BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai objek penelitian karena Peneliti adalah guru kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. 3.3.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang dengan jumlah siswa 17 dengan pendistribusian siswa laki–laki 8 dan perempuan 9 siswa.
3.2 Variabel Penelitian 1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan ketrampilan 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media lidi 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart (Mujiman, 2007:34) dengan 3 tahapan atau rangkaian yaitu ; 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Pemberian tindakan pada siklus 1 didasarkan pada hasil observasi awal. Observasi awal dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian ini dilaksanakan, maksudnya untuk mendapatkan data-data awal yang ada di lapangan (tempat penelitian). Data-data inilah yang nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjutnya. Dari hasil observasi awal dilakukan perencanaan awal sebagai berikut: (1) mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran; (2) merumuskan tujuan pembelajaran; (3) menyiapkan materi pelajaran yang akan dipecahkan; (4) menyiapkan alat dan bahan; (5)
21
22 24 merancang pembelajaran dengan metode inkuiri dan menyiapkan RPP; (6) membuat lembar observasi untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas; (7) membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan. Adapun gambar kegiatan PTK model spiral dari C. Kemmis dan Taggart disajikan dalam gambar seperti pada gambar 3.1 (Rochiati Wiriaatmadja, 2007:66)
Gambar 3.1 PTK model Spiral dari C. Kemmis dan Taggart Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Tahap pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah implementasi RPP dan observasi. Dalam 1 RPP dirancang terdiri dari 3 pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan sesuai dengan perencanaan awal yang telah dilakukan yaitu: (1) melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media lidi; (2) melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran bagi guru melalui lembar observasi yang sudah dibuat pada perencanaan awal; (3) melakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran tiap siklus. Proses pengamatan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan memberikan lembar observasi kepada observer. Pengisian lembar observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan. Pada
23 tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama tindakan berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya. 3.4 Pelaksanaan siklus I Perencanaan tindakan Sebelum
pelaksanaan
pembelajaran
peneliti
perangkat pembelajaran antara lain silabus, yang kompetensi
telah memuat
menyiapkan/menyusun standar
kompetensi,
dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu,
sumber/ alat bahan belajar dan penilaian. Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/ semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkahlangkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian. Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal
tes. Lidi sejumlah 220
buah, yang berwarna merah 110 buah dan yang tidak berwarna 110 buah. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Membuat rencana pembelajaran Matematika pada pokok bahasan operasi hitung penjumlahan
2.
Mengembangkan skenario pembelajaran
3.
Menyusun LKS
4.
Menyiapkan Sumber Belajar
5.
Simulasi pembelajaran berdasarkan desain rencana pembelajaran
6.
Revisi rencana pembelajaran setelah ada masukan dari simulasi
7.
Menyusun instrumen/alat tes yang akan digunakan pada akhir pembelajaran
8.
Mengembangkan format observasi pembelajara
Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan awal meliputi Guru mengucapkan salam di depan kelas. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (berpasangan). Guru membagi lidi kepada tiaptiap kelompok sebanyak 20 buah. Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan bilangan cacah dengan tujuan untuk merangsang siswa agar termotivasi.
24 Observasi dan evaluasi Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran, Observe melakukan observasi untuk melihat seberapa jauh keefektifan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ketika diterapkan. Evaluasi proses, pada saat siswa menggunakan lidi dalam penjumlahan bilangan bulat. Evaluasi tertulis, pada saat siswa mengerjakan lembar tes. Refleksi Data-data dari observasi dan evaluasi dikumpulkan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini ,peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Setelah mengetahui kekurangan dari skenario pembelajaran pada siklus ini, peneliti merencanakan perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya, sampai peneliti menemukan hasil yang terbaik sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. 3.5
Pelaksanaan siklus II
Perencanaan tindakan Siklus ini dilaksanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Berdasarkan hasil tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang belum memuaskan, rencana tindakan pada siklus II difokuskan pada tingkat keberhasilan penguasaan materi pada siswa. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan Tindakan pada siklus II dilakukan sesuai dengan rancangan pembelajaran yaitu pada rencana mengajar harian , seperti yang dilakukan pada siklus I juga menggunakan peraga lidi. Tetapi pada siklus II akan dilakukan perbaikan agar hasil belajar matematika meningkat. Pengamatan dilakukan pada setiap perubahan perilaku yang dialami oleh siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dan sebagaimana siklus I, pengamatan dilakukan pula terhadap proses mengajar dengan menggunakan pedoman pengamatan.
25 Refleksi Tujuan refleksi pada siklus yang kedua ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, khususnya operasi hitung penjumlahan diupayakan melalui penggunaan peraga lidi. Kegiatan penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya kolaboratif dan partisipatif karena adanya kerjasama antara peneliti dengan teman sejawat di kelas IV SDN Banaran Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang. Penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran matematika, sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
3.6
Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian
3.6.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian yakni butir soal tes kelas IV SDN Banaran tahun ajaran 2011/2012. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari subyek, yakni data perkembangan siswa yang diperoleh dari dokumen sekolah. 3.6.2 Teknik Pengumpulan Data Tes dan observasi Penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan tes kemampuan menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan pada pre-tes dan pos-tes. Penelitian ini terdapat dua instrumen pengamatan: 1) kreativitas siswa diperoleh siswa selama berjalanya PBM. 2) kreatifitas siswa diperoleh lewat pengamatam hasil akhir PBM. Untuk menyusun instrumen test dan observasi, terlebih dahulu disiapkan kisi-kisi untuk instrumen tes dan observasi. Adapun kisi-kisinya disajikan melalui tabel 3.1 berikut ini.
26
Sub variabel (X) Kegiatan pelaksanaan Kegiatan penutup
Pembelajaran dengan metode konstektual
Kegiatan persiapan
Variabel (X)
Tabel 3.1 Kisi-kisi pembelajaran menggunakan media lidi
Indikator Kegiatan Awal a) Guru membuka pelajaran b) Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan metode media lidi
Kegiatan Inti 1) Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa 2) Membimbing siswa melakukan kegiatan 3) Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok 4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar 5) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep
Kegiatan Akhir a) Melakukan refleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama siswa b) Memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik c) Membagikan lembar soal evaluasi d) Memberikan tugas rumah sebagai tindaklanjut
Item instrumen Kegiatan Awal a) Apakah guru membuka pelajaran? b) Apakah guru melakukan apersepsi dengan menggunakan metode media lidi? Kegiatan Inti 1) Apakah guru mendiskusikan langkahlangkah kegiatan bersama siswa 2) Apakah guru membimbing siswa melakukan kegiatan 3) Apakah guru membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok 4) Apakah guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar 5) Apakah guru membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep Kegiatan Akhir a) Melakukan refleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama siswa? b) Memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik? c) Membagikan lembar soal evaluasi? d) Memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut?
27 Dokumentasi Dokumen dalam penelitian ini adalah buku daftar nilai siswa kelas IV SDN Banaran tahun ajaran 2011/2012 dan hasil ulangan matematika dengan pokok bahasan operasi hitung penjumlahan.
3.7
Instrumen Penelitian
1. Butir soal tes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan menyelesaikan operasi hitung penjumlahan. 2. Lembar pengamatan Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa saat proses pembalajaran berlangsung dan akhir pembelajaran hal yang diamati adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan. Tabel 3.2
Memahami
Sub variabel (Y)
Variabel (Y)
Kisi-kisi lnstrumen butir-butir soal
Indikator
1. Menjumlahkan dua bilangan positif 2. Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif 3. menjumlahkan bilangan satu angka dengan bilangan satu angka negatif 4. menjumlahkan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka
Item Soal
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
5 + (-7) =………………. 3 + (-5) =………………. 8 + (-3) =………………. 2 + (-8) =………………. 9 + (-5) =………………. 3 + 27 = ………………. 5 + 33 =………………. 6 + 48 =……………….
28 5. menjumlahkan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka negatif 6. menjumlahkan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka negatif
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
9 + 56 =………………. 7 + 94 =………………. 54 + (-57) =………………. 22 + (-93) =………………. 98 + (-20) =………………. 12 + (-65) =………………. 49 + (-65) =………………. 22 + 44 =………………. 49 + 56 =………………. 64 + 29 =………………. 23 + 89 =………………. 98 + 17 =……………….
