BAB III METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian dan Tempat Penelitian Subyek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah: pengelola PAUD Daarul Piqri, Pendidik, serta orang tua yang tergabung pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Daarul Piqri Leuwigajah Cimahi. Memilih subjek penelitian amatlah penting dalam rancangan penelitian ini, karena data yang diperoleh selama dilapangan akan terkumpul data diolah serta dianalisis menurut subjek penelitian. Subjek penelitian ini diambil secara serempak terhadap pengelola, pendidik, serta orang tua sebagai subjek yang sangat penting dalam menanamkan pendidikan pada anak di lembaga PAUD Daarul Piqri. Menurut Arikunto (2006:145) subjek penelitian adalah: Subjek penelitian yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara tentang subjek penelitian,sebetulnya kita bicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Subjek penelitian terfokus pada empat subjek sebagai responden yaitu pengelola, pendidik,
orang tua, serta ketua yayasan, semua responden
tergabung dalam lingkungan yang ada di lembaga PAUD Daarul Piqri, yang beralamat di Kihapit Barat No.7 RT 01 RW 09 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada upaya yang dilakukan pengelola, dalam memberikan rangsangan dalam membentuk karakter anak, sehingga dapat membagun suatu lembaga yang berkarakter. Adapun identitas responden sebagai berikut: 1. Identitas Pengelola PAUD Daarul Piqri Nama
: Nurhafsyah Jamilah S.Ip
Tempat tanggal lahir
: Cimahi, 15 Maret 1985 33
Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Alamat
: Kihapit Barat RT.01 RW. 09 Leuwigajah - Cimahi
2. Identitas Pendidik PAUD Daarul Piqri Nama
: Neni Karyani
Tempat Tanggal Lahir
: Cimahi, 10 Juli 1966
Alamat
: Kihapit Barat RT 02/08 Leuwigajah-Cimahi
3. Identitas Orang Tua Nama
: Rita Rosita
Tempat tanggal lahir
: Cimahi,18 Agustus 1971
Alamat
: Jl. Kerkop No.108 RT.05/020 Leuwigajah-Cimahi
4. Identitas Ketua Yayasan PAUD Daarul Piqri Nama
: Yani Nurdiani, S.Pd
Tempat tanggal lahir
: Cimahi, 27 Januari 1976
Alamat
: Kihapit Barat RT.01 RW. 09 Leuwigajah - Cimahi
B. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat memnghasilkan gambaran tentang objek yang diteliti secara utuh. Kesesuain penggunaan pendekatan kualitatif pada setiap permasalahan penulis menggunakan pertimbangan–pertimbangan sehingga penulis dapat dengan mudah menyajikan permasalahan karena berhadapan langsung dengan objek yang diteliti. Menurut Maleong (2007:6) penelitian kualitatif yaitu: Penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya. Secara histolik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Sedangkan menurut Basrowi dan Suwandi (2008:23) penelitian kualitatif berujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi dapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Karakteristik khusus penelitian kualitatif berupaya mengungkapkan keunikan- keunikan individu, dalam kelompok masyarakat atau organisasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari secara komprehensif dan rinci. Pendekatan ini merupakan suatu metode penelitian yang diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang ucapan, tulisan atau prilaku yang dapat diamati dari suatu individu atau kelompok masyarakat dalam suatu setting tertentu. Kesemuanya itu dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik (Bogdan dan Taylor 1992:21-22;Fatchan, 2001:1) dalam Basrowi dan Suwandi (2008:23).
C. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif . Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan terlebih dahulu data dari sumber data dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah pengelola, pendidik dan orang tua juga ketua yayasan sebagai responden yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan peneliti seputar upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter dan memberinya penjelasan mengenai pendidikan karakter untuk membentuk dan mengembangkan karakter anak sejak dini. Metode deskriptif ini memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada satuan PAUD Daarul Piqri, terhadap pendidikan karakter yang diberikan oleh pengelola Daarul Piqri yang diharapkan dapat menerapkan pendidikan karakter tersebut dengan baik. Penelitian ini meneliti peran serta pengelola, pendidik, dan orang tua atau keluarga dalam menerapkan pendidikan karakter di PAUD Daarul Piqri Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
ini, yang diharapkan mendapat hasil yang menyeluruh pada setiap anak dalam menyelesaikan tugas perkembangan secara optimal. Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena pendekatan dan metode penelitian dapat memadukan penelitian dalam melakukan penelitian.
Menurut Sugiono (2011:2) metode penelitian adalah: Cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisifasi masalah-masalah dalam bidang pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang menekankan pada aspek upaya pengelola dalam membangun lembaga PAUD yang berkarakter, sehingga dari penelitian tersebut dapat diperoleh data yang objektif dengan segala hal yang melatarbelakangi prilaku anak . menurut Arikunto ( 2006:142) bahwa: “penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala atau gejala tertentu”. Penelitian studi kasus ini, penelitian yang dilakukan secara insentif dan terperinci pada lembaga PAUD Daarul Piqri yang berada di Jl. Kerkop no 7 RT.01 RW.09 Kel. Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Menurut Sudjana (2006), menyatakan bahwa karakteristik dari penelitian studi kasus adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan subjek peneliti (invidu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat) dalam keseluruhan fenomena perilakunya 2. Mencermati kasus secara mendalam dengan menekankan pendekatan longitudinal selama kurun waktu tertentu 3. Berkaitan dengan upaya pemecahan masalah 4. Mengkaji unit kecil dengan berbagai variabel dan kondisi yang lebih luas. Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
D. Definisi Operasional Untuk memperoleh pemahaman yang jelas dan tepat serta untuk menghindari salah paham dalam menafsirkan istilah yang digunakan peneliti, maka diperlukan definisi operasional dari beberapa istilah yang berkenaan dengan judul dan fokus pada permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Upaya, merupakan suatu usaha dalam mencapai suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya adalah : Usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb), daya
upaya:
berupaya mencari
menegakkan upaya
(akal);
keamanan berusaha,
patut
dibanggakan
berikhtiar: ia
harus
meningkatkan prestasinya. 2. Pengelola, merupakan
seseorang bertanggung
jawab, mengolah,
mengorganisir, suatu lembaga. Menurut UU SISDIKNAS Bab VII tentang Tenaga Kependidikan
Pengelola adalah sebagai berikut: Tenaga
kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengelola, mengembangkan, dan atau memberikan layanan di bidang pendidikan . 3. Karakter, menurut bahasa karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan pada tindakan seorang individu. Oleh karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa adalagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran,dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. Karakter merupakan kebiasaan, ahlak, atau suatu prilaku Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
anak yang sesuai dengan nilai–nilai moral serta prilaku yang sesuai dengan peraturan yang ada di masyarakat khususnya yang diterapkan oleh satuan PAUD Daarul Piqri. Sedangkan menurut pusat Bahasa Indonesia berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. 4. Lembaga PAUD, merupakan suatu lembaga yang memberikan layanan pada anak dibidang pendidikan. PAUD merupakan lembaga yang membantu orang tua dalam membentuk karakter anak yang telah lebih dulu diberikan di keluarga. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkarakter,
merupakan
satuan
pendidikan
yang secara
sistematis
melaksanakan program bimbingan, pembelajaran dan latihan dalam rangka membantu anak agar mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral spritual, bahasa, kognitif, dan sosial emosi anak.
E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian kualitatif, istrument penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga validasi dilakukan oleh peneliti sendiri dengan memperhatikan halhal diantaranya: 1). Pemahaman peneliti terhadap metode penelitian kualitatif, 2). Penguasan wawasan peneliti terhadap bidang yang diteliti, 3). Kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian secara akademik maupun logistik. Teknik pengumpulan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan penelitian. Adapun teknik penelitian yang digunakan peneliti dalam memperoleh data semaksimal mungkin agar tercapai tujuan penelitian dengan baik yaitu dengan menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Dengan adanya teknik pengumpulan data ini, diharapkan peneliti dapat mendapatkan hasil penelitian yang optimal. Teknik pengumpulan data yaitu langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
penelitian ini adalah mandapatkan data. Tanpa teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiono, 2011:224). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik pengumpulan data ini diharapkan dapat mempermudah mencari data atau informasi dilapangan.
1. Observasi (pengamatan) Observasi atau pengamatan, meliputi kegiatan penguatan terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto,2006:156). Sedangkan menurut Soehartono (1995:69) obsevasi merupakan pengamatan dalam setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi obsevasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempat, yaitu pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Observasi sebagai alat pengumpulan data harus sistimatis, artinya observasi serta pencatatannya menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulang kembali oleh peneliti lain. Selain itu harus memberi kemungkinan untuk menafsirkan secara alamiah. Yang menjadi objek observasi dari penelitian ini adalah adaptasi dengan lingkungan sekitar objek yang diteliti. Yang meliputi tingkahlaku sehari-hari mulai dari kognitif, bahasa, emosianal, sosial, dan moral spiritualnya.
Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
Untuk medapatkan pengamatan yang baik serta dapat memperoleh data yang nyata sesuai dengan fungsinya ada beberapa petunjuk yang harus diketahui seperti yang dipaparkan dalam buku Evaluasi Program PLS Djuju Juhana, diantara diantaranya: a. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan di observasi. b. Menyelidiki tujuan umum dan tujuan khusus penelitian c. Menentukan cara untuk mencatat data hasil observasi d. Membatasi tingkat kategori secara tegas e. Pengamatan harus dilakukan secara cermat f. Mencatat setiap gejala secara terpisah agar tidak langsung mempengaruhi g. Mengetahui sebaik-baiknya alat-alat pencatatan dan cara penggunaanya sebelun melakukan observasi. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneltian ini mengambil cara observasi atau pengamatan secara lansung terladap upaya yang dilakukan oleh pengelola, pendidik serta orang tua dalam mengarahkan anak terhadap karakter pada kehidupan anak di lingkungan sekolah maupun di rumah. Penelitian terfokus pada keadaan lingkungan yang di lembaga PAUD Daarul Piqri.
2. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab. Wawancara dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara. Pewawancara sebagai pemegang peran utama dalam kegiatan wawancara, perlu memiliki karakteristik sosial yang dapat menarik perhatian dan minat responden, memiliki reputasi menurut pandangan responden dan memiliki
keterampilan
berkomunkasi
dan
memotivasi,
serta
dapat
menumbuhkan rasa aman bagi responden (Buku Evaluasi Program PLS, Sudjana).
Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai seseorang untuk mencari data tentang latar belakang dari upaya pengelola, pendidik, serta orang tua dalam memberikan stimulasi terhadap perkembangan anak secara optimal. Menurut Sugiyono(2011:138) secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yang disusun, yaitu: a. Pedoman wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang terperinci b. Pedoman wawancara tidak berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pedoman yang harus diperhatikan dalam melukan wawancara antara lain: a. Dari segi penampilan dan sikap b. Dari segi penguasaan pertanyaan, harus benar-benar menguasai c. Gunakan terminologi yang tepat d. Harus membuktikan respon yang diberikan interview e. Perlu melakukan latihan interview Dalam penelitian in peneliti melakukan wawancara dengan pengelola, pendidik, juga orang tua yang ada dilingkungan PAUD Daarul Piqri, yang dijadikan responden untuk mendapatkan informasi anak didik dalam perkembangan karakter anak seusianya. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui sejauhmana perkembangan karakter anak dari segi sosial, emosi, moral, keagamaan dan bahasa. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana terjadinya komunikasi secara verbal antara pewawancara dengan responden dalam hal ini pengelola, pendidik, dan orang tua dari siswa–siswi PAUD Daarul Piqri, yang mengarah pada proses, hasil dan dampak pada pembentukan karakter pada anak.
3.
Dokumentasi
Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dokumentasi dari seseorang. Dokumentasi yang berbentu tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang bergambar misalnya foto-foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni. Arikunto (2006:158) mengemukakan pendapatnya tentang studi dokumentasi sebagai berikut: Dokumentasi asal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dengan metode ini peneliti menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, agenda kegiatan, dan lain sebagainya.
F. Langkah-langkah Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian diperlukan alat pengumpul data . hal ini penting untuk memperoleh data yang valid, untuk itu diperlukan suatu alat yang tepat. Dalam penelitian ini pedoman wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. Maka pada bagian ini akan dibahas mengenai langkah-langkah pengumpulan data diantaranya:
1. Penyusunan kisi-kisi penelitian Kisi-kisi penelitian ini disusun sebelum melakukan wawancara, penyusunan kisi-kisi dilakukan sebagai acuan dalam pembuatan alat pengumpul data Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi sesuai dengan pertanyaan penelitian yang sudah ditetapkan. 2. Penyusunan Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Langkah-langkah penyusunannya sebagai berikut: a. Tahap Persiapan 1) Mempersiapkan surat izin untuk melakukan observasi di PAUD Daarul Piqri Cimahi 2) Melaksanakan penelitian kepada subjek yang dimaksud dalam hal ini adalah pengelola PAUD Daarul Piqri 3) Mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental, serta keterangan atau inforamasi sekitar masalah yang akan diteliti 4) Menyusun pedoman observasi dan wawancara 5) Menghubungi pihak-pihak yang dijadikan responden penelitian, dalam hal ini guru, dan orang tua siswa dari PAUD Daarul Piqri 6) Melaksanakan wawancara b. Tahap pelaksanaan 1) Membuat jadwal wawancara 2) Melakukan wawancara dan observasi kepada responden yang telah ditetapkan 3) Membaca dan melihat dokumen, lalu mencatat informasi-informasi yang dianggap penting dan diperlukan dalam penelitian.
G. Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) dalam bukunya sugiono (2011:245) menyatakan “ Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah-masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus menerus Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
penulis berhasil menuliskan hasil penelitian”. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian kualitatif, analisis data lebih memfokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data 1. Analisis sebelum di lapangan Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menetukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan. 2. Analisis data di lapangan Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melalukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban
setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu serta diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiono (2011:246) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlang sung secara terus menerus sampai pelitian tuntas dilakukan, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction ( reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (tahap kesimpulan) dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan diatas semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit,. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
a. Tahap Reduksi Mereduksi data yaitu merangkum data, memilih hal-hal yang pokok yang diperlukan dalam penelitian, serta memfokuskan pada hal-hal penting pada tema dan pola yang mengacu pada fokus penelitian. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data , setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujun utama dalam penelitian ini adalah temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tiak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti, dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
b.Tahap Display Setelah data direduksi tahap selanjutnya adalah dmendisplay data. Mendisplay data adalah mensajikan data, mendisplay data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiono (2011:249) menyatakan yang paling sering digunakan dalam untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c. Verifikasi Data ( tahap kesimpulan) Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011:252) adalah menarik kesimpulan data verifikasi. Kesimpulan dan verifikasi awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangna pengumpulan data, maka kesimpulan yang ditemukan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya belum pernah ada atau masih remang-ramang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban-jawaban sementara atas pertanyaan penetitian yang diperoleh peneliti sebagai hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi data. Kesimpulan yang diambil hanya bersifat sementara dan masih sangat kabur serta diragukan, oleh karena itu kesimpulan senantiasa harus verifikasi selama penelitian berlangsung hingga akhirnya tercapai kesimpulan akhir.
Cucu Hodijah, 2013 Upaya Pengelola Dalam Membangun Lembaga PAUD Yang Berkarakter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu