BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2010) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional, peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. 3.2 Populasi dan Sampel Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA N 2 Salatiga
3.2.1
Kelas
Jumlah siswa
XI IPS 1
37
XI IPS 2
38
XI IPS 3
36
XI IPS 4
38
XI IPS 5
37
Jumlah
186
Keterangan
Pra penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2010) populasi dalam metode penelitian digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian yang merupakan keseluruhan (universum). Tabel 4.1
31
menunjukkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 2 Salatiga, yang berjumlah 186 Siswa. 3.2.2
Sampel
Jumlah Siswa 186
Tabel 3.2 Sampel Penelitian Pra penelitian Sampel 36 186
Sedangkan menurut Sugiyono (2010) wakil populasi atau sebagian dari populasi yang bersifat representatif. Tabel 3.2 sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa kelas XI IPS 1,2,3,4 dan 5 SMA N 2 Salatiga yang berjumlah 186 siswa dan sekaligus merupakan sampel total. Sedangkan kelas XI IPS 3 sebanyak 36 siswa digunakan sebagai pra penelitian, hasil pra penelitian diikutsertakan dalam penelitian. 3.3 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010) variabel yang mempengaruhi disebut veriabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X). Sedangkan variabel akibat disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penyesuaian sosial (X) dan variabel terikat adalah agresivitas (Y). 3.4 Definisi Operasional Dalam bagian ini disampaikan definisi operasional variabel penelitian, yang menjadi batasan dalam variabel penelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data sehingga terhindar salah pengertian mengenai data-data yang akan dikumpulkan.
32
3.4.1
Penyesuaian sosial merupakan kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, serta interaksi dengan teman sebaya.
3.4.2
Agresivitas adalah tingkah laku yang bertujuan untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri, baik secara fisik, verbal maupun secara psikis.
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1
Skala Sikap Penyesuaian Sosial
Skala penyesuaian sosial siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana penyesuaian sosial siswa. Skala penyesuaian sosial siswa yang digunakan adalah skala sikap yang diadopsi dari Kurnia (2011) berdasarkan teori Hurlock (1999), memaknai 4 penyesuaian sosial sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya pada kelompoknya. Keempat kriteria tersebut adalah penampilan nyata, penyesuaian sosial terhadap berbagai kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi.
33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Sikap Penyesuaian Sosial Sebelum diuji Validitas Variabel
Penyesuaian Sosial
Aspek
Indikator
Aktualisasi Diri Keterampilan Menjalin Penampilan Hubungan Dengan Orang Nyata Lain Kesediaan Terbuka Dengan Orang Lain Penyesuaian Kerjasama Dengan Sosial Kelompok Kelompok Tanggung Jawab Setia Kawan Mengikuti Kegiatan Sosial Sikap Sosial Empati Ringan Tangan Kehidupan Bermakna Dan Terarah Kepuasan Ketrampilan Hidup Pribadi Percaya Diri Kepemimpinan/Anggota Jumlah
Nomor Item F UF 1 14 2,15,30
5 6
24
4
Jumlah 2 3
3,16,27,29
4
4, 17
2
18 19 7,20,28
2 2 3
8,21 9,22 10,23
2 2 2
11 12,25 13,26 26
2 2 2 30
Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Sikap Penyesuaian Sosial Setelah diuji Validitas Variabel
Penyesuaian Sosial
Aspek
Indikator
Aktualisasi Diri Keterampilan Menjalin Penampilan Hubungan Dengan Orang Nyata Lain Kesediaan Terbuka Dengan Orang Lain Penyesuaian Kerjasama Dengan Sosial Kelompok Kelompok Tanggung Jawab Setia Kawan Mengikuti Kegiatan Sosial Sikap Sosial Empati Ringan Tangan Kehidupan Bermakna Dan Terarah Kepuasan Ketrampilan Hidup Pribadi Percaya Diri Kepemimpinan/Anggota Jumlah
34
Nomor Item F UF 1 14 2,30 15
3,29
16,27
4, 17
Jumlah 2 3
4 2
5 6 7
18 19 20,28
2 2 3
8 9 10
21 22 23
2 2 2
11, 24 12 13 17
25 26 13
2 2 2 30
Skala penyesuaian sosial terdiri dari beberapa indikator, disajikan dalam pernyataan favorabel dan unfavorabel yang harus direspon pleh subyek dalam 4 alternatif jawaban. Alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian bergerak dari 1- 4 untuk pernyataaan yang favorabel direspon STS memperoleh nilai 1. TS memperoleh nilai 2, S memperoleh nilai 3, dan SS memperoleh nilai 4. Sedangkan pernyataan unfavorabel penilaian bergerak 4-1 yaitu STS memperoleh nilai 4, TS memperoleh nilai 3, S memperoleh nilai 2, dan SS memperoleh nilai 1.
35
3.5.2 Skala Sikap Agresivitas
Skala ini diadopsi dari skala sikap agresivitas yang dikembangkan oleh Samuel (2011). Berdasarkan teori bentuk- bentuk agresivitas yang dikemukakan oleh Buss dan Perry (1992). Adapun kisi-kisi untuk pembuatan agresivitas dapat dilihat pada tabel kisi-kisi skala agresivitas Tabel 3.5 Kisi-kisi Skala Sikap Agresivitas Sebelum diuji Validitas Nomor Item Dimensi
Indikator
Jumlah F
Agresi fisik
Agresi verbal
Kemarahan
Permusuhan
Agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara fisik, seperti memukul, menendang dan lain-lain.
2, 5, 8, 11, 13, 16,22,25
Agresi yang dilakukan secara verbal kepada lawan, seperti mengumpat, menyebarkan cerita yang tidak menyenangkan tentang korban kepada orang lain, memaki, mengejek, membentak, dan berdebat. Agresi yang semata-mata dilakukan sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai, menyakiti atau agresi yang tanpa tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran atau korban. Agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu.
4, 14, 21, 27,29
36
9 6,30 7
1, 12,18, 19, 23, 28
3, 7,15, 17, 20, 24, 26 27
Jumlah
UF
6
10 8 3
30
Tabel 3.6 Kisi-kisi Skala Sikap Agresivitas Setelah diuji Validitas Nomor Item Dimensi
Agresi fisik
Agresi verbal
Kemarahan
Permusuhan
Indikator
Jumlah F
UF
Agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara fisik, seperti memukul, menendang dan lain-lain.
2, 5, 8, 11, 13, 22
16,25
Agresi yang dilakukan secara verbal kepada lawan, seperti mengumpat, menyebarkan cerita yang tidak menyenangkan tentang korban kepada orang lain, memaki, mengejek, membentak, dan berdebat. Agresi yang semata-mata dilakukan sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai, menyakiti atau agresi yang tanpa tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran atau korban. Agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu.
4, 6, 14, 21, 27
29,30 6
1,9,12,18 , 19, 23, 28
7
3, 7, 10, 15, 17, 20, 24, 26 26
Jumlah
8
8
4
30
Dalam hal ini kategori jawaban untuk skala agresivitas tersebut terdiri dari empat kategori jawaban yang bergerak dari angka emapat sampai satu untuk skoring jawaban pada pernyataan unfavorabel dan sebaliknya bergerak dari angka satu sampai lima untuk skoring jawaban pada pernyataan favorabel. Keempat pilihan jawaban dan skoring terhadap skala agresivitas tersebut adalah: SS (Sangat Setuju), apabila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan subyek, diberi skor 4 untuk item favorabel dan 1 untuk unfavorabel. S (Setuju), apabila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan subyek, diberi skor 3 untuk item favorabel dan 2 untuk item unfavorabel. TS (Tidak Setuju), apabila
37
pernyataan tersebut kurang sesuai dengan keadaan subyek, diberi skor 2 untuk item favorabel dan 3 untuk item unfavorabel. STS (Sangat Tidak Setuju), apabila pernyataan tersebut sangat tidak sesui dengan keadaan subyek, diberi skor 1 untuk item favorabel dan 4 untuk item unfavorabel.
3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data 3.6.1 Validitas Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala sikap penyesuaian sosial yang berisikan 30 butir item berdasarkan teori Hurlock (1999), yang diadopsi dan dimodifikasi dari Kurnia (2011). Setelah diambil data siswa, dilakukan analisis butir item untuk menetapkan reliabilitas angket. Suatu item dikatakan valid apabila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut Azwar (2001). Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Ali (1995) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut : 0,00 – 0,20
: tidak valid
0,21 – 0,40
: validitas rendah
0,41 – 0,60
: validitas sedang
0,61 – 0,80
: validitas tinggi
0,81 – 1,00
: validitas sangat tinggi
38
Uji coba skala sikap penyesuaian sosial dan agresivitas ini dilakukan kepada 33 siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Salatiga yang menjadi subjek penelitian. Pengujian validitas untuk masing-masing skala, dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS (Satistical Product Service Solution) release 11.5 for windows. Setelah dianalisis untuk skala penilaian penyesuaian sosial terdapat 12 item yang negatif, yaitu item nomor 1, 2, 5, 10, 13, 14, 19, 23, 24, 25, 27 dan 28. Nilai terkecil yang didapatkan adalah -0,5822. Kedua belas item yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur. Kemudian dari hasil yang ada dilakukan uji validitas dan perbaikan skala penilaian kedua dengan subyek kelas 33 siswa XI IPS 1 SMA Negeri 2 Salatiga. Setelah dianalisis seluruh item dinyatakan valid dengan nilai terendah 0,2143 dan tertinggi 0,6349. Untuk Skala sikap agresivitas berdasarkan teori Buss dan Perry (1992) diadopsi dari skala sikap agresivitas yang dikembangkan oleh Samuel (2011) yang berisikan 30 butir item. Pengujian validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS (Staistical Product Service Solution) release 11.5 for windows. Setelah dianalisis pada pengujian pertama skala sikap agresivitas terdapat 6 item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 6, 8, 10, 12 dan 24. Pada pengujian kedua seluruh item valid dengan nilai terendah 0,2285 dan tertinggi 0,7349.
39
3.6.2
Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas skala sikap penyesuaian sosial tersebut diperoleh
α: 0,8726. Menurut Azwar (2001) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α ≥ 0,070. Untuk mengetahui reliabilitas alat ukur, α > 0.9 dikatakan sangat tinggi α > 0.8 dikatakan tinggi α > 0.7 dikatakan cukup tinggi α > 0.6 dikatakan rendah α > 0.5 dikatakan rendah α < 0.05 dikatakan sangat rendah Maka hasil data skala sikap penyesuaian sosial ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, atau dengan kata lain data hasil skala sikap dapat dipercaya. Tabel 3.7 Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,8726
N of Items 30
Sedangkan uji reliabilitas untuk skala sikap agresivitas diperoleh α: 0, 8922. Sesuai kriteria, koefisien reliabilitas 0,8 termasuk dalam kategori tinggi untuk penelitian.
40
Tabel 3.8 Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,8922
N of Items 30
3.6 Tehnis Analisa Data
Tehnis Analisis Data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis inferensial Nonparametris. Menurut Sugiyono (2010) bahwa tehnik analisis inferensial nonparametris menganalisis data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil, data yang dianalisi berupa data nominal atau ordinal. Lebih lanjut data berupa hasil skala penilaian antara penyesuaian sosial dengan agresivitas. Untuk mengetahui korelasi menggunakan program SPSS for Windows release 11.5 memakai korelasi Kendall Tau.
41