BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.
3.2. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (dalam Sutrisno, 2002) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang dipelajari. Kidder (dalam Sutrisno, 2002) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabelvariabel lain. Variabel bebas penelitian ini yaitu Locus of Control (Pusat Kendali).
18
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat penelitian ini yaitu Kemandirian.
3.3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang diamati. Definisi operasional mempunyai arti tunggal dan diterima secara obyektif, bilamana indikator variabel yang bersangkutan tersebut tampak. Adapun definisi operasional dari penelitian ini yaitu: 3.3.1. Locus of control adalah keyakinan seseorang tentang sejauh mana seseorang merasakan atau tidaknya hubungan antara usaha yang dilakukan dengan hasil yang diterima, sehingga mereka mampu mengontrol peristiwaperistiwa yang mempengaruhi hidupnya. Locus of control dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala locus of control yang disusun oleh Levenson pada tahun 1981. 3.3.2. Kemandirian adalah suatu tingkah laku yang bersumber dari dalam individu, sehingga dapat mencari jalan keluar bagi masalah yang sedang dihadapi, memiliki inisiatif, tanggung jawab, tekun, percaya diri, mampu mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berinteraksi dengan orang lain, merasa puas dengan usahanya, ada kontrol diri, memungkinkan untuk bertindak bebas, mampu melakukan tindakan secara
19
tepat, mengarahkan tingkah laku ke arah kesempurnaan dan bersikap eksploratif.
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2011). Berdasarkan definisi di atas maka populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2011 dan 2012 Universitas Kristen Satya Wacana yang berjumlah 113. Tabel 3.1. Populasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling No
Angkatan
Jumlah
1
2011
56 mahasiswa
2
2012
57 mahasiswa
Total
113 mahasiswa
Data mahasiswa registrasi/mahasiswa aktif semester ganjil akademik 2013/2014. Sumber: Bagian administrasi registrasi Universitas Kristen Satya Wacana. Data diperoleh Juni 2013
3.4.2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel diambil bila kita merasa tidak mampu meneliti seluruh populasi. Syarat utama sampel ialah harus mewakili populasi (Sugiyono, 2011).
20
Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 1%, 5%, 10% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 2002)
3.5.Teknik Pengambilan Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Di katakan total sampling karena teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2009). Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2011 dan 2012 Universitas Kristen Satya wacana Salatiga. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 113 orang.
3.6. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian menurut Arikunto (2002) adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Terdapat dua skala yang
21
dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu skala locus of control dan skala kemandirian.
3.6.1. Skala Locus Of Control Skala Locus of Control ini disusun oleh Levenson pada tahun 1981 yang bertujuan untuk mengungkap kecenderungan pusat kendali individu yang dikenal juga sebagai kecenderungan arah atribusi yang sudah dimodifikasi oleh peneliti. Levenson membagi pusat pengendali yang merupakan orientasi atribusi ke dalam tiga faktor yaitu : 1.
2.
3.
Faktor Internal (I) adalah keyakinan seseorang bahwa kejadian kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh kemampuan dirinya sendiri. Faktor Powerful others (P) adalah keyakinan seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh orang lain yang lebih berkuasa Faktor Chance (C) adalah keyakinan seseorang bahwa kejadiankejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh nasib, peluang dan keberuntungan.
Faktor 1 merupakan pusat kendali internal sedangkan faktor 2 dan faktor 3 merupakan pusat kendali eksternal. Pemberian nilai skor didasarkan pada skala 4 poin yang bergerak dari nilai 1 sampai nilai 4. Pada item yang mengungkap internal locus of control penilaiannya adalah sebagai berikut: STS
TS
S
SS
4
3
2
1
Sedangkan untuk item yang mengungkapkan exsternal locus of control penilaiannya adalah sebagai berikut:
22
STS
TS
S
SS
1
2
3
4
Tabel 3.2. Kisi-kisi Skala Locus Of Control No 1. 2. 3.
Aspek-aspek Favorabel - Internal (I) 1, 4, 5, 9, 18,19 - Powerful others (P) 3, 8, 11, 13, 15 - Chance (C) 2, 6, 7, 10, 12, 14, 16 Total 18
Unfavorabel 21,23 17,20, 22 24
Jumlah 8 8 8
6
24
Cara menghitung locus of control menurut skala Levenson (Internal, Powerful others, chance) dijumlahkan, dan jumlah inilah yang digunakan sebagai petunjuk sejauh mana internalitas dan eksternalitas subjek. Orientasi internalitas subjek ditunjukkan dengan semakin tingginya skor yang didapat subjek. Sebaliknya semakin rendah skor yang didapat berarti ia semakin eksternal. Subjek digolongkan menjadi internal locus of control dan external locus of control dengan batasan mean dari seluruh subjek (Perangin angin, 2007).
3.6.2. Skala Kemandirian Skala Kemandirian ini diadaptasi berdasar teori Masrun (dalam Yulianti, 2004) dengan jumlah item sebanyak 30 item dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (TS). Pada item yang favorable diberikan urutan pembobotan jawaban sebagai berikut : Sangat Setuju diberi skor 4, Setuju diberi skor 3, Tidak Setuju diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Sedangkan pada item yang unfavorable diberikan urutan pembobotan sebagai berikut : jawaban Sangat Setuju diberi skor
23
1, Setuju diberi skor 2, Tidak Setuju diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju diberi skor 4.. Berikut kisi-kisi dari Skala Kemandirian yang digunakan dalam penelitian pada tabel dibawah ini : Tabel 3.3. Kisi-kisi Skala Kemandirian No Aspek Kemandirian 1 Bebas dan bertanggung jawab 2 Ulet 3 Inisiatif 4 Pengendalian diri 5 Kemantapan hati Total
Favorabel 1,11,21
Unfavorabel 10,20,30
Jumlah 6
9,19,29 3,13,23 7,17,27 5,15,25 15
2,12,22 8,18,28 4,14,24 6,16,26 15
6 6 6 6 30
3.7. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas 3.7.1. Validitas Sebelum
penelitian
dilaksanakan,
penulis
terlebih
dahulu
melakukan uji coba instrumen ke Mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2010 sejumlah 30 orang pada 10 sampai 13 Oktober 2013 untuk mengetahui validitas item dan reabilitas instrumen yang digunakan, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Azwar (2000) validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya dan item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien > 0,3. Setelah dihitung dengan teknik korelasi Product Moment, kepada 30 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling hasil uji coba skala Locus of Control menghasilkan Corrected Item-Total Correlation dengan skor
24
0,307-0,735 dan dari 24 item ada 2 pernyataan yang tidak valid yaitu no 8 dan 13. Peneliti tidak membuang item yang tidak valid tetapi memperbaiki pernyataan kata-katanya. Sedangkan hasil uji coba skala kemandirian menghasilkan Corrected Item-Total Correlation dengan skor 0,374-0,851 dan semua item valid. 3.7.2. Reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan dengan sejauh mana instrumen pengukuran dapat diandalkan (Azwar, 2000). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan standart reliabilitas yang dikemukakan Azwar (2000) yaitu : Tabel. 3.4 Kriteria Reliabilitas Besar Nilai r < 0,7 0,7 ≤ 0,8 0,8 ≤ 0,9 0,9 ≤ 1,0 a.
Kualifikasi Tidak Reliabel Cukup Reliabel Baik Sangat Reliabel
Locus of Control
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
24
Dari uji reliabilitas 24 item pernyataan dalam skala locus of control diperoleh angka koefisien Alpha = 0,832. b. Kemandirian
25
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.941
30
Dari uji reliabilitas 30 item pernyataan dalam skala kemandirian diperoleh angka koefisien Alpha = 0,941 sehingga istrumen tersebut layak dipakai untuk melakukan penelitian.
3.8.Teknik Analisis Data Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk melihat keterkaitan antar variabel. Dalam analisa secara deskriptif data yang diperoleh dari responden ditabulasi, diolah dan di deskriptifkan. Sebelum menentukan jenis statistik yang digunakan dalam penelitian, maka dilakukan uji normalitas data. Dalam menguji normalitas data metode yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Metode Kolmogorov-Smirnov merupakan metode penguji normalitas data yang ada pada perangkat lunak SPSS. Metode ini melihat distribusi data yang ada dibandingkan dengan data distribusi yang normal. Apabila hasl penghitungan hasil tidak signifikan (p>0,05) maka dapat dikatakan distrubusi dari data yang ada tidak berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data normal). Namun apabila hasil penghitungan signifikan (p>0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat
26
dikatakan data tidak normal). (Field 2006). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5. Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LOC N a Normal Parameters Most Extreme Differences
113 70.3717 8.55361 .063 .042 -.063 .665 .769
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kemandirian 113 91.6814 10.19740 .056 .056 -.033 .596 .869
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel 3.4. dapat dilihat bahwa dari 113 responden data locus of control dan kemandirian melalui metode Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil Asymp. Sig (2-tailed) locus of control sebesar 0,769 > 0,05 dan kemandirian 0,869 >0,05 dengan demikian dapat disimpulkan sebaran data locus of control dan kemandirian adalah berdistribusi normal.
27