BAB III METODE PENELITIAN A.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang
digunakan merupakan penelitian deskriptif yang merupakan suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung (Riduwan & Sunarto, 2009:60). B.
Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Para Bandung Propertindo, sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang theme park yaitu tempat hiburan dan rekreasi yang terletak di Bandung. Dalam penelitian ini subjeknya adalah karyawan pada departemen Operation. C.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2008:102).
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
35
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan departemen Operation PT. Para Bandung Propertindo di Bandung sebanyak 170 orang. Jumlah tersebut didasarkan pada kriteria sampel karyawan yang bekerja di perusahaan minimal 6 bulan. 2. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling, yaitu suatu teknik yang tidak memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010:79). Adapun jenis non-probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu (Sugiarto dkk, 2003:57). Ukuran sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008:65), yaitu:
Keterangan: n
: Ukuran sampel
N
: Ukuran populasi
e
: Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi (e = 0,05)
Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 170 orang, maka pengambilan sampel diperoleh sebanyak 119 orang sesuai rumus sebagai berikut:
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
36
D.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa
kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian (Sugiyono, 2011:142). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga kuesioner yaitu kuesioner mengenai self efficacy, perceived organizational support, dan keterikatan kerja. E.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Variabel dalam penelitian ini yaitu self efficacy, perceived organizational support, dan keterikatan kerja. F.
Definisi Operasional 1. Self Efficacy Secara konseptual Bandura (Feist & Feist, 2008:159) menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian di lingkungannya. Self efficacy dalam penelitian ini adalah keyakinan karyawan pada kemampuan yang dimilikinya, apakah mampu melakukan sesuatu atau tidak. Self efficacy pada diri karyawan ini terdiri dari keyakinannya untuk melakukan tugas-tugasnya meskipun dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, keyakinan untuk menyelesaikan tugasnya sampai tuntas, dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang berbeda dari biasanya dengan tuntas dan baik. 2. Perceived Organizational Support Menurut Eisenberger (1986) perceived organizational support adalah persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi dapat memberi dukungan pada karyawan. Perceived organizational support (POS) pada
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
37
penelitian ini merupakan suatu kondisi karyawan yang merasa bahwa organisasinya
dapat
menghargai
kontribusi
mereka.
Perceived
organizational support pada karyawan dapat muncul melalui kebijakan dan praktik organisasi yang adil, melalui dukungan dari supervisor, dan melalui penghargaan dan kondisi kerja. 3. Keterikatan Kerja Keterikatan kerja merupakan kondisi dimana karyawan memanfaatkan dirinya secara fisik, pikiran dan emosional dalam bekerja. Schaufeli, Salanova,
Gonzalez-Roma
and
Bakker
(2002:74)
mendefinisikan
keterikatan kerja suatu hal yang positif, keterlibatan penuh dalam melakukan
pekerjaan.
Dalam
penelitian
ini,
keterikatan
kerja
dikarakteristikkan oleh tiga dimensi, yaitu vigor, dedication, dan absorption. G.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu, skala self efficacy,
skala perceived organizational support, dan skala keterikatan kerja. 1. Pengukuran Instrumen Penelitian a.
Self Efficacy Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Self Efficacy
No.
Dimensi
Indikator Meyakini bahwa ia memahami masalah yang sedang dihadapi
1
Item
Jumlah
1,6
Magnitude
10 Mengetahui tindakan apa saja yang harus diperbuat
2,3,4
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
38
Merasa yakin tindakannya benar dan akan berhasil Mampu mengerjakan tugas yang sulit
5,7,9
8,10
Memiliki keyakinan dan kepercayaan diri untuk mampu mengerjakan tugas
11,14,17
dan akan menjadi yang terbaik Tenang dalam menghadapi 2
Strength
permasalahan yang akan muncul Menganggap diri kompeten dalam melakukan sesuatu Percaya diri menghadapi berbagai tantangan Tidak takut menghadapi tugas-tugas baru Mampu menghadapi setiap tugas baru dan berbeda
3
Generality
16,19 10 15,18
12,13,20
21,23
22,24,25 9
Merasa yakin akan tetap mendapatkan keberhasilan yang sama seperti situasi
26,27
sebelumnya Menampilkan performa terbaik dalam berbagai situasi
28,29
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
39
b.
Perceived Organizational Support Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Perceived Organizational Support
No.
1
Dimensi
Keadilan
Indikator Merasa dihargai
1,5
Mendapat informasi yang jelas
2,3
Pendapat atau keluhan didengarkan dan diperhatikan Komunikasi terjalin dengan baik
2
Dukungan supervisor
Supervisor mengetahui karakteristik karyawan Supervisor memperhatikan pekerjaan
Pengakuan, gaji, dan promosi
Job security
3
Penghargaan dan kondisi kerja
Item
Mendapat kewenangan yang sesuai dalam pekerjaan Role stressors Mendapatkan kesempatan pelatihan
Jumlah
6
4,6
7,8,10
9,11,12
10
13,14,15,16
17,18,19,21, 23 20,22
24,26
25,27,29,30
28,31
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
15
40
c.
Keterikatan Kerja Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Keterikatan Kerja
No.
Dimensi
Indikator Memiliki energi yang tinggi dalam bekerja Tidak mudah lelah
1
Vigor
Memiliki kemauan untuk berusaha dalam pekerjaan Gigih dan tekun dalam menghadapi kesulitan Bangga terhadap pekerjaan
2
Dedication
Tertantang dengan pekerjaan yang dilakukan Bahagia terhadap pekerjaan yang dilakukan
3
Item
Jumlah
1,2,5
3,4,6 12 7,10,11
8,9,12
13,16,18 7 14,15,17,19
20,27,24
Absorption
10 Merasa memiliki mengenai pekerjaan yang dilakukan
d.
21,22,23,25, 26,27,28
Kategori Skala Instrumen Penelitian Alat ukur variabel dalam penelitian ini memiliki empat pilihan
jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menggambarkan kesesuaian antara keadaan-keadaan yang digambarkan dalam alat ukur dalam dirinya. Skala untuk setiap jawaban adalah sebagai berikut :
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
41
Tabel 3.4 Kategori Skala Instrumen Penelitian Alternatif Jawaban
Skor Favorable
Skor Unfavorable
Sangat Tidak Sesuai
1
4
Tidak Sesuai
2
3
Sesuai
3
2
Sangat Sesuai
4
1
2. Validitas dan Reliabilitas Skala a.
Validitas 1) Uji Validitas Isi Validitas isi digunakan untuk melihat apakah isi atau bahan yang diuji
relevan
dengan
kemampuan,
pengetahuan,
pelajaran,
pengalaman, serta latar belakang orang yang ingin diuji (Nasution, 2006). Validitas isi ini ditentukan melalui pendapat profesional (professional judgement) dengan proses telaah soal. Validitas isi instrumen penelitian ini dilakukan oleh dosen profesional dari kalangan prikologi industri dan organisasi. 2) Uji Validitas Item Untuk melakukan uji coba validitas item dari masing-masing intrumen, peneliti melaksanakan uji coba instrumen. Dari hasil uji coba tersebut dilakukan analisis untuk mengetahui korelasi total item. Menurut Azwar (2007), semua item yang mencapai kefisien korelasi lebih besar dari 0,3 dianggap sebagai item yang memuaskan. Namun, apabila item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria sari 0,3 menjadi 0,2 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat terpenuhi. Uji validitas instrumen pada penelitian ini
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
42
dilakukan analisis item dengan menggunakan SPSS versi 18.0. Berikut hasil analisis item dari instrumen yang telah diuji coba: a) Uji Validitas Item Instrumen Self Efficacy Berdasarkan uji coba yang dilakukan, dilakukan uji validitas terhadap 29 item dan menghasilkan 21 item yang memiliki korelasi item-total lebih dari 0,30 dan terdapat 8 item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,30 yang kemudian dibuang. Item-item tersebut, yatiu item nomor 3, 4, 6, 14, 15, 16, 19, dan 26. b) Uji Validitas Item Instrumen Perceived Organizational Support Berdasarkan hasil analisis item yang telah dilakukan terhadap 31 item, terdapat 26 item yang memiliki korelasi item-total lebih dari 0,30 dan terdapat 5 item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,30 yang kemudian dibuang. Item-item tersebut, yatiu item nomor 9, 14, 24, 27 dan 30. c) Uji Validitas Item Instrumen Keterikatan Kerja Hasil analisis item yang dilakukan terhadap 28 item yang diuji coba, terdapat 18 item yang memiliki korelasi item-total lebih dari 0,30 dan terdapat 10 item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,30 yang kemudian dibuang. Itemitem tersebut, yatiu item nomor 2, 4, 7, 9, 11, 19, 21, 23, 26, dan 28. b. Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Menurut Guildford
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
43
(Sugiyono, 2008:183), koefisien reliabilitas Alpha Cronbach terbagi dalam kriteria berikut: Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Alpha Cronbach Kriteria
Koefisien Reliabilitas α
Sangat Tinggi
> 0,900
Tinggi
0,700 – 0,900
Cukup
0,400 – 0,700
Rendah
0,200 – 0,400
Sangat Rendah
< 0,200
a) Uji Reliabilitas Instrumen Self Efficacy Tabel 3.6 Reliabilitas Instrumen Sef Efficacy Reliability Statistics Cronbach's Alpha .846
N of Items 21
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0. Berdasarkan hasil perhitungan setelah beberapa item yang dibuang karena tidak memenuhi syarat, maka diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,846. Nilai tersebut menunjujjan reliabilitas instrumen self efficacy termasuk dalam kriteria reliabilitas yang tinggi.
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
44
b) Uji Reliabilitas Instrumen Perceived Organizational Support Tabel 3.7 Reliabilitas Instrumen Perceived Organizational Support Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.883
26
Setelah beberapa item dibuang karena tidak memenuhi syarat, maka diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,883. Nilai tersebut menunjujjan reliabilitas instrumen perceived organizational support termasuk dalam kriteria reliabilitas yang tinggi. c) Uji Reliabilitas Instrumen Self Efficacy Tabel 3.8 Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.824
18
Berdasarkan hasil perhitungan setelah beberapa item yang dibuang karena tidak memenuhi syarat, maka diperoleh koefisien
reliabilitas
sebesar
0,824.
Nilai
tersebut
menunjujjan reliabilitas instrumen keterikatan kerja termasuk dalam kriteria reliabilitas yang tinggi. H.
Kategorisasi Skala Azwar (2007:107) mengemukakan bahwa tujuan kategorisasi adalah
menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini dari Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
45
rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas ke sangat puas, dan semacamnya. Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan kategori pada tabel berikut: Tabel 3.9 Rumusan Tiga Kategori Rumus
Kategori
X < (μ-1,0δ)
Rendah
(μ-1,0δ) ≤ X < (μ+1,0δ)
Sedang
(μ+1,0δ) ≤ X
Tinggi
Keterangan: X= Skor subjek μ = Mean δ= Standar Deviasi Kategorisasi ini selanjutnya digunakan sebagai acuan atau norma dalam pengelompokan skor sampel ketiga variabel. I.
Teknik Analisis Data Menurut Platto (1980:268), analisa data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka metode analisisi data yang digunakan adalah alat analisis yang bersifat kuantitatif yaitu model statistik serta menggunakan analisis korelasi dan regresi. Hasil analisis nantinya akan disajikan
dalam
bentuk
angka-angka
yang
kemudian
dijelaskan
dan
diiterpretasikan dalam suatu uraian. 1. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak dan merupakan syarat untuk menentukan perhitungan statistik yang digunakan (Umar, 2008:77). Uji normalitas Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
46
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS dengan metode uji OneSample Kolmogorov-Smirov Test (K-S), yakni jika nilai Asym Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Data berdistribusi normal jika hasil uji (p=value) > 0,05. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis: Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal (Ho diterima), sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal (Ha diterima). 2. Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Dalam penelitian ini uji korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan keterikatan kerja dan hubungan antara perceived organizational support dengan keterikatan kerja, serta hubungan antara self efficacy dan perceived organizational support dengan keterikatan kerja. Karena distribusi data tidak normal, maka digunakan uji Spearman rho. Untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriterian Guilford (1959 dalam Sugiyono, 2008). Jika nilai korelasi semakin dekat dengan 1 maka hubungan korelasi akan semakin kuat. Berikut pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Guilford (1959): Tabel 3.10 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
Kurang dari 0,20
Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
0,20 - < 0,40
Hubungan yang kecil (tidak erat)
0,40 – 0,70
Hubungan yang cukup erat
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
47
0,70 - < 0,90
Hubungan yang erat
0,90 < 1,00
Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
1,00
Hubungan yang sempurna 3. Uji Signifikansi Uji signifikansi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel self efficacy dengan keterikatan kerja dan variabel perceived organizational support dengan keterikatan kerja, serta variabel self efficacy dan perceived organizational support dengan keterikatan kerja. Jika nilai probabilitas < 0,05 atau ≤ maka Ho ditolak dan Ha diterima. Signifikan. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tidak Signifikan.
J.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Berikut ini merupakan prosedur atau tahapan dalam pelaksanaan penelitian
secara garis besar, yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Menentukan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti dengan wawancara awal di tempat penelitian. b. Menentukan variabel yang akan diteliti. c. Melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh gambaran dan landasan teoritis mengenai masalah dan variabel penelitian. d. Menentukan dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian. e. Menyelesaikan administrasi mengenai perijinan pengambilan data. f. .Menentukan waktu pengambilan data.
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
48
2. Tahap Pengambilan Data a. Menyiapkan kuesioner dan memberikan penjelasan kepada responden mengenai tujuan penelitian. b. Melaksanakan pengambilan data. 3. Tahap Pengolahan Data a. Melakukan skoring dan tabulasi data yang diperoleh. b. Mengolah data dengan pengujian statistik. c. Melakukan analisis data untuk menguji hipotesis penelitian. 4. Tahap Pembahasan a. Membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang diajukan sebelumnya. b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian. 5. Tahap Penyelesaian a. Menyusun laporan pelaksanaan dan hasil penelitian. b. Pengujian laporan hasil penelitian.
Resa Restiani, 2014 Hubungan Self Efficacy Dan Perceived Organizational Support Dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan Unit Theme Park Pt. Para Bandung Propertindo Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu