BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metodologi Perancangan yang digunakan dalam perancangan ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2004: 4) mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Berdasarkan hasil pengumpulan data baik literatur maupun pengambilan data secara langsung di lapangan, selanjutnya data-data untuk merancang branding baik itu dalam hal pemilihan jenis media, unsur-unsur visual desain dianalisis berdasarkan metode deskiptif kualitatif dan diperoleh kesimpulan sintesa. Dipilihnya perancangan kualitatif karena bertujuan untuk merancang media promosi wisata Pantai Hunimua sehingga lebih efisien dan efektif. dalam perancangan ini akan di gunakan beberapa penelitian untuk mengumpulkan data yang akan di bagi penggunaanya dalam dua metode, yaitu, metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder. Penelitian yang akan digunakan untuk pembuatan media promosi tersebut:
51
52
1.
Data Primer Metode pengumpulan data primer adalah data yang dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hasan, 2002). Adapun metode penelitian pengumpulan data primer yang digunakan penulisan adalah: a. Observasi Observasi (pengamatan) adalah kegiatan mencermati langsung secara visual terhadap kondisi obyek penelitian. Dari hasil observasi adalah ruang, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, keadaan atau peristiwa, waktu dan lain-lain. b. Wawancara kegiatan yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan mengajuhkan pertanyaan langsung kepada responden dari penelitian, dan jawaban responden dicatatkan atau bisa digunakan alat perekam suara maupun video (Hasan, 2002) Pada metode ini Tanya jawab di lakukan secara langsung dengan dinas
pariwisata
kecematan
salahutu
Maluku
tengah,
pengelolah,
pengunjung wisata Pantai Hunimua atau dengan masyarakat sekitar di Pantai Hunimua . Hasil wawancara terhadap kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Propvinsi Maluku, yaitu Dinas kebudayaan dan Pariwisata Propvinsi Maluku telah melakukan promosi Pantai Hunimua yaitu melalui majalah, billboard, dan pameran. Media promosi seperti majalah di sebar luaskan di
53
luar Indonesia seperti di Negara Belanda, dengan menggunakan tulisan atau menggunakan bahasa di dalam media promosi majalah adalah berbahasa Belanda, sedangkan Billboard hanya di pasang di dalam Kota, dan pameran biasanya di lakukan di Indonesia yaitu di bagian Indonesia barat atau di sebut Kota Jakarta pusat pemerintahan Indonesia. Maka dari hasil wawancara maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membutuhkan Media Promosi untuk menjangkau konsumen di Indonesia timur, di Indonesia maupun di luar negeri. Maka dengan ini menyimpulkan bawa membuat media promosi yang akan di buat harus tepat pada sasaran atau menggunakan
media-media
promosi
yang
mudah
dijangkau
oleh
masyarakat Indonesia timur, seluruh Indonesia maupun di luar Negeri. 2.
Data Sekunder Pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber kedua sekunder dari data yang dibutuhkan, artinya daya tersebut yang didapatkan dari sumber-sumber lain yang mendukung. Sumber data sekunder
diharapkan
berperan
membantu
mengungkap
data
yang
diharapkan. (Bungin, 2004). Metode ini pengumpulan data sekunder yang di pakai antara lain: a. Kepustakaan Metode ini menggunakan literature untuk data komparatif dalam menunjang
semua
data
yang
diperoleh
dari
berbagai
sumber
perpustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturanperaturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang
57
3.2 Analisa Produk Analisa STP (Segmentasi, targeting, Positioning Tabel 3.1 Analisa STP Pantai Hunimua STP
Pantai Hunimua Usia
(16-40) Tahum
Gender
Pria dan Wanita
Pendapatan
Rp.2.000.000 s/d 5.000.000
Siklus hidup
Belum menikah, menikah
Pendidikan
TK,SD,SMP,SMA,S1
Kelas Sosial
Menengah
Gaya Hidup
Tradiosional modern
Kepribadian
Pencinta pantai Tempat yang luas atau lokasi yang luas, pantai yang bersih Pantai yang aman untuk berkreasi Untuk menarik kembali konsumen dan menarik pariwisata di luar pulau ambon dan sekitarnya Tertarik, Indonesia timur Sedang –besar tropis
Demografis
Psikografis
Kelompok Family behavior
manfaat
georafis
sikap wilayah Ukuran kota Iklim
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
58
Segmentasi 1. Demografis Usia
: 16 – 40 tahun
Gender
: Pria dan wanita
Pendapatan
: Rp.2.000.000 – 5.000.000,00
Siklus hidup
: Belum menikah - menikah belum mempunyai anak, dan menikah
mempunyai anak
Pendidikan
: SD-Perguruan tinggi
Kelas social
: Menegah
2. Piskologis Gaya hidup :Suka menghabiskan waktu bersama keluarga atau
teman, di
pantai, aktifitas padat, dan membutuhkan hiburan 3. Georafis Wilayah
: Indonesia timur (maluku,Ambon)
Iklim
: Tropis
4. Behavior Manfaat
: Untuk menarik parawisatawan di luar atau di dalam
pulau
Ambon dan sekitarnya, mendapatkan Sumber daya manussia lebih banyak Sikap
: tertarik dengan keindahan pantai
5. Targeting Orang yang menyukai Pantai dengan hiburan bersama teman atau dengan keluarga dengan Suasana pantai
59
6. Positioning Mempromosikan Pantai hunimua sebagai Pantai yang aman untuk berwisata, memiliki pantai hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m cocok untuk anak-anak dan keluaaga, dan dapat melihat lumba-lumba berimigrasi Ciri khas dapat di kenal oleh masyarakat Indonesia timur , Pantai Hunimua menjadi pantai yang terpanjang pasir putih dan dapat melihat ikan lumbalumba yang berimigrasi. Pantai Hunimua adalah kalangan menengah. Untuk targeting Pantai Hunimua adalah semua umur, berada pada regional Ambon yang khususnya minat dalam bidang Pariwisata pantai. Positioning dari Pantai Hunimua mempromosikan Pantai Hunimua sebagai Pantai yang aman untuk berwisata, memiliki hamparan pasir putih 1 km dan lebar 300m sebagai salah satu pantai yang memiliki keunikan dari pada pantai lain yang ada di Indonesia. Dan dapat menyasikan keindahan Pantai Hunimua Hanya di Pulau Ambon. Ciri khas Pantai Hunimua di kenal oleh masyarakat Indonesia timur, Pantai Hunimua merupakan obyek wisata panorama alam pantai yang indah di Liang Ambon. Pantai Hunimua termasuk dalam kategori ekowisata, yaitu sebuah konsep wisata alam yang lokasinya relatif masih dan belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari). Dengan konsep wisata yang seperti itu, jelas sekali bahwa Pantai Hunimua. ini sangat diperuntukan bagi semua kalangan terutama bagi kalangan pemuda. Sebagian besar pengunjung Pantai Hunimua ini merupakan masyarakat dari kota kelas menegah, yang cenderung membutuhkan liburan dengan konsep wisata alam yang kental.
60
Secara demografis Pantai Hunimua ini ditargetkan untuk semua kalangan dan di target untuk pemuda, Dengan asumsi mulai dari remaja SMA hingga sarjana, atau masyarakat yang sudah bekerja dan berkeluarga seperti wiraswasta atau wirausaha. Untuk psikografisnya, Pantai natsepa ini diperuntukan bagi masyarakat dengan kelas social menengah. Namun tidak menutup kemungkiinan masyarakat dari kelas bawah dan atas untuk berkunjung ke Pantai Hunimua ini. Untuk positioning dari pantai ini sesuai dengan identitas dan image yang ingin ditampilkan, maka Pantai Hunimua ini akan ditempatkan sebagai kawasan wisata yang asri dan alami, dan cocok untuk liburan keluarga.
61
3.3
Analisa Komposisi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)
Tabel 3.2 Analisa STP Pantai Natsepa STP
Demografis
Psikografis
Pantai Natsepa Usia
Semua umur
Gender
Pria dan wanita
Pendapatan
1.500.000 sd 5.000.000
Pekerjaan
Wiraswata/wirausaha
Pendidikan
SMA
Kelas Sosial
Menengah
Gaya Hidup
Pantai yang indah
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Pantai Pasir Putih merupakan obyek wisata panorama alam pantai yang indah di Pantai Natsepa. Pantai Pasir Putih Natsepa termasuk dalam kategori ekowisata, yaitu sebuah konsep wisata yang lokasinya yang stategis karena akses jalan yang ditempuh dengan mudah dan sejalan dengan arah Pantai Hunimua memudahkan untuk menuju ke tempat wisata tersebut. Kemudian pantai tersebut menggunakan konsep wisata yang masih menggunakan ke indahan alam tidak mengganggu ekosistem, jelas sekali bahwa Pantai Pasir Putih Natsepa ini sangat diperuntukan bagi semua kalangan yang ingin berpergian sekedar hanya untuk menikmati pemandangan. Sebagian besar pengunjung Pantai Natsepa ini
62
merupakan masyarakat dari kota kelas menegah, yang cenderung membutuhkan liburan dengan konsep wisata Pantai reaksi. Secara demografis Pantai Pasir Natsepa ini ditargetkan untuk semua kalangan. Dengan asumsi mulai dari remaja SMA hingga sarjana, atau masyarakat yang sudah bekerja dan berkeluarga seperti wiraswasta atau wirausaha. Untuk psikografisnya, Pantai Natsepa ini diperuntukan bagi masyarakat dengan kelas social menengah. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat dari kelas menengah bawah dan atas untuk berkunjung ke Pantai Natsepa.
Untuk
positioning dari pantai ini sesuai dengan identitas dan image yang ingin ditampilkan, maka Pantai Natsepa ini akan ditempatkan sebagai kawasan wisata yang asri dan cocok untuk liburan keluarga.
Tabel 3.3 Kelebihan Pantai Natsepa No.
Kelebihan Pantai Natsepa
1
Panorama alam yang indah
2
Memiliki pasir yang putih dan bersih
3
Ombaknya cukup tenang, dapat berenang
4
Memiliki berbagai fasilitas cukup memadai
5
Terdapat fasilitas diving, snorkling, surving, dll
6
Menyediakan fasilitas hotel dan losmen
7
Harga tiket masuk cukup murah
8
Akses jalan mudah
Sumber: Hasil Analisis Data, 2013
63
Pantai Natsepa, merupakan pantai yang sangat dikenal sebagai salah satu andalan wisata di Kota Ambon dan Provinsi Maluku. Pantai Natsepa memiliki letak yang sangat strategis, yakni di pinggiran jalan utama. Jalur menuju Pantai Natsepa terbilang mudah karena posisinya di pinggir jalan utama. Pantai Natsepa memiliki kelebihan pasir yang putih dan bersih. Kawasan pantainya sangat dijaga sekali kebersihannya, sehingga pengunjung akan merasakan kenyamanan. Lautnya memiliki ombak yang tidak tinggi dan tenang, sehingga pengunjung dapat berenang hingga jarak yang cukup jauh dari pantai tanpa rasa khawatir tersapu ombak besar. Berbagai macam olahraga Pantai seperti Futsal. Jika enggan berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar atau perahu nelayan dan menikmati pemandangan bawah laut. Sekitar lokasi pantai terdapat banyak penyewaan ban pelampung untuk bermain-main di laut. Sebagai rumahnya para ikan, terumbu karang pantai Pasir Putih Pantai Natsepa menyimpan pesona wisata bawah laut yang menarik untuk disaksikan. Terumbu karangnya masih terjaga dengan baik. Keindahan ini dapat kita nikmati dengan diving maupun snorkeling. Pengelola wisata juga menyediakan fasilitas kamar mandi, mushola, dan beberapa tempat untuk beristirahat berupa bangku beton yang biasanya dekat dengan tempat para penjaja makanan.. Bagi yang ingin menginap, di sekitar lokasi terdapat penginapan berupa hotel, motel, dan losmen (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
64
3.4 Analisa SWOT Didalam buku Metode Riset untuk Desain Komunikasi visual, (Sarwono, 2007: 18-19) mengatakan bahwa SWOT dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang (revaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil. Langkah analisis: Mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung oleh obyek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal, Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi strategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi. Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari: 1.
Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan: Mengembangkan peluang menjadi kekuatan.
2.
Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan: Mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan.
65
3.
Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan: Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan.
Strategi
A-LEM
(W-T)
/
Ancaman
dan
Kelemahan:
Mengenali
dan
mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. (Sarwono, 2007: 1819). Dalam hal ini analisis SWOT perancangan branding Kampoeng Batik Jetis akan menggunakan tabel matriks SWOT yang akan dijabarkan sebagai berikut:
67
Strenght, Pantai Hunimua merupakan satu dari berbagai kawasan wisata pantai yang memiliki hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m di Indonesia. Pantai masih terjaga keasriannya. Hal ini dipertahankan oleh pengelola Pantai Hunimua pemerintah Kota Ambon , dimana pengelolanya sendiri merupakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pantainya masih putih dan bersih, lautnya tidak tercemar sampah, dan lokasi wisata yang ditumbuhi berbagai pohon yang tumbuh dengan alami. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan di Pantai Hunimua, Pantai Hunimua ini, harga tiket masuk yang ditawarkan terbilang sangat murah, sehingga sangat cocok untuk berbagai kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas. Fasilitas umum lainnya juga tersedia, mulai dari kamar mandi umum, dan lain-lain. Weaknees, Pantai Hunimua ini terletak sekitar 45 km dari pusat kota Ambon. Akses jalan yang jauh ini membuat masyarakat berpikir dua kali untuk datang ke Pantai Hunimua ini. Selain itu akses jalan yang dilalaui juga berkelok, naik turun, dan sempit. Terutama jalan dari pintu masuk hingga kawasan pantai cenderung cukup menanjak, dan cukup menurun. Dalam kawasan Pantai Hunimua, aspal jalan juga banyak yang rusak, sehingga mengganggu kenyamanan perjalanan wisatawan. Pengelolanya sudah mulai merencanakan pembangunan jalan dan fasilitas yang tersedia, namun hingga sekarang belum ada realisasinya. Sehingga pengunjung harus waspada dan hati-hati saat melintas disana. Namun tidak keseluruhan dan jalan yang rusak, pada beberapa bagian sudah terpaving.
68
Fasilitas umum seperti kamar mandi memang sudah tersedia, namun masih kurang terawat secara baik. Kebersihannya kurang dijaga, sehingga cukup mengganggu kenyamanan pengunjung dalam menggunakan fasilitas kamar mandi. Jumlahnya pun masih terbilang cukup sedikit. Yang lebih penting untuk kita bahas disini adalah promosinya. Karena sejauh ini promosi yang dilakukan masih sangat sedikit dan kurang terencana secara baik. Brosur individu juga belum ada, karena selama ini promosi brosur yang dilakukan masih tergabung dalam wisata Ambon. Opportunity, Pantai Hunimua ini memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan lagi. Karena potensi yang ada di pantai ini belum seluruhnya diangkat secara baik. Banyak spot-spot yang kurang dikelola dan kurang di promosikan, misalnya pulau-pulau kecil yang banyak satwa-satwa liar yang unik, batu-batu karangnya, dan lain sebagainya Minat masyarakat terhadap wisata pantai yang sangat besar, masih memberikan peluang Pantai Hunimua untuk meningkatkan lagi pengunjungnya. Terutama bagi masyarakat dari kota-kota besar, yang cenderung mencari lokasi liburan alam yang dapat mengilangkan kepenatannya di kota besar. Keberadan Pantai Hunimua ini memberikan manfaat dan keuntungan bagi masyarakat disekitar Ambon. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kedai-kedai atau warung makan yang menjual makanan di sekitar kawasan Pantai Hunimua. Selain itu masyarakat sekitar juga ada yang dipekerjakan sebagai office boy yang membantu pengelola membersihkan sampah-sampah di kawasan wisata ini.
69
Threath, dibandingkan dengan pantai – pantai lain, pantai ini memiliki akses jalan yang sangat jauh. Hal ini menjadi satu ancaman tersendiri untuk kelangsungan perkembangan Pantai Hunimua. Karena hal ini akan menjadi salah satu pertimbangan pengunjung untuk datang ke pantai ini. Pantai lain juga berlomba-lomba menawarkan fasilitas yang sama seperti apa yang ditawarkan Pantai Hunimua bahkan bisa lebih. Ditambah lagi jika perkembangan yang dilakukan di Pantai Hunimua lambat dan statis, maka hal tersebut akan menghambat semuanya. Pengunjung juga akan kurang respect jika tidak ada perkembangan apapun dari Pantai Hunimua. Mereka akan beralih ke lokasi pantai lain yang cenderung lebih menarik dan memiliki banyak inovasi. Modernisasi sekarang ini membuat minat masyarakat terhadap objek wisata alam semakin berkurang. Karena mereka cenderung modern dan bergerak cepat. Terutama remaja kota besar, mereka akan cenderung lebih memilih tempattempat hiburan seperti diskotik, dan wisata-wisata lain yang lebih menarik. Wisata seperti diatas akan berpengaruh sekali terhadap banyak tidaknya jumlah pengunjung yang datang kesana. Maka dari itu pengelola harus pintarpintar memutar otak untuk mengatasi hal tersebut
70
3.4.2 Analisis Keyword
Gambar 3.5 Analisis Konsep Keyword Sumber: Subbash C. Join , Marketing Planning And Strategy 6th Edition.
1. Customer Needs (Kebutuhan Pelangan) Kepuasan kebutuhan pelanggan adalah ujian akhir dari keberhasilan unit bisnis. Dengan demikian, strategi pemasaran yang efektif harus bertujuan melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan lebih baik daripada pesaing lakukan. Fokus pada pelanggan adalah inti dari strategi pemasaran. Individu
: Pantai yang sejuk, bersih, melihat pemandangan yang indah, dapat berenang, bermain,
71
Kelompok : Tempat rekreasi pantai yang luas atau lokasi yang luas, pantai yang bersih Family
: Pantai yang aman bagi anak-anak untuk bermain air, pasir dsb.
2. Market Emergence (Munculnya Pasar) kebutuhan pelanggan menimbulkan peluang pasar, dan pasar muncul. untuk menilai nilai pasar ini, perkiraan potensi pasar sangat penting. jika pasar muncul menarik, strategi mengambil langkah berikutnya menggambarkan batas pasar. bagian ini mengkaji potensi pasar. hanya menyatakan, potensi pasar adalah total permintaan untuk produk dalam suatu lingkungan tertentu. potensi pasar diukur untuk mendapatkan wawasan ke dalam lima unsur: ukuran pasar, pertumbuhan pasar, profitabilitas, jenis keputusan pembelian, dan struktur pasar pelanggan. Dari kebutuhan pelangan maka munculnya tempat berkreasi pantai yang menarik yang di butuhkan oleh konsumen, hal ini pantai Hunimua sebagai tempat wisata yang digemari oleh konsumen
3. Market Boundary ( Batasan Pasar) Mendefinisikan pasar sulit, namun, karena pasar dapat didefinisikan dalam banyak cara. Ada berbagai kemungkinan untuk mendefinisikan pasar: (a) dengan mengacu pada karakteristik produk, (b) dalam hal penjualan merek pribadi dengan penjualan merek produsen ', (c) dengan mengacu pada penjualan di daerah tertentu, dan (d) dalam hal dari target penjualan, misalnya, penjualan untuk kontraktor bangunan untuk instalasi di rumah-rumah baru
72
dengan penjualan pengganti rumah yang ada.
Sebuah
wisata
pantai
hunimua hanya menawarkan potensi alam atau keunggulan dari pantai tersebut untuk menarik para konsumen untuk berwisata
4. Served Market (Pasar yang di Layani) Dalam contoh sebelumnya, perusahaan menetap di definisi agak sempit dari pasar yang dilayani. itu bisa, bagaimanapun, memperluas cakupan pasar menjabat sebagai itu keuntungan pengalaman dan peluang di tempat lain di pasar tampil menarik. berikut ini adalah ringkasan dari alternatif pasar yang dilayani tersedia untuk bisnis yang mirip dengan yang satu ini: 1.
Konsentrasi produk / pasar terdiri dari perusahaan niching dirinya hanya pada satu bagian dari pasar. dalam contoh di atas, perusahaan adalah niche membuat hanya diesel - didorong mobil salju untuk pembeli industri.
2.
Spesialisasi
produk
terdiri
dari
perusahaan
memutuskan
untuk
memproduksi mobil salju hanya diesel-driven untuk semua kelompok pelanggan 3.
Spesialisasi pasar terdiri dari perusahaan memutuskan untuk membuat berbagai mobil salju yang melayani beragam kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu, seperti pembeli industri
4.
Spesialisasi selektif terdiri dari perusahaan memasuki beberapa pasar produk yang tidak memiliki hubungan satu sama lain kecuali bahwa setiap memberikan kesempatan individual menarik
73
5.
Sakupan penuh terdiri dari perusahaan membuat berbagai macam mobil salju untuk melayani semua segmen pasar konsumen menyukai Pantai yang memiliki fasilitas, lokasi yang luas, pantai bersih, memiliki pemandangan yg indah, dapat berenang dengan aman
5. Customer Segmentasi (Segmentasi pelangan) Segmentasi konsumen sesuai dengan STP 1. Demografis Usia
: 16 – 40 tahun
Gender
: Pria dan wanita
Pendapatan
: Rp.2.000.000 – 5.000.000,00
Siklus hidup
: Belum menikah - menikah
Pendidikan
: TK-SMA-S1
Kelas social
: Menegah
2. Piskologis Gaya hidup: Suka dengan budaya tradiosional modern yang dilakukan di ambon dan sekitarnya, terlebihnya di lakukan di pantai, selalu mengikuti tren yang terbaru yang ada di ambon, gampang terpengaruh dengan sesuatu hal yang terbaru Kepribadian
: pencinta pantai, menyukai hal yang menarik atau hal yang belum di ketahui
74
Kelompok
:Suka mencari tempat nongkrong, tempat yang luas atau lokasi yang luas, pantai yang berssih dan pemandangan yang indah
Family
: Suasana yang ramai yang di kunjungi orang, pantai yang aman untuk berkreasi atau berwisata
3.Georafis Wilayah
: Indonesia timur (Papua, Dobo, Amahera, Masohi)
Ukuran kota
: Kota menegah – kota besar
Iklim
: Tropis
4. Behavior Manfaat
: Untuk menarik parawisatawan di luar atau di dalam pulau Ambon
dan
sekitarnya,
mendapatkan
Sumber
daya
manussia lebih banyak Sikap
: tertarik dengan keindahan pantai
5. Positioning Mempromosikan Pantai hunimua sebagai Pantai yang aman untuk berwisata, memiliki pantai hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m cocok untuk anak-anak dan keluaaga, dan dapat melihat lumba-lumba berimigrasi Ciri khas dapat di kenal oleh masyarakat Indonesia timur , pantai Hunimua menjadi pantai yang terpanjang pasir putih dan dapat melihat ikan lumbalumba berimigrasi.
75
6. Need based segment (perlu segmen berdasarkan ) pelanggan kelompok menjadi segmen berdasarkan kebutuhan dan manfaat yang sama dicari oleh pelanggan dalam memecahkan masalah konsumsi tertentu kebutuhan konsumen yaitu ingin berkunjung tempat berwisata pantai yang luas dan aman untuk berkreasi. Manfaat konsumen ke pantai yaitu melihat potensi yang dimiliki pantai tersebut
7. Segment identification (Identifikasi segmen) untuk setiap segmen berbasis kebutuhan, menentukan demografi, gaya hidup, dan perilaku penggunaan membuat segmen yang berbeda dan dapat diidentifikasi (di tindak lanjuti) sesuai dengan STP.
8. Segment attractiveness (Segmen tarik) menggunakan kriteria yang telah ditentukan segmen tarik (seperti pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, dan akses pasar), menentukan daya tarik keseluruhan dari setiap segmen. 9. Segment profitability (Segmen profittabilitas) Menentukan segmen profitabilitas yaitu melakukan peninjauwan langsung ke lokasi
76
10. Segment position (Posisi segmen) Untuk setiap segmen, menciptakan sebuah "proposisi nilai" dan strategi penentuan posisi produk-harga berdasarkan segmen yang kebutuhan pelanggan yang unik dan karakteristik. 11. Segment AUD (Segmen audience) Menciptakan "segmen storyboard" untuk menguji daya tarik setiap segmen adalah posisi strategi dengan wawancara dengan pengunjung Keyword yang di dapatkan dalam berupa data dalam SWOT dan STP merupakan
hasil
dari
data
yang
di
hasilkan
dari
wawancara,
kepustakaan,Observasi. Dari analisis SWOT dan STP di peroleh keyword “Natural and cheerful” adalah alami dan ceria/gembira/riang, kata ini terbentuk berdasarkan kosep sebuah Pantai yang akan mengusung sebagai konsep alamai dan ceria sebagai bahan dalam membuat perancangan media promosi. Tagline yang di ambil berdasarkan konsep “natural dan cheerful” yaitu, Keindahan pantai alami (naturally preserved seashore), keindahan alam tidak terlupakan (unforgotten natural beauty)
77
3.5 Sementasi pasar Dari pengamatan langsung yang di lakukan survey di lapangan, segmentasi pasar wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata Pantai Hunimua sebagian besar didominasi oleh wisatawan nusantara atau wisatawan lokal, wisatawan merupakan berasal dari wisatawan lokal dan riogonal tersebut rata-rata berasal dari wilayah kota Ambon, selain itu ada pula wisatawan dari mancanegara yang sebagian besar berasal dari Eropa dan Amerika. Di lihat dari segmentasi kategori usia, berdasarkan pengamanatan yang telah di lakukan, wisatawan yang datang berkunjung ke pantai Hunimua sangat beragam. Dari usia anak-anak hingga orang tua. Tetapi yang paling dominan yang berkunjung ke pantai Hunimua dari kelompok usia paling dominan adalah usia muda. Dengan demikian, area Pantai Hunimua merupakan obyek wisata yang dapat dinikmati oleh semuakalangan/kelompok usia (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
3.6 Motivasi Kunjungan Berdasarkan pengamatan langsung yang telah dilakukan di lapangan, motivasi wisatawan yang datang berkunjung ke area Pantai Hunimua sebagian besar dengan tujuan berwisata. Mereka yang datang ke lokasi wisata Pantai Hunimua biasanya memanfaatkan obyek wisata untuk berenang, terdiri dari anakanak-, remaja, dan dewasa. Selain itu, untuk berkreasi dan bersantai sambil menikmati suasana pantai, atau hanya sekedar berkumpul dan mengobrol bagi remaja atau bersama keluarga. Anak-anak juga bisa bermain di taman rekreasi dan
78
tempat bermain yang ada. Pengunjung juga dapat menyewa perahu kecil bagi yang ingin berkeliling di area laut pantai hunimua. Terdapat even lomba renang untuk umum di area pantai hunimua. Pada musim tertentu, para pengunjung juga dapat melihat atraksi dari ikan lumba-lumba dan ikan pausdi objek ini. Ikan bakar, rujak dan kelapa muda menjadi makanan khas yang dapat dinikmati para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
80
3.8 Strategi Kreatif Strategi Kreatif yang digunakan untuk merancang media promosi pantai Hunimua umtuk meningkatkan brand awereness adalah sebagai berikut : 1. Tema Pokok Perencangan/Big Idea (konsep)/Tema pokok dalam perancangan media promosi Pantai Hunimua ini adalah “Natural and Ceria”. Tema ini bertujuan untuk menciptakan image Pantai Hunimuayang indah dan ceria dengan unsur alami 2. Positioning Menempatkan Wisata Pantai Hunimua sebagai Tempat wisata yang menawarkan pantai berpasir putih dan dapat melihat ikan lumba-lumba berimigrasi secara alami dengan pemandangan alam yang indah serta sangat cocok untuk kawasan wisata pantai di ambon 3. USP(Unique selling Proposition) Wisata Pantai Hunimua yang alami yang tidak hanya menawarkan keindahan potensi pantai tapi juga menawarkan berbagai jenis penghiburan seperti banana boat,diving, swimming, berkeliling pantai Hunimua dengan perahu dan bisa pergi ke sebuah pulau kecil yang bernama pulau Pombo
81
4. Visualisasi 1.
Menggunakan foto pemandangan di Pantai Hunimua untuk menjadikan sebagai media promosi yang akan di gunakan atau di rancang, sesuai dengan tema alami yang di sesuaikan dengan konsep pokok perancangan.
2.
Tipografi yang akan di gunakan dalam media perancangan disesuaikan dengan karakter wisata Pantai Hunimua, untuk menimbulkan kesan ceria, santai, alami, dipilihnya jenis huruf Script. Jenis huruf ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang di tulis dengan tangan , kontras tebal dan tipisnya sedikit agar menimbulkan kesan alami, saling berhubungan dan mengalir. Bentuk huruf yang menyerupai tulisan tangan (Pujiriyanto, “teori grafis computer”).
Gambar 3.7 Font Forte yang terpilih menjadi huruf logotype Sumber: Analisis Data, 2013
3.
Dalam menentukan warna yang akan di gunakan dalam perancangan media promosi Pantai Hunimua adalah menggunakan teori warna. Nugroho mengganakan keberadaaan warna merupakan salah satu faktor daya Tarik kuat sebuah rancangan iklan. Akan tepati tidak semua warna yang di gunakan secara berlebihan yang akan di sukai oleh konsumen , meningat konsumen sendiri memiliki latar belakang dan selera yang berbeda-beda. Pada perancangan ini dapat dipilihnya teori warna dari
83
Ganbar 3.10 Warna Yang Terpilih Sumber: Kobayashi,1998