BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Eksperimen murni dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest. Pada rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokkan anggota-anggota kelompok eksperimen dilakukan berdasarkan acak atau random. Kemudian dilakukan pre test (01) sebelum perlakuan, dan diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan post test (02). Bentuk rancangannya sebagai berikut : 13
Kelompok eksperiman
Pretest
Perlakuan
Postest
01
X
02
Keterangan : Pre test : Total mikroba sebelum dilakukan perlakuan ( hari ke-0 ) X
: Variasi lama simpan pada telur asin dengan perebusan tawas dan tanpa tawas pada hari ke 4, 8, 12 dan 16
post test : Total mikroba sesudah dilakukan perlakuan
B.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah telur asin yang diproduksi oleh home industri di Kelurahan Lamper Lor Kecamatan Semarang Selatan. Dengan kapasitas produksi rata-rata 1000 butir per hari. 2. Sampel Pengambilan sampel telur asin dipilih secara acak. Selanjutnya sampel terpilih dimasukkan dalam.kantong plastik Kemudian ditentukan besarnya ulangan sampel menurut rancangan percobaan dan aplikasi oleh Kemas Ali Hanafiah untuk menghindari kesalahan menjadi sekecil mungkin maka
banyaknya replikasi (pengulangan) dalam eksperimen dihitung dari rumus sebagai berikut : 14 (t-1) (r-1) ≥ 15 dimana : t
: jumlah perlakuan r : Jumlah ulangan
Perhitungan : (t-1) (r-1) ≥ 15 (5-1) (r-1) ≥ 15 4 (r-1) ≥ 15 4r-4 ≥ 15 4r ≥ 19 r = 4,75 r = 5 ulangan Jadi sampel yang dibutuhkan sebesar 50 butir yang berasal dari 5 kali perlakuan waktu penyimpanan ( 0, 4, 8, 12, 16 hari ), 2 kali pemeriksaan (telur asin dengan perebusan tawas dan tanpa tawas) dan 5 kali ulangan.
C.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas : Lama simpan yang bervariasi pada telur asin dengan perebusan tawas dan tanpa tawas. b. Variabel terikat : Total mikroba. c. Variaber kontrol : 1). Ukuran telur 2). Kualitas telur mentah 3). Konsentrasi garam 4). Lama perendaman dalam garam 5. Jumlah telur dan volume air perebusan 7). Lama perebusan 8). Tempat dan suhu penyimpanan
2. Definisi Operasional
a. Lama simpan adalah lama atau waktu yang digunakan untuk menyimpan telur asin matang dari awal yaitu 0, 4, 8, 12 dan 16 hari. Satuan
: hari
Skala
: rasio
b. Total mikroba telur asin adalah jumlah mikroba pada telur asin yang hidup pada media penanaman PCA (plate count agar) dengan perhitungan SPC (Standar Plate Count). Satuan
: koloni / ml
Skala
: rasio
c. Perebusan telur asin dengan tawas 150 gram dengan konsentrasi 5% dan perebusan tanpa tawas. Skala
: ordinal
d. Telur asin adalah telur itik olahan yang diawetkan dengan cara diasinkan yaitu dengan direndam ke dalam larutan garam dapur NaCl 25-40% selama 7-10 hari. Satuan e. Tawas
: Gram / butir atau
Alumunium
Sulfat
dengan
rumus
(Al2(SO4)314(H2O)
merupakan endapan putih yang tidak larut dan berbentuk gelatin yang mempunyai sifat dapat menarik partikel-partikel lain sehingga berat, ukuran dan bentuknya menjadi semakin besar dan mudah mengendap.Tawas dalam perebusan telur asin 25 butir dalam 3 liter air sebanyak 150 gram dengan konsentrasi 5%. f. Ukuran telur itik mempunyai ukuran yang cukup besar dengan berat 60-70 gram. g. Kualitas telur mentah dapat ditentukan dengan melakukan peneropongan dengan cahaya atau alat teropong khusus. Kualitas isi telur dapat dikategorikan baik jika tidak terdapat bercak darah atau bercak lainnya, belum pernah dierami yang ditandai dengan tidak adanya bercak calon embrio, kondisi putih telurnya kental dan tebal, serta kuning telurnya tidak pucat. h. Konsentrasi garam adalah kadar garam yang digunakan dalam perendaman untuk memberikan daya simpan telur yang optimal. Perendaman telur 50
butir kebutuhan garam yang digunakan sebanyak 4 kg yang dilarutkan dalam 2,5 liter air. i. Lama perendaman dalam garam yaitu lama atau waktu yang digunakan untuk perendaman telur dalam larutan garam dapur NaCl 25-40% selama 710 hari. j. Jumlah telur dan volume air perebusan yaitu jumlah telur dari masingmasing perebusan telur asin dengan tawas dan tanpa tawas sebanyak 25 butir dengan volume air masing-masing 3 liter k. Lama perebusan yaitu waktu yang digunakan dalam perebusan telur asin dengan tawas dan tanpa tawas.
D.
Metode Pengumpulan Data 1. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur itik 50 butir yang masih segar, baru, bersih dari kotoran serta cangkangnya masih utuh atau tidak retak dengan berat rata-rata 60-70 gram, garam grosok 4 kg, tawas 150 gram dengan konsentrasi 5%, air tawar, media NA (Nutrient Agar), larutan NaCl Fisiologis steril 0,9%, alkohol 70% dan kapas steril. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah tempat perendaman, panci perebusan, kompor, tabung reaksi, cawan petri, mikropipet, blue tipe steril, yellow tipe steril, erlenmeyer, becker glass, lampu spiritus, timbangan analitis, autoclave, inkubator, egg tray (nampan telur), plastik steril, sendok steril dan serbet. 2. Prosedur dan Teknik Penelitian 1). Tahap Persiapan a. Sterilisasi alat dan bahan dengan autoklaf Alat yang digunakan dicuci dahulu sampai bersih kemudian dimasukkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit seperti media NA (Nutrient Agar) dan Gelas Objek. b. Pembuatan telur asin dengan perebusan tawas dan tanpa tawas
Telur asin dicuci bersih, dikeringkan dan dipilih kualitas telur yang baik, dengan peneropongan pada cahaya lampu kemudian ditimbang diambil sesuai ukuran berat rata-rata sebesar 60-70 gram sebanyak 50 butir, direndam dalam larutan garam grosok sebanyak 4 kg dengan konsentrasi 160% yang dilarutkan dalam 2,5 liter air selama 10 hari. Setelah direndam dalam larutan garam grosok selama 10 hari kemudian dicuci sampai bersih dan dibagi secara acak ke dalam perebusan tanpa tawas sebanyak 25 butir dan perebusan dengan tawas 25 butir dengan konsentrasi tawas 5% yang dilarutkan ke dalam 3 liter air dengan masing-masing perebusan selama 2,5 jam. Setelah didinginkan kemudain dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi dan diberi kode secara acak kemudian dilakukan penyimpanan pada suhu ruang dengan variasi lama simpan 0, 4, 8, 12 dan 16 hari. 2). Tahap Pelaksanaan a. Telur dibersihkan terlebih dahulu dengan diusap alkohol. b. Dikupas kulitnya diatas api dan dimasukkan kedalam plastik steril. c. Seluruh isi telur ditumbuk hingga homogen. d. Ditimbang 10 gram telur yang sudah dihomogenkan. e. Ditambah 90 ml larutan NaCl fisiologis steril 0,9 %. Kocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan 10-1. f. Diambil 1 ml larutan 10-1 dan dimasukkaan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan NaCl fisiologis steril 0,9%, dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan 10-2. Demikian seterusnya dilakukan pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5. g. Dari masing-masing pengenceran diambil 1 ml,kemudian dituang ke dalam cawan petri steril yang sudah diberi tanda sesuai pengencerannya. h. Dituangkan media nutrient agar cair ke dalam masing-masing cawan petri yang sudah terisi sampel, kemudian digoyang pada bidang datar agar larutan tersebut tercampur rata dan dibiarkan dingin atau membeku.
i. Dimasukkan dalam inkubator dengan posisi terbalik dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370c. j. Koloni yang tumbuh dalam cawan petri dihitung. k. Perhitungan Jumlah koloni = Jumlah koloni per cawan
x
1 Faktor Pengenceran
Skema Kerja Pengenceran Sampel
10 gram sampel dalam 90 ml NaCl Fis 0,9%
1 ml
1 ml
1 ml
1 ml
9 ml NaCl Fis
9 ml NaCl Fis
9 ml NaCl Fis
9 ml NaCl Fis
10-1
10-1
10-2
10-2
10-3
10-4
10-3
10-4
10-5
10-5
Nutrient Agar
F.
Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data a. Editing Proses pengolahan data yang berasal dari data kasar untuk dikumpulkan dan selanjutnya diolah. b. Coding Memberikan kode pada atribut variabel untuk memudahkan dalam analisa data. Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Telur asin DT : Dengan tawas TT
: Tanpa tawas
2. Perlakuan lama simpan yang bervariasi t0
: perlakuan
hari ke-0
t4
: perlakuan hari ke-4
t8
: perlakuan hari ke-8
t12
: perlakuan hari ke-12
t16
: perlakuan hari ke-16
c. Entri data Memasukkan data pada program komputer. d. Tabulating Memasukkan angka-angka hasil penelitian ke dalam tabel
Ulangan
0 hari DT TT
4 hari DT TT
Perlakuan 8 hari DT TT
12 hari DT TT
16 hari DT TT
1 2 3 4 5 Keterangan : DT : Dengan tawas TT
: Tanpa tawas
2. Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisa deskriptif digunakan untuk menganalisis angka-angka perhitungan yang dijabarkan dalam bentuk tabel. b. Analisis Statistik Menggunakan uji statistik One Way Anova untuk menjawab masing-masing di dalam tujuan khusus dan Two Way Analysis of Varience kemaknaan uji Anova dapat dilihat dari nilai F hitung atau signifikansi. Apabila nilai F
hitung labih besar dari nilai F tabel maka hopotesis nol ditolak atau apabila nila p value lebih kecil dari α (0,05) maka hipotesis nol ditolak.