24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 SDN Tengaran 01 Kabupaten Semarang. Alasan melaksanakan penulisan pada sekolah tersebut karena di SDN Tengaran 01 Kabupaten Semarang ditemukan masalah yang relevan dengan apa yang akan diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014.
3.1.2 Seting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu bulan januari sampai Mei 2014. Bulan Januari dan Februari penulis mulai mengadakan persiapan meliputi menyusun proposal penelitian dan istrumennya. Pada minggu ke – 1 bulan Maret setelah kegiatan UTS semester II, penulis mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus 1. Pada minggu ke-3 bulan Maret penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus II. Setelah itu pada bulan April peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian yang telah dilakukan.
24
25
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No
Januari Februari Maret April Mei Pelaksanaan penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Proposal PTK
X X SIKLUS I
Perencanaan 2.
X X X X
Tindakan
X X
Observasi
X X
Refleksi
X SIKLUS II
Perencanaan 3.
4.
X
Tindakan
X
X
Observasi
X
X
Refleksi
X
X
Pelaporan
X X X X X
3.1.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 38 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 27 siswa perempuan. Sebagian besar latar belakang matapencaharian orang tua siswa–siswa kelas V adalah sebagai pegawai petani. Guru kolaborator dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA kelas V itu sendiri yaitu Arifana Wahyudi Ama.Pd.
3.2 Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah sumber darimana data diperoleh. Data berasal dari sumber langsung dan sumber tidak langsung. Sumber data langsung
26
diperoleh dari sumber penelitian yaitu dari siswa dan guru kolaborator, serta bukan sumber penelitian yaitu kepala sekolah, dan guru lain. Untuk data tidak langsung peneliti memperoleh data dari catatan hasil belajar siswa berupa daftar nilai.
3.3 Variabel yang Diselidiki Arikunto, (2006:118) menyatakan Variabel adalah “Objek penulisan atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penulisan.” Sesuai judul proposal maka diperoleh: 1. Variable bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel penyebab. Penulisan ini variabel bebasnya adalah model pembelajaraan Kooperatif tipe STAD. 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel tergantung pada variable bebas. Dalam penulisan ini variabel terikat adalah minat dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V.
3.4 Prosedur Penelitian Menurut John Elliot (dalam Subyantoro, 2009: 11) setiap satu siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan atau pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
27
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ? Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
3.4.1 Tahap Penelitian Siklus 1 Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan urutan sebagai berikut : Perencanaan 1) Menyusun Rencana Proses Pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan dengan model pembelajaran yang akan digunakan. 2) Menyiapkan instrument pengamatan untuk guru dan siswa. 3) Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket tentang minat belajar siswa. 4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran. 5) Menyusun lembar kerja siswa sebagai tugas kelompok. 6) Menyusun tes hasil belajar untuk siswa. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pembelajaran siklus 1 sebagai berikut: a. Pendahuluan
28
1) Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
siap
mengikuti
proses
pembelajaran. 2) Guru menumbuhkan minat siswa dengan memberikan apersepsi. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Inti Eksplorasi 1) Siswa diberi waktu (5 menit) untuk membaca materi pada buku paket IPA kelas V. 2) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari sesuai dengan RPP. 3) Guru melakukan tanya jawab materi yang akan diajarkan, untuk menggali kemampuan siswa. Elaborasi 1) Siswa dibagi dalam kelompok belajar yang heterogen. Kelompok belajar dibentuk dengan penentuan dari guru. 2) Guru menjelaskan cara kerja dalam diskusi kelompok. 3) Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas. Tiap kelompok mendapatkan soal yang berbeda. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 4) Setiap kelompok melalui wakilnya mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. 5) Kelompok lain menanggapi hasil kerja kelompok yang maju dan bertanya apabila ada yang tidak dimengerti. Konfirmasi 1) Guru bersama siswa membahas hasil presentasi semua kelompok. 2) Guru bersama siswa memberi nilai (Point) untuk hasil diskusi masingmasing kelompok. 3) Siswa diberi soal-soal untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa selama bekerja kelompok. 4) Guru memberikan penilaian secara transparan di depan kelas untuk menentukan hasil kerja kelompok terbaik dan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang terbaik.
29
5) Kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik diberi penghargaan oleh guru. Penutup 1) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang materi yang masih belum dipahami. 2) Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Observasi Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, minat belajar siawa dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Refleksi Pada tahap ini, data yang diperoleh pada saat observasi dianalisis dan dikaji hasilnya. Sehingga diperoleh informasi yang akan digunakan utuk mengevaluasi tindakan untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya. Data yang diperoleh meliputi respon siswa, tindakan guru, menganalisis proses pembelajaran, seberapa besar minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA, mengevaluasi hasil belajar siswa dan menyempurnakan tindakan yang kurang untuk diperbaharui dalam tindakan selanjutnya. SIKLUS II Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II relatif sama dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja ditambah dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan dilapangan pada siklus I.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini meliputi teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa tes tertulis sedangkan teknik non tes berupa observasi. Untuk teknik tes, alat pengumpul data berupa pemberian soal secara tertulis sejumlah 20 soal pilihan ganda selama siklus penelitian berlangsung. Untuk
30
teknik non tes alat pengumpul data berupa lembar observasi meliputi lembar observasi tindakan guru, lembar observasi respon siswa, dan angket tentang minat belajar siswa. 3.5.2 Alat Pengumpulan Data 1. Tes Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar evaluasi setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, kemudian dibandingkan antara hasil pra-siklus dengan hasil siklus untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa sebagai indikator peningkatan hasil belajar. Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I Standar Kompetensi: Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar 7.1Mengidentifikasi peristiwa
alam
yang
terjadi di Indonesia dan dampaknya makhluk lingkungan
bagi hidup
dan
Indikator 1. mengidentifkasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. 2.Mengidentifikasi peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah. 3.Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman pribadi atau laporan surat kabar/media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus.
No. Item 2,4,5,6,7,9,10,13,1 7,19 1,8,24,30,27
12,14,21,25,28
4.Menjelaskan dampak dari 16,18,20,22,26 peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan dan lingkungan.
31
1. menjelaskan cara 3,11,15,23,29 pencegahan terhadap peristiwa alam yang dapat dicegah. Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II Standar Kompetensi: Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Kompetensi Dasar 7.1 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
Indikator 1. Menjelaskan permukaan
Item perubahan 1,5,9,10,13,17,20,
bumi
akibat ,22,24,28
kegiatan manusia (pertanian, perkebunan, perkotaan,
pedesaan, penambangan,
pembakaran penebangan
hutan, hutan
dan secara
liar). 2. Mengidentifikasi
cara 2,3,7,11,16,19,21.
menggunakan sumber daya 23,27,29 alam dengan baik.
3. Mengidentifikasi usaha yang 4,6,8,12,14,15,18, harus
dilakukan
manusia 25,26,30
untuk
mengatasi
dampak
negatif
dari
kegiatan
pertanian,
perkebunan,
pedesaan,
perkotaan,
penambangan,
pembakaran
hutan dan penebangan hutan secara liar.
32
2. Lembar Observasi Tindakan Guru dan Respon Siswa Lembar Observasi tindakan guru dan respon siswa dilakukan untuk mengetahui tindakan guru selama proses pembelajaran dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar observasi tindakan tindakan guru dan respon siswa menggunakan skala pengukuran dengan tipe skala Guttman (dalam Sugiono 2010:139), yaitu skala pengukuran untuk mendapatkan jawaban tegas “ya-tidak”. Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Guru Pembelajaran Model STAD No.
Aspek
Indikator
Item Soal
1
Kegiatan 1) Guru mengkondisikan siswa untuk siap 1 Awal
mengikuti proses pembelajaran. 2) Guru menumbuhkan minat siswa dengan
2
memberikan apersepsi. 3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
3
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2
Inti
1) Siswa diberi waktu untuk membaca materi 4 pada buku paket IPA kelas V.
2) Guru menyampaikan materi yang akan di 5 pelajari sesuai dengan RPP. 3) Guru melakukan tanya jawab materi yang 6 diajarkan, untuk
menggali
kemampuan
siswa. 4) Siswa dibagi dalam kelompok belajar yang 7 heterogen.
Kelompok
belajar
dibentuk
dengan penentuan dari guru. 5) Guru menyampaikan cara kerja dalam 8 diskusi kelompok.
33
6) Siswa secara berkelompok mengerjakan 9 tugas. Tiap kelompok mendapatkan soal yang berbeda. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 7) Selama proses diskusi kelompok, guru 10 berperan sebagai fasilitator. 8) Masing-masing kelompok diminta untuk 11 mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian, kelompok lain menanggapi. 9) Setiap kelompok menanggapi hasil diskusi 12 kelompok yang mempresentasikan hasil kerjanya. 10) Guru
bersama
siswa
membahas
hasil 13
presentasi semua kelompok. 11) Siswa diberi soal-soal untuk dikerjakan 14 secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa
selama
bekerja
kelompok. 12) Guru
memberikan
penilaian
secara 15
transparan di depan kelas untuk menentukan hasil kerja kelompok terbaik dan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang terbaik. 13) Kelompok dan siswa yang mendapat nilai terbaik diberi penghargaan oleh guru. 3
Penutup
1) Guru
mengadakan
refleksi
16
dengan 17
menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami. 2) Guru bersama siswa membuat kesimpulan. 18
34
Lembar observasi respon siswa dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran, kisi-kisi lembar observasi respon siswa terdapat pada tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa No. 1
Aspek
Indikator
Kegiatan Awal
Item soal
a. Kesiapan
Pembelajaran
siswa 1
menerima pelajaran. b. Siswa antusias saat guru 2 melakukan motivasi. c. Mamapu
menjelaskan 3
materi terdahulu. d. Keaktifan siswa dalam 4 mengajukan pertanyaan. e. Memperhatikan
dalam 5
seksama
ketika
dijelaskan
tujuan
pembelajaran
yang
hendak dicapai.
2
Kegiatan pembelajaran
inti
a. Semangat
siswa
saat 6
pembelajaran berlangsung. b. Memperhatikan
dengan 7
serius ketika dijelaskan materi pelajaran. c. Aktif
bertanya
ketika 8
proses penjelasan materi. d. Aktif pada saat diskusi.
9
e. Adanya interaksi positif 10 diantara siswa.
35
f. Siswa termotivasi dalam 11 mengikuti
proses
pembelajaran. g. Mempunyai dalam
keberanian 12
mengemukakan
hasil kerja kelompok. h. Ketepatan
dalam 13
mengerjakan tugas. i. Melakukan
kegiatan 14
sesuai interuksi guru. j. Memberi
tanggapan 15
terhadap kelompok lain. k. Antusias
ketika 16
mendapatkan penghargaan dari guru.
3
Kegiatan penutup
a. Siswa
membuat 17
rangkuman
hasil
pembelajaran
secara
runtut. b. Siswa
merasa
pelajaran
yang
materi 18 diajar
mudah dipahami.
3. Angket Angket yang digunakan adalah angket minat belajar. Angket yang digunakan disini merupakan angket tertutup, yaitu angket yang pengisiannya memberikan ceklist dari beberapa item yang telah ditentukan oleh penulis.
36
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa sebelum Validitas Variabel Minat terhadap materi pembelajaran yang disajikan dalam kerja kelompok
Aspek Perasaan senang
Perhatian dalam belajar
Ketertarikan pada materi dan metode
Kesadaran akan adanya manfaat pembelajaran
Indikator Tidak merasa bosan Menerima pelajaran dengan senang Senang berdiskusi Memberikan perhatian lebih Memusatkan perhatian pada penjelasan dan buku Mengikuti penjelasan dari guru Metode yang digunakan menarik siswa untuk belajar Materi yang disajikan menarik untuk dipelajari Materi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas Materi yang disampaikan penting dan berguna Mengetahui adanya cara belajar yang efektif dari materi
No.Item 1,2 3,4
5 6,7 8,9 10,11 12,14,15 13 16,17 18,19 20
4. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan berupa Lembar Soal dan daftar nilai siswa. Untuk memberi gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari intrumen tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan istrumen non tes untuk mengukur minat belajar belajar siswa. Kedua instrumen itu dapat diuji validitasnya dan reliabilitasnya menggunakan SPSS 17.0. Instrumen yang valid
37
adalah instrumen yang mengukur dengan tepat keadaan yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen, maka instrumen sebelumnya diuji cobakan kepada siswa sehingga diperoleh butir soal yang valid. Uji coba ini dilakukan di sekolah yang sama pada tingkat kelas yang berberbeda. Tingkat validitas ditentukan dengan melihat angka pada Corrected Item to Total Correlation. Validitas item menggunakan kriteria dari Arikunto (2002). Berikut Tabel 3.7 kriteria validitas: Tabel 3.7 Kriteria Validitas Interval
Kriteria Validitas
0,801 – 1,000
Validitas Sangat Tinggi
0,601 – 0,800
Validitas Tinggi
0,401 – 0,600
Validitas Cukup
1,201 – 0,400
Validitas Rendah
0,000 – 0,200
Validitas Sangat Rendah
Penentuan validitas item menggunkan kreiteria dari Arikunto (2002: 75) menyatakan bahwa suatu iem dinyatakan valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrument adalah valid jika disusun dari item yang valid juga. Hasil uji coba siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Validitas Soal Siklus 1 di SD Negeri Tengaran 01 kelas VI Kriteria Valid
No. Soal
Jumlah
1,2,3,4,7,9,11,14,16,18,19,20,21
20
22,23,24,25,26,27,30. Tidak Valid
5,6,8,10,12,13,15,17,28,29
10
38
Berdasarkan tabel 3.8 terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid yaitu soal nomor 5,6,8,10,12,13,15,17,28,29. Sehingga peneliti menggunakan 20 soal yang tercantum dalam kisi-kisi soal untuk menentukan hasil belajar siswa pada siklus 1. Hasil uji coba siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Hasil Uji oba Validitas Soal Siklus 2 di SD Negeri Tengaran 01 kelas VI Kriteria Valid
No. Soal
Jumlah
1,4,5,6,7,9,10,11,12,14,15,
20
18,19,23,24,25,26,27,28,30 Tidak Valid
2,3,8,13,16,17,20,21,22,29
10
Berdasarkan tabel 3.9 terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid yaitu soal nomor 2,3,8,13,16,17,20,21,22,29. Sehingga peneliti menggunakan 20 soal yang tercantum dalam kisi-kisi soal untuk menentukan hasil belajar siswa pada siklus 2. Hasil uji coba validitas minat belajar dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Hasil Uji Coba Validitas Minat Belajar Siswa di SD Negeri Tengaran 01 Kelas VI Kriteria Valid
No. Soal
Jumlah
1,3,4,5,6,8,9,10,11,13,14,15,
15
17,18,19,20 Tidak Valid
2,7,12,16,19
5
Berdasarkan tabel 3.10 terdapat 15 item yang valid dari 20 item yang tercantum dalam kisi-kisi angket. Peneliti menggunakan 15 item dalam menentukan minat siswa dalam belajar.
39
Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Antara validitas dengan reliabelnya suatu soal berbuhungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suati soal harus valid terlebih dahulu. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Dalam menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sakeran (dalam Priyanto, 2010: 98), dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Tingkat Reliabilitas Instrumen Indeks
Kriteria
α ≥ 0,8
Reliabilitas baik
α ≥ 0,7
Reliabilitas dapat diterima
α ≤ 0,6
Reliabilitas kurang baik
Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri Tengaran 01. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item dan angket adalah mengetahui kelayakan butir-butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk mengukur variabel penelitian. Berdasarkan Tabel 3.11 uji reliabilitas butir soal siklus 1, siklus 2 dan angket minat belajar sebagai berikut: Tabel 3.12 Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus 1, Siklus 2 dan Minat Belajar Siswa Soal Siklus 1 Siklus 2 Angket
Cronbach’s Alpha 0,835 0,738 0,818
Jumlah Soal 20 20 15
Berdasarkan tabel 3.12 diperoleh koefisien reliabilitas untukk soal siklus 1 sebesar 0,835, koefisien reliabilitas untuk soal siklus 2 sebesar 0,738 dan
40
koefisien reliabilitas untuk angket minat belajar siswa 0,818. Ketiga nilai ini berarti bahwa koefisien reliabilitas dari masing-masing soal termasuk dalam kategori reliable dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian. 3.7 Taraf Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana, 2011: 137 adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut: 0 – 0,30
= Soal kategori sukar
0,30 – 0,70
= Soal kategori sedang
0,71 – 1,00
= Soal kategori mudah
Menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: I= I
= Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B
= Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N
= Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksunkan. Tabel 3.13 Taraf Kesukaran Soal Siklus 1 Indeks Kesukaran
Pilihan Ganda No. Item Soal
Jumlah
Mudah Sedang Sukar
3,4,7,9,19,23,25,26,30 1,2,11,14,16,18,20,21,22,24 27 Jumlah
8 11 1 20
Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui soal pada siklus 1 untuk kategori mudah sebanyak 8 soal, soal untuk kategori sedang 11 soal dan untuk soal dengan kategori sukar 1 soal. Jadi jumlah soal siklus 1 sebanyak 20 soal.
41
Tabel 3.14 Traf Kesukaran Soal Siklus 2 Indeks Kesukaran
Pilihan Ganda No. Item Soal
Jumlah
Mudah Sedang Sukar
1,4,6,7,9,14,15,18,24,26,30 5,11,12,19,23,25,27,28 10 Jumlah
11 8 1 20
Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui soal pada siklus 2 untuk kategori mudah sebanyak 11 soal, soal untuk kategori sedang 8 soal dan untuk soal dengan kategori sukar 1 soal. Jadi jumlah soal siklus 2 sebanyak 20 soal.
3.8 Indikator Keberhasilan
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN Tengaran 01 Kabupaten Semarang dengan indikator sebagai berikut: 1) Minat belajar siswa minimal mencapai kategori Berminat dengan persentase 80% atau sebanyak 30 siswa berminat. 2) Dikatakan hasil belajar meningkat apabila sebanyak 30 siswa atau 80% dari keseluruhan siswa mencapai ketuntasan dengan nilai KKM ≥ 70.
3.9 Analisis Data Analisis data dalam penulisan tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. 1. Hasil observasi, dan angket dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang dijelaskan menggunakan kata-kata atau kalimat dan dipisahpisah menurut kategori yang telah ditentukan untuk memperoleh suatu
42
kesimpulan. Data hasil observasi terhadap guru dan respon siswa dalam pembelajaran kooperatif dinilai dengan rumus dibawah ini:
Nilai =
x 100%
Dengan kriteria nilai : > 86% = sangat baik 70 – 85 % = baik 55 – 69 % = cukup baik < 54 % = kurang
(Depdiknas, 2003)
Untuk mengukur skala minat digunakan skala menggunakan rumus Likert dengan 4 kategori yaitu sangat berminat, berminat, kurang berminat dan tidak berminat. Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:
Nilai =
x 100%
Dengan ketentuan sebagai berikut: ≥ 80 %ke atas
: sangat berminat
60 % – 79 %
: berminat
40 % – 59 %
: kurang berminat
≤ 39 %
: tidak berminat
2. Terhadap perolehan hasil belajar IPA dianalisis secara kuantitatif dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data–data tersebut dianalisis mulai dari hasil belajar pada pre-test dan post test dengan cara persentase. Hasil belajar siswa secara individual dikatakan tuntas apabila siswa mampu mencapai nilai minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar. ketuntasan hasil belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:
43
Ketuntasan individual
=
Ketuntasan klasikal`
=
x 100
x 100%