Tabel 3.3 Lembar observasi aktivitas guru Kemunculan Tahap
Kegiatan
Kegiatan awal
Ya 1) Guru membuka pelajaran 2) Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan media lidi 1) Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa 2) Membimbing siswa melakukan kegiatan Kegiatan inti
3) Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok 4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar 5) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep
tidak
Skor
29 1) Melakukan refleksi dan menyimpulkan materi Kegiatan akhir
yang telah dipelajari bersama siswa 2) Memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik 3) Membagikan lembar soal evaluasi 4) Memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut
3.8
Indikator kinerja Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah apabila tujuannya dapat
tercapai, yaitu: Peningkatan hasil belajar matematika pada operasi hitung penjumlahan dengan menggunakan peraga media lidi dapat meningkatkan hasil belajarnya. Berdasarkan hasil pembelajaran sebelumnya diupayakan peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan indikator penjumlahan dua angka dengan satu angka dan dua angka dengan dua angka yaitu dengan rata-rata 75,7 maka indikator kinerja setelah tindakan pada siklus II diharapkan meningkat menjadi 81. Atau ketuntasan hasil belajar matematika pada operasi hitung penjumlahan > 55 telah mencapai 80%. 3.9
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan yaitu:
1. Kuantitatif Data kuantitatif penelitian ini yaitu hasil belajar kognitif.yang soalnya berupa pilihan ganda. Poewanti (2008:6.3) menjelaskan cara penskoran tes dalam bentuk pilihan ganda ada tiga macam yaitu 1) Penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu, sehingga jumlah skor yang diperoleh pserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar. Skor =
x 100 (skala 1-100)
B = banyaknya butir yang dijawab benar N = adanya banyak butir soal.
30 2) Penskoran ada koreksi jawaban, yaitu pemberian skor dengan memberikan pertimbangan pada butir soal yang dijawab salah dan tidak dijawab. Skor =
x 100
B = banyaknya butir yang dijawab benar S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = adanya banyak butir soal. 3) Penskoran dengan butir beda bobot, yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot berbeda pada sekelompok butir soal. Skor = ∑
x 100%
Bi = banyaknya butir soal yang dijawab benar peserta tes Bi = bobot setiap butir soal St = skor teoritis (skor bila menjawab benar semua butir soal) Peneliti memilih menggunakan penskoran tanpa koreksi yang selanjutnya hasil belajar kognitif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yakni menentukan mean atau rerata. Menurut Aqib (2009: 40) rumus mencari mean atau rata-rata yaitu: ∑
x=∑
Keterangan:
=
−
=
ℎ
=
ℎ
Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase yang digambarkan dalam grafik dan diagram.Adapun rumus presentase yang digunakan yaitu: =
∑
×100%
Keterangan: ∑
= Jumlah frekuensi yang muncul
N
= Jumlah total siswa = Presentase frekuensi
31
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa dalam kelas, yakni 55 untuk mata pelajaran matematika. Adapun ketuntasan tersebut dibagi menjadi dua kriteria yaitu kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:
Kriterian Ketuntasan
Kualifikasi
≥ 55
Tuntas
≥ 55
Tidak Tuntas Tabel 3.3 (Kriteria Ketuntasan Minimal )
2. Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bilangan bulat melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI serta hasil catatan lapangan yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Data kulaitatif dipisah-pisahkan menurut kategori yang ada untuk memperoleh kesimpulan. Data kualitatif penelitian ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D). Pembagian rentang dilakukan dengan menghitung kuartil dari jumlah skor yang ada. Poerwanti (2008: 6.9) menyatakan pengolahan data skor dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan skor tertinggi dan terendah. 2) Mencari median. 3) Membagi rentang nilai menjadi empat kategori (sangat baik, baik, cukup dan kurang).
Minimal (R)
Kuartil (Q1)
Dengan rumus sebagai berikut: R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor Q2 = median
Median (Q2)
Kuartil (Q3)
Maksimal (T/Q3)
32
Letak Q2 = ( n+1 ) untuk data ganjil atau genap Q1 = kuartil pertama Letak Q1 = ( n +2 ) untuk data genap atau Q1 = 14 ( n +1 ) untuk data ganjil. Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = (n +2 ) untuk data genap atau Q3 = 34 ( n +1 ) untuk data ganjil Q4= kuartil keempat = T Maka akan didapat : Kriteria Ketuntasan Q3 ≤ skor ≤ T
Skala Penilaian Sangat Baik
Kualifikasi Tuntas
Q2 ≤ skor < Q3
Baik
Tuntas
Q1 ≤ skor < Q2
Cukup
Tidak Tuntas
R ≤ skor < Q1
Kurang
Tidak Tuntas
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan