BAB III METODE PENELITIAN
A.
Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian
dimana dengan metode ini diharapkan membantu memudahkan jalannya penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. hal ini akan di deskripsikan berdasarkan fakta di lapangan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai
metode
alamiah.
alasan
peneliti
menggunakan
pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bersifat deskriptif analisis, dengan tujuan untuk memberi gambaran atau menggambarkan dan menginterprestasikan data-data yang ditemukan di lapangan secara sistematis. Oleh karena itu, fakta dan karakteristik yang diteliti sifatnya alamiah. Mengenai metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Sugiyono (2011:15) mengemukakan bahwa: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen, teknik pengumpulan data dilakukan dengan trianggulasi atau gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian ini digunakan untuk mencari berbagai sumber informasi dalam mengumpulkan data, melalui observasi dan melakukan wawancara, peneliti mendapatkan
berbagai
sumber
data
yang
diharapkan
sehingga
dapat
menggabungkan informasi dan mengkaji apa saja yang menjadi bahan dan keperluan dalam penelitian. Adapun judul penelitiannya yaitu tentang Kesenian Topeng Kaleng di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian tersebut sangat tepat untuk digunakan oleh peneliti dalam pemecahan masalah yang ada pada sekarang ini B.
Lokasi dan Subjek Penelitian
1.
Lokasi penelitian Lokasi atau tempat penelitian merupakan tempat dimana proses penelitian
berlangsung yaitu di daerah karawang. Adapun lokasi penelitiannya di Kampung Pakopen Rt 01/Rw 03 Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. 2.
Subjek Penelitian Setelah melihat kesenian yang ada di Desa Tegalsari, peneliti tertarik
terhadap kesenian Topeng Kaleng yang dilakukan anak-anak. Adapun yang dijadikan subjek penelitian dengan pembinaan Bapak Sapna (Asoy) yang kini difungsikan sebagai sarana bermain dan berkreativitas anak-anak. Kampung Pakopen Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. C.
Definisi Operasional Untuk menghindari gambaran yang tidak jelas dan kesalahpahaman, maka
peneliti memberikan batasan istilah yang ada dalam penelitian ini, diantaranya: Kesenian Menurut William A. Haviland adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu. Topeng Menurut Indah A. Nurani merupakan sebagai penutup wajah, dengan alasan yang berbeda-beda, mulai dari religi, sosiologis, hingga kesenian dan tontonan. Kaleng adalah lembaran baja yang dibalut timah. Kaleng sering diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium. Sedangkan Menurut Asoy Ka yaitu karakter Topeng, Leng yaitu lelengkah halu (bayi yang baru bisa berjalan). Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Topeng Kaleng adalah bentuk kesenian yang menyajikan seni tari, seni peran, seni musik. Topeng Kaleng bukanlah nama dari jenis Topeng khusus yang melainkan diambil dari nama alat bekas peralatan rumah tangga seperti Rantang. Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang adalah suatu wilayah yang kaya akan jenis keseniannya diantaranya seperti kesenian Topeng Kaleng.
D.
Instrumen Penelitian Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono, menyatakana bahwa: Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya. Instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data perlu
diketahui keandalan instrumennya atau teruji kesahihannya dan keajegannya agar diperoleh data yang dapat dipercaya. Adapun alat yang digunakan untuk memperlancar penelitian berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, wawancara tidak langsung, wawancara langsung, dan kamera foto yang dapat mempermudah mendapatkan data-data. Jadi maksud penelitian yang berjudul Kesenian Topeng Kaleng Sinar Asmara Eloy Group Di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang adalah untuk mengetahui proses penciptaan kesenian Topeng Kaleng, Struktur Pertunjukan dan unsur-unsur pendukung dalam Kesenian Topeng Kaleng. Instrument penelitian yang digunakan diantaranya: a.
Pedoman Observasi
Pedoman observasi disusun kedalam beberapa bagian yakni untuk meninjau atau mengamati langsung ke lokasi penelitian. Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b.
Pedoman wawancara Pedoman wawancara yaitu sebagai pegangan dalam kegiatan wawancara
dengan beberapa narasumber yang dapat menunjang dalam objek penelitian. Adapun pedoman wawancara yang digunakan peneliti sebagai berikut: 1.
Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara tatap muka.
2.
Wawancara tidak langsung adalah wawancara yang dilakukan bukan secara tatap muka melainkan melalui saluran komunikasi jarak jauh.
3.
Wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
4.
Wawancara tidak berstandar adalah wawancara yang tidak direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
c.
Pedoman Dokumntasi Pedoman dokumentasi berupa foto, video, dan perekam suara. yang
digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan wawancara dengan narasumber dan saat pengambilan gambar atau pengambilan video. E.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan setelah peneliti menyusun dasar
teori dan membuat alat ukur penelitian. Data yang dikumpulkan harus valid, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data hal ini untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh data-data yang berkaitan dengan judul penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka teknik pengumpulan data perlu ditentukan. Untuk itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
Observasi Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono menyatakan bahwa “Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai kenyataan yang diperoleh melalui Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi” Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan terhadap Kesenian Topeng Kaleng Sinar Asmara Eloy Group Di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. Observasi atau pengamatan bertujuan mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan dan sebagainya). Tujuan yang lebih jelas yaitu mengarahkan dan memusatkan penelitian kepada apa yang harus diamati, siapa yang akan diamati dan keterangan apa yang perlu dikumpulkan. Observasi dilakukan di Kampung Pakopen Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. teknik ini dilakukan untuk mengamati secara langsung dan mencatat seluruh data yang diperoleh dari lokasi penelitian. observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam mencari dan mengumpulkan data tentang Kesenian Topeng Kaleng Sinar Asmara Eloy Group Di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. Selain mengamati proses penciptaan, proses transmisi, juga mengamati bentuk penyajian kesenian Topeng Kaleng, alat atau waditra yang digunakan, mengamati bentuk penyajian kesenian Topeng Kaleng yang terdiri dari bagian awal atau bubuka, bagian tengah, serta bagian akhir atau penutup. Mengamati properti yang digunakan, rias dan busana, dan penonton.
b.
Studi Pustaka Studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara
membaca buku-buku yang menunjang dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Serta teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis yang berupa dokumen, surat kabar, skripsi, tesis, internet maupun hasil laporan yang relevan dengan objek penelitian. Tempat-tempat untuk studi pustaka adalah di perpustakaan UPI dan perpustakaan STSI.
c.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan suatu cara untuk melihat pendokumentasian
hasil penelitian di lapangan. Peneliti akan mendokumentasikan data-data hasil Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian berupa foto dan video selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar mempermudah peneliti dalam pengolahan data, serta sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian.
d.
Teknik Wawancara Peneliti
melakukan
wawancara
terhadap
beberapa
narasumber.
Narasumber itu terbagi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yaitu narasumber yang langsung memberikan informasi dan terlibat langsung dalam kesenian, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan informasi. Wawancara dilakukan langsung dengan tokoh-tokoh kesenian Topeng Kaleng, seniman di kampung Pakopen dan Narasumber
lainnya.
Arikunto
(2006)
menyatakan
“Wawancara
harus
dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam kurun waktu yang sesingkatsingkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa yang jelas dan terarah, suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh objektif dan dapat dipercaya”. Menurut paparan Arikunto, dapat disimpulkan bahwa mengadakan wawancara harus menggunakan waktu dengan efektif, bahasa yang digunakan jelas dan mudah di pahami serta suasana pada saat wawancara harus rileks. Adapun langkah-langkah dalam mengadakan penelitian Menurut Lincoln dan Guba dalam Sanapiah Faisal, sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Menetapkan kepada siapa wawancara akan dilakukan. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan. Mengawali atau membuka wawancara. Melangsungkan alur wawancara. Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya. Menuliskan hasil wawancara. Identifikasi tindak lanjut hasil wawancara.
Peneliti mewawancarai Bapak Sapna (Asoy) selaku Pembina kesenian Topeng Kaleng, Bapak Darsam selaku sekertaris dari kesenian Topeng Kaleng, Bapak Doris seniman Karawang,
Ibu Sri Dinar Munsan selaku tokoh yang
mengetahui kesenian Topeng Kaleng, serta pemain pelaku kesenian Topeng Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kaleng
untuk
memperoleh
informasi
yang
lebih
mendalam
mengenai
permasalahan yang diteliti. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara secara terstruktur dan tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2011) wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternative jawabannya disiapkan. Adapun wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
F.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Kegiatan yang dilakukan dalam tahap menganalisis data yaitu sebagai
tindak lanjut dari teknik pengumpulan data yang masih mentah. Tahap selanjutnya adalah teknik analisis data sehingga menghasilkan uraian yang sistematis dan dapat dituangkan dalam bentuk laporan. Analisis data kualitatif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh dengan cara pengecekan kembali data sebelumnya. Bogdan mendefinisikan bahwa “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain”. Menurut pemaparan di atas bahwa data yang telah kita dapat dari hasil wawancara kemudian disusun secara sistematis sehingga kita dapat memahami dan menginformasikan kepada orang lain. Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. dalam analisis data terdapat tiga tahapan yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, dan Kesimpulan. Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun uraiannya sebagai berikut:
1.
Reduksi (meringkas) Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berart merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2.
Display (Penyajian) Data Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah mendispleykan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan lain-lain. Dengan penyajian data secara singkat dan jelas akan memudahkan peneliti dalam melaksanakan kerja selanjutnya.
3.
Kesimpulan Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah menarik kesimpulan dan vertitifikasi. Dengan menarik kesimpulan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa rumusan masalah dalam penelitan kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Dalam penelitian ini meliputi penafsiran mengenai bagaimana proses penciptaan Kesenian Topeng Kaleng, bagaimana proses Transmisi Kesenian Topeng Kaleng, bagaimana bentuk penyajian Kesenian Topeng Kaleng, dan unsur-unsur pendukung pada Kesenian Topeng Kaleng.
G.
Langkah-langkah Penelitian Beberapa tahapan langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam
melakukan penelitian tersebut diantaranya: 1.
Pra Penelitian
Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap awal peneliti
melakukan berbagai persiapan dalam
mengumpulkan data, sebelum melakukan proses mengumpulkan data penelitian terlebih dahulu melakukan langkah-langkah. Langkah pertama yaitu menentukan objek penelitian, bagaimana penelitian ini memiliki tujuan serta manfaat bagi perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan mengenai kesenian khususnya di daerah Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Karawang. Pada awalnya peneliti mendengar mengenai kesenian Topeng Kaleng, kemudian peneliti datang langsung ke lokasi dan berbincang dengan Pembinanya. Dari hasil perbincangan itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti kesenian Topeng Kaleng. Pada tahap ini peneliti memperoleh data secara langsung yang nantinya diperlukan sebagai analisis selanjutnya. Persiapan penelitian berfungsi untuk memfokuskan permasalahan yang akan diteliti agar tidak adanya informasi yang simpang siur sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan. Persiapanpersiapan yang dilakukan peneliti sebagai berikut: a.
Pra survey dilakukan di Desa Tegalsari, untuk mengetahui keberadaan kesenian Topeng Kaleng.
b.
Mengurus izin penelitian, permohonan izin mengadakan survey penelitian dengan surat rector UPI kepada tokoh kesenian Topeng Kaleng.
c.
Melakukan pengamatan terhadap kesenian Topeng Kaleng yang menjadi fokus penelitian.
2.
Pelaksanaan Penelitian Peneliti melakukan penelitian didukung dengan instrument penelitian,
untuk memperoleh data melalui tahap pengolahan data, analisis data, seperti berikut ini: a.
Tahap Pengumpulan Data Pada tahapan pengumpulan data, Pengamatan difokuskan kepada kesenian Topeng Kaleng tentang proses penciptaan, proses transmisi, bentuk penyajian, serta unsur-unsur pendukung pada kesenian Topeng Kaleng. Melakukan wawancara dengan narasumber yang berhubungan dengan
Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. b.
Tahap Pengolahan Data Dalam tahapan pengolahan data bila data terkumpul diperkirakan memiliki tingkat kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pengaturan dan penyusunan yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian.
3.
Tahap Menganalisis Data Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data, sebagai berikut: a.
Memeriksa data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian, dengan cara memilah milih data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan yang dilakukan peneliti
b.
Menyusun serta menganalisis data yang sudah terkumpul, dengan cara display data yang sudah diklasifikasikan. Kemudian data-data tersebut dianalisis.
c.
Penulisan laporan penelitian Setelah semua data dianalisis dan disusun berdasarkan permasalahan yang
diperoleh, maka selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dijadikan suatu laporan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan berpedoman pada buku penulisan karya ilmiah serta tidak lepas dari proses bimbingan kepada pembimbing I dan pembimbing II. Kemudian hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai Kesenian Topeng Kaleng Sinar Asmara Eloy Group di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. Demikianlah pemaparan tentang metode penelitian pada bab III ini.
Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari Kabupaten karawang Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu