35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Peneliti
menggunakan
pendekatan
fenomenologis.
Riset
fenomenologis didasarkan pada falsafah fenomenologi, peneliti fenomenologis merumuskan suatu pertanyaan yang kemudian dianalisis berdasarkan pada pertanyaan “persepsi” partisipan mengenai fenomena yang sedang diteliti. hal ini dapat dilakukan dengan cara meminta partisipan untuk mengungkapkan persepsi mereka tentang fenomena (Dempsey, 2002). Pada penelitian ini peneliti menggali persepsi masyarakat
tentang
gangguan jiwa di kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Semarang. B. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006). Menurut Spradley dalam Sugiyono (2008)dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial atau partisipan, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Dalam hal ini populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Kelurahan Tambak Rejo Kecamatan Gayamsari Semarang. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Alimul, 2003) Dalam penelitian keperawatan kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi (Alimul, 2003). Dimana kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi : warga kelurahan Tambak Rejo , bersedia menjadi responden, tidak buta huruf, kooperatif (tidak cacat, misal bisu tuli), bisa berbahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
35
36
Adapun populasi dari penelitian ini adalah masyarakat sekitar kelurahan Tambak Rejo kecamatan Gayamsari semarang .Sampel dalam penelitian ini diambil dari sebagian warga masyarakat kelurahan Tambak Rejo yang dipilih menurut kriteria inklusi dengan harapan jumlah sampel dapat memberikan data sesuai yang diharapkan dan data yang dibutuhkan sudah mewakili konsep. Sampel tidak diambil secara acak tetapi dipilih menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu peneliti memilih dari populasi sampel yang memenuhi kriteria sampel yang telah ditetapkan penelitian (Moleong, 2000). Dengan berbagai pertimbangan dan keterbatasan penelitian yang ada maka sampel dalam penelitian ini ditetapkan 4 orang partisipan yang dipilih secara acak berdasarkan kriteria inklusi dalam penelitian ini, namun apabila dari ke empat partisipan belum mencapai titik jenuh jumlah partisipan bisa ditam,bahkan lagi samapai mencapai titik jenuh. C. Metode Pengumpulan Data Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada sebagian masyarakat kelurahan Tambakrejo kecamatan Gayamsari Semarang menurut kriteria inklusi dan yang bersedia menjadi responden, dimana setiap wawancara peneliti melakukan tatap muka secara langsung dengan bantuan alat perekam, alat tulis dan buku catatan. Sedangkan langkah-langkah dalam pelaksanaan wawancara mendalam diantaranya: Setelah memperoleh surat ijin penelitian dari Fakultas ilmu keperawatan dan Kesehatan UNIMUS pada tanggal
Maret 2011, peneliti
meminta ijin kepada kepala desa kelurahan Tambak Rejo kecamatan Gayamsari semarang untuk melakukan penelitian di kelurahan tersebut. Setelah mendapat ijin dari pihak kelurahan Tambak Rejo kecamatan Gayamsari semarang pada tanggal, peneliti langsung melakukan pemilihan calon partisipan sesuai dengan criteria inklusi yang ada pada rencana penelitian.
Sebelum melakukan
wawancara,
peneliti
terlebih
dahulu
melakukan pendekatan kepada para partisipan dan memberikan penjelasan
37
tentang maksud dan tujuan penelitian. Dengan dilakukannya pendekatan secara baik sehingga terjalin kepercayaan antara peneliti dan partisipan, kemudian peneliti langsung melakukan wawancara pada partisipan.
D. Alat Bantu Penelitian Untuk mempermudah peneliti mendapat data, peneliti menggunakan alat bantu sebagai berikut: 1. Pedoman wawancara dan lembar catatan wawancara 2. Alat penunjang: alat perekam, alat tulis dan buku catatan.
E. Dokumentasi Langkah berikutnya adalah melakukan dokumentasi sebagai data primer berupa transkrip dan catatan lapangan, Handphone perekam dan catatan lapangan, Handphone dan catatan lapangan hasil wawancara mendalam terdapat pada beberapa lampiran dan dalam durasi waktu kurang lebih 1 jam. Tidak semua hasil percakapan yang direkam, namun hanya pembicaraan yang berhubungan dengan penelitian saja.
F. Metode Pengolahan Dalam analisa data ada empat langkah proses kognitif dengan pendekatan dalam metode kualitatif (Moleong, 2006). 1. Membandingkan (Comparehending) Data yang terkumpul kemudian diberi label pada data yang diperlukan peneliti. Teori yang didapat dari literature digunakan sebagai pembanding. Jadi pada tahap ini peneliti membuat data yang baru dan menarik yang masuk atau data yang sebelumnya sudah ada. Tahap comparehending ini dimulai dari: a. Rekaman maupun catatan b. Kemudian peneliti membaca dengan menelaah berulang-ulang c. Mencermati hasil rekaman
38
d. Melakukan pengkodean untuk mendapatkan kata kunci, kategori dan tema.
2. Sintesa (synthesizing) Synthesizing merupakan bagian dari data yang dikumpulkan melalui analisis informasi atau perbandingan transkrip yang berasal dari beberapa informasi, kemudian dengan analisa kategori dipilih dari kata yang sering muncul, yang terdiri dari bagian transkrip atau catatan yang dikombinasikan dengan transkrip dari beberapa informan. 3. Teori (theorizing) Theorizing merupakan fase pemisahan dimana terjadi dan pencocokan secara sistematik dari model-model yang terpilih kedalam data. 4. Colaizzi Alasan pemilihan metode analisa ini didasarkan pada kesesuaian dengan filosofi Hussserl, yaitu suatu penampakan fenomena hanya akan ada bila ada subyek yang mengalami fenomena (informan), sehingga sangat cocok untuk memahami arti dan makna suatu fenomena pengalaman stigma pada keluarga dengan gangguan jiwa di rumah. Adapun langkah-langkah analisa sebagai berikut: a. Membuat deskripsi informasi tentang fenomena dari informan dalam bentuk narasi yang bersumber dari hasil wawancara dan field note. b. Membaca kembali secara keseluruhan deskripsi informasi dari informan untuk memperoleh perasaan yang sama seperti pengalaman informan. Peneliti melakukan 3 – 4 kali membaca transkrip untuk merasa hal yang sama seperti informan. c. Mengidentifikasi kata kunci melalui penyaringan pernyataan informan yang signifikan dengan fenomena yang diteliti. Pernyataan-pernyataan yang merupakan pengulangan dan mengandung makna yang sama atau mirip maka pernyataan ini diabaikan. d. Memformulasikan arti dari kata kunci dengan cara mengelompokkan
39
kata
kunci
yang
sesuai
pertanyaan
penelitian
selanjutnya
mengelompokkan lagi kata kunci yang sejenis. Peneliti sangat berhatihati agar tidak membuat penyimpangan arti dari pernyataan informan dengan merujuk kembali pada pernyataan informan yang signifikan. Cara yang perlu dilakukan adalah menelaah kalimat satu dengan yang lainnya dan mencocokkan dengan field note. e. Mengorganisasikan arti-arti yang telah teridentifikasi dalam beberapa kelompok tema. Setelah tema-tema terorganisir, peneliti memvalidasi kembali kelompok tema tersebut. f. Mengintegrasikan semua hasil penelitian ke dalam suatu narasi yang menarik dan mendalam sesuai dengan topik penelitian. g. Mengembalikan semua hasil penelitian pada masing-masing informan untuk divalidasi kembali oleh mereka setelah traskrib dibuat. Setiap ada informasi baru dari informan lalu diikutsertakan pada deskripsi hasil akhir penelitian.
G. Validitas Data Dalam
penelitian
ini
untuk
teknik
pemeriksaan
keabsahan
menggunakan teknik “triangulasi” yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari responden (Moleong, 2006). Triangulasi dengan sumber dalam penelitian ini dicapai dengan membandingkan data dengan teknik melakukan wawancara di tempat dan waktu yang berbeda dari pengumpulan data sebelumnya . peneliti melakukan wawancara ulang dengan pertanyaan yang sama untuk validasi data. Peneliti kemudian membuat transkrip baru berdasarkan data yang didapatkan dari wawancara ulang untuk dibandingkan dengan transkrip awal yang telah peneliti dapatkan sebelumnya. Hasil validasi tersebut di dapatkan data yang sama dengan data sebelumnya.
40
J. Etika penelitian Etika penelitian yang harus dipenuhi oleh peneliti meliputi informed consent, anonimity, dan confidentiallity. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan informed consent, yaitu memberikan penjelasan kepada informan mengenai maksud dan tujuan penelitian serta memberikan lembar persetujuan menjadi informan dengan tujuan agar informan mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Bila informan bersedia, maka informan harus menandatangani lembar persetujuan dan jika informan menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode nomor atau inisial responden (anonimity). Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan juga dijamin oleh peneliti dengan menyimpan hasil rekaman tersebut secara baik dan hanya dilaporkan pada saat penyajian hasil riset (confidentiality).
41