BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Sebagai penunjang untuk mempermudah penulis dalam mengambil langkahlangkah dalam penelitian, penulis menggunakan suatu metode. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian, hal ini perlu dilakukan karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Menurut Surakhmad (1990:131) menjelaskan tentang metode, yaitu: ”Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.” Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode deskriptif, yaitu penelitian bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Penulis menggunakan desain penelitian deskriptif, dengan mengelompokan variabel penelitian sebagai berikut : 1. Variabel bebas ke 1 Kekuatan Otot Tungkai Kaki (X1) 2. Variabel bebas ke 2 Kelenturan (X2) 3. Variable terikat Shooting ke gawang (Y) Adapun rancangan atau desain dalam penelitian ini dapat kita lihat pada bagan berikut :
FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Gambar 3.1 Desain Penelitian Dalam Prof. Dr. Sugiyono Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, dalam hal ini adalah pemain sepak bola SSB Garut Muda Sukawening Garut. 2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 12 orang pemain sepak bola. 3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu tes shooting, tes kekuatan otot tungkai dan tes Sit and Reach. 4. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan menggunakan instrumen atau tes yang telah ditentukan. 5. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Yang diamksud populasi oleh Suharsini Arikunto (1993: 102) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan Siswa Sekolah Sepakbola Garut Muda sebanyak 60 orang. 2. Sampel Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) sampel adalah sebagian individu yang akan diselidiki. Teknik pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 120) mengatakan bahwa : "Untuk sekedar ancar-ancar, maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya berupa penelitian FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Sepakbola Garut Muda yang berjumlah 12 orang. C. Intrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode ex post facto, karena penulis ingin mengetahui mengenai hubungan kekuatan otot tungkai kaki dan kelenterun terhadap hasil shooting ke gawang dalam cabang olahraga sepakbola. Nana Sudjana dan Ilbrahim (2005:56) menjelaskan tentang ex post facto adalah: Ex post facto adalah sebuah kata, maksudnya bahwa ex post facto sebagai metode penelitian yang menunjukan kepada perlakuan atau manipulasi variabel X yang telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efeknya pada variabel berikutnya. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2000 : 151 ). 1. Tes shooting Tujuan : Mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam menyepak bola ke sasaran. Alat yang digunakan : a. Bola b. Stop watch c. Gawang d. Nomor-nomor e. Tali Petunjuk pelaksanaaan : a. Peserta tes berdiri di belakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 16,5 meter di depan sasaran/gawang yang merupakan daerah gawang atau batas keluarnya penjaga gawang. FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
b. Tidak perlu aba-aba dari peserta tes. c. Pada saat kaki peserta tes mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran, yaitu gawang yang dipasang tali rapia (gambar 3.2). d. Peserta tes diberi 3 kali kesempatan. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : a.
Bola keluar dari daerah sasaran.
Gambar 3.2 Test shooting b.
Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran.
Cara menentukan skor : a.
Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.
b.
Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.
2. Tes kekuatan otot tungkai Cara tes untuk kekuatan otot tungkai disini peneliti menggunakan alat yaitu Leg Dynamometer (Leg Strength) Cara-cara untuk tes otot tungkai diantaranya adalah: Tujuan
: Mengukur kekuatan otot tungkai
Alat/fasilitas : Leg Dynamometer FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Pelaksanaan
: Orang mencoba memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri
dengan membengkokan kedua lututnya sebesar 45 derajat, lalu alat tersebut dikaitkan pada leg dynamometer. Setelah itu orang coba berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya. Setelah orang itu ternyata telah maximum meluruskan kedua tungkainya, lalu kita lihat jarum alat tersebut menunjukan angka berapa. Angka ini menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai orang tersebut. Besarnya skor kekuatan otot tungkai yang dapat dilihat pada alat tersebut. Angka yang ditunjukan oleh jarum alat tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai tersebut yang diukur dalam kg.
Gambar 3.3 Standar Tes Leg Dynamometer Foto dokumentasi penelitian
3. Sit And Reach Flexibility Test Tujuan
: Untuk mengukur kelemturan otot atlit
Alat yang di gunakan : Papan, kardus, dan meteran
FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Pelaksanaan
: Duduk khusus dan mencapai box testing. Bandingkan harga
duduk dan Jangkauan Uji box, dengan mencari sebuah kotak yang solid tinggi sekitar 30 cm. Memperbaiki meter tongkat di atas kotak sehingga 26 cm penguasa memperpanjang di tepi depan kotak terhadap subjek tes. Dengan 26 cm tanda harus di tepi kotak. Membuka sepatu dan duduk di lantai dengan kaki terentang di depan dengan lutut lurus dan kaki datar terhadap ujung depan kotak uji. Dalam sebuah gerakan yang mantap lambat, bersandar ke depan pada pinggul, lutut membuat anak lurus dan geser tangan anak penguasa sejauh yang anak bisa pergi. Memperpanjang sejauh yang anak bisa, merekam hasil dalam cm, istirahat dan ulangi tiga kali.
Gambar 3.4 Standar Flexibility Test Denis J Rosche dan R. Phillips, Physical Education and Study of Sport
FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
D. Pengumpulan Data Sebelum melakukan penelitian penulis melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu pada siswa SSB Garut Muda yang mengikuti sekolah sepakbola. Dari observasi ini penulis dapat melihat gejala-gejala atau permasalahan yang timbul, sehingga penulis melakukan penelitian ditempat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan teknik tes dan pengukuranya itu tes kekuatan otot tungkai, kelenturan dan shooting ke gawang. E. Analisis Data Setelah data diperoleh dan penjaring data, selanjutnya data di analisis dengan menggunakan perhitungan statistik agar supaya data dapat berbicara atau mempunyai arti. Perhitungan statistik yang digunakan adalah korelasi yaitu istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan garis linier antara variabel dari penelitian ini terdiri atas lebih dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat maka penganalisaan data menggunakan Statistik Korelasi dua peubah. F. Prosedur Penelitian Sebelum melakukan penelitian penulis melakukan dengan bertahap, sebagai berikut : 1. Tahap penjajakan dengan cara melakukan observasi awal mengenai informasi dan masalah yang dihadapi di SSB Garut Muda. 2. Tahap pengajuan izin penelitian, dengan membuat surat perizinan penelitian pada instansi atau lembaga terkait. 3. Tahap persiapan yaitu dengan cara menyusun kisi-kisi instrumen. 4. Tahap pelaksanaan pengumpulan data, yaitu dengan cara metode survei dengan teknik tes dan pengukurannya itu tes kekuatan otot tungkai, kelenturan dan shooting ke gawang. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. 5. Membuat kesimpulan dari data yang sudah didapat. Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini adalah:
FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
Populasi
Sampel
Kelenturan
Kekuatan Otot Tungkai Kaki
Tes
Pengolahan Data
Kesimpulan Gambar 3.5 Prosedur Penelitian Dalam Sugiyono Arah panah pada bagan di atas menunjukkan tahapan langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan kekuatan otot tungkai kaki dan kelenturan terhadap hasil shooting. G. Teknik Analisis Data Data yang diperolah dari hasil pengetesan merupakan skor mentah yang harus diolah dengan menggunakan rumus-rumus statistik agar data dapat ditafsirkan, sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan benar. Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan: 1. Konversi T-skor 1.1 Mencari skor rata-rata dengan menggunakan rumus :
̅ FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Keterangan : ̅ : rata-rata X : skor yang diperoleh N : banyaknya sampel ∑ : jumlah 1.2 Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus : S =√
(
̅)
Keterangan : S
: simpangan baku
X
: skor mentah
̅
: rata-rata
N
: banyaknya sampel
1.3 Mengkonversikan data mentah ke dalam T-skor agar semua data menjadi sederajat dengan menggunakan rumus : ̅
T-skor = 50 + 10 ( T-skor = 50 + 10 (
̅–
) ( untuk jarak / skor )
) ( untuk waktu )
Keterangan :
2.
T-skor
: skor standar yang dicari
X
: skor yang diperoleh seseorang
̅
: skor rata-rata
S
: simpangan baku
Pengolahan data 2.1 Mencari normalitas data dengan Kolomogrov Smirnov. 2.2 Mengolah data dan menguji homogenitas dengan oneway anova dengan program SPSS 17.
FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
2.3 Correlate Bivariate, untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai kaki dan kelenturan terhadap hasil shooting
ke
gawang dalam cabang olahraga sepakbola di SSB Garut muda, hal ini dilakukan sebelum mencari pengaruh keduanya.
FarhanTsani, 2014 Hubungan Kekuatan Otot TungkaiDan Kelenturan Terhadap Hasil Shooting Ke Gawang Dalam Cabang OlahragaSepak Bola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu