BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober 2016.
B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh salah satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. RRAA.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent atau variabel X adalah motivasi kerja dan disiplin kerja, sedangkan variabel dependent atau variabel Y adalah kinerja karyawan. Berdasarkan variabel penelitian diatas, maka definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z 26
27
1. Definisi Variabel Menurut Sutrisno (2010:172) bahwa “kinerja adalah kuantitas dan kualitas yang digunakan dalam menjalankan tugas”. Mangkunegara (2009:129), mengemukakan bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Menurut Mangkunegara (2009:129) ada dua bentuk disiplin kerja yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif. Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Mclelland (1974) dalam Sutrisno (2010:128), disebut juga dengan teori motivasi prestasi. Menurut teori ini, ada tiga komponen dasar yang dapat digunakan untuk memotivasi orang bekerja, yaitu Need
for
achievement
(kebutuhan
berprestasi),
Need
for
affiliation
(kebutuhan persahabatan), Need for power (kebutuhan berkuasa).
2. Operasionalisasi variabel Kinerja Karyawan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan (Y) Variabel
Kinerja Karyawan (Y)
Dimensi
Indikator 1.Proses kerja 2.Ketepatan waktu 1. Aspek Kuantitatif 3.Jumlah kesalahan 4.Jenis dan jumlah pemberian pelayanan 5.Kualitas pekerjaan 6.Kemampuan bekerja 2. Aspek Kualitatif 7.Kemampuan menggunakan alat 8.Kemampuan mengevaluasi
Sumber: Sutrisno (2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Skala
Ordinal
28
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Motivasi Kerja (X1) Variabel
Motivasi
Dimensi Kebutuhan Prestasi
Indikator a) Hasrat untuk mengungguli orang lain. b) Hasrat untuk mencapai kesuksesan. c) Keinginan untuk mendapatkan pujian.
Kebutuhan kekuasaan
a) Hasrat untuk mempengaruhi orang lain. b) Hasrat untuk mendapatkan kekuasaan.
Kebutuhan Sosial
a) Jalinan kerja sama dengan orang lain. b) Jalinan keakraban dan keramahan dengan orang lain. c) Sikap kooperatif dan persahabatan dengan pihak lain.
Kerja (X1)
Skala
Ordinal
Sumber: Teori Mclelland dalam Sutrisno (2010)
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Disiplin Kerja (X2) Variabel
Dimensi
Indikator
Disiplin Preventif
1. Memahami aturan-aturan perusahaan 2. Mematuhi aturan-aturan perusahaan
Disiplin Kerja (X2) Disiplin Korektif
Skala
Ordinal
1. Pemberian sanksi hukuman 2. Dampak dari sanksi hukuman
Sumber: Mangkunegara (2009) D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Noor (2014:117) populasi adalah seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor PT. RRAA yang berjumlah 30 orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
2. Sampel Penelitian Sampel
adalah
sejumlah
anggota
yang
dipilih
dari
populasi
(Noor, 2014:147). Dalam penelitian ini menggunakan Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014:124). Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 30 orang karyawan PT. RRAA.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner menggunakan Skala Likert. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Noor, 2014 : 139). Adapun tujuan dari diadakan kuesioner ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan survei yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. RRAA. Kuesioner secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
F. Metode Analisis Metode analisis yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini yaitu model analisis kuantitatif yaitu suatu model analisis yang menggunakan statistik (Sugiyono, 2014:13) metode ini dipakai untuk mengetahui dan menguji motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. 1. Uji Kualitas Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kuantitatif yang menggunakan metode statistik untuk menguji pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah: a) Uji Validitas Sebelum dilakukan pengolahan data, maka perlu dilakukan pengujian data terhadap variabel tersebut. Menurut Ghozali (2013) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Jenis pengujian Validitas Instrumen: 1) Pengujian Validitas Eksternal Validitas eksternal menekankan pada aspek bagaimana instrumen yang digunakan sesuai dengan kondisi empiris di lapangan. Item-item pertanyaan disesuaikan dengan indikator-indikator empiris di lapangan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
dalam mendefinisikan suatu variabel. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel di mana df= n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ∑ √, ∑
(∑ )(∑ ) (
)-, ∑
(∑
)-
(3.1)
Keterangan: = jumlah responden = skor variabel (jawaban responden) = skor total dari variabel untuk responden keb. Uji Reliabilitas Menurut Ferdinand (2014:218) Uji reliabilitas merupakan sebuah scale atau instrumen pengukur data dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran. Pengujian reabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha. Suatu kuesioner dikatakan reliable (handal) apabila jawaban responden terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil waktu ke waktu. Apabila nilai dari suatu variabel lebih besar dari 0,60 maka butir pertanyaan dalam instrumen tersebut dianggap reliable atau dapat diandalkan. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1) Jika Cronbach’s Alpha < 0,60 maka tidak reliable 2) Jika Cronbach’s Alpha > 0,60 maka reliable
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
Jika Alpha > 0,60 maka reliable dengan rumus sebagai berikut:
0(
10 )
∑
1
(3.2)
Keterangan: r = koefisien realibility instrument (cronbach alfa) k = banyaknya butir pertanyaan ∑
= total varian butir = total varians
2. Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program SPSS ver. 21.00. Semua hasil pengolahan data akan dibahas dan dibuat kesimpulan yang berdasarkan hasil analisis tersebut. Dalam penelitian ini responden terhadap variabel Motivasi Kerja, variabel Disiplin kerja, dan variabel Kinerja karyawan menggunakan pengukuran skala likert. Dimana responden memberikan skor, dimulai dari skor tertinggi 5 adalah pernyataan sangat setuju, skor 4 setuju, skor 3 netral, skor 2 tidak setuju, skor 1 sangat tidak setuju. Data kuesioner yang telah terkumpul dan dideskripsikan sehingga mempermudah dalam memahami, mendeskripsikan data melalui penyajian data dan menggunakan tabel tanggapan responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
Dalam penelitian ini perlunya evaluasi Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. RRAA. Statistik Deskriptif meliputi kegiatan mengumpulkan data, mengolah data, dan menyajikan data. Penyajiannya bisa menggunakan: a. Distribusi Frekuensi Data kuantitatif yang dikumpulkan dari lapangan (data mentah), nilainya tidak selalu sama atau seragam tetapi bervariasi dari satu pengamatan ke pengamatan lain, karenanya harus dianalisis dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi. Cara menyusun distribusi frekuensi sebagai berikut: 1)
Tentukan R = Data tertinggi-Data terendah
(3.3)
2)
( )
(3.4)
3)
Panjang Kelas (P) = R/k
(3.5)
P = panjang kelas k = banyak kelas R = skor maksimum-skor minimum b. Ukuran Gejala Pusat: Rata-Rata Ukuran gejala pusat merupakan suatu usaha yang ditujukan untuk mengukur besarnya nilai rata-rata dari distribusi data yang telah diperoleh dalam suatu penelitian. Untuk dapat mengukur gejala pusat dapat dilakukan dengan cara menghitung rata-rata data berkelompok, Median dan Modus. Berikut ini cara menghitung rata-rata hitung data berkelompok:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
∑
(3.6)
∑
Keterangan: Fr : frekuensi Xi : nilai tengah. Kemudian untuk menghitung median dapat dilakukan dengan cara: a) Menentukan letak median dengan rumus
⁄
(3.7)
b) Mencari nilai frekuensi kumulatif kurang dari masing-masing kelas. c) Nilai median dicari dengan rumus:
.
/
(3.8)
Keterangan: CBb: Class boundary bawah dari kelas yang mengandung median. CI: Class Interval j: Selisih antara letak median dan frekuensi kumulatif pada kelas sebelum kelas yang mengandung median Fr m: Frekuensi pada kelas yang mengandung median. Kemudian untuk menentukan nilai modus dapat dihitung dengan rumus: 0
(3.9)
1
Keterangan: : Selisih frekuensi yang terdapat letak modus dengan frekuensi sebelum letak modus.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
: Selisih frekuensi yang terdapat letak modus dengan frekuensi setelah letak modus. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk mengukur data apakah data yang kita punya memiliki distribusi normal, sehingga dapat dipakai dalam statistik parametric, jika data tidak berdistribusi normal dapat dipakai statistik non parametrik. Uji Normalitas adalah melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan Chi Kuadrat ( (
).
)
(3.10)
Keterangan: = Chi Kuadrat hitung = frekuensi yang diharapkan = frekuensi / jumlah data hasil observasi Kriteria: Chi kuadran hitung > Chi kuadran table maka data tidak berdistribusi normal Chi kuadran hitung < Chi kuadran table maka data berdistribusi normal
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), Maka Hl ini mempengaruhi indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek dua atau lebih variabel independen. 3) Multikolonieritas juga dapat dilihat dari : a) nilai tolerance dan lawannya b) Variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya Multikolonieritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. Untuk menentukan ada tidaknya multikololinearitas dapat menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Farrar dan Glauber (1967) dalam Ghozali (2013) dengan rumus sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
(3.11) Keterangan = nilai dari hasil estimasi regresi parsial variabel independen. Jumlah observasi (data) Jumlah variabel independen termasuk konstanta c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi
yang
baik
adalah
yang
Homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas. Adaupun metode yang digunakan mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dengan cara melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisis: 1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38
2.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian ini digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini persamaan regresinya adalah sebagai berikut: (3.12) Keterangan: = Variabel terikat/dependen yaitu Kinerja Karyawan = Konstanta;
= Motivasi Kerja;
= Disiplin Kerja
= Koefisien regresi variabel bebas/independen ke-1 = Koefisien regresi variabel bebas/independen ke-2 = Standar eror 5. Uji Hipotesis a. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2) secara bersamasama terhadap variabel tidak bebas (Y). Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-bersama terhadap variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
Kriteria pengujian: a) Ho diterima jika F dihitung < F table b) Ho ditolak jika F dihitung > F table b. Uji Parsial (Uji T) Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk
mengetahui
apakah variabel
independen (X1)
secara
individual
mempengaruhi variabel dependen (Y). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat Sig nya yaitu: a. Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima. b. Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. c. Koefisien Determinasi (
)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas (Independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) Biasanya dinyatakan dalam presentasi. Koefisien determinasi ini dapat dihitung menggunakan rumus korelasi product moment: (3.13) kd = Koefisien Determinasi r adalah koefisien korelasi product moment ∑ √(∑
)(∑
(3.14)
)
Rumus 3.14 Perhitungan untuk menguji hipotesis hubungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
40
Keterangan:
= koefisien antara variabel x dan y ∑
= Jumlah perkalian x dan y Kuadrat dari x (deviasi x);
∑ √* ∑
= Kuadratdari y ( deviasi y)
(∑ )(∑ (∑ )+* ∑
) (∑ )+
(3.15)
Rumus 3.15 digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi Keterangan: ∑ = Jumlah = koefisien korelasi antara variabel x dan y variabel bebas variabel terikat n = jumlah sampel
http://digilib.mercubuana.ac.id/z