BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab masalah penelitian. Untuk melaksanakan penelitian, dibutuhkan metode. Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan untuk menjawab masalah penelitian, untuk itu hendaknya metode penelitian dipilih dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah penelitian. Bab metode penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode verifikasi data.
3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang pemasaran dimana penelitian ini memfokuskan diri pada situasi dan kondisi kehidupan pihak-pihak yang berperan dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Tingkat eksplanasi dari penelitian ini sampai pada level deskripsi. Jadi penelitian ini akan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada pada objek penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitaian kualitatif dapat diartikan sebagai :
31
“Tradisi tertentu dari ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dan orangorang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.”32 Berkaitan
dengan
jenis
penelitian
tersebut,
penelitian
ini
juga
menggunakan metode penelitian kualitatif. Definisi tentang metode kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor yang menyatakan bahwa : “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”33 Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas karakteristik yaitu mempunyai latar yang bersifat alamiah, manusia sebagai alat atau instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data dilakukan secara induktif,
menggunakan
teori-teori
dari
dasar,
bersifat
deskriptif,
lebih
mementingkan proses daripada hasil, adanya batas-batas pengamatan yang ditentukan oleh fokus penelitian, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, mempunyai desain yang bersifat sementara dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
32
Lexy J. Moleong, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,
33
Lexy J. Moleong, 2010, ibid, hal. 4.
hal. 3.
32
3.2. Objek Penelitian Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan dari sembilan belas kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Kecamatan Getasan terdiri dari tiga belas desa yaitu Kopeng, Batur, Tajuk, Jetak, Samirono, Sumogawe, Polobugo, Manggihan, Getasan, Wates, Tolokan, Ngkrawan dan Nogosaren. “Kecamatan Getasan 63.764,30274 Ha.”34
memiliki
wilayah
seluas
Secara administratif batas wilayah Kecamatan Getasan adalah : “@ Sebelah Timur : Kota Salatiga, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Boyolali @ Sebelah Barat : Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung @ Sebelah Utara : Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Tuntang @ Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali”35 Kecamatan Getasan mempunyai topografi daerah pegunungan karena terletak pada ketinggian ±700 m di atas permukaan laut. Daerah ini memiliki suhu rata-rata harian 23‟C pada situasi normal, sehingga sangat cocok untuk pengembangan usaha sapi perah. “...suhu optimal untuk usaha sapi perah adalah 2127’C.”36 Penduduk
Kecamatan
Getasan
sebagian
besar
mempunyai
mata
pencaharian sebagai petani yang dalam hal ini juga memelihara ternak atau beternak. Jumlah petani dan buruh tani yang notabenya adalah pemelihara ternak
34
Kecamatan Getasan, 2011, Kecamatan Getasan Dalam Angka 2011, Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang, Semarang, hal. 2. 35 Kecamatan Getasan, ibid, hal. 1. 36 Mukson, T. Ekowati, M. Handayani dan D.W. Harjanti, 2009, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jurnal Universitas Diponegoro Semarang, hal. 3.
33
sapi terbesar adalah jenis pekerjaan yang paling besar ditekuni oleh penduduk Kecamatan Getasan. Peternakan sapi adalah salah satu usaha yang dijalankan oleh sebagian besar penduduk Kecamatan Getasan sebagai seorang petani. Peternakan yang mereka kembangkan adalah peternakan sapi, baik sapi perah maupun sapi pedaging. Jumlah hewan ternak yang ada di Kecamatan Getasan pun cukup tinggi. Rata-rata peternak mempunyai tiga sampai empat ekor sapi perah dan satu sampai dua ekor sapi pedaging. Peternak biasanya memelihara dua jenis sapi ini bersamaan, tetapi ada pula yang hanya memelihara satu jenis ternak saja karena pertimbangan tertentu. Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Satuan analisis sebagai sumber data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ditentukan dengan teknik cluster sampling. Penulis memilih dua dari tiga belas desa yang ada di Kecamatan Getasan sebagai gugus sampel atau satuan analisisnya. Kedua desa tersebut adalah Desa Samirono dan Desa Sumogawe. Dua desa tersebut dipilih karena pada kedua desa tersebut terdapat semua level pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan, mulai dari level peternak sampai level perusahaan pengguna susu sapi sebagai bahan baku produksi. Satuan analisis tersebut terdiri dari sepuluh peternak sapi perah, tiga pengumpul susu sapi, dua pengecer susu sapi, tiga perusahaan pengolah susu sapi, dua anggota DPRD Kabupaten Semarang dan dua konsumen susu sapi eceran.
