BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Rejoagung 01, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati. Jumlah siswa kelas IV adalah 22 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian akan dilakukan selama 3 bulan, dimulai bulan September dan berakhir bulan November 2012. Sedangkan karakteristik siswa kelas IV SDN Rejoagung 01, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati adalah sebagai berikut: 1. Siswa sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu yang bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, dan sebagian kecil sebagai pegawai. 2. Lingkungan belajar yang kurang kondusif di rumah sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. 3. Rata-rata waktu belajar siswa di rumah kurang karena pada pukul 14.00 – 15.00 WIB ada kegiatan TPQ (Taman Pendidikan Al qur’an). Dengan kondisi demikian siswa cenderung tidak mempunyai lingkungan belajar yang kondusif. Waktu yang tersita untuk kegiatan keagaman yang padat setidaknya akan menyita waktu belajar mereka. Dengan waktu belajar yang pendek dan materi yang padat diharapkan guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang efektif. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1 . Metode Think Pair and Share (X) Metode Think Pair and Share yaitu: Metode pembelajaran think pair and share termasuk model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: guru menyampaikan materi secara klasikal, guru memberikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja secara berkelompok secara berpasangan dengan teman sebangku (think pairs), kemudian dilanjutkan dengan presentasi kelompok, berikan kuis secara individual, buat skor perkembangan setiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward. 3.2.2 Hasil Belajar Siswa (Y) Hasil Belajar Siswa yaitu tingkat pemahaman atau ketrampilan siswa yang diperoleh dari hasil belajar. Tingkat pemahaman atau ketrampilan siswa dapat diukur dari hasil belajar siswa. Dengan demikian hasil belajar siswa adalah tingkat pemahaman siswa atau tingkat ketrampilan siswa yang diukur dengan pemberian skor atau nilai. 13
14
3.3. Rencana tindakan Penelitian ini direncanakan akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Langkah-langkah dalam siklus terdiri dari : 3.3.1. Siklus I 1. Perencanaan
Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan. Pada tahap perencanaan hal yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Membuat desain pembelajaran Matematika dengan materi Penghitungan FPB dan KPK menggunakan langkah-langkah pembelajaran sesuai metode Think Pair and Share. b. Menyusun instrumen berupa RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar observasi untuk guru dan siswa, serta Lembar analisis hasil penilaian. 2. Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama ini, diawali dengan mengondisikan kelas dengan apersepsi dan penjajagan kemampuan awal siswa sekaligus sebagai motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tahapan berikutnya adalah untuk memberikan informasi singkat tentang materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Selanjutnya guru merumuskan permasalahan untuk dikerjakan siswa secara berpasangan. Pada akhir pembelajaran diadakan tes formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Pembelajaran diakhiri dengan penyimpulan materi oleh guru bersama siswa. 3. Pengamatan/Observasi
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan tindakan, guru peneliti sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan data-data. Setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan diamati oleh observer yaitu teman sejawat dengan menggunakan pedoman pengamatan. Pengamatan juga dilakukan ketika siswa mulai mengutarakan ide-idenya dan kerjasama, rasa ingin memecahkan masalah, keterampilan dalam kehidupan sosial dan memiliki komitmen. Guru juga diamati perilakunya apakah sudah menganut prinsip pembelajaran yang sesuai dan telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Dalam hal ini menggunakan lembar pengamatan
15
yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan oleh pengamat yang telah ditunjuk oleh peneliti yaitu teman sejawat yang bernama Rini Dwi Pangesti, S. Pd. 4. Refleksi
Tahap ini berisi diskusi dari penelitidan
observer. Materi diskusi berisi
menitikberatkan tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus menentukan sikap yang harus dilakukan untuk siklus selanjutnya. Pada tahap ini juga diadakan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Siklus I ini ternyata belum mampu menjawab tujuan penelitian tindakan kelas, karena penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) masih merupakan hal yang baru, siswa belum terbiasa, berdiskusi dengan metode tersebut. Namun siswa sudah menunjukkan keberanian untuk bertanya tentang hal yang dianggap kurang jelas apa yang disampaikan oleh guru. Hal inipun sudah menunjukkan suatu perubahan dalam pembelajaran. Karena siklus I belum berhasil maka diperlukan siklus selanjutnya, yaitu siklus II dengan prosedur yang sama. 3.3.2 Siklus II 1. Perencanaan
Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan kekurangan yang diaalami pada siklus I. Pada tahap perencanaan hal yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Membuat desain pembelajaran Matematika dengan materi Penghitungan FPB dan KPK menggunakan langkah-langkah pembelajaran sesuai metode Think Pair and Share. b. Menyusun instrumen berupa RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar observasi untuk guru dan siswa, serta Lembar analisis hasil penilaian. 2. Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dipersiapkan, yaitu penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama ini, diawali dengan mengondisikan kelas dengan apersepsi dan penjajagan kemampuan awal siswa sekaligus sebagai motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tahapan berikutnya adalah untuk memberikan informasi singkat tentang materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Selanjutnya guru
16
merumuskan permasalahan untuk dikerjakan siswa secara berpasangan. Pada akhir pembelajaran diadakan tes formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Pembelajaran diakhiri dengan penyimpulan materi oleh guru bersama siswa. 3. Pengamatan/Observasi
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahapan tindakan, guru peneliti sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan data-data. Setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan diamati oleh observer yaitu teman sejawat dengan menggunakan pedoman pengamatan. Pengamatan juga dilakukan ketika siswa mulai mengutarakan ide-idenya dan kerjasama, rasa ingin memecahkan masalah, keterampilan dalam kehidupan sosial dan memiliki komitmen. Guru juga diamati perilakunya apakah sudah menganut prinsip pembelajaran yang sesuai dan telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Dalam hal ini menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan oleh pengamat yang telah ditunjuk oleh peneliti yaitu teman sejawat yang bernama Rini Dwi Pangesti, S. Pd. 4. Refleksi
Tahap ini berisi diskusi dari penelitidan
observer. Materi diskusi berisi
menitikberatkan tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus menentukan sikap yang harus dilakukan untuk siklus selanjutnya. Pada tahap ini juga diadakan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Pada siklus II penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) telah dilaksanakan dengan baik sehingga hasil belajar siswa telah memenuhi indicator kinerja. Peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan penelitian ke siiklus berikutnya. 3.4. Data dan Cara Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan melalui tes, observasi dan dokumentasi. a. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir masing-masing pertemuan dalam setiap siklus. Tes tertulis untuk melihat sejauh mana penguasaan konsep siswa terhadap materi yang sedang diajarkan. b. Observasi
17
Observasi dilakukan dengan mengamati kerjasama di kelompok berpasangan dalam memecahkan masalah, semangat mengikuti PBM. Selain itu juga mengamati perilaku guru selama proses pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan dengan mengisi lembar observasi menggunakan ceklist (√) data. Apabila ada hal-hal yang perlu dikomentari observer boleh mengisi pada kolom yang tersedia. c. Dokumentasi Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengumpulkan data-data berupa hasil belajar siswa catatan kehadiran siswa, dan foto-foto kegiatan siswa. 3.4.2. Alat Pengumpulan Data a. Butir Soal Tes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kemampuan mengerjakan soal-soal yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Bentuk tes yang digunakan berupa tes tertulis meliputi soal isian, dan uraian terbatas. b. Lembar Pengamatan Lembar pengamatan digunakan sebagai pedoman mengamati perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati adalah sikap kerjasama dalam kelompok, kemampuan mempresentasikan hasil diskusi, dan semangat mengikuti PBM. 3.5. Indikator Kinerja Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai sama atau lebih dengan KKM telah mencapai 80 %. KKM yang telah disepakati bersama dengan pihak sekolah yaitu KKM 70. Hasil belajar diukur dengan hasil nilai tes formatif siswa pada tiga pertemuan dan hasilnya di rata-rata. Selain itu penelitian ini dikatakan berhasil apabila prosedur pembelajaran dengan metode pembelajaran Think Pair and Share (TPS) dapat dilakukan sepenuhnya dengan baik. 3.6. Analisis Data Analisis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dianalisis yaitu hasil belajar Matematika tentang penghitungan FPB dan KPK. Hasil belajar Matematika tersebut dianalisis dengan metode analisis deskriptif komparatif. Dalam hal ini adalah membandingkan
18
data nilai masing-masing siklus. Dari masing-masing nilai dalam setiap siklus akan terlihat peningkatan hasil belajar siswa. Data sekunder di analisis dengan deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan data hasil observasi antar siklus yang yang didapat dari observasi teman sejawat.