BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan status suatu gejala dari obyek penelitian. Penelitian korelasional menerangkan sejauh mana dua variabel atau lebih berkorelasi. Penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel yang diteliti dan apabila ada seberapa eratkah pengaruh antara variabel tersebut. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan korelasi sebab akibat yaitu antara keadaan pertama dan keadaan kedua terdapat hubungan sebab akibat, atau keadaan pertama diperkirakan menjadi penyebab yang kedua atau keadaan pertama berpengaruh terhadap keadaan yang kedua (Margono, 2010: 27). Penelitian ini bermaksud menguji pengaruh supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Dengan model pengaruh parsial maupun simultan penelitian ini dapat dirancang dengan menggunakan paradigma sebagai berikut :
47
48 X1
R Y X2
Gambar 3.1. Paradigma Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat. Keterangan : X1 = Supervisi oleh pengawas satuan pendidikan X2 = Kepemimpinan kepala sekolah Y =Kinerja guru R =Koefisien korelasi Ganda Paradigma pengaruh secara parsial penelitian ini dirancang sebagai berikut : 1) Pengaruh X1 terhadap Y, dan 2) Pengaruh X2 terhadap Y. Sedangkan paradigma simultan menggambarkan pengaruh secara bersama-sama antara kedua variabel bebas (X1 dan X2 ) terhadap variabel terikat (Y). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh supervisi akademik dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Maret, April, Mei, Juni 2015.
49 3.3.Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada
SMP
Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Agar lebih jelas perhatikan tabel berikut : Tabel 3.1. Sekolah dan Jumlah guru di SMP Muhammadiyah Kabupaten Kendal No
Nama Sekolah
Jumlah Guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
SMP Muhammadiyah 1 Weleri SMP Muhammadiyah 2 Boja SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo SMP Muhammadiyah 5 Kendal SMP Muhammadiyah 6 Cepiring SMP Muhammadiyah 7 Caruban SMP Muhammadiyah 8 Rowosari SMP Muhammadiyah 9 Plantungan
22 26 23 39 20 20 20 20 20
Jumlah
230
2.
Sampel Penelitian Dalam penelitian ini
karena ada 9 SMP Muhammadiyah di Kabupaten
Kendal, maka setiap sekolah ada yang mewakili secara proporsional (sebanding) baik jumlah
berdasarkan jumlah maupun jenjang pendidikan. Adapun pengambilan sampel
menggunakan
rumus
dari
Taro
Yamane
atau
Slovin
(Riduwan,2007: 65)
n
dimana :
N = ------------1 + Nd² n = jumlah sampel N= jumlah populasi=230 responden d2=Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95% )
50 Dengan jumlah populasi sebanyak sekitar 230 orang dan margin error 10% maka ditetapkan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
n
230 = ------------------- = 69.70 ≈ 70 1 + 230 (0,1)²
Besarnya proporsi sampel adalah (70 / 230) x 100% = 30,4%
3.4.Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu supervisi akademik pengawas satuan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Dari ketiga variabel tersebut ditentukan variabel independennya yaitu supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X2) sedangkan variabel dependennya adalah kinerja guru (Y) .
3.5.Teknik Pengambilan Data Dalam penelitian ini ada dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2010: 137) sumber data primer yaitu sumber yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan memberikan perangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini dipilih karena penulis telah mengetahui
51 variabel yang akan diukur serta mengetahui apa yang bisa diharapkan dari responden. Adapun kuesioner yang digunakan berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup yaitu kuesioner yang telah tersedia jawabannya dan responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia. 3.6.Instrumen Penelitian Menurut Margono (2010: 155) instrumen penelitian adalah sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan ada tiga macam yaitu 1) instrumen untuk mengukur variabel
supervisi
akademik,
2)
instrumen
untuk
mengukur
variabel
kepemimpinan kepala sekolah, 3) instrumen untuk mengukur variabel kinerja guru. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket / kuesioner. Untuk mengukur setiap butir instrumen ini adalah dengan menggunakan rating scale (skala bertingkat) yaitu skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Margono,2010: 160). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan lima skala, seperti dalam tabel berikut : Tabel 3.3. Skala Likert Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan No.
Keterangan
Skor
1.
STS (Sangat Tidak Setuju)
1
52 2.
TS (Tidak Setuju)
2
3.
N (Netral)
3
4.
S (Setuju)
4
5.
SS (Sangat Setuju)
5
Tabel 3.4. Skala Likert Kepemimpinan Kepala Sekolah No.
Keterangan
Skor
1.
STB (Sangat Tidak Baik)
1
2.
TB (Tidak Baik )
2
3.
N (Netral)
3
4.
B (Baik)
4
5.
SB (Sangat Baik)
5
Tabel 3.5. Skala Likert Kinerja Guru No.
Keterangan
Skor
1.
STB (Sangat Tidak Baik)
1
2.
TB (Tidak Baik )
2
3.
N (Netral)
3
4.
B (Baik)
4
5.
SB (Sangat Baik)
5
53
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner disebarkan dalam penelitian, kuesioner tersebut diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Maksud uji validitas dan realibilitas alat ukur adalah agar nantinya didapat data yang representatif dalam penelitian. Instrumen uji validitas dan realibilitas dilakukan di sekolah yang tidak menjadi tempat penelitian yaitu SMP Nurul Islami Semarang dan SMP Askabul Kahfi Semarang. 3.7.1.Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. ( Arikunto, 2010: 212) Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation ( Arikunto, 2010: 213).
Keterangan : : koefisien korelasi skor item dan skor total
54 : banyaknya responden : jumlah skor item : jumlah skor total : jumlah perkalian skor item dengan skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan kesalahan 5% jika
dibandingkan dengan
dengan taraf
maka instrumen tersebut dikatakan valid.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Pada kasus ini jumlah sampel ( N ) = 35 dan alpha = 0,05 diperoleh r tabel = 0,334. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Hasil pengujian validitas menggunakan program Microsoft Office Excel untuk variabel kinerja guru (Y), supervisi akademik (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X2) dapat dikatakan valid karena r hitung > r tabel. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 2.
3.7.2.Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang sudah dinyatakan valid. Menurut Arikunto (2010: 221) suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen itu memberikan hasil yang relatif sama meskipun
55 digunakan untuk mengukur berulang kali, bahwa suatu skala instrumen dianggap reliabel, dapat dipercaya, bila secara konsisten memberi hasil yang sama jika diterapkan pada sampel yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan demikian reliabilitas suatu instrumen merupakan syarat dalam proses pengumpulan data, sehingga dapat secara konsisten memberi hasil yang sama meskipun digunakan berulang kali pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas instrumen menggunakan teori Cronbach Alpha (Arikunto, 2010: 238). Suatu variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60, yang rumusnya sebagai berikut :
Keterangan : : reliabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varian butir : varians total
3.8. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan ( X1). Uji validitas instrumen supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1) dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dan menggunakan rumus korelasi r tiap butir. Selanjutnya nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai product moment. Jika nilai
56 r hitung > r tabel product moment maka butir pertanyaan dinyatakan valid, dan sebaliknya. Dalam penelitian ini, instrumen supervisi akademik pengawas satuan pendidikan ( X1 ) diujicobakan kepada 35 responden. Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1), dari 55 butir pertanyaan, 53 butir dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334 dan 2 butir pertanyaan tidak valid yaitu nomor 11 dan 36 karena nilai r hitung < r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334. Hasil analisis validitas selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3. Dengan demikian 53 butir pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya diberi nomor 1 sampai dengan 53 dan digunakan untuk instrumen penelitian dalam mengukur variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan pada sampel penelitian sebanyak 70 responden.
2. Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X2 ). Uji validitas instrumen kepemimpinan kepala sekolah (X 2) dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dan menggunakan rumus korelasi r tiap butir. Selanjutnya nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai product moment. Jika nilai r hitung > r tabel product moment maka butir pertanyaan dinyatakan valid, dan sebaliknya. Dalam penelitian
ini,
instrumen
kepemimpinan
kepala
sekolah
(X2)
diujicobakan kepada 35 responden. Berdasarkan hasil analisis uji
57 validitas variabel kepemimpinan kepala sekolah (X 2), dari 40 butir pertanyaan, 34 butir pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel product moment
dengan N = 35 yaitu 0,334 dan 6 butir
pertanyaan tidak valid yaitu nomor 16, 21, 26, 29, 30, 34 karena nilai r hitung < r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334. Hasil analisis validitas selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3. Dengan demikian 34 butir pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya diberi nomor 1 sampai dengan 34 dan digunakan untuk instrumen penelitian dalam mengukur variabel kepemimpinan kepala sekolah pada sampel penelitian sebanyak 70 responden.
3. Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru ( Y ). Uji validitas instrumen kinerja guru (Y) dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dan menggunakan rumus korelasi r tiap butir. Selanjutnya nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai product moment. Jika nilai r hitung > r tabel product moment
maka butir
pertanyaan dinyatakan valid, dan sebaliknya. Dalam penelitian ini, instrumen kinerja guru ( Y ) diujicobakan kepada 35 responden. Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel kinerja guru (Y), dari 40 butir pertanyaan, 39 butir dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334 dan 1 butir pertanyaan tidak valid yaitu nomor 7 karena nilai r hitung < r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334. Hasil analisis validitas selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3 .
58 Dengan demikian 39 butir pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya diberi nomor 1 sampai dengan 39 dan digunakan untuk instrumen penelitian dalam mengukur variabel kinerja guru ( Y ) pada sampel penelitian sebanyak 70 responden.
4. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen supervisi akademik pengawas satuan pendidikan,
kepemimpinan
kepala
sekolah,
dan
kinerja
guru
menggunakan cronbach alpha. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dengan program SPSS for Windows Release 16 diperoleh data seperti pada tabel 3.6 berikut : Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian. Cronbach’s Alpha
Keterangan
Supervisi Akademik ( X1)
0,9681
Reliabel
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2)
0,9431
Reliabel
Kinerja Guru ( Y )
0,9511
Reliabel
Variabel
Dari hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa ketiga instrumen di atas adalah reliabel, karena nilai
dari semua instrumen tersebut lebih besar 0,60.
Dengan demikian ketiga instrumen di atas dapat dijadikan instrumen penelitian untuk memperoleh data pada sampel penelitian sebanyak 70 responden. Untuk perhitungannya dapat di lihat pada lampiran 3.
59 3.9. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menggunakan
teknik
angket/kuesioner yang berupa pertanyaan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan atau pun pernyataan dengan skala penskoran 1 sampai dengan 5. Skor 1 untuk pilihan jawaban yang kurang diharapkan dan skor 5 untuk pilihan jawaban yang paling diharapkan dan angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang menyangkut supervisi akademik (variabel X1), kepemimpinan kepala sekolah (Variabel X2) dan kinerja guru (Y). Adapun sebagai responden dalam penelitian ini adalah guru dan diisi menurut persepsi guru berdasarkan kondisi nyata yang ada di lingkungan sekolah masing-masing. Tabel 3.7. Penjabaran Variabel dan Indikator Penelitian NO
VARIABEL
SUB
INDIKATOR
SUPERVISI AKADEMIK
Program jadwal supervisi
dan
Tujuan dan prinsip supervisi
Hubungan Guru dengan supervisor
ITEM
DATA
VARIABEL
1
SUMBER
1. Perencanaan Supervsi 2. Pelaksanaan Supervisi 3. Persiapan Supervisi 4. Meningkatkan kualitas pembelajaran 5. Meningkatkan kemampuan mengajar 6. Meningkatkan kinerja guru.
GURU
1. Pembimbing pembuatan RPP 2. Pembimbing pelaksanaan
GURU
1–3 4-6 7–9
GURU
10 – 12
13 - 15 16 – 18 19 – 21 22- 24
60
Bimbingan dalam supervisi
Prosedur Pelaksanaan supervisi
strategi belajar. 3. Pembimbing menentukan metode mengajar. 4. Menjalin hubungan kekeluargaan 1. Membimbing pembuatan RPP 2. Membimbing pelaksanaan strategi belajar. 3. Membimbing menentukan tujuan pengajaran. 4. Menjalin hubungan kekeluargaan 1. Pelaksanaan supervisi sesuai prosedur
28 – 30 31 – 33 34 - 36
37 - 39 40 – 42 43 – 45
Bantuan dalam 1. Memecahkan memecahkan masalah masalah pembuatan perangkat.
46 – 49
Hasil Supervisi
50 – 52
1.
2
2.
25 - 27
Kepemimpi Memiliki nan Kepala kepribadian yang kuat Sekolah
Hasil supervisi dapat meningkatkan kinerja guru. Mengkomunikasikan hasil catatan supervisi.
Berperilaku jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, berjiwa besar, dapat mengendalikan emosi dan sebagai panutan. Memahami Memahami kondisi kondisi anak guru, memahami buah dengan kondisi karyawan, baik memahami kondisi siswa, mempunyai program/upaya untuk memperbaiki kesejahteraan guru/karyawan dan mendengar , menerima
53 – 55
GURU
1- 7
GURU
8 – 15
61 usul/kritik/saran dari guru,karyawan dan siswa. Memiliki visi Memiliki visi tentang dan memahami sekolah yang misi sekolah dipimpinnya dan memahami misi yang diembannya. Kamampuan Mampu mengambil mengambil keputusan bersama keputusan warga sekolah, mampu mengambil keputusan untuk urusan intern sekolah dan mampu mengambil keputusan urusan ekstern sekolah. Kemampuan Mampu berkomunikasi berkomunikasi secara lisan dengan baik kepada guru dan tenaga kependidikan lainnya, mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dengan baik kepada siswa dan pengurus OSIS serta mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat dan orang tua siswa. Mampu memberikan Kemampuan metode – metode yang meningkatkan kualitas dan lebih baik dalam meningkatkan kualitas ketrampilan dan ketrampilan guru guru Kemampuan mengorganisasi dan mengkoordinasi aktivitasaktivitas yang lebih efisien Kemampuan memperkaya kurikulum
GURU
16 – 17
GURU
18 – 21
GURU
21- 25
GURU
26-29
Mampu menempatkan guru sesuai dengan tugas dan bidangnya.
GURU
30-34
Mampu memperkaya dan mengembangkan kurikulum sehingga kompetensi guru berkembang
GURU
35-37
62
3.
Kinerja Guru
Kemampuan merestrukturisasi bagian organisasi dan mendesain ulang peran dan tanggung jawab kepemimpinan. Kemampuan guru dalam merencanakan program pembelajaran.
Mampu GURU merestrukturisasi dan mendesain ulang peran dan tanggung jawab kepemimpinan kepala sekolah.
38-40
1. Dapat menyusun GURU rencana pembelajaran (RP). 2. Merencanakan materi/bahan pembelajaran,peng gunaan metode dan alat/media pembelajaran. 3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran. 4. Merencanakan penilaian hasil belajar siswa.
1 – 10
Ketrampilan guru dalam melaksanakan program pembelajaran
1. Terampil GURU membuka dan menutup pembelajaran. 2. Dapat mengelola materi pembelajaran. 3. Terampil memilih dan menggunakan multimetode dan multimedia pembelajaran. 4. Terampil membimbing dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. 5. Terampil memotivasi dan memberi penguatan atau reinforcement
11 – 20
Kemampuan guru melaksanakan evaluasi
1. Mampu menyusun GURU prosedur, jenis, dan kriteria penilaian sesuai
21 – 30
63 pembelajaran
pedoman. 2. Terampil melakukan penilaian selama proses pembelajaran. 3. Melakukan penilaian( ulangan harian ) 4. Mampu menganalisis dan mengolah hasil penilaian.
Kemampuan melakukan hubungan pribadi dalam proses belajar mengajar.
1. Mampu GURU membantu dan melatih kemandirian siswa. 2. Membimbing belajar siswa penuh kasih sayang. 3. Menunjukan semangat dan kegairahan dalam mengajar. 4. Dapat berkomunikasi lancar dan jelas dengan siswa dalam PBM.
31 - 40
3.10. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian digunakan one sample kolmogorov smirnov test dengan menggunakan fasilitas program SPSS for Window Release 16. Kriteria
64 uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih besar dengan tingkat α yang ditentukan maka variabel mengikuti distribusi normal. Dalam hal lainnya tidak berdistribusi normal ( Muhidin, 2007: 83).
2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi yang digunakan untuk membandingkan dua buah peubah bebas (X1 dan X2). Kriteria uji yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran yang homogen apabila nilai F hitung < F tabel dengan α tertentu dan dk1 = (n-1) dan dk2 = (n2-1), dalam hal lainnya distribusi tidak homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan fasilitas program SPSS for Window Release 16. Kriteria uji, apabila nilai r probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan tingkat α yang ditentukan maka skor-skor menyebar secara homogen. Dalam hal lainnya tidak homogen ( Muhidin, 2007: 89).
3. Uji Linieritas Hubungan Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat merupakan hubungan yang linier atau tidak. Untuk mengetahui linier atau tidak dapat dilakukan dengan melihat
65 pada angka Deviation From Linearity. Jika Deviation From Linearity lebih besar dari 0,05 (> 0,05), berarti mempunyai hubungan linier.
4. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas diterapkan untuk analisis regresi ganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independent variable. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolineritas.
Pengujian
multikolinieritas
dalam
penelitian
ini
menggunakan komputer dengan fasilitas program SPSS for Window Release 16. Kriteria yang digunakan adalah jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 maka dikatakan tidak terjadi multikolonieritas. (Ghozali, 2006:95).
5. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas
menunjukkan
penyebaran
variabel
bebas.
Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
66 3.11. Teknik Analisis Data Teknik analisis data ini adalah suatu teknik yang dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut : 3.11.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun secara teratur agar lebih mudah dimengerti. Data dari setiap variabel dianalisis dengan analisis deskriptif untuk menentukan nilai rata-rata dan nilai simpangan baku. Kemudian data penelitian dikelompokkan menjadi sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik dengan kriteria : a. Sangat Kurang b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Sangat Baik Rumus kategori tersebut disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan skor terendah dan skor tertinggi b. Menghitung range dengan cara skor tertinggi - skor terendah. c. Menghitung panjang kelas dengan cara range dibagi dengan banyaknya klasifikasi yaitu 5.
3.11.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi Uji prasyarat analisis regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
67 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan kedua variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas data digunakan one sample kolmogorov smirnov test. Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih besar dengan tingkat α yang ditentukan maka variabel mengikuti distribusi normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk menguji linieritas antara variabel X1 dengan Y dan X2 dengan Y. Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan dengan tingkat α yang ditentukan maka distribusi berpola linier.
3.11.3. Uji Hipotesis a. Uji Regresi Sederhana Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel predictor (X1 dan X2) terhadap variabel kriterium (Y). Untuk menguji pengaruh masing-masing predictor (X1 dan X2) dengan kriterium (Y) dianalisis dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16.Uji regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Mencari model persamaan regresi linier sederhana. Persamaan umumnya adalah:
68 Y = a + bX Dimana : a : konstanta b : koefisien regresi untuk X ( Sudjana, 2005 : 310) 2.
Mencari Signifikansi Model Untuk mencari signifikansi model dengan mencari nilai F melalui tabel ANOVA. Menentukan nilai F dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16.
3.
Mencari kekuatan hubungan Untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan analisis korelasi. Jika garis regresi untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka derajat hubungan akan dinyatakan dengan r dan biasa sekumpulan data dilakukan dengan uji korelasi product moment. Uji korelasi product moment dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel terikat (Y). Rumus korelasi product moment berikut :
Keterangan : : koefisien korelasi skor item dan skor total : banyaknya responden : jumlah skor item : jumlah skor total
69 : jumlah perkalian skor item dengan skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total Uji korelasi product moment dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Window Release 16. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X1 dengan Y dan variabel X2 dengan Y. 4. Mencari koefisien determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Menentukan besarnya nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16. b. Uji Regresi Ganda Analisis regresi ganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis 3. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mencari model persamaan regresi linier ganda Analisis regresi ganda dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel bebas supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1) kepemimpinan kepala sekolah (X2) jika terjadi perubahan dan pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y). Oleh karena itu perlu mengetahui model hubungan melalui keadaan garis regresinya, persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
70 Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan : Y = Nilai yang diprediksi a = konstanta X1= Supervisi akademik pengawas satuan pendidikan X2 = Kepemimpinan Kepala Sekolah b1 = koefisien regresi X1 b2 = koefisien regresi X2 2. Mencari signifikansi model Untuk mencari kekuatan hubungan antara variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) digunakan analisis korelasi ganda. Rumus analisis korelasi ganda adalah sebagai berikut :
= Dimana : : korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y : korelasi antara X1 dan Y : korelasi antara X2 dan Y : korelasi antara X1 dan X2
( Sugiyono, 2008: 233)
71 Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda adalah dengan uji F. Menentukan uji F secara manual dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut: R2 / k F = ------------------(1-R2) / (n-k-1) Keterangan: R = Koefisien korelasi berganda K = banyaknya variabel bebas n = jumlah data F = nilai F hitung
(Sugiyono, 2008: 235)
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan F hitung > F tabel. Jika angka F hitung > F tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan variabel X2 secara bersama-sama dengan Y. 3. Mencari koefisien determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Menentukan besarnya nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16.