BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora semester II tahun ajaran 2011/2012 dan penelitian dimulai bulan Februari sampai bulan Maret.
3.1.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerjasama antara peneliti dengan guru kelas V di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain/teman sejawat. Manfaat PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran karena
memang sasaran akhir
PTK adalah perbaikan
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan proses/hasil belajar siswa, menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya, membantu guru memperbaiki pembelajaran, mengembangkan keterampilan guru,
dapat
membantu
sekolah
untuk
berkembang
karena
adanya
peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolat tersebut (Wardhani, 2007). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya.
3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012,
24
25
yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 22 jumlah siswa putri dan 12 jumlah laki-laki dalam kelasnya.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu : 1) Variabel bebas (X) Variabel bebas yaitu unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. 2) Variabel terikat (Y) Variabel terikat yaitu unsur yang diikat oleh adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture sebagai variabel bebas (X) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Picture and picture ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dimana pada pembelajaran berfokus pada penggunaan kelompok siswa untuk belajar bersama. Sehingga model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa disetiap kelompok untuk menafsirkan materi berdasarkan hasil pengamatan melalui media gambar. Hasil belajar IPA sebagai variabel terikat (Y) merupakan hasil belajar IPA yang diperoleh dari skor yang didapatkan siswa setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk evaluasi pembelajaran baik pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
26
3.4 Rencana Tindakan Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Menurut Kurt Lewin (Takari R, 2008) bahwa setiap siklusnya terdiri dari empat langkah, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut: 3.4.1 Siklus I a. Perencanaan (planning) 1) Menyusun rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan “Sifat-Sifat Cahaya”. a) Menentukan standart kompetensi dan kompetensi dasar b) Menentukan indikator dan mengembangkan menjadi tujuan pembelajaran c) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. d) Mempersiapkan alat peraga yaitu berupa gambar-gambar sesuai dengan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran. e) Pada akhir siklus I guru memberikan soal sebagai evaluasi. 2) Menyiapkan rancangan evaluasi 3) Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran berlangsung. b. Tindakan (acting) Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup/akhir sebagai berikut : Pertemuan I 1) Kegiatan Awal Guru
membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan
salam
dan
mengkondisikan kelas serta alat peraga. Kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan guru meminta siswa untuk berjalan dengan mata yang tertutup kemudian menanyakan apa yang terjadi?. Setelah kegiatan tersebut guru
27
mengarahkan
materi,
dengan
menyampaikan
kompetensi/tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti Guru menunjukkan sebuah gambar pada siswa serta melakukan tanya jawab seputar gambar tersebut dilanjutkan menjelaskan materi kepada siswa tentang cahaya sebagai pengantar. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dan membagikan gambar tentang sumber cahaya dan sifat-sifat cahaya merambat lurus serta membagikan lembar kerja kelompok. Setiap siswa bekerja di kelompok masing–masing kemudian siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas dan memasangkan gambar sesuai kolom yang disediakan guru. Guru menanyakan dasar/pemikiran masing–masing
kelompok,
membahas
hasil
diskusi
yang
telah
disampaikan oleh setiap kelompok dan memberi masukan terhadap hasil diskusi siswa. 3) Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dilanjutkan siswa merangkum pembelajaran. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan tugas rumah.
Pertemuan II 1) Kegiatan Awal Sebagai apersepsi guru bertanya kepada siswa “sebutkan sifat-sifat cahaya yang
kalian
ketahui?”
dilanjutkan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti Guru membahas tugas rumah yang diberikan pada pertemuan yang lalu. Dilanjutkan menunjukkan sebuah gambar terbentuknya bayangan serta melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Guru membagikan gambar tentang cahaya yang dapat menembus benda
28
bening dan tidak tembus benda bening serta membagikan lembar kerja kelompok pada setiap kelompok dan menjelaskan cara kerjanya. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan menempelkan gambar yang disediakan guru di papan tulis. Guru membahas hasil diskusi setiap kelompok dan memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. 3) Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dilanjutkan siswa merangkum pembelajaran. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan tugas rumah.
Pertemuan III 1) Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan mengingatkan pelajaran pada pertemuan yang lalu. Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2) Kegiatan Inti Guru melakukan tanya tawab tentang materi yang lalu dan membahas tugas rumah yang diberikan pada siswa. Guru menunjukkan gambar kepada siswa (lampu senter dinyalakan dan diarahkan ke cermin) dilanjutkan menjelaskan materi tentang pemantulan cahaya. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dan membagikan gambar mengenai bayangan pada cermin datar dan membagikan lembar kerja kelompok. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
di
menyimpulkan merangkum pembelajaran.
depan
dari
hasil
hasil
kelas. kerja
pembelajaran
Siswa
dengan
kelompoknya dan
guru
bimbingan dilanjutkan
mengadakan
guru siswa
refleksi
29
3) Kegiatan Akhir Guru memberikan tes kepada siswa sebagai evaluasi dari siklus I dilanjutkan mencocokan tes evaluasi tersebut dan membahas hasil evaluasinya. c. Observasi (observing) Pengamatan atau observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pedoman observasi yang sudah dipersiapkan dan dengan menggunakan hasil tes pada akhir siklus I. d. Refleksi (reflecting) Peneliti, guru observator dan guru kelas mendiskusikan hasil proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan dampak dari tindakan sehingga peneliti bersama dengan guru kolaborator dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Dari observasi, guru dapat melihat gambaran umum tentang kegiatan yang telah dilakukan. Keseluruhan data yang diperoleh dari siklus ini akan dijadikan pedoman dalam merencanakan siklus selanjutnya.
3.4.2 Siklus II Pada siklus II ini merupakan perbaikan dan pemecahan masalah yang dihadapi pada siklus I. Pada siklus II ini diuraikan tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan model picture and picture. Pada siklus II terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: a. Perencanaan (planning) Hal–hal yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1) Menyusun perbaikan rancangan pembelajaran pada pokok bahasan “sifat-sifat cahaya” dengan indikator berikutnya. a) Menentukan pembelajaran dengan indikator berikutnya. b) Merumuskan kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe picture and picture. c) Menetapkan alat peraga yaitu berupa gambar yang sesuai dengan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran.
30
d) Pada akhir siklus II guru memberikan soal sebagai evaluasi. 2) Menyiapkan rancangan evaluasi 3) Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran berlangsung b. Tindakan (acting) Pada pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup/akhir sebagai berikut : Pertemuan I 1) Kegiatan Awal Untuk mengawali proses pembelajaran guru mengucapkan salam dan mengkondisikan kelas serta alat peraga. Kemudian dilanjutkan bertanya “siapa yang di rumah punya senter?” Guru mengarahkan materi, dengan menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti Guru menunjukkan gambar senter pada siswa, melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut dan menjelaskan materi kepada siswa tentang cermin cembung dan cermin cekung sebagai pengantar. Guru membagi siswa ke dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) melalui gambar cermin cembung dan cekung pada LCD bersama kelompoknya. Setiap kelompok siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru menanyakan dasar/pemikiran gambar cermin cembung dan cermin cekung pada masing–masing kelompok dan membahas hasil diskusi. 3) Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan merangkum hasil pembelajaran. Kemudian guru mengadakan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan tugas rumah.
31
Pertemuan II 1) Kegiatan awal Guru melaksanakan apersepsi “siapa yang pernah berenang?” dan menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menunjukkan sebuah gambar orang berenang dilanjutkan menjelaskan materi kepada siswa tentang pembiasan sebagai pengantar. Siswa dibentuk dalam kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Guru menunjukkan gambar tentang pembiasan cahaya melalui LCD dan membagikan lembar kerja kelompok serta menjelaskan cara kerjanya. Siswa bekerja dalam kelompok masingmasing kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru menanyakan alasan pemikiran dari gambar pembiasan tersebut dan membahas hasil diskusi yang telah disampaikan oleh setiap kelompok. 3) Kegiatan Penutup Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaranyang telah dilakukan. Siswa merangkum hasil pembelajaran. Guru mengadakan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa diminta mengerjakan tugas di buku LKS sebagai tugas rumah.
Pertemuan III 1) Kegiatan Awal Guru melaksanakan apersepsi dengan menyanyikan lagu “PELANGI” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai. 2) Kegiatan inti Guru membahas tugas rumah yang diberikan pada pertemuan yang lalu. Dilanjutkan menunjukkan gambar pelangi pada siswa dan menjelaskan materi tentang cahaya dapat diuraikan sebagai pengantar. Membagi siswa ke dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru menunjukkan gambar mengenai cahaya dapat diuraikan melalui LCD dan membagikan lembar kerja kelompok serta menjelaskan cara kerjanya.
32
Siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas. Guru menanyakan alasan pemikiran dari gambar cahaya dapat diuraikan tersebut. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan dari hasil kerja kelompoknya. Siswa merangkum hasil pembelajaran. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 3) Kegiatan akhir Guru memberikan tes sebagai evaluasi dari siklus II. Siswa bersama guru mencocokan dan membahas soal tes c. Observasi (Observing) Pengamatan
dilakukan
secara
langsung
pada
saat
guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar dan membuat catatan untuk data penelitian apakah ada peningkatan hasil belajar IPA atau tidak setelah siswa melaksanakan pembelajaran dengan model picture and picture pada siklus II dibandingkan pada saat mengikuti siklus I. d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini dilakukan evaluasi atau refleksi pada akhir tindakan siklus II. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar IPA pokok bahasan sifat–sifat cahaya dengan model picture and picture setelah dilakukan perubahan–perubahan tindakan pada siklus II.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar khususnya tentang pemahaman pada pokok bahasan sifat– sifat cahaya pada mata pelajaran IPA peneliti menggunakan: a. Observasi Untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan kegiatan guru dalam mengajar dilakukan observasi (pengamatan). Observasi dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Bangsri. Dalam observasi, peneliti memperoleh data
33
tentang lingkungan sekolah, mengamati guru pada saat mengajar dan untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan serta melihat peningkatan hasil belajar. b. Dokumentasi Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, nilai hasil ulangan siswa kelas V di SD Negeri 2 Bangsri. c. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian tentang pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Pada kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan siswa kelas V sebagai subjek penelitian. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif atau angka yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif ini dengan teknik tes, berupa tes tertulis pada postes siklus 1 dan 2. Jadi hasil tes diambil pada postes siklus 1 dan 2 sesudah siswa mengikuti pelajaran IPA pokok bahasan “sifat–sifat cahaya” dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.
3.6 Indikator Keberhasilan Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan yang ada, peningkatan hasil belajar siswa dipergunakan indikator sebagai berikut: 1.
Indikator Proses Peneliti memberi patokan ≥70% dari jumlah keseluruhan kegiatan kooperatif tipe picture and picture telah diterapkan minimal dengan kategori
34
baik. Indikator proses merupakan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran terhadap implementasi metode kooperatif tipe picture and picture. 2.
Indikator Hasil Peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas 62,50. Hal tersebut berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang ditetapkan di SD Negeri 2 Bangsri untuk mata pelajaran IPA.
3.7 Analisis Data Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dekriptif Kualitatif dan Deskripsi Kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (Deskriptif Kualitatif) dan berbentuk angka-angka (Deskripsi Kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi pada setiap siklus I dan siklus II, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari tes disetiap akhir siklusnya jadi peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus.