BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian mengenai Pemanfaatan Barang Milik Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Semarang) ini yaitu mendeskripsikan secara kualitatif pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) Pemerintah Kota Semarang dan menganalisis secara kuantitatif pengaruh pemanfaatan BMD tersebut terhadap perolehan retribusi pemakaian kekayaan daerah Kota Semarang yang berdampak pada perolehan Pendapatan Asli Daerah Kota (PAD) Semarang. Dengan demikian lingkup penelitian ini adalah kualitatifkuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan BMD Kota Semarang, dan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan BMD Kota Semarang terhadap perolehan retribusi pemakaian kekayaan daerah yang berdampak terhadap perolehan PAD Kota Semarang.
B. Objek dan Subjek Penelitian Fokus pada penelitian ini adalah Pemanfaatan Barang Milik (BMD) Daerah Kota Semarang dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang. Sehingga lokasi penelitiannya adalah di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang.
48
49
Adapun subjek penelitian yang dijadikan partisipan berkenaan dengan pemanfaatan Barang Milik Daerah Kota Semarang yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang yaitu Kepala DPKAD Kota Semarang, Kepala Bidang Aset DPKAD Kota Semarang, Kepala Seksi Bidang Aset DPKAD Kota Semarang dan staf Bidang Aset DPKAD Kota Semarang.
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pendistribusian kuesioner
ke
partisipan.
Data
sekunder
diperoleh
melalui
dokumentasi. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari partisipan dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang. Data yang diperoleh dari sumber partisipan adalah jenis data primer, sedangkan data yang diperoleh melalui dokumentasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang yang terdapat di DPKAD Kota Semarang adalah jenis data sekunder.
50
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuesioner mendalam dan teknik dokumentasi Teknik kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pendistribusian kuesioner yang berisi pertanyaan tertulis ke partisipan. Penentuan partisipan menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penyampelan berdasarkan pendekatan tujuan. Karena teknik kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data kualitatif mengenai pemanfaatan BMD Kota Semarang dari narasumber yang kapabel (key person) maka melalui metode purposive sampling ditentukan bahwa partisipan adalah PNS Daerah DPKAD Kota Semarang yang menjalankan tugas, pokok dan fungsi pengelolaan aset daerah yaitu Kepala DPKAD Kota Semarang, Kepala Bidang Aset DPKAD Kota Semarang, Kepala Seksi Bidang Aset DPKAD Kota Semarang dan staf Bidang Aset DPKAD Kota Semarang. Teknik kuesioner menggunakan pertanyaan tertulis yang bersifat opened ended questions agar persepsi atau pendapat partisipan bisa dieksplorasi dan jawaban yang dibutuhkan bisa diperoleh. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara collecting data di kantor DPKAD Kota Semarang mengenai Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang maupun informasi keuangan relevan lainnya. Teknik dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data kuantitatif mengenai jumlah nominal retribusi pemakaian kekayaan daerah Kota Semarang, jumlah nominal Pendapatan Asli Daerah Kota
51
Semarang, dan jumlah nominal Aset Tetap Daerah Kota Semarang. Collecting data menggunakan cara mencatat data-data yang relevan, foto copy data-data yang relevan, dan foto kamera data-data yang relevan.
E. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: variabel pemanfaatan BMD, variabel kemampuan perolehan retribusi pemakaian kekayaan daerah, variabel kontribusi retribusi pemakaian kekayaan daerah dan variabel PAD. Variabel pemanfaatan BMD adalah kualitas pemanfaatan BMD. Variabel ini bersifat kualitatif, datanya diperoleh melalui collecting data dengan teknik kuesioner. Variabel kemampuan perolehan retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah rasio jumlah nominal retribusi pemakaian kekayaan terhadap jumlah nominal aset tetap daerah. Variabel ini bersifat kuantitatif, datanya diperoleh melalui collecting data dengan teknik dokumentasi. Variabel kontribusi retribusi pemakaian kekayaan daerah meliputi rasio jumlah nominal retribusi pemakaian kekayaan daerah terhadap jumlah nominal retribusi jasa usaha dan rasio retribusi pemakaian kekayaan daerah terhadap jumlah nominal pendapatan asli daerah.
52
Variabel ini bersifat kuantitatif, datanya diperoleh melalui collecting data dengan teknik dokumentasi. Variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah jumlah nominal PAD. Variabel ini bersifat kuantitatif, datanya diperoleh melalui collecting data dengan teknik dokumentasi. F. Teknik Analisis Data Data-data yang berhasil dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data akan dianalisis. Analisis data dalam penelitian ini meliputi deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. 1. Deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, namun untuk menggambarkan obyek penelitian dalam rentangan waktu sekarang atau rentangan waktu yang diingat oleh partisipan. Penelitian deskriptif kualitatif tidak bertujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian, namun menekankan untuk dapat memberikan gambaran secara cermat mengenai fenomena sosial dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks penelitian ini adalah fenomena pemanfaatan BMD Kota Semarang pada tahun 2010-2014. Untuk menguji keabsahan data digunakan metode triangulasi sumber data yaitu seperti berikut: a) pengumpulan data; b) reduksi data; c) penyajian data; dan d) penarikan kesimpulan.
53
2. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan BMD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dilengkapi dengan analisis trend yang mencakup Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dan Retribusi Jasa Usaha. Beserta gambaran mengenai kemampuan perolehan dan kontribusi perolehan. Secara singkat, analisis kuantitatif menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus, dan kepastian data numerik.
Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Analisis Trend Kemampuan Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; 2) Analisis Trend Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Retribusi Jasa Usaha; 3) Analisis Trend Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah; dan 4) Analisis Uji Pengaruh Pemanfaatan BMD Terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Analisis kuantitatif seperti diuraikan di muka dilakukan seperti berikut: 1) Analisis Trend Kemampuan Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
54
Rumus Kemampuan Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Mahmudi, 2010): RPKD Kemp. RPKD = ---------------- x 100% ATD dimana: Kemp. RPKD RPKD ATD
: Kemampuan Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah : Jumlah Nominal Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah : Jumlah Nominal Aset Tetap Daerah
Angka Kemp. RPKD dilakukan analisis trend, dengan periode selama 5 (lima) tahun dari tahun 2010-2014. 2) Analisis Trend Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Retribusi Jasa Usaha; Rumus Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Retribusi Jasa Usaha (Mahmudi, 2010): RPKD Kontr. RPKD = ---------------- x 100% RJU dimana: Kontr. RPKD
RPKD RJU
: Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Retribusi Jasa Usaha : Jumlah Nominal Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah : Jumlah Nominal Retribusi Jasa Usaha
Angka Kontr. RKPD dilakukan analisis trend, dengan periode selama 5 (lima) tahun dari tahun 2010-2014.
55
3) Analisis Trend Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah; Rumus Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Mahmudi, 2010):
RPKD Kontr. RPKD = ---------------- x 100% PAD dimana: Kontr. RPKD
RPKD PAD
: Kontribusi Perolehan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah : Jumlah Nominal Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah : Jumlah Nominal Pendapatan Asli Daerah
Angka Kontr. RPKD dilakukan analisis trend, dengan periode selama 5 (lima) tahun dari tahun 2010-2014.
4) Analisis Uji Pengaruh Pemanfaatan BMD Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Untuk
menguji
pengaruh
Pemanfaatan
Pendapatan Asli Daerah digunakan
BMD
Terhadap
model regresi sederhana
seperti berikut: PAD = a + b.PBMD + e dimana: PAD PBMD a b e
: : : : :
Pendapatan Asli Daerah Pemanfaatan Barang Milik Daerah Konstanta Koefisien Pengaruh PBMD terhadap PAD standard error
56
Dengan demikian variabel Pemanfaatan BMD merupakan variabel independen yaitu variabel yang bersifat bebas yang diduga mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan variabel PAD merupakan variabel dependen yaitu variabel yang bersifat tidak bebas (tergantung) yang diduga dipengaruhi variabel independen. Untuk mengetahui pengaruh Pemanfaatan BMD Terhadap PAD, digunakan uji t. Dalam uji t harus ditentukan kriteria dalam pengambilan kesimpulan untuk menyatakan bahwa Pemanfaatan BMD berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap PAD dengan tahapan seperti berikut: a. Menentukan hipotesis H0 HA
: α=0 : α≠0
dimana: H0 : Hipotesis Null HA : Hipotesis Alternatif a > 0 α : Taraf signifikansi, sebesar 5%. Adapun hipotesis yang diajukan yaitu: H0 : diduga Pemanfaatan BMD tidak berpengaruh terhadap PAD HA : diduga Pemanfaatan BMD berpengaruh terhadap PAD b. Menentukan kriteria pengambilan kesimpulan: -
Jika angka signifikansi > α (taraf signifikansi) maka kesimpulannya adalah H0 diterima. Hal ini bermakna bahwa Pemanfaatan BMD tidak berpengaruh terhadap PAD.
57
-
Jika angka signifikansi < α (taraf signifikansi) maka kesimpulannya adalah HA diterima. Hal ini bermakna bahwa
Pemanfaatan
BMD
berpengaruh
signifikan
terhadap PAD.
Apabila kesimpulannya menyatakan bahwa Pemanfaatan BMD berpengaruh Terhadap PAD, maka untuk mengetahui besarnya pengaruh Pemanfaatan BMD Terhadap PAD dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (R2). Angka koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel Pemanfaatan BMD mempengaruhi PAD. Untuk melakukan uji t dan menghitung koefisien determinasi digunakan software SPSS versi 22. Dengan software SPSS versi 22 maka hasil uji t bisa diketahui dengan mencermati output berupa tabel hasil uji dengan memfokuskan pada angka koefisien regresi dan angka signifikansi. Penggunaan model regresi sederhana untuk menguji pengaruh Pemanfaatan BMD Terhadap Pendapatan Asli Daerah harus memenuhi asumsi jumlah minimal data yaitu sebanyak 30 (n = 30). Hal ini agar model regresi sederhana bisa dikategorikan layak. Agar dapat memenuhi asumsi tersebut, maka dilakukan metode pooling data yaitu mengkombinasikan lamanya periode dengan
58
banyaknya sampel data. Data Pemanfaatan BMD dan Pendapatan Asli Daerah yang dikumpulkan mencakup 6 (enam) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang selaku SKPD Penghasil Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah selama 5 (lima) tahun dari tahun 2010-2014.