BAB III METODE PENELITIAN A.
Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini antara lain adalah : 1.
Studi literatur, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teoremateorema yang mendukung dalam pemecahan masalah yang diteliti. Teorema-teorema tersebut didapat baik dari jurnal ilmiah, hasil penelitian sebelumnya, maupun dari buku-buku referensi yang mendukung penelitian ini. Selain itu, studi literatur pun dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diinginkan.
2.
Observasi, yaitu mengumpulkan data - data yang yang diperlukan untuk penelitian yang didapatkan dari lapangan. Data – data tersebut didapat dari hasil survey yang dilakukan di Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd..
3.
Diskusi, yaitu melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen, pembimbing di Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd. dan pihak-pihak lain yang dapat membantu terlaksananya penelitian ini.
4.
Program ETAP 6.0, yaitu melakukan analisis gangguan hubung singkat dengan menggunakan simulasi program ETAP 6.0 untuk mendapatkan arus dan titik gangguan yang mungkin terjadi setelah penambahan beban dilakukan.
B.
Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian Skripsi ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari 3 Maret 2012 s/d 3 juni 2013. Lokasi penelitian ini pada Feeder 52SGF4 Area SAGS (Steam Above Ground System) yang merupakan wilayah kerja Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd. yang beralamat di Jalan PTPN Kertamanah VIII Pangalengan.
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
37
C.
Data Penelitian Dalam melakukan penelitian analisis gangguan hubung singkat pada feeder 52SGF4 SAGS area ini, penulis menentukan dua titik gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi saat penambahan beban dilakukan pada feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu. Data-data penelitian yang digunakan merupakan data-data yang ada sepanjang tahun 2013. Data-data yang dibutuhkan dalam analisis gangguan hubung singkat pada feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu adalah sebagai berikut : 1.
Data Single Line Diagram Data diagram satu garis jaringan (single line diagram) penyulang, yaitu peta jaringan beserta beban-beban yang digunakan pada feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu. Diagram satu garis ini dapat dilihat di lampiran single line diagram penyulang.
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
38
(52SGF4) THERMAL POND
200 A
51
50
A
50 A
50 A
50 A
TP PUMP 1
TP PUMP 2
PERMANENT VILLAGE
Gambar 3.1. Diagram Satu Garis Feeder 52SGF4 SAGS Area Keterangan : TP PUMP 1
= Pompa 1 untuk Thermal Pond
TP PUMP 2
= Pompa 2 untuk Thermal Pond
Permanent Village = Penginapan atau Villa untuk karyawan
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
39
[1H2] 6.3 KV , 400 A 3Ph
VCB 200 A
NYSEFGbY 1(3x 70 mm2) 750 m
50 A
50 A
50 A NFA2SEY 1(3x 35 +50 mm2) 400 m NYSEFGbY 1(3x 3 mm2) 100 m
NYSEFGbY 1(3x 3 mm2) 100 m
MCC
KWH 6.3/1.7 : 0.1/1.73 Class 1.5
MCC
50/5 A Class 1.5 DCS
DCS
500 KVA 6.3 kV/400 V A
A ATD
ATD M
M
160 kW 380 V Cos ϕ = 0,8
MCCB 400 A
160 kW 380 V Cos ϕ = 0,8
MCCB 100 A NFA2SEY 1(3x 35 +50 mm2) 800 m
PERMANENT VILLAGE
WH-2 DISTRIBUTION BOARD
Gambar 3.2. Diagram Satu Garis Feeder 52SGF4 SAGS Area dengan Penambahan Beban di WareHouse-2 Keterangan : MCC = Motor Circuit Controller DCS
= Distributed Control System
MCCB = Moulded Case Circuit Breaker Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
40
VCB
= Voltage Circuit Breaker
Permanent Village = Penginapan atau Villa untuk karyawan WH-2 = Ware House 2 NFA2SEY 3 x 35
+ 50
NYSEFGbY 3 x 3..
= ESB-RMU Cable Thermal Pond
= ESB-RMU Cable Thermal Pond
RMU Thermal Pond
WH-2 Main Drilling Camp Area
Pump 1
Pump 2
DB Drilling Camp NFA2XSEY 3x35+50mm2 (400m) 6.3 kV overhead cable
6.3 kV/380 V 200KVA
DB WH-2
New RMU PV
NFA2XSEY 3x35+50mm2 (800m) 6.3 kV overhead cable
6.3 kV/380 V 500KVA PV Loads
DB STP
Spare
Gambar 3.3. Diagram Satu Garis Feeder 52SGF4 SAGS Area dengan Penambahan Beban yang Direncanakan Keterangan : RMU Thermal Pond
= Ring Main Unit Thermal Pond
PUMP 1 = Pompa 1 PUMP 1 = Pompa 2
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
41
RMU PV = Ring Main Unit Thermal Pond PV Loads = Permanent Village Loads WH-2
= Ware House 2 / Main Drilling Camp Area
DB WH-2 = Distribution Board Ware House 2 DB STP
= Distribution Board STP
DB Drilling Camp = Distribution Board Drilling Camp NFA2SEY 3 x 35 2.
+ 50
= ESB-RMU Cable Thermal Pond
Data peralatan : a.
b.
c.
d.
Spesifikasi motor listrik - Motor required voltage
: 6,3 kV
- Motor power rating
: 160 kW = 188 kVA
- Power factor
: 85%
- Current Rating
: 17,40 A
Spesifikasi Transformator - Trannsformer voltage 1
: 6,3 kV / 400 V
- Trannsformer capacity 1
: 500 kVA
- Trannsformer winding 1
: Dyn11
- Trannsformer voltage 2
: 6,3 kV / 380 V
- Trannsformer capacity 2
: 200 kVA
- Trannsformer winding 2
: Dyn11
Spesifikasi Fuse - RMU Pump 1
: 50 A
- RMU Pump 2
: 50 A
- RMU Permanent Village
: 50 A
- New RMU WH-2
: 50 A
ESB-RMU Cable Thermal Pond
: 400 m
(NFA2SEY 3 x 35 e.
+ 50
)
ESB-RMU Cable Thermal Pond (NFA2SEY 3 x 35
+ 50
: 800 m )
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
42
3.
Pengaturan Kerja Sistem Pengaman Sistem pengaman yang digunakan pada feeder 52SGF4 SAGS Area adalah menggunakan rele arus lebih dengan tipe IDMT (Inverse Defenite Minimum Time. Berikut ini merupakan pengaturan kerja rele tersebut : Tabel 3.1. Pengaturan Rele Arus Lebih IDMT pada Feeder 52SGF4 No Description Min Current Inverse Definite Time protection relay setting (51) 1 Current Transformer 100/5 A Ratio 2 Current setting 6 (A), (120 A) 3 Times setting 3 times 4 Type of curve SI Definite time protection relay setting (50) 1 Current Transformer 100/5 A Ratio 2 Current setting 50 (A), (1000 A) 3 Definite time setting 0,1 s
D.
Langkah - Langkah Penelitian Langkah - langkah yang sistematis dalam penelitian harus diperhatikan. Hal tersebut berguna untuk memberikan arahan yang untuk mempermudah pemahaman tujuan yang ingin dicapai dalam proses penelitian. Langkahlangkah penelitian tersebut diperlihatkan pada gambar bagan alir penelitian dibawah ini :
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
43
Mulai
Pengambilan Data di lapangan
Verifikasi Data
T
Data Lengkap
Lakukan Perhitungan Manual
Lakukan Simulasi ETAP 6.0
Lakukan Analisis
Berhasil
T
Y Selesai
Gambar 3.4. Diagram Alir (Flow Chart) Penelitian Skripsi
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
44
Mulai
Menentukan Nilai Komponen Simetris
Menghitung Impedansi Sumber
Menghitung Impedansi Transformator
Menghitung Impedansi Penyulang
Menghitung Impedansi Ekivalen Jaringan
Lakukan Analisis
Berhasil
T
Y Selesai
Gambar 3.5. Diagram Alir (Flow Chart) Analisis Gangguan Hubung Simgkat
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
45
1.
Perhitungan Secara Manual Persamaan rumus yang digunakan sebagai berikut (Fuji Electric, 2007): a.
Gangguan tiga fasa : Isc = Idasar / Z1………………................................…………….(3.1) Dimana Isc = Arus hubung singkat saat terjadi gangguan tiga fasa (Ampere) Idasar = Arus dasar sebelum terjadi gangguan (Ohm) Z1
b.
= Impedansi ekivalen urutan positif (Ohm)
Gangguan satu fasa ke tanah : Isc = 3 x Idasar / (Z1 + Z2 + Z0 ) ………………......................….(3.2) Dimana Isc
= Arus hubung singkat saat terjadi gangguan satu fasa ke tanah (Ampere)
Idasar = Arus dasar sebelum terjadi gangguan (Ohm) Z1 = Impedansi ekivalen urutan positif (Ohm) Z2 = Impedansi ekivalen urutan negaitif (Ohm) Z0 = Impedansi ekivalen urutan nol (Ohm) c.
Gangguan fasa ke fasa : Isc = √3/2 x (Idasar / Z1) ………………....................………….(3.3) Dimana Isc
= Arus hubung singkat saat terjadi gangguan fasa ke fasa (Ampere)
Idasar = Arus dasar sebelum terjadi gangguan (Ohm) Z1 2.
= Impedansi ekivalen urutan positif (Ohm)
Perhitungan Menggunakan ETAP 6.0 Perhitungan
analisis
gangguan
hubung
singkat
dengan
menggunakan ETAP 6.0 memiliki langkah-langkah pada gambar 3.5 dibawah ini. Data-data yang diperlukan seperti kVdasar, KVAdasar, Zdasar, dan Idasar. Selain itu juga dibutuhkan data-data lainnya yang lebih spesifik dari peralatan-peralatan yang digunakan pada feeder 52SGF4 SAGS Area seperti nilai r, x.dan y pada penghantar atau kabel yang Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
46
digunakan, pengaturan pengaman yang digunakan seperti fuse, circuit breaker, dan rele arus lebih juga transformator arus yang digunakan pada feeder 52SGF4 SAGS Area. Maka bagan alir simulasi analisis gangguan hubung singkat pada feeder 52SGF4 SAGS Area dengan menggunakan program ETAP 6.0 dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.
Mulai
Jalankan Program ETAP 6.0
Masukan Data-data kVdasar,KVAdasar, Zdasar dan Idasar dari peralatan. Selain itu juga dibutuhkan data nilai r, x dan y pada penghantar atau kabel yang digunakan, pengaturan pengaman yang digunakan seperti fuse, circuit breaker, dan rele arus lebih juga trafo arus
Jalankan Simulasi Short Circuit Analysis
T Berhasil
Y Tampilkan Hasil Simulasi pada Report Manager, Analisis
Selesai
Gambar 3.6. Bagan Alir Simulasi Menggunakan Program ETAP 6.0
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
47
3.
Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dengan ETAP 6.0 Pada langkah ini penulis menganalisis perbandingan hasil perhitungan manual dengan ETAP 6.0. Seberapa besar perbedaan hasil gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi setelah penambahan beban dilakukan dengan perhitungan secara manual dan hasil simulasi program ETAP 6.0. Manakah hasil gangguan dari kedua metode tersebut yang lebih cepat, tepat, dan akurat untuk digunakan mengantisipasi gangguan yang akan terjadi setelah penambahan beban dilakukan pada feeder 52SGF4 SAGS area PLTP Wayang Windu.
Ricky Kurnia, 2013 Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Feeder 52SGF4 SAGS Area PLTP Wayang Windu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu