42
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan mengenai metode penelitian dalam melakukan penelitian ini. Peneliti menjelaskan komponen-komponen yang digunakan dalam penelitian ini, adapaun penjelasan beberapa komponen tersebut sebagai berikut A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 44 Bandung yang terletak di Jalan Cimanuk No. 1 Bandung. Dalam hal ini peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal kelas VII, yaitu Nining Sri Ratnaningsih , S.Pd. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa VII A yang berjumlah 36 orang. B. Desain Penelitian Pada desain penelitian ini merujuk pada pada model Stephen Kemmis dan Robin Mc. Teggart (dalam Wiriaatmadja,2012: 66). Alasan dipilihnya desain penelitian model Kemmis dan Mc. Teggart dalam penelitian ini karena pada model ini komponen acting tindakan dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukan kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu juga harus dilaksanakan. Desain tersebut dapart digambarkan sebagai berikut.
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kemmis dan McTaggart (1988)
Sumber: Wiriaatmadja, R (2012:66) Desain penelitian seperti gambar diatas menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,2012:66), dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Plan (perencanaan), yaitu Pada tahap perencanaan (plan) ini, peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap kondisi kelas dan peserta didik yang berdasar pada observasi awal yang telah dilakukan. Selanjutnya, peneliti bersama guru mitra akan bersama-sama mendiskusikan hasil pengamatan untuk melakukan refleksi sejauh mana pembelajaran berlangsung dan hal yang harus diperbaiki. kegiatan yang dilakukan dalam menyusun rencana tindakan yang hendak dilaksanakan dikelas. Dari kegiatan identifikasi pada studi orientasi di kelas VII A SMP Negeri 44 Bandung, peneliti dan guru mitra merencanaka langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan metode Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Role model untuk menumbuhkan sikap empati siswa didalam pembelajaran IPS. Pada tahap ini disepakati tentang hal-hal yang akan di observasi, kriteriakriteria penilaian, materi atau pokok pembahasan yang akan diberikan, buku sumber, tempat, dan waktu pelaksanaan, persiapan perangkat pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang akan dipakai. 2. Act (Pelaksanaan/Tindakan), yaitu kegiatan nyata pembelajaran IPS di kelas VII A SMP Negeri 44 Bandung dengan penerapan metode Role model yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah disepakati sebelumnya anatara peneliti dengan guru mitra. 3. Observe (Pengamatan). Yaitu kegiatan mengamati, mengenali sambil mendokumentasikan (mencatat) proses, hasil, pengaruh, dan masalah baru yang muncul selama penerapan metode pembelajarn Role model
pada
pembeljaran IPS di kelas VII A SMP Negeri 44 Bandung. Hasil observasi ini akan dijadikan bahan analisis dan dasar refleks terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyususnan rencana tindakan berikutnya. 4. Reflect (refleksi), yaitu menganalisis tentang apa-apa saja rencana dan tindakan yang sudah tercapai dan apa yang belum dilakukan pada suatu siklus. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mitra setelah selesai tindakan yang bertempat di ruang guru SMP 44 Bandung. Dalam penelitian ini, jumlah siklus yang di lakukan tergantung dari tingkat ketercapaian hasil penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Role model sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Artinya penelitian akan di akhiri, apabila sudah tidak di temukann lagi permasalahanpermasalahn dalam melaksanakan metode role model untuk menumbuhkan sikap empati siswa di kelas VII A SMP Negeri Bandung.
C. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan Kelas ( Classroom Action Research) alasannya karena penelitian tindakan kelas dapat memberikan Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
dukungan terhadap guru dilapangan untuk memberikan evaluasi terhadap kinerja pengajarannya. Selain itu juga merupakan cara yang tepat untuk mencari dan menyelesaikan masalah-masalah pengajaran yang ia hadapai. Menurut Stephen Kemmis (dalam Supriatna.2007:191) menyatakan: Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penilitian yang bersifat reflektif diri (guru) dalam berhubungan dengan kurikulum serta peran siswa di kelas dengan tujuan memecahkan masalah persoalan pembelajaran yang berhubungan dengan: a) praktek pembelajaran di dalam kelas; b) pemahaman guruu tentang praktek pembelajaran; c)situasi bagaimana situasi pembelelajaran itu terjadi. Kemmis dalam Wiriatmadja (2012: 12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu ( termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadailan dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka; b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut
dapat ditarik gambaran
bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. D. Verifikasi Konsep Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut : 1. Menurut Martin Fishbein (dalam Liliweri.2005:197) sikap adalah suatu yang di pelajari, suatu disposisi relative untuk merespon suatu objek dalam situasi tertentu, mulai dari yang menyenangkan sampai yang tidak
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
menyenangkan entah ditunjuk kepada orang, kelompok, gagasan dan situasi. 2. Menurut Robert (2007 :297) empati adalah segala sesuatu yang terjadi secara spontan saat seseorang berhubungan dekat dengan pengalaman orang lain. 3. Menurut Sadli dan Bachtiar ( 2010:58) role model merupakan sesuatu yang patut ditiru, baik pikiran, sikapnya, maupun prilakunya yang bisa dijadikan inspirasi bagi kehidupannya. 4. Pembelajaran IPS menurut Sapriya (2009:19) merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu- ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dan pedagogis untuk tujuan pendidikan.
E. Instrumen Penelitian Data hasil penelitian yang dibutuhkan adalah menumbuhkan sikap empati siswa dengan menggunakan metode role model . Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, maka dibutuhkan instrumen dalam penelitian ini. oleh karena itu dalam mengumpulkan semua data yang ada dilapangan diperlukan beberapa perangkat penelitian, yaitu sebagai berikut. 1. Lembar Pedoman Observasi Arikunto (2010, hlm. 199) mengemukakan, “bahwa observasi atau disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegitan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Dalam penelitian ini lembar observasi yang digunakan peneliti adalah perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS menggunakan metode role model untuk menumbuhkan sikap empati siswa
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Tabel 3.1 Lembar Observasi Sikap Empati PEDOMAN PENILAIAN SIKAP EMPATI
No 1.
Aspek yang diamati Perhatian ( empathic concern)
Kriteria
Indikator
B
a. Siswa dapat memberikan perhatian terhadap penjelasan guru b. Menunjukan rasa ingin tahu terkait materi yang dijelaskan guru c. Siswa dapat menyimak dengan penuh perhatian terkait role model dalam pembelajaran ( menonton video tentang uji penjual agar-agar) video terkait perjuangan dan kesabaran dari sosok uji d. Siswa
mencurahkan
perhatiannya
dalam laporan tertulis terkait video yang disimak e. Siswa memberikan laporan secara lisan yang memuat pendapat siswa terkait tokoh f. Siswa mampu mendengarkan dengan baik teman yang mempresentasikan
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C
K
48
2.
Pengambilan perspektif (perspective taking)
a. Siswa dapat memahami role model ( video atau tokoh) b. Siswa dapat mengolah pemahaman siswa terkait role model dalam satu perspektif (sudut pandang siswa) dalam hal ini siswa dapat menentuukan konten nilai karakter dalam model tersebut c. Siswa dapat mengolah hasil perspektif siswa dari role model dengan di asosiasi pada materi IPS d. Siswa dapat merumuskan mengolah hingga memberi keputusan terhadap sikap empati yang harus siswa lakukan terkait hasil perspektif siswa e. Siswa dapat menunjukan sikap empati terkait hasil perolehan perspektif siswa dari role model
3.
Fantasi (Fantesy)
a. Menyampaikan perasaan atas suatu kejadian
proses
yang
menyatakan
perubahan sikap atau perilaku orang lain b. Siswa dapat mengidentifikasi tokoh role model secara mendalam (Meminta orang lain untuk menceritakan runut permasalahannya
untuk
membantu
mencari solusi) c. Setelah melakukan proses identifikasi siswa melakukan dialog interaktif yang berkaitan dengan perspektif dari hasil identifikasi
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
d. Siswa
dapat
memberikan
resolusi
terkait role model e. Siswa dapat menunjukan sikap empati terhadap role model (menolong)
4.
Personal distress
a. Ikut merasa sedih terhadap penderitaan orang lain. b. Merasa gusar akibat ketidakadilan yang dirasakan orang lain.
2. Lembar Pedoman Wawancara Arikunto (2010, hlm. 198) mengemukakan bahwa, “Interview atau yang sering disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)”. Lembar pedoman wawancara disusun dengan tujuan sebagai skenario untuk melaksanakan wawancara agar lebih terarah. Lembar pedoman wawancara ini berisikan pendapat perangkat pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban dari siswa dan guru dengan cara melakukan tanya jawab berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. Wawancara ini digunakan untuk menghukur sikap dan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran role model yang diterapkan guru.
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
3. Catatan Lapangan Menurut Sanjaya (2009:98) Catatan Lapangan atau catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru
Tabel 3.2 FORMAT CATATAN LAPANGAN Siklus ... Waktu dan Tanggal Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Komentar
Penelitian
4. Studi dokumentasi Menurut Arikunto (2010, hlm 201), “di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian, dan sebagainya”. Dari pendapat diatas peneliti dapat memahami bahwa studi dokumentasi adalah kegaitan mencatat atau merekam suatu kejadian yang sudah lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk. Dokumentasi bertujuan untuk mengungkap fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan setiap kejadian yang terjadi selama penelitian Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menjadi hal yang sangat penting didalam melakukan penelitian tindakan kelas karena untuk menemukan data-data, keterangan, atau informasi yang relevan. Untuk mendapatkan data seperti diatas, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan observasi terbuka. Observasi terbuka menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012:110) ialah apabila sang peniliti atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian mencatatkan segala sesutau yang terjadi dikelas. Alat yang digunakan untuk mengamati aktivitas tersebut diisi dengan memberi tanda chek list pada kolom penilaian yang telah disediakan peneliti. 2. Catatan lapangan Menurut Sanjaya (2009:98) Catatan Lapangan atau catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan untuk mengamati hal-hal yang terjadi selama penelitian berlangsung. Menggunakan catatan lapangan untuk mencat kemajuan, mencatat persoalan-persoalan yangdihadapi dan solusinya, mencatat hasil-hasil refleksi dan hasil-hasil diskusi. Catatan lapangan merupakan catatan yang dibuat peneliti untuk memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi. 3. Wawancara
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2010:117) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang orang lain. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role model . Sebelum melakukan wawancara dengan siswa peneliti terlebih dahulu membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Alat yang akan digunakan dalam proses wawancara adalah lembar pedoman wawancara dan alat tulis. 4. Studi Dokumentasi Menurut Sugiyono ( dalam Fuadz 2009) studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan atau menggunakan studi dokumen dalam metode penelitian kualitatifnya. Studi dokumenter juga merupakan suatu teknik pengumpulan dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah
diperoleh
kemudian
dianalisis,
dibandingkan
dan
dipadukan
membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen yang dilaporkan dalam penelitian hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Ekawarna (2013:187) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara intraktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas analisis analisis data, terdiri dari langkah data reduction, data display, dan data conclution
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
drawing/verification. Adapun penjelasan dari masing-masing data akan dipaparkan di bawah ini: 1. Analisis Data Kualitatif a. Reduksi data (Data Readuction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, emmfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema nya dan pola dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data merupakan proses berpikir senditif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalam wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang baru, dalam melakukan reduksi data ini dapat mendiskusikannya pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. b. Penyajian Data ( Data Display) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, flowerchart dan sejenisnya. Miles and Huberman menyatakan “ The most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. c. Conclution Drawing/Verification Langkah
ketiga
adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi jika kesimpulan di awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsistensaat peneli kembali ke lapangan mebgumpulkan data, maka kesimpulam yang dikemukakan merupakan kesimpulan kreddibel. 2. Analisis Data Kuantitatif
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Pengolahan data untuk mengukur perkembangan sikap empati siswa diolah secara kuantitatif melalui penskoran. Rumus yang digunakan antara lain a. Rumus dalam mengolah data hasil dari dari penskoran observasi sikap empati siswa secara keseluruhan adalah, yaitu :
Untuk keperluan mengklasifikasi perkembangan sikap empati siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode role model . Kemudian di kategorikaan baik, cukup baik, dan kurang baik. Dengan skala presentase sebagai berikut : Tabel 3.3 Skor presentase Nilai
Skor Presntase
Kurang
0% - 33,3%
Cukup
33,4% - 66,7%
Baik
66,8% - 100%
3. Validasi Data Mengenai validitas data, penulis menggunakan validitas yang berlaku dalam penelitian ini. Data yang telah dikategorikan kemudia divalidasi sesuai dengan model yang dikembangkan, dengan “cara member check, saturasi, audit trail, expert opinion” (Hopkins dalam Wiriaarmadja, 2006:168) Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
a. Member check, dengan mengulas kembali data yang diperoleh kepada informan akan persepsi yang diberikan.a b. Audit trail, dengan mengaudit data yang diperole, misalnya catatan lapangan , lembar observasi oleh seorang auditor yang netral. Sehingga data dapat dipertanggung jawabkan secara objektif
c. Expert opinion, Peneliti melakukan konsultasi dengan pakar atau dosen pembimbing hasil temuan dilapangan. Dari hasil konsultasi tersebut maka peneliti mendapatkan arahan untuk memperbaiki prosedur yang kurang tepat
Alifha Nurfidia, 2015 MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu