BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik bidang gizi klinik yang menggunakan pendekatan crossectional.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN a. Tempat penelitian ini dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah
Temanggung,
khususnya
di
ruang
rawat
inap
RSU
PKU
Muhammadiyah Temanggung. b. Waktu
penelitiannya
pengambilan
data,
meliputi
pengolahan
waktu data
pembuatan
dan
pembuatan
proposal, laporan.
Pembuatan proposal dilakukan pada bulan Januari – Februari 2010, pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2010, pengolahan data dilakukan bulan Juni 2010 dan pembuatan laporan dilakukan pada bulan Juli 2010 C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah penderita stroke non hemorogik di ruang rawat inap di RSU PKU Muhammadiyah Temanggung sebanyak 25 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode pursosive sampel dengan kriteria : a. Pria dan wanita dewasa usia > 40 tahun b. Penderita dapat diajak berkomunikasi dengan baik c. Pasien sedang menjalani rawat inap Jumlah sampel yang didapat adalah 10 orang.
2. Responden Responden adalah sampel itu sendiri dibantu keluarga sampel atau orang lain yang dapat memberikan keterangan yang diperlukan selama penelitian. Dari sampel itu sendiri didapatkan sebanyak 10 orang. D. JENIS DAN CARA PENGUMPULAN DATA 1. Jenis Data yang Dikumpulkan Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer : a. Identitas pasien b. RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) c. RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) d. Keadaan sosial ekonomi e. Data antropometri Dengan cara mengukur BB pasien menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg dan mengukur TB pasien menggunakan mikrotoise dengan ketelitian 0,1 cm. f. Data asupan makanan cara food frequency. Data Sekunder Diambil dari catatan medik penderita dan catatan lain yang berkaitan dengan penelitian diantaranya : a. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis b. Hasil pemeriksaan laboratorium 2. Cara Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan cara : a. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data subyektif yang diperoleh dari pasien dan keluarga pasien.
b. Pencatatan Pencatatan dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dari catatan medis dan sisa makanan. c. Penimbangan meliputi : Makanan sebelum disajikan dan sisa makanan setelah disajikan untuk makanan yang bukan dalam bentuk cair. 3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg, alat pengukur tinggi badan (menggunakan mikrotoa), daftar komposisi bahan makanan, formulir food frequency, catatan medik, kuesioner tentang identitas penderita. E. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan 4 tahap yaitu : Editing, Koding, Tabulating dan Cleaning. a. Editing dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diperoleh meliputi: kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban yang diberikan. b. Koding berupa pengklasifikasian data menurut jenis dan golongannya dan pemberian kode pada data, kode biasanya berupa angka. c. Tabulating dilakukan dengan memasukkan data yang telah diedit kemudian dibuat dalam tabel distribusi frekuensi. Data yang di tabulasikan antara lain Identitas Penderita (meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan), data antropometri (meliputi: BB/TB), data asupan lemak dan serat, data kebutuhan lemak dan serat. d. Cleaning dilakukan untuk membersihkan data apabila ada angka aneh, angka ekstrim dan data yang hilang.
2. Analisis Data a. Analisa Univariat Digunakan untuk mendeskripsikan variabel usia, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Data yang sudah dikelompokkan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. b. Analisa Bivariat Untuk menganalisa hubungan asupan lemak dan serat pada penderita stroke non hemorogik di RSU PKU Muhammadiyah Temanggung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik. Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh, peneliti mengunakan uji kenormalan data dengan uji Kolmogorof Smirnov, dengan hasil normal, maka untuk menguji hipotesis mengunakan uji korelasi pearson. Dan hasil normal mengunakan uji Spearman Rho dengan tingkat kepercayaan p value lebih kecil dari alpha (0,05).
F. DEFINISI OPERASIONAL No 1.
Definisi Asupan
lemak
banyaknya rata-rata
intake
adalah
Metode
Instrumen
Skala
Wawancara
Form Food
Rasio
Frequency
lemak
penderita dalam
gram perhari, diketahui dari hasil
pencatatan
food
frequency terhadap asupan lemak
pasien
dari
hasil
anamnesa. 2.
Asupan
serat
adalah
banyaknya intake serat ratarata perhari yang diperoleh dari
konsumsi
bahan
Wawancara
Form Food Frequency
Rasio
makanan
dalam
gram,
diketahui
dari
hasil
pencatatan food frequency dari hasil anamnesa. 3.
Status gizi adalah suatu
Pengukuran
Timbangan
keadaan
tubuh
sebagai
BB dan TB
Injak dan
akibat
dari
asupan,
penyerapan,
dan
penggunaan yang
zat-zat
diukur
menggunakan IMT. dengan
dengan indikator
Pengelompokkan menggunakan
kategori : Kurus : < 18,5 Normal : 18,5 – 25,0 Gemuk : > 27,0
gizi
Mikrotoise
Ordinal