BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah di laksanakan di SMK Negeri 4 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian secara rinci yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 3.1.Rincian Recana Kegiatan,Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian Tahun 2015-2016 No
Tahap
Kegiatan
Sept (2015)
Okt (2015)
Nov (2015)
Jan (2016)
Feb (2016)
Mar (2016)
Apr (2016)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Persiapan
2
Pelaksanaan
3
Penyelesaian
Pengajuan judul Penyusunan proposal Konsultasi proposal Seminar Treatment Analisis data Penyusunan laporan
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015-April 2016, tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: a.
Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan-kegiatan pengajuan judul
kepada pembimbing, pengajuan proposal penelitian, seminar proposal, revisi proposal, menganalisis hasil uji coba dan finalisasi tahap persiapan serta pengajuan permohonan ijin penelitian di SMK Negeri 4 Sukoharjo. Tahap ini dilakukan pada bulan September - November 2015. 42
43
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini peneliti melaksanakan pengambilan data, pengumpulan data, analisis data yang dilakukan selama bulan Januari sampai dengan Februari 2016. c.
Tahap Penyelesaian Pada tahap ini peneliti melaksanakan penyusunan laporan skripsi yang
meliputi
penyusunan draf, pengetikan hasil
pelaksanaan penelitian,
pelaksanaan ujian skripsi dan revisi. Tahap ini dilakukan selama bulan Februari 2016 - April 2016. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X PBOSMK N 4 Sukoharjo kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. X PBO A&X PBO B 60 siswa
X PBO A (kelompok eksperimen) 30 siswa
Disediakan dari sekolah
X PBO B (kelompok kontrol) 30 siswa Pretest
GPAI
Obsevasi: Teknik, Taktik, Sosial dan Perilaku
Integrasi Model Pembelajaran CL dan TG(RPP dari peneliti)
Pembelajaran Konvensional(RPP dari sekolah)
Posttest Anakova Gambar 3.2 Bagan Subjek Penelitian
44
C. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian.Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai. Penelitian
ini
menggunakan
metode
penelitian
quasi
eksperimen.“Tujuan rancangan eksperimental-semu adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperiman
yang
sebenarnya
dalam
keadaan
yang
tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semau variabel yang relevan” (Sunarno, 2011: 56). Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK). Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK) ini dilaksanakan dengan desain NonEquivalent Control Group Design. Desain ini terdiri atas satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Ilustrasi desain PEK yang dituju tergambar sebagai berikut: Intact Classes
G1 Classes 1 G2 Classes 2
Pretest
O1 O3
Treatment (Experiment Variable) Approach-1(X1) Convensional(-)
Posttest (Dependent Variable) O2 O4
Keterangan: X1= Treatment with Integration Cooperative Learning Model and Tactical Games Model (-) = Treatment with Convensional Learning O1 dan O3 = Before treatment O2 dan O4 = After treatment G1 Classes 1 = Experiment Group(X PBO A SMK N 4 Sukoharjo) G2 Classes 2 = Control Group(X PBO B SMK N 4 Sukoharjo) Gambar 3.3. Desain Penelitian Eksperimen Kuasi, Non-Equivalent Control Group (Sarwono, 2008: 29)
45
Dalam penelitian yang menggunakan metode eksperimen ada tahapantahapan yang harus disusun secara terprogram dan sistematis. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada satu sekolah yang terbagi menjadi dua bagian : 1) Satu kelas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan Integrasi Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Tactical Games Model. 2) Satu kelas sebagai kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan masing-masing selama 4 pertemuan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan integrasi model pembelajaran Cooperative Learning dan Tactical Games dengan materi modifikasi permainan bolavoli menggunakan 16 permainan bolavoli yang dimodifikasi masing-masing 4 permainan pada setiap pertemuan pada kelompok eksperimen. Sesuai dengan tingkat kompleksitas taktik dalam permainan bolavoli dan bentuk latihan-latihanya, maka bahan pelajaran bagi siswa SMA sederajat dapat dipilih bentuk latihan yang pada tingkat kompleksitas sesuai dengan prosentasenya. Tingkat prosentase siswa SMA sederajat adalah 10% permainan level 1, 15% permainan level 2, 20% permainan level 3, 25% permainan level 4 dan 30% permainan level 5. Berdasarkan jumlah permainan yang digunakan penelitian adalah 16 permainan dan dibagi dalam prosentase tingkat kompleksitas taktis dalam permainan bolavoi tersebut maka peneliti membagi menjadi 2 permainan pada level 1, 2 permainan pada level 2, 3 permainan pada level 3, 4 permainan pada level 4 dan 5 permainan pada level 5. Sedangkan pada kelompok kontrol akan diberikan perlakuan dengan metode konvensional dengan menggunakan teknik drill meliputi teknik dasar bolavoli yaitu pasing, servis, smes dan blok yang dilakukan secara terpisah selama 4 pertemuan. 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 60) “…variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
46
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” a. Variabel Bebas (variabel independen) “Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannyaatau timbulnya variabel dependent (terikat)”(Sugiyono,2012: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Integrasi Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Tactical Games Model dan model pembelajaran konvensional.yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yang terdiri dari Integrasi Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Tactical Games Model pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. b. Variabel Terikat (variabel dependent) “Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karenaadanya variabel bebas”(Sugiyono,2012: 61).Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah Hasil keterampilan bermain bola voli.
3. Definisi Operasional Variabel a.
Integrasi Model Pembelajaran Cooperative Learning dan Tactical Games Model Integrasi model pembelajaran cooperative learning dan tactical games model merupakan suatu pengembangan model pembelajaran dengan mengikuti unsur-umsur pembelajaran kooperatif dan pendekatan taktis. Integrasi model pembelajaran cooperative learning dan tactical games model untuk permainan bolavoli merupakan suatu cara yang memampukan siswa untuk mengapresiasi kesenangan bermain sehingga mendorong keinginan siswa untuk belajar teknik bermain dan meningkatkan penampilan permainannya. Integrasi model pembelajaran cooperative learning dan tactical games model merupakan pengajaran permainan yang berpusat pada bermain itu sendiri.
47
Proses tersebut melibatkan pengajaran anak yang menggunakan permainan yang dimodifikasi dan disederhanakan yang cocok dengan jasmani, sosial dan perkembangan mental. Konsep Integrasi model pembelajaran cooperative learning dan tactical games model juga lebih menekankan pada keaktifan siswa. Siswa mampu mengembangkan tidak hanya sebagian besar psikomotornya tetapi juga ranah afektif dan kognitifnya berkembang dengan baik. Aktivitas model pembelajaran cooperative learning dan tactical games model adalah berpusat pada siswa dengan pembentukan kelompok-kelompok atau tim-tim kecil yang terdiri dari 4-6 siswa dalam satu kelompok tersebut dalam aktivitas pembelajaranya. Tugas dari seorang guru dalam integrasi model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator dan menyerahkan tanggung jawab utama kepada siswa dengan pengawasan guru. Aktivitas pembelajaran pada integrasi model pemebelajaran ini adalah bersifat otentik dan dan mencakup perkembangan sosial, fisik dan kognitif siswa. Masalah teknik dalam model pembelajaran ini dipecahkan melalui pendekatan bermain dengan beragam level sesuai dengan tingkatan sekolahnya. b. Pendekatan Konvensional Pendekatan konvensional adalah pendekatan pembelajaran yang sudah terjadi / yang berlaku di sekolah selama ini. Pendekatan pembelajaran konvensional merupakan pendekatan pembelajaran untuk mempelajari suatu teknik cabang olahraga yang dilakukan guru dengan menjelakan teknik dasar bolavoli secara runtut. Siswa harus menerima penjelasan dari guru dan setelah menerima penjelasan siswa diharuskan melakukan tugas ajar yang diperintahkan guru secara berulang – ulang. Penggunaan alat peraga atau media pembelajaran sekedar membantu guru dalam melaksanakan tugas agar lancar. Apabila guru telah selesai menyampaikan materi atau mencontohkan suatu gerakan maka siswa di tugaskan untuk meniru atau mencontoh gerakan yang diberikan oleh guru. Teknik drilling menjadi ciri dari pembelajaran
48
konvensional
tersebut.
Dengan
demikian
pembelajaran
dengan
pendekatan konvensional tidak menuntut siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal, maka ketrampilan yang dimiliki siswa pun tidak optimal. Terlihat sekali bahwa pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi oleh guru sebagai pentransfer ilmu, sementara siswa lebih bersifat pasif sebagai penerima
ilmu.
Pembelajaran
konvensional
dalam
proses
pembelajarannya didominasi dengan metode ceramah, demonstrasi dan penugasan. Penugasan pada pembelajaran konvensional hanya pada tingkat pemahaman dan aplikasi dan tidak sampai pada tahap berfikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah.
c.
Hasil KeterampilanBermain Bolavoli Keterampilan bermain bolavoli adalah derajat kemampuan untuk melakukan permainan bolavoli secara tepat dan efektif. Suatu perubahan kemampuanbermain bolavoli yang dicapai siswa setelah memperoleh pembelajaran permainan bolavoli dengan Integrasi model pembelajaran cooperative learning dan tactical games model. Perubahan yang ada dapat dilihat atau diukur melalui tes keterampilan bermain bolavoli dengan membandingkan hasil tes awal (sebelum diberi perlakuan) dengan tes akhir (setelah diberi perlakuan). Selain itu, untuk mengukur variabel antara, akan dilakukan observasi guna mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran. Game Performance Assessment Instrument (GPAI) menjadi
penilaian formal untuk berbagai komponen dalam
ketrampilan bermain bolavoli. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan selama penelitian dengan menggunakan tertentu.
49
1. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a. Data primer Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:225). Data primer ini diperoleh langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari siswa kelas X PBOA dan X PBO B SMK Negeri 4 Sukoharjo. Data yang diperoleh dari siswa adalah hasil belajar bermain bola voli baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. b. Data sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain (Sugiyono, 2012:225). Data ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer yang diperoleh baik dari wawancara, maupun dari observasi langsung ke lapangan. Peneliti juga menggunakan data sekunder berupa silabus dan RPP mata pelajaran Penjasorkes, daftar nama peserta didik mata pelajaran Penjasorkes. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data
yang diperoleh dari
suatu
penelitian dengan
menggunakan instrumen tertentu. Beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a. b. c.
Pengamatan langsung Pengumpulan data dengan wawancara Pengumpulan data dengan tes (Sunarno, 2011: 98). “Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tes baik
tertulis maupun tes unjuk kerja dilapangan akan membantu peneliti memperoleh data yang akurat” (Sunarno, 2011: 98).
50
Game Performance Assessment Instrument (GPAI) dianjurkan untuk penilaian formal untuk berbagai komponen permainan. Instrumen tersebut digunakan untuk memberikan pengukuran yang valid dan reliabel dalam pengukuran penampilan bermain. GPAI terdiri dari tujuh komponen utama yang meliputi semua kategori permainan (invasi, net/wall, striking/fielding, dan target).Masing-masing komponen dapat di nilai secara bebas atau dalam kombinasi dengan komponen lainnya. Misalnya pengambilan keputusan (pilihan untuk passing bawah , passing atas, atau smes) dapat dinilai ketika tiap komponen (frekuensi total untuk keputusan yang tepat, gerakan pendukung yang tepat, atau eksekusi keterampilan yang efisien) dapat juga digunakan untuk mengkalkulasi indikator penampilanpermainan tertentu, seperti skor keikutsertaan dalam permainan, index pengambilan keputusan, index pendukung, dan skor keseluruhan permainan. Tabel 3.2 Komponen GPAI dalam permainan (Sumber : Griffin & Butler, 2005: 131) Komponen- komponen GPAI dalam Permainan Komponen Base
Definisi Kembalinya pemain yang sesuai pada posisi “home” atau “recovery” antara usaha keterampilan Adjust Pergerakan pemain, baik secara ofensif atau defensif, sesuai jalannya permainan Decission made / Membuat pilihan yang tepat tentang apa yang Pengambilan dilakukan terhadap bola (atau objek) selama keputusan permainan Skills Execution / Penampilan yang efisien dari keterampilan yang Eksekusi dipilih keterampilan Support/ Pergerakan off-the-ball pada posisi menerima operan dukungan (atau lemparan) Cover Dukungan defensif pada pemain dengan hati-hati, atau menggerakkan bola (atau objek) Guard/mark Menjaga lawan yang menyerang
51
Tabel 3.3 Rumus kalkulasi variabel hasil GPAI (Sumber: Griffin & Butler, 2005: 132) Rumus Kalkulasi Variabel Hasil GPAI Variabel Hasil Keikutsertaan dalam permainan
Index pengambilan keputusan(Decisions made index ) / DMI Indexeksekusi keterampilan(Skills Executions Index)/SEI Index dukungan (Suppor index ) / SI PenampilanBermain
Kalkulasi (total respon yang sesuai) + (jumlah eksekusi keterampilan yang efisien) + (jumlah eksekusi keterampilan yang tidak efisien) + (jumlah pengambilan keputusan yang tidak sesuai) (jumlah pengambilan keputusan yang sesuai) / (jumlah pengambilan keputusan yang tidak sesuai) (jumlah eksekusi keterampilan yang efisien) / (jumlah eksekusi keterampilan yang tidak efisien) (jumlah gerakan pendukung yang sesuai) / (jumlah gerakan pendukung yang tidak sesuai) (DMI + SEI + SI) / 3
Tabel 3.4 Penilaian permainan bola voli Penilaian Permainan Bolavoli Komponen Penilaian
Tidak tepat / Tidak Efisien - siswa berusaha - siswa belum berusaha memberi umpan kepada memberi umpan kepada teman. teman. Pengambilan - siswa berusaha - siswa belum berusaha keputusan melakukan pukulan melakukan pukulan ( Decisions kedaerah lawan. kedaerah lawan. made ) - siswa berusaha - siswa belum berusaha menerima bola dari menerima bola dari lawan. lawan. - umpan bola yang dapat - umpan bola yang belum diterima dengan baik dapat diterima dengan - perkenaan bola yang baik Eksekusi tepat - perkenaan bola yang keterampilan - mampu menjatuhkan belum tepat (Skills bola kedaerah lawan - belum mampu Executions) menjatuhkan bola kedaerah lawan Pemberian dukungan (Support)
Tepat / Efisien
- siswa bergerak menempati posisi yang cocok untuk menerima bola
- siswa bergerak menempati posisi yang cocok untuk menerima bola
52
Tabel 3.5 Contoh lembar penilaian GPAI
Nama
Pengambilan
Eksekusi
Pemberian
keputusan
keterampilan
dukungan
T
E
T
TT
TE
TT
Keterangan: T : Tepat TT: Tidak Tepat E : Efektif TE: Tidak Efektif E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk menjawab atau mengkaji kebenaran hipotesis yang diajukan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis varian (Anova). Agar dapat menggunakan analisis ini, perlu adanya uji prasyarat yang harus dipenuhi, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Pada uji prasyarat meliputi uji keseimbangan rataan, uji normalitas populasi dan uji homogenitas variansi. Berikut akan menjelaskan beberapa uji statistik yang relevan dengan penelitian. Untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis yang diajukan, maka data yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan inferensial yang dikerjakan menggunakan komputer manual dan program SPSS versi 20. 1. Analisis Statistik Deskriptif Data analisis kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran ini diperoleh melalui lembar observasi. Dalam evaluasi pembelajaran terdiri dari 3 perseptif domain, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penjasorkes domain psikomotor mendapat penekanan lebih besar dibandingkan domain yang lain. Adapun aspek-aspek yang dinilai dan teknik penilaiannya adalah sebagai berikut:
53 PENILAIAN
5
TEKNIK Teknik dasar sangat baik dalam gerakan
TAKTIS Sangat baik dalam pengambilan keputusan dengan bola
SOSIAL Kelompok bekerja sangat baik dan selalu bekerja efetif dengan teman.
Teknik dasar baik dalam gerakan
Baik dalam pengambilan keputusan dengan bola
Kelompok bekerja baik dan secara bekerja efetif dengan teman.
Teknik dasar kompenten secara sepintas dalam gerakan Teknik dasar membutuhka n beberapa perbaikan dalam gerakan
kompenten dalam pengambilan keputusan dengan bola.
Kelompok bekerja dengan kompenten dan sering bekerja efektif dengan teman. Kelompok bekerja dan kadang kadang bekerja efektif dengan teman.
4
3
2
1
Teknik dasar membutuhka n perbaikan yang signifikan dalam gerakan
Membutuhkan beberapa perbaikan dalam pengambilan keputusan dengan bola. Membutuhkan peningkatan yang signifikan dalam pengambilan keputusan dengan bola.
Kelompok bekerja membutuhkan peningkatan yang signifikan dan jarang bisa bekerja efetif dengan teman.
PERILAKU Selalu antusias, penuh perhatiandanme ningkatkankema mpuan dalamgerakan. biasanya antusias, sebagian besar perhatian dan mencoba meningkatkan kemampuan dalam gerakan. sering antusias dan perhatian kurang.
Membutuhkan beberapa peningkatan antusias dan perhatian.
Membutuhkan peningkatan yang signifikan antusias dan perhatian.
KOGNITIF Mampu menjawab dengan benar, runtut dan bahasanya mudah dipahami Menjawab dengan benar, runtut tetapi bahasanya sulit dipahami
Menjawab dengan benar tetapi tidak runtut dan bahasanya sulit dipahami Menjawab tetapi kurang benar
Tidak bisa menjawab pertanyaan
Keterangan Penilaian Skor : 5 = Baik sekali, 4 = Baik, 3 = Cukup, 2 = Sedang, 1 = Kurang Persentase : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal Kategori : 90 - 100 = Baik sekali 80 - 89 = Baik 70 - 79 = Cukup 60 - 69 = Kurang <60 = Kurang sekali
54
Data yang dianalisis untuk mendeskripsikan ketuntasan belajar adalah prestasi akademik yang ditunjukan oleh skor posttest, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (tuntas secara individu) jika skor yang diperoleh siswa dalam kategori cukup, baik dan baik sekali. Ketentuan ketuntasan belajar ditunjukkan melalui norma berikut:
P3,59
P 27,43
P72,57
P96,40
Keterangan :
Tabel3.6. Ketentuan Ketuntasan Belajar (Atmojo, 2010: 114-115)
Selisih
Kategori
Hasil Belajar Bermain Bolavoli
> P96,40
Baik sekali
90 - 100
P72,57-P96,40
Baik
80 - 89
P 27,43- P72,57
Cukup
70 - 79
P3,59-P 27,43
Kurang
60 - 69
Kurang Sekali
< 60
2. Analisis Statistik Inferensial
Untuk menguji hipotesis penelitian, maka data kemampuan hasil passing atas siswa dalam PEK ini dianalisis dengan statistik inferensial yang meliputi; a. uji Realibilitas, b. Uji prasyarat analisis (uji normalitas, homogenitas, linieritas), c. Uji anakova. Data yang dianalisis adalah data hasil skor pretest dan skor postest. Alasan penggunaan anakova dalam analisis data
55
ini karena dalam PEK ini memakai variabel kovariat sebagai variabel independen yang sulit untuk dikontrol, tetapi dapat diukur bersamaan dengan variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam analisis statistik inferensialdengan menggunakan analisis komputa SPSS 21 adalah: a.
Pengecekan Reliabilitas Pengukuran Untuk mengetahui tingkat ketetapan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian, maka dilakukan uji reliabilitas. Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis komputasi SPSS 21.Langkah pengujiannya sebagai berikut: AnalyzeScaleReliability Analysis, masukkan variabel tes ke kotak items, Model = Paralel, Statistics FIntraklas1 Way Random kemudianOK. b. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data kemampuan bermain bolavoli yang diambil berdistribusi normal. Langkah pengujian dengan SPSS 21 adalah sebagai berikut: a) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics → Explore. b)
Masukkan variabel X dan Y ke Dependent Test.
c)
Pada Plots: pilih Normality Plot with Tests. Klik Continue.
d) Klik OK. 2) Uji Linieritas (Dengan Teknik Analisis Mean Test) Uji linieritasini dilakukan untuk mengetahui bahwa hubungan variabel X terhadap variabel Y adalah linier. Prosedur pengujian dengan SPSS 21 adalah sebagai berikut: a) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Compare Means → Means. b) Masukkan variabel Y pada posisi Dependent List dan variabel X pada posisi Independent List.
56
c) Pada Option: pilih Test for linearity. Klik Continue. d) Klik OK. 3) Uji Homogenitas (Dengan Teknik Analisis Levene’s Test) Uji ini digunakan untuk memperlihatkan bahwa data hasil kemampuan bermain bolavoli siswa dalam kelompok memiliki variansi yang sama. Prosedur pengujian dengan SPSS 21 adalah sebagai berikut: a) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih General Linear Model → Univariate. b) Untuk analisis tanpa kovariat: Masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variable dan variabel desian pada Fixed Factor(s). c) Untuk analisis dengan kovariat: Masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variable, variabel desain pada Fixed Factor(s) dan variabel X pada posisi Covariates(s). d) Pada Model: pilih Full Factorial. Klik Continue. e) Pada Option: pilih Homogeneity test. Klik Continue. f) Klik OK. c. Uji Hipotesis Anakova Analisis kovarian (Anakova) merupakan gabungan antara analisis regresi dengan analisis varian (anava). Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi yakni untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal, data homogen, dan model regresi linier, maka uji analisis berikutnya adalah anakova atau uji kombinasi analisis regresi dan varians.
Anakova
adalah
analisis
kovarian
yang
mempertimbangkan/memasukkan variabel independen metrik sebagai kovariat ke dalam model. Tujuannya untuk menurunkan error variance dengan cara mengontrol/menghilangkan pengaruh variabel metrik (interval) yang diyakini membuat bias hasil analisis. Hal ini penting khususnya dalam penelitian yang sampel/subjeknya tidak diambil secara acak sebagaimana dalam PEK ini.. Langkah pengujian SPSS 21 untuk uji regresi adalah sebagai berikut:
57
1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Regression → Linear. 2) Masukkan variabel Y pada posisi Dependent dan variabel X pada posisi Independent(s). 3) Pada Statistics: pilih Model fit dan Descriptives. Dalam pilihan Regression Coeficient pilih Estimates dan Convidence interval. Dalam pilihan Residual, pilih Durbin-Watson. Klik Continue. 4) Klik OK. Sedangkan langkah pengujian SPSS 21 untuk hasil gambar garis persamaan regresi adalah sebagai berikut: 1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Regression → Curve Estimation. 2) Masukkan variabel Y pada posisi Dependent(s) dan variabel X pada posisi Independent. 3) Pada Model: pilih Linear. Klik Continue. 4) Klik OK. Untuk analisis anakova, langkah pengujian SPSS 21 adalah sebagai berikut: 1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih General Linear Model → Univariate. 2) Untuk analisis tanpa kovariat: Masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variable dan variabel desian pada Fixed Factor(s). 3) Untuk analisis dengan kovariat: Masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variable, variabel desain pada Fixed Factor(s) dan variabel X (Pretest dan Jenis Kelamin) pada posisi Covariates(s). 4) Pada Model: pilih Full Factorial. Klik Continue. 5) Pada Option: pilih Descriptive statistics, Estimates of effect size, dan Parameter Estimates. Klik Continue. 6) Klik OK. dan inferensial yang dikerjakan menggunakan komputer manual dan program SPSS versi 21.