28
BAB III METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental.
3.1.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Desain Pre-
Experimental bentuk One Group Pretest-Posttest yaitu dengan mengunakan satu kelompok eksperimen. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest sebelum pemberian perlakuan dan memberikan postest setelah pemberian perlakuan. Tabel. 3.1. Desain Penelitian Pre-Experimental
bentuk One Group Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen Keterangan : O X
3.2.
Pre Test O1
Perlakuan X
Post Test O2
= Pretest dan Posttest = Penggunaan Media Elektronik
Partisipan Partisipan pada penelitian ini yaitu salah satu SMK Negeri di Bandung.
Pertimbangan pemilihan Sekolah disesuaikan dengan latar belakang akademik peneliti. Pemilihan partisipan untuk uji terbatas Media Elektronik didasarkan kepada studi pendahuluan dengan melakukan wawancara be rsama pihak kurikulum pada sekolah tersebut. Untuk partisipan uji ahli media yaitu salah satu dosen mata kuliah Media Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Uiversitas Pendidikan Indonesia. Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Tabel 3.2. Partisipan Penelitian Tahapan
Jumlah
Karateristik
Proses, Orientasi, dan Hasil
Uji coba
sampel
sampel
Uji Coba
Uji Ahli
2 orang
Tenaga ahli: bidang
Kualitatif (Expert Judgement),
studi, dan multi media.
kuesioner, interview, draf awal produk; kesesuaian substansi, metodologi, ketepatan media.
Uji Coba
33 orang
Pemakai
produk:
siswa,
3.3.
Kesesuaian produk dengan pemakai
Populasi dan Sampel Populasi pada kelas X-B Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 4
Bandung adalah 38 orang siswa. Jumlah sampel didapat menggunakan rumus penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael. (
)
(Isaac dan Michael dalam Sugiyono, 2011, hlm. 87).
Nilai
(Chi Kuadrat) didapat dari tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat
(Sugiyono, 2011, hlm. 334) menggunakan dk=1 dengan taraf signifikansi 10%. Dari populasi sebanyak tiga puluh empat siswa didapat angka 33 siswa. 3.4.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa angket dan soal tes.
Soal tes berupa soal pretest dan soal posttest. Angket berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap media elektronik pengukuran rangkaian elektronika. Soal Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
tes diberikan untuk dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran media elektronik pengukuran rangkaian elektronika.
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan tersebut mengarah pada dua aspek, yaitu : 1) Aspek Media,
meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program,
keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi, penggunaan suara musik sebagai ilustrasi. 2) Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran pengukuran rangkaian elektronika, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan siswa terhadap media elektronik. 2) Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran pengukuran rangkaian elektronika dengan menggunakan media elektronik. Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
3) Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media elektronik.
3.4.2. Pengujian Instrumen Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengukur atau mengetahui instrumen yang akan digunakan apakah telah memenuhi syarat sebagai alat pengambil data atau belum. Instrumen tersebut layak untuk digunakan setelah dilakukan analisis terhadap Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran.
1) Uji Validitas Instrumen Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu hendak diukur. Perhitungan uji validitas instrumen penelitian menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :
rXY
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
(Arikunto, 2009, hlm. 72) Keterangan : rxy
= Koefisien validitas butir item
N
= Jumlah test (subjek)
X
= Skor rata-rata dari X
Y
= Skor rata-rata dari Y
Pengujian signifikansi koefisien validitas dihitung menggunakan rumus uji t sebagai berikut :
t
r n2 1 r2 (Sugiyono, 2012, hlm. 184)
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
Keterangan : t = nilai t hitung n = banyaknya peserta tes r = validitas tes Jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item tes tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung < ttabel maka koefisien item tes tersebut tidak valid, ttabel diperoleh pada interval kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Dibawah ini diberikan tabel 3.3 interpretasi nilai validitas sebagai berikut : Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Korelasi r
Besarnya Nilai r 0.800 < 0.600 < 0.400 < 0.200 < 0.000 <
Interpretasi
r < 1.000 r < 0.800 r < 0.600 r < 0.400 r < 0.200
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (tak berkorelasi) (Arikunto, 2002, hlm. 75)
2) Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas penelitian menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut : r 11
(
) (
∑
) (Arikunto, 2009 : 100)
di mana : r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1 – p)
n
= banyaknya item
S2
= Varian total
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Harga standar deviasi (S2 ) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: ∑
(∑ )
(Arikunto, 2009 : 97) di mana : S2
= Varians
X
= jawaban responden pada setiap item
N
= banyaknya responden
Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r-Product Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
3) Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus : (Arikunto, 2009 : 208) Di mana : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Arikunto (2009 : 210), indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Klasifikasi
0,00 ≤ P < 0,30
Sukar
0,30 ≤ P < 0,70
Sedang
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
0,70 ≤ P ≤ 1,00
Mudah (Arikunto, 2009 : 210)
Soal-soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70. Tetapi soal-soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar, lalu tidak berarti tidak boleh digunakan. Hal ini tergantung dari penggunaannya. Sebaikanya proporsi antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal guna mendapatkan gambaran prestasi yang sesungguhnya. Selain itu, soal yang sukar akan menambah gairah belajar bagi siswa yang pandai, sedangkan soal-soal yang terlalu mudah, akan membangkitkan semangat kepada siswa yang lemah.
4) Uji Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2009 : 211) “Daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan rumus :
(Arikunto, 2009 : 213) Di mana : D
= Indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
= proporsi peserta kolompok bawah yang menjawab benar
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak baik, jadi semua butir yang nilainya negatif sebaiknya dibuang saja. Pada tabel 3.5 dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda. Tabel 3.5. Klasifikasi Daya Pembeda Rentang Nilai D D<0 0,00 ≤ D < 0,20 0,20 ≤ D < 0,40 0,40 ≤ D < 0,70 0,70 ≤ D ≤ 1,00
Klasifikasi Tidak baik (dibuang) Jelek Cukup Baik Baik sekali
(Arikunto, 2009 : 218)
5) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik atau Rank Spearman. Berikut adalah langkah- langkah uji normalitas distribusi variabel X dan variabel Y untuk Chi Kuadrat, jika χ2 hitung < χ2tabel maka, penyebaran skor variabel X dan variabel Y berdistribusi normal. 1. Hitung rentang skor ( r ) :
2. Tentukan banyak interval kelas ( k ) :
3. Tentukan panjang interval kelas ( P ) :
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
4. Menentukan daftar distribusi fekuensi variabel. 5. Hitung rata-rata skor ( mean = ̅ ) : ̅
∑ ∑
6. Hitung simpangan baku ( SD ) : √
( ∑
) (
(∑
)
)
atau
∑ (
√
̅)
7. Hitung harga baku ( Z ) : (
̅)
8. Hitung luas interval kelas ( L ) :
9. Hitung frekuensi ekspetasi ( f h ) : 10. Kemudian hitung Chi Kuadrat ( χ2 ) : (
)
Dimana f t adalah frekuensi pengamatan 11. Buat tabel normalitas distribusi Chi Kuadrat masing- masing variabel. 12. Jika χ2 hitung < χ2tabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = k – 1, maka data berdistribusi normal. Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka analisis data selanjutnya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan uji koefisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment dan uji linieritas regresi menggunakan uji linieritas regresi sederhana. Sedangkan jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik non parametrik menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi rank spearman.
3.4.3. Sumber Belajar Media Elektronik Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
Media pembelajaran ini dibuat dengan tiga unsur kelebihan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) serta berisikan elemen visual diam, elemen visual gerak, elemen suara dan elemen interaktif. Semua elemen tersebut dikemas kedalam 1 Folder. Adapun arsitektur dari media ini diperlihatkan pada gambar 3.1 berikut ini :
OPENING MENU
PRINSIP DASAR PENGUKURAN RESISTANSI
RLC METER
PRINSIP DASAR PENGUKURAN KAPASITANSI
PRINSIP DASAR PENGUKURAN INDUKTANSI
TINDAKAN PENCEGAHAN KERUSAKAN
PENGUKURAN
LANGKAH PENGUKURAN
RLC METER ANALOG
RLC METER ANALOG
LANGKAH PENGUKURAN RESISITANSI
RLC METER DIGITAL
RLC METER DIGITAL
LANGKAH PENGUKURAN KAPASITANSI
LANGKAH PENGUKURAN INDUKTANSI
Gambar 3.1. Arsitektur Media Elektronik Pengukuran Rangkaian Elektronika
Dalam gambar 3.1 terlihat konten yang ada pada media ini. Setiap nomornya menunjukan menu pada arsitektur media. Adapun keterangan dari masing- masing konten adalah sebagai berikut : (1) Opening dan Menu = Opening media ini ditandai dengan munculnya sebuah gambar televisi yang menampilkan beberapa menu pilihan. Pada saat yang bersamaan di layar utama terdapat penjelasan tujuan pembelajaran RLC Meter. Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
(2) Menu Prinsip Dasar Pengukuran Resistansi = berisi subbab RLC Meter yang memuat pembahasan-pembahasan tentang prinsip dasar pengukuran Resistansi. (3) Menu Prinsip Dasar Pengukuran Kapasitansi = berisi subbab RLC Meter yang memuat pembahasan-pembahasan tentang prinsip dasar pengukuran Kapasitansi. (4) Menu Prinsip Dasar Pengukuran Induktansi = berisi subbab RLC Meter yang memuat pembahasan-pembahasan tentang prinsip dasar pengukuran Induktansi. (5) Menu RLC Meter = berisi pilihan ke sub menu RLC Meter Analog dan RLC Meter Digital. (6) Menu RLC Meter Analog= berisi pengenalan tentang RLC Meter Analog. Bagian-bagian yang terdapat pada RLC Meter Analog. (7) Menu RLC Meter Digital= berisi pengenalan tentang RLC Meter Digital. Bagian-bagian yang terdapat pada RLC Meter Digital. (8) Menu Tindakan Pencegahan Kerusakan= berisi langkah- langkah pencegahan kerusakan pada RLC Meter Analog. (9) Menu Pengukuran = berisi pilihan ke sub menu RLC Meter Analog dan RLC Meter Digital. (10) Menu RLC Meter Analog= berisi pengenalan tentang langkah pengukuran menggunakan RLC Meter Analog. (11) Menu RLC Meter Digital= berisi pengenalan tentang langkah pengukuran menggunakan RLC Meter Digital. (12) Menu Langkah Pengukuran= berisi pengenalan tentang langkah pengukuran menggunakan RLC Meter Analog untuk pengukuran Resistansi, Kapasitansi, dan Induktansi.
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Adapun kekurangan dan kelebihan dari media ini adalah sebagai berikut: a. Kekurangan 1) Hanya dapat dipergunakan dengan bantuan media komputer 2) Dari segi desain isi tidak cocok untuk kalangan usia sudah dewasa, karena ini dirasa cocok untuk kalangan SMK. Sehingga bila sasarannya umum maka perlu adanya revisi tentang desain visualnya. 3) Musik yang tidak beragam yang disuguhkan dalam media ini. b. Kelebihan 1) Menyediakan
proses
yang
interaktif
dan
memberikan
kemudahan dalam umpan balik 2) Meberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan topik, proses dan pembelajarannya 3) Menjadikan pembelajaran yang mandiri bagi siswa
3.5.
Prosedur Penelitian 1) Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan. 2) Melakukan
perencanaan
(identifikasi
dan
definisi
keterampilan,
perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, uji instrument dan uji ahli). 3) Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. 4) Melakukan uji ahli. Uji ahli ini diuji dengan melibatkan 2 subyek ahli. Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data. 5) Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saransaran dari hasil uji ahli. Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
6) Melakukan uji coba, dilakukan terhadap satu kelas pada satu sekolah dengan subyek 33 orang. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran. 7) Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba. Berikut merupakan Tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik dapat tergambar pada Gambar 3.2. 1.
TAHAP STUDI PENDAHULUAN Studi Literatur
2.
Studi La pa nga n tenta ng bentuk Pembelajaran Ma ta Pelajaran Pengukuran
Deskripsi dan analisis Temuan
Ra ngka i a n El ektri k ya ng terja di
(Model Faktual)
TAHAP STUDI PENGEMBANGAN Temua n Dra ft Des ain Media Pemb. Berba s i s Buku El ektroni k
Uji Ahli
Penyus una n pera ngka t Medi a Pemb. Berbasis Buku El ektroni k Intera kti f
Evaluasi dan Perbaikan
3.
TAHAP EVALUASI
Produk Final
Eva l ua s i da n Penyempurna a n
1. 2.
Pre test Implementasi Produk
3.
Post test
Gambar 3.2 Skematik Tahap-tahap Penelitian Research and Development
3.6.
Analisis Data
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan. Analisis data ini mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, diagram, atau grafik. Data akan dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual. Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk megolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut : (
)
Keterangan : ∑ = jumlah n = jumlah seluruh item angket Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan sebagai berikut. Tabel 3.6. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5
Tingkat Pencapaian
Kualifikasi
Keterangan
90% - 100%
Sangat Baik
Tidak perlu direvisi
75% - 89%
Baik
Tidak perlu direvisi
65% - 74%
Cukup
Direvisi
55% - 64%
Kurang
Direvisi
0 – 54%
Sangat Kurang
Direvisi (Sudjana : 2004)
Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrument berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan menggunakan media elektronik dalam pembelajaran.
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Pengolahan data dilakukan menggunakan software microsoft excel dan perhitungan manual, dengan rumus sebagai berikut:
Uji Normalis Gain
Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7. Kategori Perolehan Skor
Batasan
0,3
Tinggi
0,7
Kategori
0,7 0,3
Sedang Rendah (Hake,1999)
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang
diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 = Penggunaan Media Elektronik dianggap efektif jika 80% dari siswa
memperoleh
peningkatan
hasil
pembelajaran
minimal
berkategori sedang. H0 : ≥ 80%
Ha = Penggunaan Media Elektronik dianggap tidak efektif jika kurang dari 80% dari siswa memperoleh peningkatan hasil pembela jaran minimal berkategori sedang. Ha : < 80%
Uji Proporsi Pihak Kiri
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Uji Pihak kiri dilakukan apabila : H0 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥) dan Ha Berbunyi “lebih kecil” (<). Z=
√
(
)
(Sudjana, 2005:233)
Keterangan : Z
= Nilai Z hitung
x = Nilai data yang diperoleh
= Nilai yang dihipotesiskan
n = Jumlah Sampel
Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu