22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Penelitian analitik yaitu penelitian yang hasilnya tidak hanya berhenti pada taraf pendeskripsian, akan tetapi dilanjutkan sampai taraf pengambilan simpulan yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik untuk menganalisis data yang diperoleh. Pendekatan cross-sectional yaitu penelitian dengan pengumpulan data yang dilakukan hanya satu kali pada saat yang sama untuk menjawab suatu pertanyaan penelitian (Sastroasmoro dan Slamet, 2011).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Boyolali. Lokasi SMAN dan SMK dipilih secara random pada lima SMA. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29-31 Maret 2016.
C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi target dari penelitian ini adalah remaja putri kelas X SMA di Kabupaten Boyolali tahun 2016. Subjek dari penelitian ini adalah remaja putri kelas X di SMA/SMK di Kabupaten Boyolali yang mengalami status gizi lebih. 2. Subjek Penelitian a. Kriteria Inklusi 1. Usia 15 – 18 tahun. 2. Status gizi lebih (Z skor IMT/U > 2 SD (overweight) dan Z skor IMT/U > 3 SD). b. Kriteria Eksklusi 1. Sedang menstruasi dan siklus menstruasi tidak teratur. 2. Atlet atau aktif berolahraga (3-5 kali perminggu selama 20 menit).
23
3. Sedang menderita penyakit infeksi akut dan kronik. 4. Menderita penyakit gagal ginjal, sirosis hepatis dan sindroma nefrotik.
D. Besar Sampel Penelitian Penentuan besar sampel dengan rumus penghitungan sampel untuk data deskriptif kategori (Dahlan, 2010), yaitu: 2
n= (Za) x P x (1-P) d2 n= (1,96)2 (0,083)(1-0,083) (0,1)2 n= 29,23 Keterangan: n
= jumlah sampel
Za/2
= tingkat kemaknaan (1,96)
P
= proporsi penyakit atau keadaan yg akan dicari (dari
kepustakaan) d
= derajat kesalahan yang masih dapat diterima (0,10)
Dari perhitungan diatas dapat diketahui sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 29,23 dibulatkan menjadi 30 responden. Dengan asumsi 10% responden akan tidak sesuai kriteria penelitian, maka besar subjek penelitian minimal yang diperlukan menjadi n = 30 + (10%x30) = 33 responden.
E. Teknik Sampling Teknik pengambilan subjek dilakukan secara multistage random sampling yang merupakan pengambilan subjek penelitian dengan cara bertahap. Tahap pertama pemilihan secara random lokasi penelitian di SMAN/SMK di kabupaten Boyolali. Tahap kedua remaja putri siswa kelas X yang dijadikan subjek penelitian.
F. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas
: asupan Protein, kadar IL-6.
24
2. Variabel terikat
: kadar Hb.
3. Variabel perancu: a. Terkendali : usia. b. Tak Terkendali: faktor genetik, pola makan.
G. Definisi Operasional Variabel 1. Kadar Hemoglobin Kadar hemoglobin yang didapat dari pemeriksaan cyanmethemoglobin. Pengukuran ini merupakan baku standar dari International Council for Standarization
in
Haematology
(ICHS).
Dengan
menggunakan
pemeriksaan ini, dapat dilihat kadar hemoglobin dengan satuan mg/dl. a. Alat ukur: Pemeriksaan
hemoglobin
dengan
teknik
cyanmethemoglobin. b. Parameter: mg/dl c. Skala:
Rasio
2. Asupan Protein Jumlah total protein yang bersumber dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, yang diperoleh dari survei konsumsi menggunakan metode food recall 24 jam, kemudian dibandingkan dengan AKG yang dianjurkan. a. Alat ukur:
Form Food recall 24 jam
dan semi quantitaive FFQ
(frequency food quitonare) b. Parameter:
gr/hari
c. Skala:
Rasio
3. Kadar IL-6 Sel sitokin pleiotropic dengan berbagai aktivitas biologis, diproduksi oleh sel limfoid dan non-limfoid serta mengatur reaktivitas imun, respon fase akut, inflamasi dan hematopoesis. Satuan yang digunakan untuk kadar IL-6 dalam darah (ng/ml). a. Alat ukur: Kadar IL-6 diukur dari serum darah tepi yang diambil di vena cubiti dan diperiksa dengan metode ELISA. Merk alat biolegend.
25
b. Parameter : ng/ml c. Skala:
Rasio
H. Instrumen Penelitian Alat dan bahan penelitian: 1. Informed consent 2. Formulir identitas 3. Timbangan berat badan 4. Microtoise 5. Elisa kit Interleukin-6 6. Formulir food recall 24 jam 7. Formulir FFQ (food frequency questionare)
I. Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah. 1. Peneliti menjelaskan secara garis besar tujuan penelitian dan identitas serta hasil setiap responden akan dijaga kerahasiaannya. 2. Responden mengisi formulir identitas dan dilakukan pengukuran status gizi. 3. Apabila responden tidak sesuai dengan kriteria inklusi maka dinyatakan invalid dan dikeluarkan dari subjek penelitian. 4. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan Hb dan kadar Interleukin-6. 5. Pemeriksaan di Laboratorium Klinik dan Laboratorium Biomedik FK UNS. 6. Subjek penelitian dilakukan wawancara, pengisian formulir food recall 24 jam dan formulir FFQ. 7. Selanjutnya data yang diperoleh pada pengisian formulir identitas dan hasil pemeriksaan laboratorium akan dianalisis menggunakan teknik analisis data yang telah dipilih.
26
J. Alur Penelitian
Remaja putri kelas X di lokasi penelitian Skrining berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi 90 subjek penelitian Pengambilan data: 1. Identitas (nama, umur, alamat) 2. Asupan makanan ( food recall 24 jam dan SQ-FFQ)
Pengambilan sampel darah 3-5ml di vena mediana cubiti
Pemeriksaan Sampel darah: 1. Kadar Hb dengan metode cyanmethemoglobin (laboratorium klinik) 2. Kadar IL-6 dengan metode ELISA (laboratorium biomedik FK UNS)
Analisis statistik Gambar. 3.1 Alur Penelitian Hubungan Asupan Protein dan Kadar IL-6 dengan Kadar Hb pada Remaja Putri Status Gizi Lebih K. Analisis Data Analisis statistik yang digunakan dalam penlitian ini seluruhnya menggunakan aplikasi Statistical Package for Social Science versi 22 for windows. Adapun analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini menggambarkan karakteristik setiap variabel. Diskripsi variabel penelitian dilakukan dengan membuat tabel distribusi frekuensi.
27
2. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. Analisis ini untuk mencari hubungan antara asupan protein dengan kadar hemoglobin pada remaja putri status gizi lebih dan hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar hemoglobin pada remaja putri status gizi lebih. Langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Uji normalitas sebaran data dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. b. Jika hasil uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal, maka dilakukan uji parametrik yaitu uji korelasi Pearson. c. Jika hasil uji normalitas menunjukkan data salah satu atau keduanya tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji nonparametrik, yaitu uji korelasi Spearman. Interpretasi: a. Kekuatan korelasi (r)
b.
Nilai p
0,00-0,199
Sangat lemah
0,20-0,399
Lemah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangan kuat
p < 0,05
Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
p > 0,05
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
c.
Arah korelasi
+ (positif)
Searah. Semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.
- (negatif)
Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil variabel lainnya.