BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani, “Methodos” yang artinya adalah cara atau
jalan.
Dikaitkan
dengan
penelitian
ilmiah,
maka metode
menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami suatu obyek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode adalah cara
atau langkah yang berulang kali sehingga menjadi pola untuk mengkaji pengetahuan tentang suatu gejala.1 Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata
cara
memecahkan
suatu
masalah,
sedangkan
penelitian
adalah
pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.2 Dalam suatu penyusunan karya ilmiah, penelitian merupakan suatu hal
yang
penting
dan
merupakan
sarana
yang
sangat menunjang,
untuk menguatkan hal yang termaksud dalam karya ilmiah tersebut. Hal ini disebabkan, oleh karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologi dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap bahan hukum yang telah dikumpulkan dan diolah.3 Penelitian merupakan salah satu cara yang tepat untuk memecahkan masalah. Selain itu penelitian juga dapat digunakan untuk menemukan, mengembangkan mengumpulkan
dan data
menguji guna
kebenaran.
Dilaksanakan
untuk
memperoleh pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban atas pokok-pokok permasalahan
yang dirumuskan,
sehingga diperlukan rencana yang sistematis, metodologi merupakan suatu
1
Sri Mamudji, Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, cet. 1, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, hlm. 4 2 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 2012, hlm.34 3 Soerjono Soekanto & Sri Mahmudi, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1985, hlm. 1
logika yang menjadi dasar suatu penelitian ilmiah. Oleh karenanya pada saat melakukan penelitian seseorang harus memperhatikan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Pada penelitian hukum ini, peneliti menjadikan bidang ilmu hukum sebagai landasan ilmu pengetahuan induknya. Oleh karena itu, maka penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum. Menurut jenis, sifat dan tujuannya suatu penelitian hukum dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. 4
1. Pengertian Penelitian Hukum Dalam pengertian sederhana, hukum dapat diartikan sebagai suatu gejala masyarakat (social feit) yang mempunyai sisi ganda, yaitu sisi kaidah atau norma dan sisi perilaku yang bersifat unik dan khas. 5 Dari sisi keilmuan, hukum merupakan objek penyelidikan dan penelitian berbagai disiplin keilmuan sehingga ada ungkapan yang mengatakan bahwa hukum adalah ilmu bersama (rechts is mede wetenschaf).6 Menurut Soerjono Soekanto, yang dimaksud dengan penelitian hukum adalah suatu kegiatan
ilmiah
yang
didasarkan
pada metode,
sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau lebih gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, kecuali itu juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.7 Sehubungan dengan pengertian tersebut, maka kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip dan teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. 4
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1991, hlm. 13 Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Cetakan ke-1, Penerbit Alumni, Bandung, 1994, hlm. 74 6 Johnny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Cetakan ke-1, Bayu Media Publishing, Malang, 2005, hlm. 33 7 Soerjono Soekanto. op.cit, hlm 43. 5
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metodologi merupakan proses, prinsip-prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk memahami sebuah persoalan dan mencari jawaban atas persoalan-persoalan tersebut. Dalam ilmu sosial pada umumnya istilah metodologi diterapkan pada cara atau teknik yang digunakan oleh seorang peneliti untuk melakukan penelitian.
2. Jenis Penelitian Berpedoman pada judul dan latar belakang masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan penulisan hukum ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris disebut juga penelitian hukum nondoktrinal, yaitu suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat.
3. Sifat Penelitian Adapun
sifat
penelitian
yang
akan
diteliti
oleh
berdasarkan
permasalahan di atas yaitu penelitian secara empiris/sosiologis. Hal yang sama dikemukakan oleh Ronny Hanitijo Soemitro, bahwa penelitian hukum empiris atau sosiologis yaitu penelitian hukum yang memperoleh datanya dari data primer atau data yang diperoleh langsung dari masyarakat.8 Sifat penelitian
yang
dilakukan
oleh
penulis
bersifat Empiris/sosiologis.
Penelitian sosial empiris didasarkan pada kenyataan di lapangan atau melalui observasi (pengamatan) langsung.
4. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sosiolegal karena hukum tidak hanya dipandang sebagai perangkat kaidah yang bersifat normatif tetapi 8
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. Dualisme penelitian hukum (normative dan Empiris), Pustaka Pelajar, Yogyakata, 2010, hlm. 154
melihat bagaimana hukum berinteraksi dengan masyarakat. Penelitian hukum dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Penelitian studi sosiolegal yang merupakan kajian terhadap hukum dengan menggunakan pendekatan ilmu hukum maupun ilmu-ilmu sosial. Penelitian sosial empiris atau sosiolegal menempatkan hukum sebagai gejala sosial, yang selalu dikaitkan dengan masalah sosial.9 Titik tolak penelitian sosial empiris atau sosiolegal adalah fenomena hukum masyarakat atau fakta sosial yang terdapat dalam masyarakat.
5. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data empiris bebas. Yaitu dalam materi penelitian ini, menggunakan jenis data Primer dan Sekuder (library research). a. Data primer, yaitu data yang diperoleh terutama dari hasil penelitian empiris, yaitu penelitian yang dilakukan dalam masyarakat berdasarkan observasi atau pengamatan
dan
wawancara
secara
langsung.
Wawancara memberikan keterangan atau informasi secara langsung mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan obyek penelitian. Data jenis ini diperoleh langsung dari lapangan berupa kata-kata dan tindakan yang diperoleh melalui wawancara mendalam, yaitu wawancara yang dilakukan secara intensif, terbuka dan mendalam terhadap para responden. Wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber, yaitu Notaris Wahyudi Eko Nugroho, SH, Notaris Arif Dedi,SH, Mkn, Aris Setyo Nugroho, SH, MH Staf Legal PT Warna Dunia dan Arsyan Fuadi Staf Personalia PT Gunung Subur Sejahtera. b. Data sekunder, yang merupakan bahan-bahan hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa peraturan perundang-undangan, dokumen-
9
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Pradana Media Group, Jakarta, 2006, hlm.87
dokumen, dan arsip yang dibutuhkan dalam penelitian ini.10 Adapun yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer mempunyai kekuatan mengikat, antara lain: a) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHPerdata) c) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas d) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris e) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 2) Bahan Hukum Sekunder, yang merupakan bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yakni
bahan-bahan dari berbagai kepustakaan yang berkaitan
dengan penelitian, yang terdiri dari : a) Buku-buku
yang
membahas
mengenai
Perseroan
Terbatas, b) Buku-buku yang membahas mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), c) Jurnal-jurnal tentang Perseroan Terbatas, d) Jurnal-jurnal tentang Kenotariatan, e) Kamus.
6. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara kepada narasumber dan pengumpulan data sekunder meliputi
10
H. Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm. 47
pendapat ahli, tulisan dan buku-buku ilmiah dan bahan kepustakaan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah penelitian ini.
7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Penelitian ini memperoleh data berwujud kata-kata bukan rangkaian angka. Analisis kualitatif menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas. Analisis telah dilakukan sejak pengumpulan data. Hal ini terdapat tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasinya. Ditengah-tengah waktu pengumpulan data dan analisis data juga akan dilakukan audit data demi validitas data, sedangkan sesudah pengumpulan data selesai, bila masih terdapat kekurangan data maka peneliti dapat kembali ke lokasi penelitian untuk pengumpulan data demi validitas kesimpulan.