BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.73 Senada dengan Ebbut sebagaimana dikutip oleh Wiratmadja Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.74 B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal April sampai Mei 2013 C. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
73
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 8-9 74
Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.12
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart75 Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ?
Dst. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut: 1. Siklus I Pelaksanaan siklus II ini dilakukan pada tanggal 25 April 2013. siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan diantaranya: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir) 2) Menyusun kuis (terlampir) 3) Menyiapkan lembar observasi (terlampir). b. Tindakan Pada tahap tindakan ini peneliti memulai proses pembelajaran ini dengan mengucapkan salam dan mengajak semua siswa untuk berdo’a bersama, mengabsensi siswa, menghubungkan pelajaran yang lalu dengan yang sekarang. Selanjutnya tahap peneliti menerangkan sekilas tentang materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari terkait kenampakan 75
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 16
matahari pada pagi, siang dan sore hari dan dilanjutkan dengan tanya jawab, pada waktu ada satu siswa yang bertanya. Setelah proses menerangkan materi selesai, guru menyuruh siswa saling membacakan materi yang ada di buku di depan kelas dan di simak siswa lain, setelah proses pembacaan selesai guru mempersilahkan siswa lain mengomentari hasil bacaan siswa, selanjutnya guru memperkuat bacaan siswa dengan menggunakan media gambar untuk memperjelas materi, dan guru menggunakan mimic muka seperti memperagakan adegan proses kenampakan matahari. Selanjutnya guru mempersilahkan siswa untuk mencatat garis besar dari keterangan guru dan setiap siswa di suruh untuk menceritakan ulang di depan sebagaimana hasil catatannya. Terakhir peneliti memberikan beberapa soal yaitu sebanyak sepuluh soal kepada siswa untuk diselesaikan. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk berdo’a bersama dan peneliti mengucapkan salam c. Observasi Setelah mengobservasi siswa selama proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrumen observasi yang dipegang kolabolator, terkait dengan keaktifan peserta didik dalam memperhatikan ekspositori yang dilakukan guru, keaktifan peserta didik dalam bertanya, keaktifan peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dan keaktifan peserta didik dalam mengomentari hasil kerja teman. Adapun untuk mengobservasi siswa menggunakan instrumen observasi yang dipegang kolabolator dengan beberapa kriteria yaitu: 1) Peserta didik memperhatikan ekspositori yang dilakukan guru. 2) Peserta didik aktif bertanya 3) Peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru 4) Peserta didik aktif mengomentari hasil kerja teman
d. Refleksi Tahap refleksi ini peneliti melakukan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, di dapatkan beberapa kelemahan dari sistem pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru diantaranya: 1) Guru kurang dapat menerangkan materi dengan baik 2) Guru lebih banyak di depan kelas, tidak aktif mengelilingi siswa 3) Guru kurang dapat memotivasi siswa untuk aktif belajar 4) Guru kurang dapat menyeting kelas yang komunikatif 5) Siswa lebih banyak bekerja secara individual dan tidak terjalin kerja sama diantara siswa Selanjutnya peneliti melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari solusi terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas dengan melakukan tindakan 1) Siswa ditekankan untuk mendengarkan penjelasan guru lebih seksama. 2) Guru lebih banyak mendekati siswa dalam menerapakan metode expository learning. 3) Menggunanakn setting kelas dengan huruf U 4) Untuk memperkuat pemahaman terhadap materi maka guru membentuk kerja kelompok dalam ekspositori Hasil refleksi di atas dapat
dijadikan sebagai rumusan untuk
diterapkan pada siklus II sebagai upaya perbaikan terhadap pelaksanaan siklus I. 2. Siklus II Pelaksanaan siklus II ini dilakukan pada tanggal tanggal 2 Mei 2013.. siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan diantaranya: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir) 2) Merancang pembentukan kelompok 3) Menyusun kuis (terlampir) 4) Menyetting kelas dengan formasi huruf U
5) Menggunakan media gambar 6) Menyiapkan lembar observasi (terlampir) b. Tindakan Pada tahap tindakan ini peneliti memulai proses pembelajaran ini dengan mengucapkan salam dan mengajak semua siswa untuk berdo’a bersama, mengabsensi siswa, menghubungkan pelajaran yang lalu dengan yang sekarang. Proses selanjutnya peneliti membentuk kerja kelompok dimana kelompok terdiri dari empat siswa – lima siswa sehingga ada 5 kelompok, tugas yang dilakukan kelompok adalah mencatat garis besar dari ekspositori guru tentang materi dan membuat cerita untuk di mempresentasikan di kelas terutama kaitannya contoh riel dari materi . Selanjutnya tahap peneliti menerangkan sekilas tentang materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari terkait kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan media gambar untuk memperjelas materi dan guru menggunakan suara yang lantang diikuti dengan seolah siswa mengalami peristiwa tersebut. Setelah proses menerangkan materi selesai, guru menyuruh peserta setiap kelompok untuk membuat garis besar dari ekspositori guru dan membuat satu cerita tentang materi yang telah di ajarkan, guru dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan tugas dan lebih banyak Setelah lima belas menit guru mempersilahkan setiap kelompok untuk presentasi ekspositori dari hasil diskusi kelompoknya, dan kelompok lain dipersilahkan untuk mengomentari. Selanjutnya guru memberikan applus pada setiap kelompok yang maju. Terakhir peneliti memberikan beberapa soal yaitu sebanyak sepuluh soal kepada siswa untuk diselesaikan. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk berdo’a bersama dan peneliti mengucapkan salam.
c. Observasi Setelah mengobservasi peserta didik selama proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrumen observasi yang dipegang kolabolator dengan beberapa kriteria yaitu: Adapun untuk mengobservasi siswa menggunakan instrumen observasi yang dipegang kolabolator dengan beberapa kriteria yaitu: 1) Peserta didik memperhatikan ekspositori yang dilakukan guru. 2) Peserta didik aktif bertanya 3) Peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru 4) Peserta didik aktif mengomentari hasil kerja teman d. Refleksi Dari tindakan siklus II ini indikator ketuntasan belajar sudah mencapai di atas 85% begitu juga pada keaktifan baik terutama pada sangat dan sangat baik sudah mencapai di atas 85%, ini menunjukkan proses pelaksanaan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang sudah dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan belajar siswa. Selanjutnya peneliti mengangggap peningkatan sudah baik dan hanya menyisakan sedikit siswa yang kurang aktif dan nilainya tidak tuntas maka penelitian ini peneliti hentikan. D. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh langsung dari lokasi penelitian, khususnya pada proses pelaksanaan
tindakan
kelas,
sedang
untuk
mendapatkan
data
peneliti
menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis.76 Sumber dokumentasi pada dasarnnya merupakan segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang penerapan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang seperti nama siswa, RPP, LOS, nilai. 2. Pengamatan (observasi) Strategi observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan akhlak manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.77 Metode pengamatan (observasi), cara pengumpulan datanya terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel).78 Metode ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam proses penerapan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang. 3. Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.79
76
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm 23 77 Sugiono, Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm. 203 78
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 158
79
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm. 170
Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan prestasi belajar aspek kognitif peserta didik setelah melakukan tindakan sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung. E. Instrumen Penelitian Sedangkan instrumen yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat keberhasilan peserta didik adalah: 1. Instrumen Prestasi Belajar Instrumen Prestasi Belajar adalah alat untuk memperoleh hasil yang telah sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik adalah soal pilihan ganda sebanyak 10 soal, dimana setiap item yang benar nilai 1, dan salah 0. Berikut contoh tabel prestasi belajar siswa. Tabel 3.1 Contoh Lembar penilaian Prestasi Belajar No Absen 1 2
Nama
J. Benar
J. Salah
Nilai
Keterangan
Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa Nilai
Kategori
90 - 100 70 - 89 50 - 69 < 50
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
2. Instrumen observasi keaktifan siswa Instrumen observasi keaktifan siswa adalah lembar observasi
yang
harus diisi oleh observer. Lembar observasi berisi aktifitas peserta didik dalam pembelajaran. Berikut contoh tabel lembar observasi keaktifan siswa:
Tabel 3.3 Contoh Lembar Observasi siswa Aspek Pengamatan Nama A B C D
No Absen 1 2
Jumlah Aktifitas
Keterangan : A. B. C. D.
Peserta didik memperhatikan ekspositori yang dilakukan guru. Peserta didik aktif bertanya Peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru Peserta didik aktif mengomentari hasil kerja teman
F. Analisis Data Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dengan rumus sebagai berikut: 1. Mean Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:80 x=
∑X n
Keterangan: X
∑X n
= Rata-rata nilai = Jumlah seluruh nilai = Jumlah peserta didik
2. Persentase Digunakan untuk menganalisis jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran materi akhlak tercela riya dan nifaaq dengan strategi everyone is a teacher here kelas VII.3 MTs Al Wathoniyyah Semarang 80
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm.67
yang diperoleh dari tindakan siklus I, II. Data tersebut dapat diolah dengan materi persentase dengan menggunakan rumus: 81 Skor yang dicapai Nilai =
X 100 % Skor maksimal
G. Indikator Keberhasilan Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila: 1. Meningkatnya prestasi belajar aspek kognitif yang ditandai rata-rata nilai hasil kuis lebih dari 7,0 sebanyak 85% dari jumlah peserta didik. 2. Adanya peningkatan keaktifan belajar peserta didik yang mencapai 85 %.
81
Muslim, Aplikasi Statistik, (Semarang: IAIN Walisongo, 1996), hlm. 18