BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru
01,
Kecamatan
Banyubiru,
Kabupaten
Semarang.
Penelitian
dilaksanakan pada bulan Februari 2014 semester II tahun ajaran 2013 – 2014.
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2013 – 2014, yang berjumlah 24 orang siswa terdiri dari 12 perempuan dan 12 laki-laki.
C. Sumber Data Sumber data dalam PTK ini diperoleh dari : 1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi teknik silent card shuffle dan brainstorming dalam meningkatkan kemampuan berpendapat dan menulis siswa. 3. Observer Observer dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan PTK yang berlangsung dari sisi siswa dan guru.
25
26
D. Jenis Data 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk bilangan atau angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini diwujudkan dalam nilai dari hasil tes siswa. 2. Data Kualitatif Data kualitatif diwujudkan dengan kalimat atau narasi dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran menggunakan
lembar
pengamatan
aktivitas
belajar
siswa
yang
diklasifikasikan menjadi sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K), serta lembar observasi guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik silent card shuffle dan brainstorming. Lembar observasi aktivitas siswa atau guru dihitung dengan rumus sebagai berikut: 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
Persentase Aktivitas =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100% Berhasil tidaknya aktivitas pembelajaran dalam pelaksanaan siklus, dapat dikategorikan berdasarkan persentase berikut ini: Tabel 3.1. Persentase Kualifikasi Tingkat Keberhasilan Aktivitas Pembelajaran Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
E. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas/ independen Variabel bebas adalah faktor yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan pada variabel lain. Variabel bebas biasanya
27
dilambangkan dengan X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah teknik silent card shuffle dan teknik brainstorming. 2. Variabel terikat/ dependen Variabel terikat muncul sebagai akibat atau hasil dari variabel bebas. Variabel terikat biasanya dilambangkan dengan Y. Variabel terikat dalam
penelitian
ini
adalah
kemampuan
siswa
menulis
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
F. Pelaksanaan Teknik Silent Card Shuffle dan Brainstorming dalam Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik silent card shuffle dan brainstorming akan digabungkan dalam satu pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran: Tabel 3.2. Sintaks gabungan teknik silent card shuffle dan brainstorming No.
Tahapan
1
Kegiatan Awal
2
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Aktivitas Guru memeriksa kesiapan siswa
Tanya jawab siswa dan guru mengenai karangan, penggunaan ejaan dalam menulis
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan (teknik silent card shuffle)
Guru memberi permasalahan berupa judul atau topik atau tema suatu karangan. (teknik brainstorming)
b. Elaborasi
Teknik silent card shuffle
Siswa dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.
Masing-masing kelompok mendapat 8 kartu bergambar
Silent card shuffle: siswa mengurutkan kartu bergambar dengan diam
Justify and refine: siswa dapat berdiskusi dengan anggota
28
kelompok, menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan dengan susunan kartu gambar tersebut.
Circulate and observe: masing-masing kelompok berkeliling untuk melihat susunan kartu gambar kelompok lain. Siswa tidak boleh menyentuh kartu kelompok lain.
Return and refine: masing-masing kelompok kembali ketempat semula dan mendiskusikan apakah akan mengganti susunan kartu gambar atau tidak.
Teknik brainstorming
Siswa mengidentifikasi ide-ide yang sesuai dengan judul/ topik/ tema tersebut, guru menulis ide-ide siswa di papan tulis tanpa membenarkan atau menyalahkan.
Siswa mengklasifikasikan ide-ide yang sesuai dengan tema.
Guru dan siswa memverifikasi dengan tanya jawab dan pengecekan ulang ide yang belum tertulis atau belum dicoret.
c. Konfirmasi
Teknik silent card shuffle
Teacher debriefing: guru menyebutkan urutan kartu gambar yang benar lalu menyimpulkan tema dari kartu gambar tersebut.
Guru melakukan penguatan mengenai materi yang diajarkan dengan menarik kesimpulan atau membuat kalimat yang urut sesuai kartu gambar.
Teknik brainstorming
3
Penutup
Siswa menyimpulkan materi yang didapat.
Tanya jawab siswa dan guru untuk menguatkan pemahaman siswa dalam menulis.
Siswa mengerjakan soal tes siklus.
G. Prosedur PTK Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan taggart. Dalam satu penelitian terdapat lima
29
kali pertemuan atau 2 siklus. Kemmis dan Taggart membagi langkah-langkah PTK ke dalam perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (Wiriaatmadja, 2005). Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan, dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama (Arikunto, 2009) Tahapan siklus dalam penelitian ini antara lain: Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan dan Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS II Siklus n
Pelaksanaan dan Pengamatan
Refleksi
Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan PTK Siklus I penelitian ini terdiri atas dua kali pertemuan, sedangkan siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Bahan ajar dalam PTK ini ialah menyusun karangan dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll). Berikut ini merupakan prosedur penelitian secara lengkap: 1. Siklus I a. Perencanaan Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Menetapkan sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. 2) Menentukan fokus penelitian (metode yang digunakan, mata pelajaran, kelas).
30
3) Peneliti mengidentifikasi data dari observasi dan wawancara guru kelas IV dan kepala sekolah. 4) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan diajarkan kepada siswa. 5) Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik silent card shuffle dan teknik brainstorming untuk 2 kali pertemuan dengan materi menentukan tema atau topik karangan dan membaca dengan intonasi yang tepat. 6) Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu gambar, karangan atau bacaan. 7) Membuat kisi-kisi soal. 8) Menguji validitas dan reliabilitas soal 9) Membuat lembar soal dan lembar observasi. b. Pelaksanaan dan Pengamatan 1) Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. 2) Mengamati proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. 3) Melaksanakan tes. b. Refleksi 1) Mengevaluasi keterampilan guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar pada siklus I. 2) Menganalisis pembelajaran, menemukan kelemahan dan keberhasilan serta menarik simpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I. 3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I. 4) Menyusun perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.
2. Siklus II a. Perencanaan 1) Membuat RPP dengan materi menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan membaca karangan dengan intonasi yang tepat. 2) Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu bergambar. 3) Menyiapkan instrumen soal dan lembar observasi.
31
b.
Pelaksanaan dan Pengamatan 1) Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
RPP
dan
dengan
memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang dilakukan pada siklus I 2) Siswa mengerjakan soal tes siklus II yang diberikan guru 3) Guru kelas IV mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Guru juga dapat memberikan catatan penting dalam lembar observasi tersebut. c.
Refleksi 1) Mengevaluasi keterampilan guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar pada siklus II. 2) Menganalisis jalannya pembelajaran, dan 3) Menarik kesimpulan dan membuat laporan hasil pembelajaran.
H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah : a. Tes Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus dengan memberikan 10 soal isian pada siklus I dan 8 soal uraian pada siklus II kepada siswa kelas IV SD Negeri Banyubiru 01. b. Observasi Observer mengamati dan menilai melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan guru pada setiap pertemuan. c. Dokumentasi Dokumentasi berupa foto, dan daftar nama siswa. d. Wawancara Wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara lisan terhadap guru kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 untuk mengetahui permasalahan tentang kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
32
2. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: a.
Instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Pada soal nomor 10 pada siklus II terdapat perintah untuk siswa membuat cerita atau karangan berdasarkan
tema
yang
sudah
ditentukan.
Adapun
penilaiannya
menggunakan rubrik berikut ini: Tabel 3.3. Rubrik Penilaian Membuat Cerita Aspek yang
No.
1.
2.
Kriteria
Dinilai Kesesuaian dengan tema
Ejaan dan tanda baca
Skor
a. Seluruh cerita sesuai dengan topic
0,5
b. Sebagian cerita sesuai dengan topik
1,0
c. Tidak ada kesesuaian cerita dengan topic
1,5
a. Seluruh penulisan sesuai dengan EYD
0,5
b. Terdapat 2-3 kesalahan penulisan ejaan dan tanda
1,0
baca c. Terdapat lebih dari 3 kesalaham penulisan ejaan
1,5
dan tanda baca
3.
Kerapian
b.
a. Tulisan mudah dibaca, tidak ada coretan, rapi
0,5
b. Tulisan mudah dibaca, sedikit coretan, rapi
1,0
c. Tulisan mudah dibaca, banyak coretan, tidak rapi
1,5
d. Tulisan sulit dibaca, banyak coretan, tidak rapi
2,0
Lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
c.
Wawancara dengan tanya jawab langsung antara peneliti dengan yang guru kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 mengenai kemampuan dasar menulis siswa, permasalahan yang dihadapi guru, jumlah siswa, pengetahuan guru terhadap teknik yang akan diteliti, kompetensi dasar yang dapat diajarkan, jumlah pertemuan, dan jadwal pelajaran.
33
I. Analisis Data 1. Analisis statistik deskriptif Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif berupa angka diperoleh dari hasil belajar siklus I dan siklus II, sedangkan analisis data kualitatif berupa deskripsi tentang catatan-catatan kegiatan siswa dan guru selama proses penelitian berlangsung. 2. Uji validitas dan reliabilitas data Validitas merupakan kemampuan untuk mengukur sesuatu yang ingin diukur secara tepat. Instrumen dikatakan valid apabila digunakan untuk mengukur suatu keadaan yang tepat diukur dengan instrumen tersebut. Peneliti menguji validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan SPSS 16.00 for windows dengan metode corrected item total correlation. Adapun langkah-langkah uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS sebagai berikut: a. Buka program SPSS dengan cara klik dua kali pada ikon SPSS di desktop atau start menu b. Kemudian klik cancel setelah terbuka kotak dialog SPSS for windows (karena ingin membuat data baru) c. Pada halaman SPSS Statistic data editor klik Variable View d. Pada kolom name ketikkan nama, no1, no2 hingga kolom terakhir no37 e. Klik Data View, lalu input data atau bisa di-copy dari Ms. Excel lalu klik kanan – paste pada halaman SPSS Data Editor f. Setelah selesai mengisikan data, selanjutnya klik Analyze >> Scale >> Reliability analysis. Akan terbuka kotak dialog Reliability analysis, lalu pindahan semua item ke kolom Items. g. Klik tombol Statistics. h. Beri tanda centang pada Scale if item deleted, kemudian klik tombol continue sehingga akan kembali pada kotak dialog sebelumnya. i. Klik OK.
34
Untuk mengetahui kevaliditasan instrumen soal yang peneliti gunakan, peneliti menguji soal tes di kelas V SD Negeri Banyubiru 01 dengan jumlah responden sebanyak 37 siswa. Bila korelasi hitung (rxy) lebih tinggi dari tabel maka butir dan total berkorelasi signifikan. Penghitungan dengan product moment angka kasar adalah sebagai berikut: rxy =
𝑛 𝑛
𝑥2−
𝑥𝑦 −
𝑥 𝑦 𝑥 2 𝑛 𝑦 2−
𝑦 2
Keterangan: rxy adalah koefisien korelasi antara variabel X dan variable Y x adalah nilai data untuk kelompok variabel X y adalah nilai data untuk kelompok variabel Y n adalah banyak data Jika r11 sama dengan atau lebih besar dari rtabel dengan signifikansi 5% = 0,325 maka korelasi signifikan dan instrumen valid. Apabila nikai korelasi kurang dari 0,325 maka instrumen tidak valid dan harus dibuang atau diperbaiki. Dari uji intrumen yang penelitian pada siklus I dengan menggunakan 20 soal isian, terdapat 10 soal yang tidak valid. Sedangkan pada uji instrumen siklus II, dari 10 soal uraian terdapat 2 soal yang tidak valid. Berikut adalah butir soal yang valid dari uji validitas dan reliabilitas terhadap soal tertulis siklus I dan siklus II pada tanggal 5 Februari 2014 dan 8 Februari 2014 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Tes Tertulis Siklus I dan Siklus II
Indikator
Nomor Soal
Soal yang valid
Siklus I 1. Menentukan tema atau topik karangan 2. Membaca hasil karangan dengan notasi yang tepat.
5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 1, 2, 3, 4, 8
5, 6, 10, 13, 16, 17, 18
2, 3, 8
35
Siklus II 1. Menyusun karangan dengan menggunakan bahasa dan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
ejaan yang disempurnakan.
9, 10
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10
Reliabilitas dalam Bahasa Inggris disebut reliability yang berarti dapat dipercaya. Dalam statistik diartikan dengan ketetapan atau konsistensi. Artinya, instrumen dikatakan reliabel apabila memberikan hasil pengamatan yang relatif konsisten. Batasan tentang reliabilitas sebagai berikut: (1) reliabilitas dicapai apabila kita mengukur himpunan objek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama atau serupa dan memberikan hasil yang sama atau serupa, ….. (Kerlinger.1996 dalam Purwanto.2010) Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. (Priyatno, 2010)
Uji reliabilitas untuk instrumen peneliti yang menggunakan skor 1-5 menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha adalah: r11 =
𝑛 𝑛−1
1−
𝑠𝑖2 2 𝑠𝑡𝑖
Keterangan: n = jumlah butir si2 = variansi butir st2 = variansi total Berdasarkan uji reliabilitas yang telah peneliti lakukan, dihitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach untuk instrumen soal siklus I sebanyak 0,834 dan siklus II sebanyak 0,740. Dapat disimpulkan bahwa instrumen soal yang penulis buat reliabel.
36
2. Tingkat kesukaran soal Sebuah soal dapat dikatakan baik ketika soal itu tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah itu tidak dapat merangsang siswa untuk memperkaya usahanya dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam soal tersebut (Arikunto S. , 2007). Di bawah ini merupakan keseluruhan tingkat kesukaran soal tes pada siklus I. Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Tes Siklus I Tingkat
Nomor Item
Jumlah
%
2, 3, 5, 6, 8 , 9,
13
65%
6
30%
2
5%
Kesukaran Mudah (26 – 37)
10, 13, 14, 16, 17, 18, 19 Sedang (13 – 25)
1, 4, 7, 12, 15, 20
Sukar (≤12)
11
Sedangkan uji instrumen soal siklus II dari 10 soal yang diujikan terdapat 9 soal yang valid. Di bawah ini merupakan keseluruhan tingkat kesukaran soal tes pada siklus II. Tabel 3.6. Tingkat Kesukaran Tes Siklus II Tingkat
Nomor Item
Kesukaran
Jumlah
%
Mudah (>124)
4, 6, 7, 8, 10
5
50%
Sedang (62 – 124)
1, 2, 3, 5
4
40%
Sukar (<62)
9
1
10%
37
J. Indikator Keberhasilan Peningkatan kemampuan menulis siswa sebanyak 85% siswa kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 tuntas dari KKM (75) setelah menggunakan teknik silent card shuffle dan brainstorming dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini ditargetkan 85% ketuntasan karena hasil tulisan 10 siswa atau hampir setengah jumlah siswa belum sesuai dengan kaidah penulisan EYD ditambah dengan alokasi waktu untuk Kompetensi Dasar (KD) yang diteliti adalah 5 kali pertemuan saja.
38
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Faiq, M. (2013, Oktober 30). Instrumen PTK - Lembar Observasi Aktivitas Guru. Retrieved Februari 1, 2014, from Penelitian Tindakan Kelas: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/10/instrumen-PTK-LembarObservasi-Aktivitas-guru.html Fiaji, N. A. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Menggunakan Strategi Brainstorming , 1. Frangenheim, E. (2010). Reflections on Classroom Thinking Strategies. Sydney: Toppan printing Co (Aust) Pty Ltd. Harjono, N., & Pirenomulyo, P. (2009). Kajian Bahasa Indonesia. Salatiga: Widya Sari. Martanti, I. F., & Widyantoro, A. (2013). English Language Teaching Journal. Improving The Teaching of Reading by Using Silent Card Shuffle Stratey (SCSS) To The Eighth Grade Students of SMPN 1 Seyegan in The Academic Year od 2012/2013 , 1. Moedjiono, & Hadisusanto, D. (1985). Metode Diskusi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Purwanto. (2010). Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sagala, S. (2010). KOnsep dan Makna Pembelajaran. bANDUNG: Alfabeta. Suparno, & Yunus, M. (2006). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
39
Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winaputra, U. S., & dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.