44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dari penelitian ini bertempat di PT.PLN (PERSERO) Area Pengaturan Beban (APB) Jawa Barat yang beralamat di Jln. Mochamad Toha KM 4 Komplek PLN Cigereleng Bandung dengan subjek yang diangkat adalah mengenai evaluasi rugi-rugi daya dan tegangan saluran transmisi 150 kV Subsistem Bandung Selatan. Pada subsistem Bandung Selatan terdapat 16 saluran dengan jarak yang bervariasi. Data mengenai saluran transmisi 150 kV yang ada di subsistem Bandung Selatan adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Data Saluran Transmisi 150 kV Subsistem Bandung Selatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Saluran Dari Ke BDSLN II CGRLG II BDSLN I GISKC I BDSLN I PNSIA I CGRLG I CNJUR I CGRLG II CBREM II KRCDG I UBRG I WYNDU II BDSLN II WYNDU KMJNG KMJNG II CKSKA II CKSKA II RCKEK II CKSKA I RCKBA I RCKEK II UBRG II DGPKR I BDUTR I DGPKR I UBRG I KMJNG I DRJAT I DRJAT I DRAJAS I
3.2 Alur Penelitian Alur yang sistematis dalam penelitian harus diperhatikan. Hal tersebut berguna untuk memberikan arahan untuk mempermudah pemahaman serta tujuan yang ingin dicapai dalam proses penelitian. Alur
penelitian tersebut diperlihatkan
pada gambar bagan alir penelitian dibawah ini : Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
Mulai
Studi Literature
Perumusan Masalah Pencarian dan Pengumpulan Data (P, Q, V, I, R, XL, Z)
Tidak
Data Sesuai? Ya
Pengolahan Data
Perhitungan dengan ETAP 7.0
Perhitungan Manual
Pembuatan One Line Diagram Menggunakan ETAP 7.0
Pembuatan One Line Diagram
Input Data (Saluran, bus, Generator, trafo, beban)
Mencari P dan Q Antar Saluran Transmisi
Run Load Flow Analysis
Mencari Tegangan Setiap Bus
Ya
Menghitung Losses Antar Saluran Transmisi
Error? Tidak
Mencari Losses Saluran dan tegangan setiap bus dari hasil Load Flow Analysis
Analisa Perbandingan Hasil ETAP 7.0 dan Perhitungan Manual Data PT.PLN
Kesimpulan
Berhenti
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
3.3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah membandingkan hasil rugi-rugi daya dan tegangan antar saluran transmisi 150 kV Subsistem Bandung Selatan antara data aktual milik PT.PLN (PERSERO) APB Jawa Barat dengan hasil program ETAP 7.0 dan perhitungan manual. Adapun yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini adalah data pada hari Minggu, 02 November 2014 dan hari Senin, 01 Desember 2014 pada saat kondisi beban puncak pukul 19.00 WIB.
3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian mengenai evaluasi rugi-rugi daya dan tegangan sistem transmisi 150 kV subsistem Bandung Selatan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan
penyusun berkaitan dengan pengumpulan data,
adapun kegiatan
tersebut adalah : a. Observasi (Pengamatan Langsung) Pengambilan data dengan metode observasi (pengamatan langsung) dilakukan dengan cara mencari data-data teknis secara langsung ke lapangan. Data tersebut berupa jenis dan luas penampang penghantar yang digunakan sepanjang saluran transmisi 150 kV Subsistem Bandung Selatan juga data pembebanannya. Adapun tempat dilaksanakannya observasi oleh penyusun bertempat di PT.PLN (PERSERO) Area Pengatur Beban (APB) Jawa Barat yang bertempat di Jalan Moch.Toha KM.4 Komplek Cigereleng Bandung. b. Wawancara Pengambilan
data
dengan
metode
wawancara
dilakukan
dengan
cara
konsultasi langsung dengan karyawan PT PLN (PERSERO) APB Jawa Barat yang menguasai permasalahan tentang rugi-rugi daya dan tegangan sistem transmisi 150 kV. c. Dokumentasi/literatur Pengambilan data dengan metode dokumentasi/literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan materi-materi yang berhubungan dengan penelitian ini
baik
itu yang berasal dari buku ajar, internet, jurnal atau artikel ilmiah maupun buku panduan dari PT PLN (PERSERO). Selain itu, pengambilan data teknis terkait penelitian ini berasal dari PT.PLN (PERSERO) APB Jawa Barat. Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
3.5 Metode Pengolahan Data Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah software ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) versi 7.0. Hasil dari software ETAP 7.0 ini kemudian akan dibandingkan dengan perhitungan manual dan data aktual milik PT.PLN APB Jawa Barat. Dalam penelitian ini terdapat tiga langkah utama yang
dilakukan
untuk
pengolahan data.
Langkah-langkah pengolahan data
tersebut adalah sebagai berikut : Langkah 1 Langkah 1 merupakan metode pengolahan data dengan cara menggunakan data aktual dari hasil pengukuran langsung oleh PT.PLN APB Jawa Barat. Urutan dari langkah ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mencari tegangan setiap bus sistem transmisi 150 kV Region II Jawa Barat Subsistem Bandung Selatan dilakukan dengan cara melihat report SCADA atau yang disebut LSD PT.PLN APB Jawa Barat yang disesuaikan dengan studi kasus penelitian. b. Perhitungan rugi-rugi daya antar saluran transmisi 150 kV dilakukan dengan menggunakan data aliran daya pada sisi pengiriman dan sisi penerimaan dari LSD PT.PLN APB Jawa Barat. Rugi-rugi daya antar saluran bisa dihitung dengan menggunakan persamaan :
SLij = Sij +Sji
(Saadat, 1999, hlm.212)
c. Untuk keandalan tegangan setiap bus didapat dengan cara membandingkan profil tegangan setiap bus dari data LSD PT.PLN APB Jawa Barat dengan SPLN No.1 Tahun 1995 tentang variasi tegangan yang diizinkan dimana nilai tegangan maksimum saat drop voltage adalah 10 % dari tegangan nominal, dan nilai tegangan maksimum saat over voltage adalah 5% dari tegangan nominal. Hasil perhitungan di atas akan dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan software ETAP 7.0 dan perhitungan manual. Langkah 2 Langkah 2 merupakan metode pengolahan data dengan cara menghitung rugirugi daya dan tegangan dengan menggunakan perhitungan manual metode Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
Gauss Seidel yang dilakukan oleh peneliti. Urutan dari langkah ini adalah sebagai berikut : a. Pemotongan konfigurasi saluran sesuai dengan studi kasus penelitian yang hanya terdiri dari 16 saluran transmisi 150 kV dan 21 bus. b. Menentukan atau mencari data pembebanan subsistem dari data LSD PT.PLN APB Jawa Barat. c. Menentukan nilai S base, V base, I base, dan Z base. d. Konversi semua nilai ke dalam satuan Pu (Per Unit). e. Menghitung nilai impedansi per unit. f.
Menghitung nilai admitansi per unit.
g. Membuat matrix admitansi bus h. Klasifikasi jenis bus menjadi : slack bus, load bus, voltage controller bus. i.
Mencari
tegangan
setiap
bus
dan
iterasinya
dengan
menggunakan
persamaan ∑
=
j≠i
∑
(Saadat, 1999,
hlm.209) j.
Iterasi berhenti setelah syarat tercapai yaitu e < 0.0001
k. Alpha atau faktor akselerasi sebesar 1.6. l.
Mencari arus saluran dengan menggunakan persamaan Iij = Il + Ii0 = yij (Vi – Vj) + Yi0 Vi
(Saadat, 1999,
hlm.212) m. Mencari daya komplek saluran dengan menggunakan persamaan Sij = ViI* ij
(Saadat, 1999, hlm.212)
Sji = VjI* ji
(Saadat, 1999, hlm.212)
n. Mencari rugi daya saluran dengan menggunakan persamaan SLij = Sij +Sji
(Saadat, 1999, hlm.212)
Langkah 3 Langkah
3
merupakan
metode
pengolahan
data
dengan
menggunakan
perangkat lunak atau software ETAP 7.0. Perhitungan aliran daya dengan menggunakan ETAP 7.0 memiliki langkah-langkah pada gambar 3.2 dibawah ini. Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
Dalam ETAP 7.0 ada beberapa data yang menjadi input diantaranya adalah data bus yang digunakan, nameplate dari transformator dan generator, data beban / lumped load, data saluran penghantar. Data yang tidak terdapat di lapangan bisa diganti dengan menggunakan parameter yang terdapat dalam software ETAP 7.0. Berikut ini adalah alur untuk melakukan perhitungan menggunakan ETAP 7.0 :
Mulai
Jalankan Program ETAP 7.0
Pembuatan One Line Diagram
Masukan Data (Beban, Trafo, Generator, Bus, dan Penghantar)
Run Load Flow Analysis
Hasil Sesuai?
Tidak
Ya Load Flow Result Analyzer Branch Result
Load Flow Result Analyzer Bus Result Selesai Gambar 3.2. Diagram Alir Penggunaan ETAP 7.0
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Penjelasan mengenai alur penggunaan ETAP 7.0 untuk penelitian mengenai evaluasi rugi-rugi daya dan tegangan sistem transmisi 150 kV region II Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1. Langkah pertama dalam penggunaan ETAP 7.0 setelah tampilan utama muncul adalah pembuatan one line diagram sistem. 2. Setelah pembuatan one line diagram selesai langkah selanjutnya adalah input data seperti data power grid, generator, bus, transformator, penghantar, dan beban yang digunakan.
a. Power Grid Bagian penting dalam one line diagram adalah adanya sumber yang akan digunakan untuk suplay ke sistem. Power grid berfungsi sebagai sumber atau swing yang nantinya akan menyuplay energi dalam sistem. Tampilan power grid dalam ETAP 7.0 adalah sebagai berikut :
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Gambar 3.3. Tampilan Editor Power Grid Dalam ETAP 7.0 Pada tampilan editor power grid, bagian yang perlu diisi adalah bagian info dan rating. Pada bagian info yang diisi adalah ID dari power grid, dan bus yang terhubung dengan power grid tersebut. Mode yang digunakan adalah swing, konfigurasi dalam kondisi normal dan dalam keadaan in service. Sedangkan pada editor rating, yang perlu diisi adalah rated kV dari power grid, operating value, dan SC rating dari power grid. b. Generator Generator adalah bagian penting dalam suatu sistem tenaga listrik. Generator yang ada dalam satu pembangkit biasanya difungsikan sebagai slack/swing atau difungsikan sebagai voltage control. Dalam ETAP 7.0 tampilan editor untuk generator adalah sebagai berikut :
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Gambar 3.4. Tampilan Editor Generator Dalam ETAP 7.0 Pada editor untuk generator yang harus diisi adalah editor info dan rating. Untuk rating yang harus diinput ke dalam editor adalah nameplate dari generator seperti tegangan, daya output yang dihasilkan, faktor daya dan jumlah kutub generator. c. Bus Dalam penggunaan ETAP 7.0, bus memiliki peranan yang sama pentingnya dengan komponen yang lain. Bagian yang perlu diisi dalam editor untuk bus adalah bagian info yang terdiri dari ID bus, nominal kV dari bus, dan voltage bus. Tampilan untuk editor bus dalam ETAP 7.0 adalah sebagai berikut :
Gambar 3.5. Tampilan Editor Bus Dalam ETAP 7.0 d. Transformator Transformator berfungsi untuk merubah tegangan dari level tegangan tertentu ke level tegangan yang lain. Dalam ETAP 7.0 tampilan editor untuk transformator adalah sebagai berikut : Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
Gambar 3.6. Tampilan Editor Transformator Dalam ETAP 7.0 Bagian yang perlu diisi adalah rating dari transformator yang digunakan. Bagian tersebut meliputi tegangan primer dan sekunder, kapasitas daya, dan FLA atau Full Load Ampere. Sedangkan untuk impedance bisa dengan menggunakan typical data. e. Penghantar Penghantar berfungsi sebagai media untuk menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam ETAP 7.0 editor untuk penghantar adalah sebagai berikut :
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Gambar 3.7. Tampilan Editor Penghantar Dalam ETAP 7.0 Bagian pada editor untuk penghantar yang perlu diisi adalah pada bagian info yang merupakan identitas dari penghantar, bagian parameter yang berisi nameplate
atau spesifikasi dari penghantar yang digunakan.
Configuration merupakan editor mengenai konfigurasi saluran yang terdiri dari tinggi tiang, posisi penghantar, dan jarak antar phasa. f.
Beban Dalam ETAP 7.0 beban bisa diganti dengan menggunakan lumped load. Editor lumped load dalam ETAP 7.0 yang penting untuk diisi adalah nameplate dari beban tersebut yang terdiri dari MVA, MW, MVAR, faktor daya dan arus beban. Tampilan editor untuk lumped load adalah sebagai berikut :
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Gambar 3.8. Tampilan Editor Lumped Load Dalam ETAP 7.0 3. Setelah input data selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah menjalankan atau running one line diagram tersebut. Mode yang dipilih adalah load flow analysis.
Gambar 3.9. Tampilan Mode Load Flow Analysis Dalam ETAP 7.0 Jika pada saat running load flow tidak terjadi error atau kesalahan, maka hasil yang ditunjukkan adalah berupa aliran daya dalam sistem tersebut. Tampilan untuk hasil running load flow analysis adalah sebagai berikut :
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Gambar 3.10. Tampilan Hasil Running Load Flow Analysis Dalam ETAP 7.0
Untuk mengetahui mengenai rugi-rugi daya yang terjadi pada saluran bisa dengan menggunakan menu load flow result analyzer lalu pilih mode branch result pada report type
Gambar 3.11. Tampilan Hasil Losses Saluran Dalam ETAP 7.0
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
Sedangkan
untuk
mengetahui tegangan pada setiap
bus bisa dengan
menggunakan menu yang sama lalu pilih mode bus result pada report type. Tampilan untuk hasil tegangan pada setiap bus adalah sebagai berikut :
Gambar 3.12. Tampilan Hasil Tegangan Setiap Bus Dalam ETAP 7.0 3.6 Perbandingan Hasil PT.PLN (PERSERO) APB Jawa Barat Dengan ETAP 7.0 dan Perhitungan Manual Pada bagian ini penyusun menganalisa bagaimana perbandingan antara hasil rugi-rugi daya dan tegangan sistem transmisi 150 kV Subsistem Bandung Selatan berdasarkan hasil software ETAP 7.0 dan perhitungan manual dengan data milik PT.PLN (PERSERO) APB Jawa Barat. Seberapa besar perbedaan antara hasil ETAP 7.0 dan perhitungan manual dengan data milik PT.PLN tersebut.
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
Febi Febriansyah , 2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu