BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penlitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Bandar 02 dengan alamat Jl Raya Bandar Utara ,Kecamatan Bandar, kabupaten Batang, SD Negeri Bandar 02 merupakan SD inti yang terletak di kaki bukit gunung Kemulan yang berjarak 17 km sebelah selatan dari pusat kota Batang, yang berhawa sejuk, tenang dan nyaman sehingga sangat mendukung untuk proses belajar mengajar. SD Negeri Bandar 02 terdapat 13 tenaga pendidik dan kependidikan yang terdiri dari seorang kepala sekolah yang mempunyai tugas rangkap SD Tambahrejo 02, 6 orang guru kelas, seorang guru Pendiddikan Agama Islam, seorang guru Penjaskes, seorang guru Bahasa Inggris, seorang petugas perpustakaan, seorang Tata Usaha, dan seorang penjaga sekolah dengan jumlah peserta didik 204 siwa yang terdiri dari 98 siswa laki- laki dan 106 siswa perempuan. SD Negeri Bandar 02 hampir setiap mengikuti lomba selalu memperoleh kejuaraan baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat kabupaten, misalnya juara 1 lomba Mapsi PAI tingkat kabupaten, juara 2 tingkat kabupaten lomba Popda cabang kaligrafi, juara 1 tingkat kabupaten cabang tenis lapangan dan sebagainya. Kelas 4 SD Negeri Bandar 02 ada 47 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki- laki dan 25 siswa perempuan.dengan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. 3.1.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 dengan jumlah siswa sebanyak 47siswa, yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Pemilihan subjek penelitian ini dikarenakan beberapa alasan antara lain: a. Peneliti adalah guru kelas 4 sehingga memudahkan peneliti dalam mengadakan penelitian.
17
b. Pelajaran yang dipilih merupakan pelajaran awal semester I yang menjadi dasar untuk melangkah ke semester berikutnya. c. Pelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk Ujian Akhir Sekolah pada kelas VI nantinya. d. Daya serap anak dalam menerima pelajaran sangat lemah. e. Siswa berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa bermatapencaharian sebagai petani dan buruh, sehingga kurang kesadaran dan waktu untuk memberikan perhatian akan perkembangan dan kemajuan pendidikan di sekolah bagi anak. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan. f. Beberapa model pembelajaran yang selama ini digunakan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 3.1.4 Waktu Penelitian Waktu Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas No
1 2
3
4
Pelaksanaan Penelitian ProposalPTK Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Rekleksi Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Pelaporan
Juli 1
2
X
X
Agustus 3
4
1
2
X
X
X
3
September 4
1
2
3
X X X X X X X X
3.2. Variabel Penelitian 18
4
3.2.1
Variabel bebas (X (X) Variabel penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah model
Pembalajaran Make A Match. Model Pembelajaran Make A Match adalah model pembelajaran dengan cara mencari pasangan untuk mencari suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 3.2.2
Variabel terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar adalah
kemampuan tingkat perkembangan mental yang membentuk pola pemahaman, ditampilkan dengan sikap dan diwujudkan dengan perbuatan setelah menerima pengalaman belajarnya menuju kecakapan hidup. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti akan mengefektifkan pembelajaran mendeskripsikan secara tertulis serta mengungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas. Penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a) latar ilmiah untuk mengungkap hubungan alami antara peneliti dengan subyek penelitian, b) peneliti sebagai instrument utama karena peneliti berperan sebagai perencana tindakan, pengumpul data, penganalisa data, dan pengamat, c) hasil penelitian bersifat deskriptif, d) analisis data dilakukan secara bertahap dalam beberapa siklus, dan e) kebermaknaan data menurut tafsiran peneliti. Selain menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti juga menggunakan pendekatan kuantitatif.Untuk data kuantitatif (berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya.Validitas yang digunakan validitas teoritik maupun validitas empiric.Untuk itu diperlukan kisi-kisi agar terpenuhinya validitas teoritik. Prosedur penelitian ini merujuk pada model Kurt Lewin yang terdiri atas empat komponen pokok penelitian kelas yaitu 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3)pengamatan (obsersavi), dan 4) refleksi (reflecting). Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan tindakan hingga dua siklus. Berkut ini gambaran tindakan kelas menurut model Kurt Lewin pada tiap siklusnya
19
Identifikasi masalah
Perencanaan
Refleksi
Aksi Observasi Perencaaan Ulang Refleksi
Observasi Aksi Perencaaan Ulang Refleksi Observasi Aksi
Gambar Spiral Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan tindakan sebanyak 2 siklus. Adapun langkah-langkah dari tiap siklusnya yaitu sebagai berikut: •
Rancangan Tindakan Pada Siklus I
1) Perencanaan ( Planning ) a. Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Tindakan ( RPP ) b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket IPA, peliut, alat tulis, kartu soal, kartu jawaban, benda asli misalnya daun, serta 20
gambar- gambar yang relevan dengan materi yang disampaikan yaitu hubungan antara struktur daun tumbuhan dan fungsinya. c. Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar soal dan lembar kerja siswa ( LKS ) d. Membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan pebelajaran. e. Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam kepada peserta didik. b. Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a. c. Guru menanyakan kehadiran siswa. d. Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan LKS. e. Guru mlakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “ Menanam Jagung “ bersama- sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara kalian yang mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? f.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
Eksplorasi -
Siswa mengamati beberapa macam daun asli.
-
Siswa mengidentifikasi bagian- bagian daun.
-
Siswa mengelompokkan tulang daun yang mempengaruhi bentuk helai daun.
-
Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk tulang daun pada beberapa macam daun.
-
Siswa menjelaskan fungsi daun
-
Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan
Elaborasi -
Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth
-
Siswa dibagi dalam 3
kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok
jawaban, dan kelompok penilai.
21
-
Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai
-
Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan memprediksi jawaban kartu yang dipegang
-
Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya, kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.
Konfirmasi -
Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Kegiatan Penutup -
Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil kegiatan kelompok.
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
- Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi. - Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah 3) Pengamatan (Observing) Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto ,2001 :19). Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru dan mengamati penerapan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Kooperatif tipe Make A Match. 4) Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan ( Arikunto, 2001 :19 ). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa , ketrampilan guru , serta pemahaman materi struktur daun, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama , serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
22
•
Rancangan Tindakan Pada Siklus II
1) Perencanaan (Planning) a. Membuat rancangan perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus I. b. Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP) c. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket IPA, peliut, alat tulis, kartu soal, kartu jawaban, benda asli misalnya daun, serta gambar- gambar yang relevan dengan materi yang disampaikan yaitu hubungan antara struktur daun tumbuhan dan fungsinya. d. Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar soal dan lembar kerja siswa (LKS) e. Membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan pebelajaran. f.
Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam kepada peserta didik. b. Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a. c. Guru menanyakan kehadiran siswa. d. Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan LKS. e. Guru
mlakukan
apersepsi
dengan
menyanyikan
lagu
Lihat
Kebunku“ bersama- sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara kalian yang mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang kebunnya ditanami bunga ? “ f.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
Eksplorasi - Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli. - Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji. - Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji. - Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan
23
Elaborasi - Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth - Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok jawaban, dan kelompok penilai. - Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai - Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan memprediksi jawaban kartu yang dipegang - Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya, kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.
Konfirmasi - Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Kegiatan Penutup -
Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil kegiatan kelompok.
-
Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
-
Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.
-
Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
3) Pengamatan (Observing ) Melakukan pengamatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pembelajaran hubungan antara struktur bunga dan fungsinyamenggunakan model Make A Match .Pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi ( Reflecting ) 1. Mengevaluasi proses dari pembelajaran siklus II, menganilisis kelemahan dan keberhasilan setelah menerapkan model Make A Match kemudian
24
mempertimbangkan langkah selanjutnya. Terutama dalam mengelola kelas, saat siswa melakukan kerja kelompok. 2. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan siklus I apakah efektif atau tidak. 3. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II 4. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya. Jika dalam siklus II sudah memenuhi indikator penelitian yang telah ditentukan, maka peneliti telah selesai. Namun jika belum memenuhi indikator penelitian, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknis tes dan non tes. 3.4.1. Teknik Tes Menurut Ebster’s Collegiate dalam Endang Poerwanti (2008 : 4 – 4 ) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yng dimiliki individu atau kelompok. Dalam penelitian ini terdapat dua macam tes yang dilaksanakan , yaitu tes awal dan tes hasil belajar. Tes awal digunakan untuk mengetahui normalitas dan populasi sedangkan tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPA kompetensi dasar Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dan fungsinya dengan penerapan model pembelajaran Make A Match.
25
Tabel 3.2 Kisi- kisiInstrument Soal Evaluasi Siklus I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
2. Memahami 2.2Menjelaskan - Mengidentifikasi bagian hubungan hubungan daun tumbuhan. antara antara stuktur -Menjelaskan jenis- jenis struktur daun daun berdasarkan bagian tumbuhan dan jumlah helaiannya. tumbuhan fungsinya. -Menyebutkan bentukdengan bentuk daun. fungsinya. -Menjelaskan struktur daun -Menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan itu sendiri
Item soal No. Item Jumlah soal 4,10 2 2
1
3,6,7
3
8
1
1,5,9
3
Tabel 3.3 Kisi- kisiInstrument Soal Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi 2 Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Kompetensi Dasar
Indikator
2.2 - Mengidentifikasi bagian Menjelaskan bunga hubungan - Menjelaskan jenis –jenis antara bunga bunga fungsinya. -Menjelaskan fungsi bunga -Menjelaskan fungsi buah -Menyebutkan jenis biji - Menjelaskan fungsi biji
26
Item soal No. Item Jumlah soal 2 1 1
4,6,9 3,7 10 5,8
1
3
2 1 2
3.4.2. Teknik Non Tes Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek engan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006 : 156) Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2006, 30, edisi revisi). Dalam penelitianini, metode ini digunakan menggambarkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA .yang menggunakan model Make A Match. Sasaran dalam observasi ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan keberhasilan dalam pembelajaran
IPA. Tabel 3.4 Kisi- kisi Observasi Guru dan Siswa. No 1
2
Aspek Melakukan kegiatan awal
Indikator -Memberi salam - Berdo’a - Menanyakan kehadiran siswa - Menyiapkan kondisi fisik -Menyayikan lagu “Menanam jagung. Melakukan kegiatan inti pembelajaran Eksplorasi -Mengamati beberapa macam daun - Mengidentifikasi bagian-bagian daun - Mengidentifikasi bentuk tulang daun - Mengelompokkan daun sesuai bentuk daun - Menjelaskan fungsi daun Elaborasi
-Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Match - Siswa dibagi 3 kelompok Pertanyaan, jawaban, dan penilai -Guru menerapkan model Make A Match -Guru membagi kartu pertanyaan dan
27
Item soal
kartu jawaban pada masing- masing kelompok -Guru membunyikan peluit tanda siswa mulai mencari pasangan kartu yang dipegangnya
3
Konfirmasi
-Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan -Pasangan yang cocok kartu soal dan jawaban membacakan hasilnya -Kelompok lain menanggapi
Kegiatan penutup
-Membuat kesimpulan -Mengerjakan soal evaluasi -Memberi penghargaan bagi siswa yang berprestasi -Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variable yang diteliti. Uji Reliabilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel.Peneliti menggunakan item pertanyaan untuk diujikan pada siswa kelas 5 untuk menguji sampai soal itu valid apa tidak. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rata-rata. Adapun rumus menentukan rata-rata sebagai berikut : ∑X X = ─── ∑N Keterangan : X : nilai rata-rata
28
∑ X : jumlah semua nilai siswa ∑ N : jumlah siswa ( Poerwanti, Endang dkk, 2008 : 6.25 ) Sedangkn untuk mencari skor pada tes bentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut ( Endang, Purwanti, dkk, 2008 : 6.3 ) B Skor = ── X 100 ( skor mulai 0 – 100 ) N Keterangan : B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
∑ siswa yang tuntas belajar X 100 % P = ────────────────────── ∑ siswa
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
≥ 63
Tuntas
< 63
Tidak Tuntas
( KKM SDN Bandar 02 ) b. Kualitatif
29
Data penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan ketrampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan model Make A Match. Data ini disajikan dalam bentuk kalimat menurut kategorinya . Dari data kualitatif ini akan diperoleh suatu kesimpulan. 1) Data ketrampilan guru dianalisa dengan memberikan angka pada skala yang tampak. Adapun penskorannya sebagai berikut : 4 = sangat baik
3 = baik 2 = cukup 1 = kurang
Dapat dianalisa dengan rumus : n X 100 % B =─────── N
2) Data aktivitas siswa dianalisa dengan memberikan angka pada skala yang tampak. Adapun penskorannya sebagai berikut : 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang Dapat dianalisa dengan rumus : Aspek yang muncul Persentase aktivitas siswa = ─────────────X 100 % Jumlah skor maksimal
3.6 Indikator Kinerja Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut : a. Keaktifan siswa selama pembelajaran menunjukkan hasil baik dengan tampaknya indikator- indikator dalam lembar pengamatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Make A Match meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. b. Ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Make A Match meningkat dengan kriteria sekurang- kurangnya baik.
30
c. 75 % siswa kelas 4 SD Negeri Bandar 02 kecamatan Bandar Kabupaten Batang mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 63 dalam pembelajaran IPA.
31