34
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Mengingat bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data yang bersifat kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata yang dapat diperoleh melalui beberapa cara. Meskipun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian ini juga menggunakan data kuantitatif sebagai data yang dapat menguatkan jawaban tentang peran standar mutu dan harga dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. “Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data penelitian (responden)”37 “Data sekunder adalah merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”38 Data primer dan sekunder ini diperoleh dari berbagai sumber. Data primer diperoleh dari pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan, sedangkan data sekunder akan diperoleh dari pihak-pihak atau instansiinstansi yang berhubungan dengan pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.”39 Sumber data penelitian ini adalah pihak-pihak yang dinilai oleh penulis mempunyai pengetahuan dan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pihak-pihak tersebut digunakan sebagai informan. Informan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya : 37
I Made Wirartha, 2006, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis, Andi Offset, Bandung, hal. 101. 38 Sugiyono, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal. 309. 39 Lexy J. Moleong, 2010, op. cit, hal. 112.
35
“1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati. 2. Mereka yang tergolong masih berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. 3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. 4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri. 5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penelitian sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.”40 Sumber data penelitian ini ada beberapa. Peternak sebagai pihak yang memelihara sapi perah digunakan sebagai sumber data yang akan digunakan untuk mengungkap bagaimana susu sapi sebagai komoditas dihasilkan. Pengumpul susu sapi baik yang berhubungan langsung dengan peternak maupun yang tidak berhubungan langsung dengan peternak dan pengecer susu sapi akan digunakan sebagai sumber data yang akan digunakan untuk mengungkap bagaimana peranan mereka masing-masing dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Perusahaan yang menggunakan susu sapi sebagai bahan baku produksi digunakan sebagai sumber data yang akan digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana akhir dari pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Data yang digunakan merupakan data yang dapat digunakan untuk menjawab bagaimana peranan mereka masing-masing dalam pemasaran susu sapi di Kecamatan Getasan. Sementara itu, data yang digunakan dalam mengungkap peran standar mutu dan harga diperoleh dari seluruh peternak, pengumpul, pengecer, perusahaan pengolah dan konsumen susu sapi yang menjadi satuan analisi dari penelitian ini. Hal ini dilakukan karena setiap pelaku pemasaran susu 40
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, op. cit., hal. 400-401.
36
sapi di Kecamatan Getasan ini pasti menggunakan standar mutu dan memainkan faktor harga dalam menjalankan usahanya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah dengan menggunakan observasi partisipatif moderat, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan triangulasi. Melalui observasi partisipatif, penulis akan terlibat dalam kegiatan sumber data. Sambil melaksanakan pengamatan, penulis dapat ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan mengalami hal-hal yang terjadi pada sumber data. Penulis akan ikut merasakan bagaimana situasi dan kondisi yang dihadapi oleh sumber data baik sebagai peternak, pengumpul susu sapi, pengecer serta pihak yang menggunakan susu sapi sebagai bahan baku produksi. Partisipasi penulis dalam observasi ini merupakan partisipasi moderat. “Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data, ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.”41 “Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.”42 Cara lain yang digunakan dalam memperoleh data adalah wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Wawancara digunakan oleh peneliti dalam menggali lebih dalam tentang fenomena-fenomena yang ada di objek penelitian yang tidak dapat dilakukan jika hanya menggunakan teknik observasi saja. Wawancara ini dimaksudkan untuk : 41 42
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ibid, hal. 312. Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ibid, hal. 310.
37
“Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.43 Wawancara semi terstruktur digunakan dalam penelitian ini karena dalam melaksanakan pengumpulan data, penulis
akan menggunakan pedoman
wawancara yang berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan oleh penulis
kepada
informan-informan
yang
dipilih.
Penulis
juga
dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat serta pemahaman yang lebih mendalam. Dokumen juga digunakan sebagai salah satu sumber data dalam penelitian ini. Dokumen-dokumen berasal dari lembaga-lembaga yang berkaitan dengan topik penelitian. “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.”44 Data-data yang diperoleh dari observasi partisipatif moderat, wawancara terstruktur dan dokumen-dokumen dapat saling dihubungkan untuk memperjelas apa saja yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian. Untuk lebih menjamin kepastian data yang yang diperoleh, dapat dilakukan trianggulasi.
43 44
Lexy J. Moleong, 2010, op. cit., hal. 186. Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, op. cit., hal. 329.
38
“Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.”45 Teknik trianggulasi tidak digunakan untuk mencari kebenaran tentang fenomena, akan tetapi trianggulasi digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang berbagai hal atau data yang telah ditemukan.
3.4. Instrumen Penelitian Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Untuk menjaga validitas data yang digunakan dalam penelitian, maka penulis sebagai instrumen utama harus memahami metode penelitian kualitatif, mempunyai wawasan yang luas tentang bidang yang diteliti serta senantiasa siap menghadapi situasi dan kondisi objek penelitian. Penulis memilih penulis sendiri sebagai instrumen penelitian karena luasnya bidang yang diteliti sehingga menuntut adanya pemahaman yang luas dan mendalam. Hal ini juga mendukung pernyataan Nasution : “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti... Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”46 Untuk memperoleh data, penulis juga akan menggunakan beberapa alat bantu, salah satunya adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini
45 46
Sugiyono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, hal. 83. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ibid, hal. 60-61.
39
digunakan untuk mengarahkan pewawancara dalam memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara semi terstruktur. Bentuk pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya berupa pendapat, argumen atau penjelasan tentang suatu fenomena.
3.5. Prosedur Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisi deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan gambarang objek penelitian secara sistematis, sesuai dengan fakta yang terjadi serta akurat. Analisis deskriptif dipilih karena data kualitatif yang diperoleh senantiasa akan terus bertambah sampai data tersebut jenuh. “...analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”47
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini akan dimulai dari masa sebelum masuk ke lapangan sampai pada analisis data pada saat ada di lapangan. Analisis pendahuluan akan dilakukan penulis sebagai instrumen untuk menentukan fokus masalah. Barulah ketika penelitian masuk pada tahap turun ke lapangan, penulis akan melakukan analisis data dengan menggunakan model Interaktif.
47
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ibid, hal. 88.
40
Gambar 3.1
Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclution
Sumber : Sugiyono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, hal. 92.
Analisis data model interaktif dilakukan mulai pengumpulan data sampai selesai pengumpulan data pada periode tertentu. Analisis ini dilakukan dalam beberapa langkah, diantaranya adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Penulis akan memulai analisis data dengan cara mengumpulkan data sebanyak mungkin yang dapat diperoleh penulis untuk selanjutnya dapat direduksi. “Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.”48 Reduksi data berarti merangkum data, memilih data yang pokok, memfokuskan kepada data yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian, mencari pola dan tema data serta membuang data yang tidak perlu untuk mempermudah penulis dalam mengumpulkan data selanjutnya. Setelah data selesai direduksi, data akan dapat disajikan. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membuat uraian singkat, hubungan antar kategori dan diagram tulang ikan. Hal 48
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ibid, hal. 93.
41
terakhir yang dilakuakan dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Kesimpulan yang ditarik dapat menjawab masalah penelitian, tetapi tidak menutup kemungkinan tidak dapat menjawab masalah penelitian karena masalah dalam penelitian kualitatif yang dikemukakan di depan bersifat sementara dan akan berkembang setelah penulis berada di lapangan.
3.6. Metode Verifikasi Data Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-data yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data. Ketekunan ini penting karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka jawaban dari masalah penelitian akan semakin baik pula. 2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh. 3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar data dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang merupakan perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga merupakan hasil analisis data yang telah dikumpulkan.
42