BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis penelitian yang dipilih atau ditetapkan, maka tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana penelitian kuantitatif bermaksud menghimpun data, mengolah, menganalisis dan menafsirkan angka-angka hasil perhitungan statistik.1 Sesuai dengan penelitian ini yang berjudul “pengaruh pesan dakwah dalam kesenian kentrung terhadap peningkatan pengetahuan keagamaan masyarakat Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan”. Maka, penelitian ini termasuk jenis penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih untuk menguji hipotesis. Jenis eksplanasi ini dimaksud untuk menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lain. Karena itu jenis penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan hipotesis.2 Dengan menggunakan pendekatan dan jenis penelitian tersebut akan memudahkan peneliti untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh dari
1 2
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 21. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2005), h. 38
47
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
pesan dakwah dalam kesenian kentrung.. B. Obyek Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “pengaruh pesan dakwah dalam kesenian kentrung terhadap peningkatan pengetahuan keagamaan masyarakat Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan”. Maka, peneliti mengambil obyek penelitian pada masyarakat desa Solokuro yang mengikuti dan menyaksikan kesenian kentrung di Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. C. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.3 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan yang berjumlah 3293 orang. 2. Teknik sampling Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.4 Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis ada dua yaitu probability sampling dan Non probability sampling. Sedangkan yang akan digunakan peneliti untuk penggambilan sampel adalah pada sampel teknik 3 4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , h. 99. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), h.
81.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
49
Nonprobability sampling (teknik pengambilan sampel yang tidak member kesempatan sama bagi unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel). Dengan menggunakan sampling insindental (teknik sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti di Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan). Dan dengan
sampling
purposive
(teknik
pengumpulan
sampel
dengan
pertimbangan tertentu) dalam hal ini yang dipertimbangkan adalah masyarakat Desa Solokuro yang melihat kesenian kentrung. 3. Sampel Sampel adalah objek dari populasi yang diambil melalui teknik sampling, yakni cara-cara mereduksi objek penelitian dengan mengambil sebagian saja yang dapat dianggap representatif terhadap populasi. Karena Luasnya wilayah desa Solokuro, untuk itu penulis mengambil sampel di beberapa masyarakat dan tokoh masyarakat yang berada di Desa Solokuro Kabupaten Lamongan. Adapun jumlah penduduknya adalah kurang lebih 3293. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus slovin sebagai berikut : 5 n= N 1 + Ne2 Dimana n : jumlah sampel 5
http://analisis-statistika.blogspot.com/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan-rumus.html di akses pada 09 juli 2015, 24:00
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
50
N : jumlah populasi e : batas toleransi kesalahan (error tolerence) Dari tabel rumus diatas maka jumlah populasi sebanyak 3293, dan batas toleransi kesalahan penelitian yang diinginkan adalah 10%, maka perhitunganya adalah sebagai berikut :
n= = =
= n = 97,05275567 dari perhitungan rumus slovin di atas maka di ketahui bahwa jumlah sampel dari populasi yang berjumlah 3293 adalah 97 orang. Roscoe dalam buku Research Methods For Business memberikan saran saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini6: 1. Ukran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah nggota sampel setiap kategori minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate 6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D,h.90-91
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
51
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang di teliti. Misalnya variabel penelitiannnya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 X 5 = 50 D. Variable dan Indikator Variabel Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori.7 Sehingga, Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D menuturkan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.8 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) dan Indikator Variabel Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).9 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau biasa disebut variabel (X) adalah: “Pesan Dakwah dalam Kesenian Kentrung” Dalam hal ini, yang menjadi Indikator Variabel dari “Pesan Dakwah
7
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 8. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, h. 38. 9 Ibid, h. 39.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
52
dalam Kesenian Kentrung” adalah: a) Pengetahuan tentang kesenian kentrung b) Ajakan c) Pesan Ibadah d) Akhlak / budi pekerti e) pengaruh 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) dan Indikator Variabel Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.10 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau biasa disebut variabel (Y) adalah: “peningkatan pengetahuan keagamaan”. Dalam hal ini, yang menjadi Indikator Variabel dari “peningkatan pengetahuan keagamaan” adalah: a) Keyakinan b) Pemahaman ajaran islam c) Evaluasi
d) Pengaplikasian/penerapan
E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang valid, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 10
Ibid, h. 39.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
53
1. Angket Angket adalah daftar pertanyaan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui pos atau perantara).11Tehnik pengumpulan data yang berupa Angket ini, digunakan untuk megetahui pengaruh pesan-pesan dakwah dalam kesenian Kentrung terhadap pengetahuan keagamaan masyarakat Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. 2. Wawancara Wawancara atau interview di lakukan secara lansung dengan bertatap muka antara responden. Selain dengan cara bertatap muka, wawancara dapat pula dilakukan melalu telepon.12 Wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang kesenian Kentrung dari para tokoh kesenian yang ada di desa Solokuro, serta digunakan untuk menggali pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam kesenian tersebut. Selain itu juga digunakan untuk mengetahui lebih dalam tentang seluk beluk Desa Solokuro. 3. Dokumenter Metode dokumenter adalah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial.13 Dokumen biasanya
11
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, Hal. 60 12 13
Morissan, Metode Penelitian Survei (Jakatra : Kencana, 2014) h.214 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 144
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
54
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Metode ini penulis gunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara, yaitu letak geografis desa Solokuro, jumlaah keseluruhan warga Desa Solokuro, data mengenai struktur kepengurusan desa dan sebagainya. F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan
data
berdasarkan
variabel
dan
jenis
responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.14 Adapun tahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data ini antara lain: 1. Scoring (Pemberian Skor) Data yang diperoleh peneliti melalui angket dianalisa dalam bentuk angka, yaitu dalam bentuk kuantitatif. Langkah yang diambil adalah dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada pernyataan angket untuk responden dengan menggunakan Skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena 14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, h. 147.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
55
sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Sedangkan untuk aturan skor atau nilai pada masing-masing pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 15: a. Variabel X Pesan Dakwah dalam Kesenian Kentrung
Sangat setuju
(SS)
diberi skor
5
Setuju
(ST)
diberi skor
4
Ragu-ragu
(RG)
diberi skor
3
Tidak setuju
(TS)
diberi skor
2
Sangat tidak setuju (STS)
diberi skor
1
b. Variabel Y Pengetahuan Keagamaan
15
Sangat setuju
(SS)
diberi skor
5
Setuju
(ST)
diberi skor
4
Ragu-ragu
(RG)
diberi skor
3
Tidak setuju
(TS)
diberi skor
2
Sangat tidak setuju (STS)
diberi skor
1
Morissan, Metode Penelitian Survei (Jakatra : Kencana, 2014) h.88
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
2. Analisis uji hipotesis Merupakan
tahapan
yang
digunakan
untuk
menguji
kebenaran hipotesis yang diajukan. Untuk menganalisa masalah dapat digunakan alat bantu yang berhubungan dengan statistik. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan langkah-langkah sebgai berikut: a. Mendistribusikan data ke dalam rumus asli korelasi Pearson Product Moment. Untuk mengetahui “pengaruh pesan dakwah dalam kesenian kentrung terhadap peningkatan pengetahuan keagamaan masyarakat Desa Solokuro maka peneliti menggunakan rumus Korelasi Person Product Moment Sebagi berikut16: n(∑XY) – (∑X).( ∑Y)
rxy =
√{n. ∑X2 – (∑X) 2 }.{n. ∑Y2 – (∑Y)2)
Keterangan: rxy
: Koefisien Korelasi antara X dan Y
n
: Jumlah responden
∑XY : Jumlah skor variabel X dikali varibel Y ∑X
: Jumlah skor variabel X
16
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 80.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
∑Y
: Jumlah skor variabel Y
b. Menguji Nilai Koefisien Korelasi Peneliti menggunakan dua cara untuk menguji nilai Koefisien Korelasi Person Product Moment, diantaranya sebagai berikut: 1) Perolehan perhitungan Korelasi Product Moment dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sederhana nilai “r”. Tabel 3.1 Tabel Interpretasi Sederhana Nilai “r”17 Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
2) Interpretasi dengan menggunakan nilai “r” Setelah
diperoleh
nilai
r
hitung,
maka
sebelum
dikonsultasikan pada tabel r koefisien korelasi product moment, terlebih dahulu ditentukan derajat kebebasannya (df) dengan rumus sebagai berikut: Df = N – nr Keterangan: Df = Derajat Kebebasan (Degree of Freedom) N = Jumlah responden nr = Jumlah variabel yang dikonsultasikan
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif da Kualitatif R&D, h. 184.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
58
Selanjutnya memberikan interpretasi lebih lanjut dari uji hipotesis yang diperoleh yaitu antara koefisien hitung
dengan nilai table