BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Kajian,Lokasi dan Waktu
Objek kajian pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana mencari peluang penghematan energi listrik pada sistem tata udara di Gedung perkantoran Terminal Kargo Bandara Soekarno – Hatta yang dilaksanakan mulai bulan Februari 2014 3.2. Profil Terminal Kargo Bandara Soekarno – Hatta
Terminal Kargo merupakan salah satu Terminal untuk barang dengan adanya Gudang sejumlah 20 bangunan, 5 Regulated Agent dan 1 Gedung Perkantoran untuk jaxa expedisi atau biasa disebut Gedung JPT. Gedung ini memiliki 2 lantai dan sejumlah ruangan yang berbeda didalamnya. PLantai satu memiliki 30 ruangan dan Lantai dua memiliki 34 ruangan dimana tiap ruangan biberikan 1 unit defuser untuk supply aliran Air Conditioning.
28
Gambar 3. 1 Layout wilayah Kargo Terminal Kargo berada di dalam wilayah bandara Soekarno – Hatta dengan jam kerja yang diterapkan 07.30 – 16.30 WIB untuk para karyawan yang bekerja di perkantoran dan jam operasional (shifting) bagi yang bekerja di Gudang–gudang dan Regulated Agent (RA). Dalam industri bisnis seperti ini energi sangatlah penting. Hal ini dapat dilihat pada perlatan yang dipergunakan di dalam Gedung maupun ruangan para tenant tersebut seperti server, lampu, komputer, Air Conditioning (AC), Air curtain, TV, Cold Storage, X-Ray adalah peralatan yang dominan dalam operasional di wilayah Terminal Kargo Bandara Soekarno –Hatta.Untuk memenuhi kebutuhan dibidang kelistrikan Gedung Perkantoran Terminal Kargo disuplay dengan daya yang berasal
29
dari PLN dengan MCCB berkapasitas 400A untuk peralatan sistem tata udara atau Air Conditioning yang penggunaan energi listrik yang paling besar. Gedung perkantoran Terminal Kargo ini memiliki luas total bangunan 3329 m2 dan bangunan yang dikondisikan (ber-AC dan non AC pada gedung) seluas 2916 m2, dimana luas bangunan pada lantai 1 dan lantai 2 adalah sama.
Gambar 3. 2 Kondisi luar Gedung perkantoran Terminal Kargo
Gambar 3. 3 Kondisi dalam Gedung perkantoran Terminal Kargo
30
3.3. Data 3.3.1.
Data Kuantitatif
Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data yang dapat dihitung, seperti data perhitungan tagihan listrik tiap bulannnya dalam Kwh meter, analisa jumlah AC Split Duct yang dipergunakan untuk mengetahui jumlah penggunaan energi listrik yang diperlukan, sehingga konsumsi listrik pada Gedung perkantoran yang berada di Terminal Kargo dapat diketahui. 3.3.2.
Jenis Data
Dalam penelitian ini diperlukan beberapa data, adapun data yang digunakan adalah : 1.
Data Primer Data Primer adalah data – data yang diperoleh langsung dilapangan, seperti data inventaris perusahaan, data spesifikasi Gedung perusahaan, data spesifikasi alat listrik dan data tagihan listrik di gedung perkantoran Terminal Kargo Bandara Soekarno – Hatta.
2.
Data Sekunder Data Sekunder yaitu data - data yang diperoleh dari studi literature dengan referensi buku, jurnal, diktat, internet yang relevan dengan teknologi Manajemen Energi tersebut.
31
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data - data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah studi literatur yaitu dari sumber – sumber kepustakaan sebagai landasan dalam menganalisa pembahasan yang akan dibuat dalam penyusunan Tugas Akhir.
3.5. Metode Analisa
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka pembahasan penelitian Tugas Akhir ini dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1.
Studi Literature, bertujuan untuk memahami konsep dan teori yang berkaitan dengan permasalahn yang diteliti, melalui sumber buku – buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini.
2.
Melakukan pengumpulan data ke gedung perkantoran Terminal Kargo Bandara Soekarno – Hatta, ini perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan atau kondisi yang sesungguhnya, Misalnya Kondisi Gedung perkantoran atau kondisi luas Gedung dan jenis peralatan sistem tata udara yang terdapat di Gedung tersebut.
3.
Kajian Awal :
Melakukan walktrough audit pada Gedung Terminal Kargo, untuk mengetahui pemakaian energi, seperti jumlah peralatan sistem tata udara yang ada di lokasi tersebut.
32
Mengamati kondisi pemakaian energi yang ada di Gedung Terminal Kargo tersebut, khususnya didalam pengelolaan energi untuk peralatan Air Conditioning.
4.
Melakukan pengumpulan dan penyusunan data historis pemakaian energi di minggu sebelumnya.
5.
Menghitung besarnya nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di minggu sebelumnya, ini dilakukan untuk mengetahui profil penggunaan energi pada bangunan sehingga dapat diketahui besarnya pemakaian energi pada peralatan system tata udara tersebut.
6.
Mengenali kemungkinan Peluang Hemat Energi (PHE) Hasil pengukuran selanjutnya ditindaklanjuti dengan perhitungan besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan penyusunan profil penggunaan penggunaan energi bangunan. Pada penelitian ini besarnya IKE hasil perhitungan awal dibandingkan dengan IKE standar atau target IKE. Setelah melalui pengamatan secara langsung pada Gedung perkantoran Terminal Kargo Bandara Soekarno – Hatta, diperoleh indikasi pemakaian energi yang berlebihan, salah satunya yaitu pemakaian Air Conditioning (AC) sehingga perlu dilakukan Manajemen Energi. Dengan harapan dapat diperoleh IKE (standar nilai konsumsi energy di Gedung Terminal Kargo), sehingga ada peluang untuk melanjutkan
proses
audit
energi
berikutnya
guna
memperoleh
penghematan energi.
33
7.
Analisis Peluang Hemat Energi (PHE) Apabila peluang hemat energi ini telah dikenal sebelumnya, maka perlu ditindaklanjuti dengan analisa peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar
untuk
pelaksanaan
rencana
penghematan
energi
yang
direkomendasikan. Penghematan Energi pada bangunan gedung tidak dapat diperoleh begitu saja dengan cara mengurangi kenyamanan penghuni ataupun produktivitas di lingkungan kerja. Analisis peluang hemat energi dilakukan dengan usaha – usaha : a. Mengurangi sekecil mungkin pemakaian energi (mengurangi kW dan jam operasi) b. Memperbaiki kinerja peralatan c. Penggunaan sumber energi yang murah. 8.
Implementasi Melakukan penerapan yang sesuai dengan rekomendasi dari peluang hemat energy tersebut, sehingga mampu mengurangi pemakaian energy listrik di Gedung Terminal Kargo Bandara Soekarno – Hatta. Rekomendasi yang diajukan : 2.1. Manajemen energi, yaitu didalamnya termasuk : a. Program Manajemen yang telah diperbaiki b. Implementasi audit energi yang lebih baik c. Cara meningkatkan kesadaran penghematan energi 34
2.2. Pemanfaatan Energi, yaitu didalamnya terdapat : a. Langkah – langkah perbaikan efisiensi penggunaan energi tanpa biaya, misalnya mengubah prosedur pengoperasian b. Langkah – langkah dengan investasi kecil c. Langkah – langkah dengan investasi besar.
35