BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas telah di SMK Ganesha Tama Boyolali. Lokasi penelitian tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pluisen, Boyolali-57316, Jawa Tengah, Indonesia. SMK Ganesha Tama terletak ± 0,5 km sebelah selatan Kota Boyolali. Alasan memilih tempat tersebut karena : a) Di SMK Ganesha Tama Boyolali tersedia data yang diperlukan untuk penelitian. b) Di SMK Ganesha Tama Boyolali belum pernah diadakan penelitian dengan masalah yang sama. c) Di SMK Ganesha Tama Boyolali terdapat suatu lembaga sertifikasi yang bernama ISO d) Di SMK Ganesha Tama sudah terakreditasi A. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2015 sampai bulan Febuari tindakan dikemukakan secara rinci. Jumlah siklus yang ditetapkan disesuaikan dengan kompleksitas permasalahan yang diatasi dan waktu yang tersedia (kesepakatan baik dengan guru atau sekolah). Berikut rincian waktu penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
34
35
Tabel 3.1 Rincian Jadwal Penelitian Tindakan Kelas. Kegiatan Penelitian 1. Persiapan Penelitian a. Pengajuan Judul b. Koordinasi dengan pihak sekolah c. Koordinasi dengan guru d. Menyusun Proposal e. Seminar Proposal f. Mengurus Perijinan g. Menyiapkan Perangkat Pembelajaran h. Mengadakan simulasi tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan Tindakan 3) Observasi 4) Refleksi b. Siklus II 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan Tindakan 3) Observasi 4) Refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun Laporan/ Skripsi c. Ujian dan Revisi d. Penggandaan dan pengumpulan
Bulan/ Tahun Sept Okt Nop Des Jan Peb 2015 2015 2015 2015 2016 2016
Mar 2016
April 2016
Mei 2016
36
B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki keadaan yang kurang maksimal dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran kompetensi kejuruan. Secara tidak langsung kegiatan penelitian ini bisa terkontrol dengan baik, sekaligus menjaga validitas hasil penelitian. C. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian tindakan kelas dikhususkan pada siswa kelas XI TKR 4 SMK Ganesha Tama Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 33 siswa. Alasan memilih kelas XI TKR 4 adalah sebagai berikut: 1.
Dilihat dari nilai ulangan harian siswa masih banyak yang belum mencapai KKM khususnya pada mata pelajaran kompetensi kejuruan
2.
Kurangnya keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dibuktikan dengan banyak siswa yang kurang memperhatikan guru.
3.
Siswa merasa pelajaran kompetensi kejuruan yang dilakukan saat ini kurang menarik
4.
Selain itu program keahlian TKR salah satu kompetensi terakreditasi A dari 6 program keahlian. D. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Data kondisi awal yang berupa nilai harian dan data motivasi belajar siswa. 2. Data Siklus 1 yang berupa nilai prestasi belajar pada akhir siklus 1 dan data motivasi belajar siswa pada siklus 1. 3. Data Siklus 2 yang berupa nilai prestasi belajar pada akhir Siklus 2 dan data motivasi belajar siswa pada siklus 2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain (1) informan, yaitu observer dan siswa kelas XI TKR 4, untuk uji coba angket motivasi diperoleh dari siswa kelas XI TKR 3 (2) peristiwa, yaitu berupa rangkaian aktivitas dalam proses pembelajaran (3) dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian yaitu berupa angket, hasil observasi, dan hasil tes.
37
E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah metode tes dan metode angket dengan 4 observer. Agar penelitian berjalan dengan lancar dan sistematis serta dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Metode angket untuk mengumpulkan data motivasi belajar Menurut Arikunto (2006:151) angket adalah “pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.” Angket dibagikan kepada semua siswa di kelas XI TKR 4 untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Menurut Widyoko (2012: 104) skala likrert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan positif. Skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Tabel 3.2 Skor Motivasi Belajar No. Skor Keterangan 1. 5 Sangat setuju 2. 4 setuju 3. 3 Ragu - ragu 4. 2 Tidak setuju 5. 1 Sangat tidak setuju (Sumber: Widyoko, 2015: 237) b. Metode dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperkuat data – data yang berwujud dokumen seperti: transkip nilai, lembar pengamatan, gambar dan video selama penelitian berlangsung. c. Metode tes untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa Tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan. Tes yang digunakan peneliti bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar.
38
Tabel 3.3 Simbol – Simbol Nilai Angka No. Angka Predikat 1. 80-100 Sangat Baik 2. 70–79 Baik 3. 60–69 Cukup 4. 50–59 Kurang 5. 0–49 Gagal (Sumber: Syah, 2006: 221) d. Metode Observasi Pada tahap penelitian ini dibantu oleh observer dalam melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran yang terjadi di kelas selama kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan terhadap siswa yang diberikan perlakuan tindakan kelas. Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan untuk mengamati aspek afektif dan psikomotor siswa.
F. Teknik Uji Validitas Data 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2015: 122) bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono (2015: 126) bahwa untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan validitas internal yang berupa validitas konstruks (Cunstruct Validity) dan validitas isi (Content Validity). Menurut Widyoko (2012: 145) validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Menurut Widyoko (2012: 143) bahwa validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Untuk uji coba validitas ini digunakan rumus uji korelasi menggunakan product moment dengan angka kasar sebagai berikut:
39
rxy
=
xy
(x 2 ) y 2
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi antara X dan Y
xy
= Jumlah dari product dari X dan Y
x2
= Jumlah kuadrat deviasi X
y2
= Jumlah kuadrat deviasi Y
(Arikunto: 2014, 213) Apabila butir soal/ item dikatakan valid dan reliabel jika harga rxy tidak negatif dan lebih besar dari f tabel. Nilai f tabel dicari dari tabel korelasi Product Moment. 2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2014: 154) “Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.” Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas yang merupakan suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama, maksudnya hasil pengukurannya harus sama jika pengukurannya di berikan pada subjek, waktu, tempat yang berbeda.
suatu alat ukur dapat
dikatakan baik apabila instrumen tersebut sudah valid dan mempunyai tingkat reliabilitas tinggi atau baik. Dalam menghitung reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, karena dalam menyusun instrumen angket menggunakan skala 1-5. berikut rumusnya, yaitu: 2 k b r11 1 2 k 1 t
Keterangan : r11
= Reliabilitas instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan
b
t2
2
= Jumlah varians butir = Varians total
(Arikunto: 2014: 239)
40
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai r No. Besarnya Nilai r 1. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 5. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 (Sumber : Arikunto, 2014:319)
Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah rendah Sangat rendah (Tak berkorelasi)
3. Hasil Uji coba Instrumen Angket Pelaksanaan dilakukan uji coba terlebih dahulu pada kelas lain yaitu kelas XI TKR 3, karena kelas XI TKR 3 karakteristiknya mendekati dengan XI TKR 4 baik dari segi prestasi maupun motivasi. Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus product moment dengan taraf signifikan 5% di dapat rtabel = 3,20. Hasil uji coba dari 30 butir angket terhadap 38 responden diperoleh 24
butir yang valid sedangkan butir yang tidak valid berjumlah 6 item. Setelah dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha dari 38 responden dengan taraf signifikan 5%, dapat diketahui bahwa instrumen angket skala motivasi belajar sudah reliabel. Hal itu dapa dibuktikan dari hasil pengujian reliabilitas bahwa r11 > rtabel yaitu 0,79. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas menggunakan analisis data yaitu: 1. Pada motivasi belajar siswa menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada siklus 1 dan siklus 2. 2. Pada prestasi belajar siswa menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal dengan nilai tes pada siklus 1 dan nilai tes pada siklus 2. H. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja tindakan yaitu target yang ingin dicapai atau diperoleh setelah melalui tindakan. Indikator kerja dapat dilihat secara umum dengan membandingkan tingkat keberhasilan dari siklus 1 ke siklus 2. Keberhasilan penelitian pada siklus 1 diketahui dengan cara membandingkan dengan kondisi awal siswa sebelum menggunakan model pembelajaran tipe NHT dan keberhasilan penelitian pada siklus 2
41
diketahui dengan cara membandingkan dengan hasil dari siklus 1. Sedangkan indikator kerja tindakan dapat dilihat dari kinerja yang telah ditentukan peneliti, dengan kinerja apabila siswa kelas XI TKR 4 SMK Ganesha Tama Boyolali menunjukan hal – hal sebagai berikut: 1. Peningkatan motivasi belajar siswa dari kondisi awal siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 2. Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Aspek yang Diukur Presentase Siswa yang Ditargetkan Motivasi belajar 75,00%
Cara Mengukur
Diukur dari hasil angket dari 24 butir pernyataan Prestasi belajar 80,00% Diukur dari hasil tes tertulis dan lembar amatan Siklus akan berhenti apabila sudah mencapai keberhasilan Penelitian ini dengan
target 80,00% dari jumlah 33 siswa dapat memperoleh nilai hasil belajar kompetensi kejuruan sama atau lebih dari KKM yaitu nilai 76. Sedangkan untuk keberhasilan dalam motivasi belajar dengan target 75,00% dari jumlah 33 siswa. I. Prosedur Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Masing – masing siklus melalui tahap (1) perencanaa tindakan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi dan (4) refleksi. Prosedur penelitian tindakan kelas diuraikan secara rinci yang meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga rafleksi pada setiap siklus. Berikut Rincian Prosedur Penelitian antara lain: 1. Perencanaan tindakan Persiapan tindakan dilakukan pada kondisi awal yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian, yaitu siswa kurang bersemangat dalam pembelajaran Produktif kerana kurangnya motivasi belajar, sehingga prestasi belajar siswa masih kurang dari KKM dalam pembelajarann sistem rem dan guru menerangkan dengan menggunakan dengan metode ceramah. Tahap perencanaan pembelajaran yang meliputi penyusunan skenario pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
42
Pembelajaran (RPP). Pihak yang melakukan tindakan adalah guru mata pelajaran Sistem Rem. 2. Pelaksanaan tindakan Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu siklus 1 dan 2 dilaksanakan selama 3 x pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pada pertemuan pertama guru memotivasi siswa dengan mengaitkan antara belajar di kelas dengan kehidupan nyata atau setelah menyelesaikan sekolah. Pertemuan kedua dilakukan praktik sistem rem. Pada ketiga dilakukan tes ulangan harian yang digunakan dalam data pada baik siklus 1 maupun siklus 2 dan siswa diminta untuk mengisi angket. 3. Observasi dan interpretasi Observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti fokus pada pemantauan, pemantauan tersebut yaitu proses penerapan tindakan, motivasi siswa selama pembelajaran yang berdasarkan keaktifan serta antusias siswa dalam mengerjakan setiap tugas pada pembelajaran serta prestasi belajar sesuai dengan lembar pemantauan dan perangkat evaluasi yang telah disiapkan. Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam proses obervasi adalah: a) Pelaksanaan pengamatan baik oleh guru maupun kolaborator. b) Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi. c) Mendiskusikan dengan observer dan guru terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai d) Menarik kesimpulan dari hasil observasi 4. Tahap analisis dan refleksi Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Hasil pengamatan dianalisis untuk diperoleh hasil pencapaian proses pembelajaran yang telah direncanakan yaitu dengan menggunakan moel pembelajaraan kooperatif tipe NHT. Hasil analisis yang diperoleh merupakan refleksi dari penerapan tindakan sekama siklus 1. Pengamatan prestasi belajar dapat diketahui dengan menggunakan soal tes tulis pada tiap siklus dan permasalahan yang terjadi pada siklus 1 digunakan sebagai pertimbangan untuk perencanaan tindakan pada siklus 2. Permasalahan pada siklus 2 digunakan sebagai
43
tindakan akhir penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta mengembangkan model pembelajaran yang sesuai agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga tujuan pembelajaran dpat tercapai. Adapun skema rencana penelitian ini adalah: Kondisi awal
Model konvensional
Siklus 1
Guru menilai siswanya dan mengobservasi
Siklus 2
Guru menilai siswa dan mengobservasi
Motivasi belajar rendah dan prestasi belajar di bawah KKM
Guru menerapkan NHT
Diharapkan motivasi belajar dan prestasi meningkat
Guru menerapkan NHT
Diharapkan motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat Kondisi Akhir
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian oleh Kemmis & Mc Taggart (Sumber: Arikunto, 2014:137)