Rekan kerja membantu 8
Komunikasi Kerja
1. Komunikasi kurang baik
14
Contoh item dalam kuesioner tersebut adalah: “Gaji yang diberikan di perusahaan ini dirasakan layak disbanding dengan
perusahaan sejenis” untuk mengukur aspek gaji dan “Atasan saya selalu memberikan dukungan terhadap prestasi kerja” untuk mengukur
aspek atasan. Kuesioner ini menggunakan skala 1 – 4 untuk menunjukan tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan. Angka 1 menunjukan sangat tidak setuju, angka 2 menunjukan tidak setuju, angka 3 menunjukan setuju, angka 4 menunjukan sangat setuju. Sesuai dengan Job Statisfaction Survey, skor tingkat kepuasan kerja seseorang diperoleh melalui hasil penjumlahan keseluruhan item-item. Kepuasan kerja dikategorikan tinggi jika berada dalam rentang 40-60 dan dikategorikan rendah jika berada pada rentang 10-30. Kemudian jika berada pada rentang 30 – 40, maka kepuasan kerja dikategorikan sedang. a.
Kuesioner Gaya Kepemimpinan Penelitian ini menggunakan adaptasi dari Leadership
Behavior Descriptive Questionaire XII (LBDQ XII) untuk mengukur gaya kepemimpinan atasan. Kuesioner ini aslinya memiliki 100 item pernyataan yang berasal dari berbagai perilaku atasan, sikap atasan, dan gaya kepemimpinan atasan. Namun, penelitian ini hanya fokus pada dua gaya kepemimpinan, yaitu: gaya
kepemimpinan
structure
dan
gaya
consideration sebagaimana tertera pada table 3.2.
kepemimpinan
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Gaya Kepemimpinan No. Dimensi 1.
Nomor Item
Gaya kepemimpinan Structure
2, 3, 6, 7, 8, 13, 15, 17, 22, 24
2.
Gaya
kepemimpinan
4, 5, 12, 14, 16, 17, 18, 19,
Consideration
20, 23
Setiap pernyataan memiliki lima pilihan jawaban, yaitu 1 adalah tidak pernah, 2 adalah jarang, 3 adalah cukup sering dan 4 adalah sering. Skor gaya kepemimpinan structure didapatkan dengan
cara
menjumlahkan
nilai
dari
item-item
gaya
kepemimpinan structure. Sementara skor gaya kepemimpinan consideration didapat dengan cara menjumlahkan nilai dari itemitem gaya kepemimpinan consideration. Gaya kepemimpinan structure dikategorikan tinggi jika skor lebih tinggi dari 24 (mean gaya kepemimpinan structure) dan dikategorikan rendah jika skor lebih rendah dari 24. Sedangan gaya kepemimpinan consideration dikatakan tinggi jika skor lebih tinggi dari 24 (mean gaya kepemimpinan consideration) dan dikategorikan rendah jika skor lebih rendah dari 24. Dengan mengacu pada pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
1.
Gaya kepemimpinan structure dan gaya kepemimpinan consideration ada hubungan dengan kepuasan kerja.
2.
Gaya kepemimpinan consideration mempunyai hubungan yang lebih besar dibanding dengan gaya kepemimpinan structure terhadap kepuasan kerja.
3.5.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian terdapat 70 orang karyawan, tetapi dalam penelitian ini
digunakan accidental sampling dimana yang hadir saat penelitian ada 36 orang dan yang mengisi hanya sebanyak 30 orang. Jumlah tersebut diharapkan dapat mewakili jumlah populasi yang ada. Masing-masing responden menilai gaya kepemimpinan atasan mereka dan menilai seberapa puas mereka dengan pekerjaannya.