BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah perajin tenun di Kampung Tenun Panawuan Loa di Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ornamen pada kain tenun ikat dengan bahan sutera alam di Kampung Tenun. Sutera Alam Family merupakan salah satu anggota industri tenun di Kampung Tenun yang memproduksi kain tenun ikat dan sulaman hasil binaan dari PGN (Perusahaan Gas Negara) dan CTI (Cita Tenun Indonesia) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Peneliti berharap Kampung Tenun ini dapat memberikan informasi yang relevan sesuai dengan data yang dibutuhkan.
B. Desain Penelitian Desain penelitian ialah rencana tentang cara melaksanakan penelitian dalam mengumpulkan penelitian dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan yang diteliti. Desain penelitian yang digunakan ialah dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian kualitatif desain penelitian hanya bersifat sementara, dan diubah terus menerus selama proses penelitian dan dalam hasil perumusannya, setelah dikonsultasikan maka dimusyawarahkan dan disepakati bersama antara peneliti dan pihak-pihak yang memberikan informasi secara valid mengenai kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan, Garut.
C. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis, mengumpulkan dan menyusun data sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Penulis Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
72
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2009: 234) bahwa: “Penelitan
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
dimaksudkan
untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Maka penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis adalah sebuah metode yang menggambarkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan, menguraikan, menafsirkan, serta menganalisis data. Penelitian kualitatif menjelaskan masalah atau gejala yang ada dengan jalan mengumpulkan, menganalisis dan kemudian menginterpretasikan data yang diperoleh. Hal ini bisa dilihat dalam penelitian ini, bentuk laporan kualitatif disusun dengan kata-kata dan ungkapan yang bersifat kreatif, serta menunjukan ciri-ciri alamiah. Data dalam penelitian kualitatif yang dikumpulkan berupa buku, tulisan, gambar, foto, dan hasil wawancara. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif ini untuk mencari informasi dan gambaran tentang jenis ornamen dan proses pembuatan serta pewarnaan pada kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan Garut.
D. Definisi Operasional Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa operasional variabel, di antaranya definisi operasional tersebut adalah: 1. Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1989: 33) menjabarkan pengertian analisis bahwa: “penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya dan sebagainya)”. Konteks analisa dalam penelitian ini adalah mengkaji dan menguraikan jenis ornamen yang ada pada kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan Garut.
Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
73
2. Ornamen Ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang berdasar arti kata tersebut berarti menghiasi. Dikemukakan oleh Sunaryo (Gustami, 1978), bahwa: “ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan”. Konteks ornamen dalam penelitian ini adalah penerapan hiasan pada suatu produk yang terdiri dari motif yang merupakan unsur pokok dari ornamen tersebut yang berfungsi untuk menghiasi. 3. Tenun Tenun Menurut Soewarni (Marah, 1983: 2), bahwa: “sebuah kain tenun, dihasilkan oleh perjalinan benang lungsi (benang yamg menunggu) dengan benang pakan (benang yang datang)”. Dan menurut Budiyono, dkk (2008: 420), bahwa: Tenun merupakan teknik dalam kain yang dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. Kain tenun ikat dalam konteks penelitian ini adalah kain yang motifnya diperoleh dengan cara mengikat benang ditempat-tempat tertentu sebelum dicelup dan ditenun. Setelah ikatannya dibuka, bagian benang yang diikat, dalam kain akan membentuk ragam hias atau motif, sedangkan bagian yang tidak dicelup merupakan warna dasar dari kainnya. 3. Serat sutera menurut Budiyono, dkk (2009: 64) bahwa: Serat ini berbentuk filamen dan dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Serat sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat daya serapnya tinggi, kekuatannya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, dan kenampakannya mewah. Serat sutera dalam penelitian ini adalah serat yang diperoleh dari ulat yang menghasilkan benang sutera alam yang nantinya akan dijadikan bahan pembuatan kain tenun ikat di Kampung Tenun ini. Sutera yang digunakan adalah sutera alam yang diimpor dari Cina.
Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
74
E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode (Arikunto, 2006: 149). Pembuatan instrumen dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi serta wawancara merupakan hal yang sangant penting bagi peneliti. Instrumen penelitian dalam penelitian kualitaitif ini adalah peneliti sendiri untuk mengumpulkan data atau informasi. Peneliti harus mampu membuat dan memberikan pandangan atas hal-hal dan kejadian-kejadian yang dilihatnya. Yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini adalah: 1. Sumber utama yaitu perajin kain tenun ikat, pemimpin rumah produksi Kampung tenun dan masyarakat yang mengetahui seluk beluk dan sejarah perkembangan kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan, Garut. 2. Buku-buku yang relevan seperti buku kerajinan, budaya daerah, tulisan ilmiah, kamus, media cetak dan internet. 3. Hasil kerajinan berupa kain-kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan, Garut. 4. Foto-foto hasil observasi. Secara global instrumen penelitian ini dapat dilihat pada kisi-kisi penelitian. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No. 1.
Aspek yang diamati Sumber Utama
Sub objek Sejarah
Tujuan
2.
Ornamen
Jenis Motif hias pada Ornamen Kain Tenun Ikat Bentuk
Indikator Mendeskripsikan sejarah berdirinya Kampung Tenun Mendeskripsikan tujuan berdirinya Kampung Tenun Mendeskripsikan dan menganalisis jenis motif hias pada ornamen kain tenun ikat di Kampung Tenun Memperoleh gambaran bentuk motif hias pada ornamen kain tenun ikat di Kampung Tenun
Teknik Wawancara
Wawancara
Obsevasi, wawancara dan dokumentasi Obsevasi, wawancara dan dokumentasi
Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
75
No.
Aspek yang diamati
Sub objek Warna
3.
Proses pembuatan
Indikator
Mendeskripsikan warna motif hias pada ornamen kain tenun ikat di Kampung Tenun Prinsip Seni Menganalisis prinsip seni Rupa rupa (komposisi, (komposisi, keseimbangan dan irama) keseimbangan pada ornamen kain tenun dan irama) ikat Alat dan Mendeskripsikan alat dan bahan bahan pada pembuatan kain tenun ikat di Kampung Tenun Proses Mendeskripsikan proses menenun menenun pada pembuatan kain tenun ikat di Kampung Tenun
Teknik Obsevasi, wawancara dan dokumentasi, Obsevasi, wawancara dan dokumentasi Observasi, wawancara dan dokumentasi Observasi, wawancara dan dokumentasi
F. Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan hal yang terpenting dalam sebuah penelitian. Ketika kita ingin mengumpulkan data yang akurat, kita harus teliti dan serius untuk menghasilkan data yang diinginkan supaya tujuan penelitian kita tercapai. Maka pengumpulan data dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan yaitu suatu teknik mengumpulkan data melalui dokumendokumen yang tertulis (Rizqina Danim, 2002: 106). Sebagian dokumen yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini yaitu berasal dari buku-buku sumber yang berkaitan dengan ornamen dan tenun. Untuk mendapatkan teori-teori yang diinginkan, peneliti membaca buku tersebut dan mempelajarinya sesuai dengan data yang dibutuhkan. 2. Wawancara (Interview) Wawancara atau Interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi, Nasution (2009: 113). Peneliti dalam melakukan wawancara mengajukan pertanyaan yang dirumuskan secara tajam dan tepat. Serta yang menjadi objek wawancara dalam Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
76
penelitian ini yaitu Bapak Hendar Rogesta, seorang pengrajin kain tenun ikat dan sekaligus ketua di Kampung Tenun Panawuan Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini. 3. Observasi Observasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Melalui observasi kita dapat memperoleh gambaran yang lebih nyata dan jelas tentang objek yang akan kita amati. Objek yang diamati yaitu kain tenun ikat dengan bahan sutera alam di Kampung Tenun Panawuan Garut. Ditinjau dari motif hias dan ornamen serta proses pembuatannya. Observasi deskriptif ini dilakukan ketika peneliti datang tempat penelitian yang beralamat di Kampung Panawuan, Desa Sukajaya. Pabrik yang beroperasi di Kampung Panawuan ini ada dua. Tetapi yang terkenal dan diresmikan langsung oleh Cti sebagai Kampung Tenun adalah Pabrik Sutera Alam Family. Tempat ini menjadi objek utama bagi peneliti untuk mengumpulkan data dan hasil observasi berupa foto dan data yang menunjang untuk penelitian. Dalam hal ini peneliti hanya mengobservasi kedalam objek tertentu seperti mengetahui tentang jenis ornamen yang berada di Kampung Tenun dan proses pembuatanya saja yang sesuai dengan pengamatan, penglihatan, dan pendengaran peneliti. Jadi, peneliti tidak terlibat lebih mendalam kedalam kegiatan-kegiatan yang berada di tempat peneliti tersebut. Narasumber, pendokumentasian dan catatan-catatan hasil pengamatanlah yang menjadi hal terpenting untuk menambah informasi yang dibutuhkan dalam objek penelitian. 4. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data melalui dokumendokumen berupa gambar-gambar atau foto dan bahan-bahan lainnya yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Data-data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dapat diperoleh dengan menggunakan dokumentasi. Suatu data akan lebih dipercayai kebenarannya ketika data tersebut didukung dengan hasil dokumentasi berupa foto dan tulisan-tulisan yang mendukung data tersebut. Untuk
Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
77
menambah data dari masalah yang akan dianalisis oleh peneliti, selain wawancara dan observasi maka peneliti juga membutuhkan dokumentasi juga. Dokumentasi yang diperoleh berupa foto yang berasal dari buku-buku dan sebagiannya lagi merupakan hasil pemotretan sendiri dari tempat yang diteliti. Mulai
dari
pendokumentasian
dengan
memotret
lokasi
penelitian,
mendokumentasikan gambar dan jenis ornamen yang merupakan bagian utama yang
diteliti
di
Art
Galeri
Kampung
Tenun,
setelah
itu
dilakukan
pendokumentasian pembuatan kain tenun ikat di Pabrik Kampung Tenun mulai dari proses pewarnaan benang lungsi dan pakan. Hal inilah yang membantu peniliti dalam proses pengamatan dan mendeskripsikan hasil penelitian.
G. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data meliputi menghimpun data, mengklasifikasikan data, menelaah data dan menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dari hasil beberapa teknik pengumpulan data tentang tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan, Garut. Peneliti dalam menghimpun data atas data yang telah ditulis, dikumpulkan dan diambil sesuai dengan objek yang diteliti. Data tersebut diperoleh dari tahapan kegiatan pertama yaitu melakukan observasi ke tempat lokasi, kedua yaitu menyerahkan proposal dan surat izin penelitian ke tempat yang akan diteliti dan tahap ketiga adalah wawancara dari narasumber dan dokumentasi dari hasil observasi. Data-data yang telah dikumpulkan tersebut selanjutnya diklasifikasikan atau disusun dan dikelompokkan sesuai dengan masalah yang diteliti. Setelah itu data ditelaah dan diberi komentar dan tafsiran terhadap data secara kontekstual. Tahapan terakhir adalah menyimpulkan data yang diperoleh menjadi suatu pernyataan umum dan menyusun data hasil temuan.
H. Analisis Data Tahapan ini merupakan tahan terakhir setelah peneliti melakukan kegiatan penelitian di lapangan. Setelah data yang peneliti terkumpul maka peneliti setelah itu melakukan pengolahan data dan menuangkannya dalam suatu karya ilmiah. Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
78
Karya ilmiah tersebut terdiri dari pendahuluan, landasan teori berupa konsep tenun, metedologi penelitaian, pembahasan mengenai analisis ornamen pada kain tenun ikat dengan bahan sutera alam di Kampung Tenun dan penutup berupa kesimpulan dan rekomendasi. Kegiatan-kegiatan pada tahap analisis ini seperti: 1. Menggumpulkan catatan hasil observasi, dokumentasi, studi pustaka serta wawancara di Kampung Tenun Panawuan Garut. 2. Mengelompokan data penelitian ke dalam data yang sejenis yang berhubungan dengan Kampung Tenun. 3. Menyusun dan mengelompokkan data sesuai dengan fokus penelitian dan tujuan penelitian. 4. Menganalisis hubungan antara data yang satu dengan data yang lainnnya. 5. Melakukan pengecekan ulang ke tempat penelitian atau menanyakan lewat alat komunikasi apabila ada hal yang dirasa sulit dan meragukan. 6. Memberikan komentar antara data yang satu dengan data yanag lainnya. 7. Memberikan komentar berupa tanggapan, tafsiran terhadap data hasil wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. 8. Mendeskripsikan dan menyusun hasil temuan pada data yang diperoleh. 9. Menyimpulkan hasil penelitian secara umum dan terpadu.
Genisa Meira, 2013 Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera Alam (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun Panawuan Kabupaten Garut) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu