BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Subjek Penelitian Latar dan subjek dari penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan subjek penelitian yang akan dibahas lebih lanjut sebagai berikut. 3.1.1
Latar Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Getasan Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang. Secara geografis SD Negeri Getasan terletak di desa Getasan yang berada lereng Gunung Merbabu. Lokasi SD Negeri Getasan sangat strategis yang berada di pingir jalan raya dan bersebelahan dengan pasar Getasan. Sehingga akses yang ditempuh untuk mencapai SD Negeri Getasan cukup mudah yaitu dengan alat transportasi umum seperti bus. 3.1.2
Latar Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016
di SD Negeri Getasan. Pada siklus I dilaksanakan dalam tiga kali petemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari hari Senin, 18 April 2016 pukul 07.35 sampai dengan pukul 10.10. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 20 April 2016 dan pertemuan ketiga untuk mengadakan tes evaluasi siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April 2016. Pelaksanaan siklus II ini sama dengan pelaksanaan siklus I yaitu dilakukan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 27 April 2016. 3.1.3
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Getasan
tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Objek dari penelitin ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tema makananku sehat dan bergizi dengan menggunakan pendekatan saintifik.
23
24
3.2 Jenis Penelitian Slameto (2015:143), metode penelitian adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision masker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk memecahakan suatu masalah melalui tindakan-tindakan tertentu yang sesuai dengan masalah dengan adanya peran dari peneliti dan dari pihak-pihak tertentu. Kunandar (44-45), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pnelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partiipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas, dengan memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas serta meningkatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Asep Saepul Hamdi (2015:19) menyebutkan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulnnya. Jadi variabel adalah sarana untuk memperoleh pemahaman terhadap suatu masalah yang sedang diteliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar. Penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel bebas atau independen dan varibel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: 3.3.1
Variabel Bebas Variabel bebas (indenpenden), adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Varibel bebas
25
dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan saintifik dalam tema ‘makananku sehat dan bergizi’. 3.3.2
Variabel Terikat Variabel terikat (dependen), adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IVB setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. 3.4 Rencana Tindakan Jenis penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dimana dalam setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu rencana tindakan, pelaksanan tindakan, obserasi dan refleksi. Secara rinci, prosedur dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: 3.4.1
Pelaksanaan Siklus I
3.4.1.1 Perencanaan Tindakan 1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang terdapat dalam tema yang akan dibahas untuk kemudian disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik. 2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dengan pendekatan saintifik yang berkaitan dengan tema pembelajaran yang dipilih, menentukan model pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran, mempersiapkan sumber dan media yang digunakan dalam pembelajaran, membuat lembar kerja siswa. 3. Membuat instrumen lembar observasi yang digunakan dalam siklus penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 4. Menyusun alat evaluasi pembelajaran, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran yang sudah tercapai. Bentuk alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan berdasarkan hasil observasi. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal.
26
3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama ini adalah dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Kegiatan pembelajaran dalam siklus pertama dilakukan selama 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. Kemudian pada pertemuan ketiga guru melanjutkan pembelajaran pada pertemuan kedua dan melakukan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik. 3.4.1.3 Observasi Selama proses pembelajaran berlangsung tahap observasi perlu diamati dengan teliti. Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui situasi kegiatan belajar mengajar, mengetahui tingkat perubahan saat pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas guru dan siswa. 3.4.1.4 Refleksi Tahap refleksi peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu dengan menganalisis hasil observasi yang sudah dilakukan. Dengan melakukan evaluasi peneliti dapat mengetahui hasil tindakan yang sudah dilakukan dalam siklus I. Dari hasil tersebut dapat terlihat kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam siklus I, apabila terdapat kekurangan maka peneliti perlu memperbaiki pelaksanaan tindakan yang tidak sesuai dengan rencana, untuk kemudian dapat digunakan pada siklus berikutnya. 3.4.2
Siklus II Rencana tindakan Siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan
tindakan siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Prosedur yang digunakan dalam siklus II ini juga sama dengan prosedur yang digunakan pada Siklus I yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut.
27
3.4.2.1 Perencanaan Tindakan 1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus I. 2. Membuat kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II dengan pendekatan saintifik yang sesuai langkah-langkah 5M, menentukan model
pembelajaran
yang
tepat
dengan
materi
pembelajaran,
mempersiapkan sumber dan media yang digunakan dalam pembelajaran, membuat lembar kerja siswa. 3. Membuat instrumen lembar observasi yang digunakan dalam siklus penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 4. Menyusun alat evaluasi pembelajaran, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran yang sudah tercapai. Bentuk alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan berdasarkan hasil observasi. Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal. 3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Kegiatan pembelajaran dalam siklus pertama dilakukan selama 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. Kemudian pada pertemuan ketiga guru melanjutkan pebelajaran pada pertemuan kedua dan melakukan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik. 3.4.2.3 Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap observasi siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I yaitu dengan melakukan pengamatan yang menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Untuk mengetahui kesesuaian pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
28
3.4.2.3 Refleksi Tahap yang terakhir dalam siklus II adalah refleksi. Kegiatan refleksi yang dilakukan dalam siklus II ini sama dengan kegiatan refleksi yang sudah dilakukan dalam siklus I. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur dan mengambil kesimpulan apakah penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV B SD Negeri Getasan pada tema makanan sehat dan bergizi semester II tahun pelajaran 2015/2016 hingga ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 85%. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa teknik yaitu tes, observasi dan dokumentasi yang akan dipaparkan lebih lanjut dibawah ini. 3.5.1 Tes Tes adalah beberapa soal yang berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan kemampuannya sendiri. Teknik tes berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah diajarkan. Bentuk dari tes ini adalah dengan siswa diminta untuk mengerjakan soal yang sudah diberikan pada akhir pembelajaran sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi. 3.5.2 Observasi Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015:232). Dalam hal ini peneliti memerlukan instrumen lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar mengajar guru dan siswa
dengan
menggunakan pendekatan saintifik. 3.5.3 Dokumentasi Menurut Slameto (2015:248) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, film, gambar (foto), karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini dokumentasi berfungsi sebagai bukti dan sumber data bahwa pelaksanan penelitian sudah dilakukan di SD Negeri Getasan. Dokumentasi tersebut berupa surat ijin penelitian, surat keterangan telah
29
melaksanakan penelitian, surau ijin uji validitas dan reabilitas, lembar observasi, daftar nilai siswa, dan foto ketika pelaksanan tindakan berlangsung. 3.6 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari penelitian yang sedang dilakukan. Terdapat dua macam alat pengumpulan data yaitu tes dan non tes. 3.6.1
Soal Tes Soal tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis dengan
bentuk pilihan ganda yang berjumlah 15 soal. Soal tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, soal tes dibuat dengan menyesuaikan indikator yang sudah ditetapkan. Berikut adalah tabel kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II: Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Kompetensi Dasar
Indikator
3.7Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Membedakan makanan sehat dan tidak sehat
Nomor Soal 9, 18
Menyebutkan kandungan 1, 2, 14, 16 gizi dalam makanan
3.16 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana
Membaca dan membuat 6,7,8 kesimpulan dari tabel yang disajikan
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa Menyebutkan sikap yang 11,20,15 tubuh harus dipelihara dan dibina, menunjukkan rasa syukur sebagai wujud syukur kepada sang terhadap nikmat Tuhan Pencipta.
3.3
Memahami
manusia
dalam
Mengidentifikasi kegiatan 3, 4, 5, 10, ekonomi penduduk dataran 13
30
hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
tinggi
1.2 Menguraikan teks instruksi tentang Membaca pemeliharaan pancaindera serta teknologi penggunaan alat teknologi modern dan makanan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
informasi 12, 17, 19 pengolahan
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I1 Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Nomor Soal
Indikator Manfaat sumber daya alam
3, 4
Menyebutkan hasil sumber 1, 2, 19 daya alam
4.16 Menyajikan hasil pengukuran Menyajikan data panjang atau berat berdasarkan menggunakan turus pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana
dengan 8, 9,
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa Menyebutkan sikap disiplin 19,11, 12, tubuh harus dipelihara dan dibina, dalam mengatur pola hidup 14 sebagai wujud syukur kepada sang sehat Pencipta. Menyebutkan hak dan 10, kewajiban dalam menjaga 17,13 kesehatan tubuh 2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni 1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah
Membuat karya seni tiga 15, 20 dimensi
Menjelaskan jenis-jenis 5, 6, 7 makanan khas Indonesia
16,
31
Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar.
3.6.2
Non Tes
Penilaian dalam non-tes yang digunakan peneliti adalah observasi secara langsung yaitu dengan mengamati kegiatan belajar mengajar dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Peneliti memerlukan instrumen lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa (terlampir). 3.7 Indikator Kinerja Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu adanya tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas ini yaitu melalui indikator kinerja yang dipaparkan sebagai berikut: 3.7.1
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik berjalan baik dengan hasil belajar siswa mencapai KKM 67.
3.7.2
Ketercapaian ketutasan belajar siswa rata-rata kelas di atas 85%.
3.8 Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. data yang diperoleh dari hasil observasi adalah data kualitatif. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan mengadakan tes hasil belajar tema makanan sehat dan bergizi untuk masing-masing siklus. Data kuantitatif dan kualitatif yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan cara membandingkan kondisi antar siklus I dan siklus II. Kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan serta interprestasi data kualitatif dan data kuantitatif yang ditandai dengan perubahan yang terjadi yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas IVB SD Negeri Getasan. Hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan cara menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:
32
�� �
�= ×
%
3.9 Teknik Analisis Uji Instrumen
� �
�
�
�
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian sebelumnya harus dianalisis uji instrumen dengan uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat kesukaran soalnya dengan. 3.9.1 Uji Validitas Instrumen Validitas (Kesahihan) adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tuuan kriteria belajar atau tingkah laku (Ngalim Purwanto, 2010:137). Sedangkan menurut Saifudin Azwar (2011:173), validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan terhaap variabel soal tes evaluasi hasil belajar siswa. Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Pengujian validitas dilakukan dengan teknik Corrected Item Total Correlation. Dengan terlebih dahulu peneliti mencari r tabel yang digunakan sebagai acuan tingkat validitas soal tersebut. Berikut hasil r tabel yang sudah dicari dengan program SPSS for windows versi 16.0: Tabel 3.3 R Tabel Df
t_0.05
r_0.05
34
1.69
0.28
Validitas soal yang dilakukan di kelas VA dan VB SD Negeri Getasan dengan soal yang terdiri dari 20 butir soal. Dari hasil pegujian dengan SPSS, kemudian pada nilai Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan r tabel yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,28. Apabila nilai Corrected Item Total Correlation <0,28 maka soal yang diuji tidak valid, namun sebaliknya jika nilai Corrected Item Total
33
Correlation >0,28 berarti soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil validitas soal: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Corrected Item-Total Statistics Kriteria
Nomor soal
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20
Tidak Valid
15, 17, 18, 19
Hasil uji validitas yang terdiri dari 20 butir soal terlihat bahwa soal nomor 15, 17, 18, 19, 20 tidak valid. Hal ini dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation menunjukkan kurang dari r tabel yang sudah ditentukan yakni 0,28. Untuk itu soal yang tidak valid tidak akan digunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I. Hasil pegujian dengan SPSS, kemudian pada nilai Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan r tabel yang sudah ditentukan yaitu sebesar 0,28. Apabila nilai Corrected Item Total Correlation <0,28 maka soal yang diuji tidak valid, namun sebaliknya jika nilai Corrected Item Total Correlation >0,28 berarti soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil validitas soal: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Corrected Item-Total Statistics Kriteria
Nomor soal
Valid
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18
Tidak Valid
3, 10, 13, 19, 20
Hasil uji validitas yang terdiri dari 20 butir soal terlihat bahwa soal nomor 3, 10, 13, 19, 20 tidak valid. Hal ini dikarenakan nilai Corrected Item-Total Correlation menunjukkan kurang dari r tabel yang sudah ditentukan yakni 0,28.
34
Untuk itu soal yang tidak valid tidak akan digunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II. 3.9.2 Reliabilitas Instrumen Ngalim Purwanto (2010: 139) reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi.Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR – 20, KR – 21, dan metode Anova Hoyt. Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha dengan program SPSS for windows versi 16.0. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt. Pengukuran koefisien reliabilitas instrument dalam penelitian mengacu pada tabel dibawah ini: Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Instrumen Rentang 0,80 – 1,00 ˂ 0,80 – 0,60 ˂ 0,60 – 0,40 ˂ 0,40 – 0,20 ˂ 0,20
Kriteria Sangat reliable Reliabel Cukup reliable Agak reliable Kurang reliable
Hasil uji reliabilitas siklus I dan siklus II yang dilakukan di SD Negeri Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:
35
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I dan Siklus II Reliability Statistics Cronbach's
Siklus
Alpha
I
N of Items
Kategori
20
Reliable
20
Sangat Reliabel
.733
II
.804
Tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada siklus I mencapai angka 0,733 yang menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas soal pada siklus I termasuk dalam kategori reliable. Sedangkan hasil uji reliabilitas pads siklus II menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha mencapai angka 0,804 yang berarti tingkat reliabilitas pada siklus II dalam kategori sangat reliabel. 3.9.3
Uji Kesukaran Soal Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa
tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar.Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut: �� = Keterangan:
∑� ∑�
TK
= tingkat kesukaran
∑B
= jumlah siswa menjawab benar
∑P
= jumlah siswa peserta tes
Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1
36
(satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut: Tabel 3.8 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Rentang
Kriteria
0,00 – 0,32
Sukar
0,33 – 0,66
Sedang
0,67 – 1,00
Mudah
Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri Getasan dengan jumlah keseluruhan responden 36 siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I Rentang
Kriteria
0,00 – 0,32
Sukar
0,33 – 0,66
Sedang
0,67 – 1,00 Total
Mudah
Nomor Item 3, 7, 17, 18 1, 2, 4, 5, 8, 9, 14, 15, 16, 20 6, 10, 11, 12, 13, 19,
Jumlah 4 10 6 20
Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II Rentang 0,00 – 0,32 0,33 – 0,66 0,67 – 1,00 Total
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Nomor Item 3,7, 9, 14, 19, 20 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 15 12, 13, 16, 17, 18
Jumlah 6 9 5 20
37
Hasil uji tingkat kesukaran soal pada siklus I dan siklus II, terlihat bahwa pada siklus I terdapat 4 soal dalam kategori sukar, 10 soal dalam kategori sedang, dan 6 soal dalam kategori mudah. Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran pada siklus II terdapat 6 soal dalam kategori sukar, 9 soal dalam kategori sedang, dan 5 soal dalam kategori mudah. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa soal evaluasi siklus II lebih sukar dibandingkan dengan soal evaluasi siklus I.