BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J.Moleong (2006:45) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Ida Bagoes Mantra (2004:38) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada dalam masyarakat. Sedangkan Prof.Dr.Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu.
3.2.Tempat dan waktu Penelitian Penelitian Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga di JL.Kartini no.2 Salatiga. Waktu penelitian mulai berawal dari bulan Juli sampai Desember.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian Kualitatif, menurut Prof.Dr.Sugiyono (2009:215-242) teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi dokumentasi, gabungan ketiganya atau trianggulasi. Pengumpulan data dengan kuesioner hanya sebagai penguat untuk menentukan ke validan instrument peneliti dan memperkuat hasil wawancara. 1.Wawancara semi struktur dimana penelitian melakukan komunikasi dua arah dengan informan berdasarkan acuan daftar pertanyaan tipe
terbuka dengan menggunakan
pedoman (interview guide), selanjutnya dengan wawancara lebih mendalam (In depth interview).Wawancara lebih mendalam digunakan karena pedoman wawancara yang digunakan belum sepenuhnya dapat merekam pandangan informan yang tidak sepenuhnya dapat diprediksi sebelumnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui tentang dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran Di SMK Diponegoro Salatiga. Wawancara akan dilakukan kepada Kepala Sekolah, satu Guru Sertifikasi dan Guru yang belum sertifikasi. Jumlah keselurahan guru di SMK Diponegoro Salatiga adalah 33 Guru dan yang bersertifikasi 8 guru dan yang belum bersertifikasi 25 orang guru. 2.Observasi peneliti sebagai instrument kunci melakukan pengamatan secara seksama terhadap Dampak sertifikasi guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga. 3.Kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang akan dijawab langsung oleh Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga. Kuesioner ini dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan modus, ke validan instrument peneliti dan sebagai alat penunjang penilaian kompetensi pendidik supaya data wawancara semakin kuat. 4.Trianggulasi sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada tujuannya untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena tetapi lebih meningkatkan pemahaman penelitian terhadap apa yang telah ditemukan. Trianggulasi Fokus pengamatan pada penelitian ini mengamati beragam peristiwa yang dibutuhkan informasinya untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan teknik Trianggulasi atau gabungan.
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:171) Trianggulasi teknik adalah penggunaan beragam atau gabungan teknik pengungkapan data yang di lakukan kepada sumber data, menguji kredibilitas data dengan dengan Trianggulasi yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pengamatan ini akan di fokuskan kepada sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, melalui empat kompetensi guru
bersertifikasi maupun yang belum
bersertifikasi dan Kepala Sekolah di SMK Diponegoro Salatiga.
3.4 Unit pengamatan dan Unit Analisis 3.4.1 Unit Analisis Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) Unit Analisis merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat- sayarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru yang sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi serta peserta didik karena sesuai dengan masalah penelitian dan merupakan objek dari Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang dilihat dari Kompetensi guru.
3.4.2
Unit Pengamataan Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) konsep unit pengamatan dalam
penelitian adalah bagian kecil dari anggota unit analisis yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili unit analisis secara representative. Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi yang berjumlah 8 guru di antaranya 5 Guru Tetap Yayasan (GTY) dan 3 Guru Tidak Tetap (GTT) serta Guru yang belum Sertifikasi berjumlah 25 guru di antaranya 20 Guru Tetap Yayasan(GTY) dan 4 Guru Tidak Tetap (GTT), pemilihan unit pengamatan di dasarkan pada pertimbangan peneliti karena unit analisis tesebut dapat mewakili seluruh unit analisis yang berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam Diponegoro Salatiga. 3.5. Instrumen Penelitian
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Instrumen utama dalam penelitian kulitatif adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrument penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan Peneliti sebagai instrumen utama untuk mendukung memperoleh data maka dibuat daftar pertanyaan sebagai berikut: 3.1 TABEL INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK DIPONEGORO SALATIGA NO 1.
DAFTAR PERTANYAAN
Kompetensi Pedagogik
1.1. Bagaimana Bapak/Ibu menguasai karakteristik peserta didik dari aspek , moral,spriritual, sosial,kultural,emosional dan intelektual? 1.2. Bapak/Ibu memahami prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik? 1.3. Bagaimana Bapak/Ibu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pembelajaran yang diampu? 1.2. Menyampaikan pembelajaran menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di lapanagan? 1.3. Bapak/Ibu memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk meningkatkan pembelajaran serta mencapai tujuan dalam pembelajaran yang diampu? 1.4. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya? 1.5. Bagaimana Bapak/Ibu berkomunikasi secara efektif,empatik dan santun dengan peserta didik? 1.6. Bagaimana Bapak/Ibu hasil belajar siswa?
mengevaluasi
1.7. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran? 1.8. Apakah Bapak/Ibu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran?
SKOR 10
2.
Kompetensi kepribadian
1.1. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia? 1.2.Apakah Bapak/Ibu sudah berperilaku sebagai pribadi jujur? Bapak/Ibu sudah berikap 1.3.Apakah disiplin,arif dan berwibawa dilingklungan sekolahmaupun masyarakat? 1.4.Apakah Bapak/Ibu menunjukan etos kerja yang tanggung jawab yang tinggi?
5
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu menjunjung tinggi kode etik profesi guru? 3
4
Kompetensi sosial
Kompetensi Profesional
1.1. Apakah Bapak/Ibu bertindak objektif serta tidak diskriminaatif karena pertimbangan jenis kelamin,agama,ras,kondisi fisik,latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi? 1.2. Bapak/Ibu mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam menagatasi kesulitan belajar peserta didik? 1.3. Bagaimana Bapak/Ibu me beradaptasi di tempat bertugas di wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya? 1.4. Bapak/Ibu menyadari makhluk sosial dan memahami arti pentingnya berkomunikasi baik secara lisan,tertulis? 1.1. Apakah Bapak/Ibu Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu? 1.2. Apakah Bapak/Ibu Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu? 1.3. Bagaimana Bapak/Ibu Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif? 1.4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif?
4
5
5
Mutu Pembelajaran
1.5. Apakah Bapak/Ibu Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 1.1. Apakah Bapak/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran?
3
1.2.Apakah setelah ada program sertifikasi membuat anda untuk meningkatkan mutu pembelajaran? 1.3.Bagaimana anda mewujudkan setiap mata pelajaran yang anda ampu agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan berkualitas? 3.6. Teknik Analisis Data Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan menganalisis data. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif karena beberapa alasan, Pertama proses induktif dapat lebih bisa menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat pada data. Kedua, analisis induktif lebih bisa membuat hubungan peneliti-koresponden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusankeputusan tentang dapat atau tidaknya pengalihan suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pegaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. Dalam penelitian kualitatif, metode analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman (1984:1517) analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui tiga alur proses data reduction, data display, dan verification. Pengumpulan data
Reduksi Data
Penyajian data/ Data Display
Kesimpulan penarikan/Verifikasi
Gambar 1.1 Komponen-komponen analisis data model interaktif menurut
( Miles dan
Hubermen) Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dengan pengumpulan data pada saat berada di lapangan sampai seluruh data yang diperoleh jenuh dan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti berada dilapangan untuk melakukan wawancara, mengamati, mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dipimpin oleh kepala sekolah,Guru bersertifikasi maupun yang belum bersertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.Data mentah berupa hasil wawancara, pengamatan, dan dukumentasi yang didapatkan selama proses penelitian sesegera mungkin akan direduksi. Reduksi data dilakukan dengan merangkum data, memisahkan data yang penting dari data sampah, memilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan membuang data yang tidak diperlukan. Reduksi data harus dilakukan sesegera mungkin setelah data diperoleh agar setiap tahapan pengumpulan data terpadu oleh fokus yang jelas, sehingga observasi dan interview selanjutnya semakin terfokus, menyempit, dan menemui titik jenuh sehingga penelitian dapat segera diakhiri. Data yang sudah direduksi dapat disajikan dalam data display. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membuat bagan serta uraian singkat tentang hubungan antar kategori. Data display dapat memudahkan peneliti dan pembaca untuk memahami apa yang terjadi dalam latar penelitian. Tahap terakhir yang dilakukan dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan (Conclusion: drawing/ verifying). Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian yang telah ditentukan pada awal penelitian. Masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan dapat berkembang setelah penelitian berada dilapangan/ penelitian berakhir. Analisis data kualitatif merupakan upayah berlanjut berulang dan terus menerus.masalah reduksi data ,penyajian data dan penarikan kesimpulan/vertifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susun menyusun.dengan reduksi data bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan, mengarahkan,membuang yang tidak perlu mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dapat ditarik dan diverifikasikan
3.7. Pengujian Kredibilitas Data Data perlu dilakukan uji validitas dan reliabiltas data, uji validitas dilakukan untuk menguji apa data itu benar atau tidak. Data dari narasumber atau informant perlu diuji kevalitan / keabsahan data, untuk mengetahui keabsahan data yang diberikan, sedangkan reliabilitas bergunan untuk melihat ketetapan data dari nara sumber, pengujian keabsahan data dilakukan dengan :
3.7.1. Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan pengamatan dilakukan dari tanggal 13 Desember 2013 ini dilakukan agar data yang ada dirasa sudah jenuh atau tidak ada lagi data baru yang diperoleh dari lapangan. peneliti mengamati kembali data yang diperoleh melalui metode wawancara dan observasi.Peneliti melakukan perpanjangan pengamatan terhadap data yang hanya berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Dalam perpanjangan pengamatan ini peneliti menemui lima guru sertifikasi yang belum di wawancara sehinga semua data dirasakan sudah jenuh dan baik. 3.7.2. Meningkatkan Ketekunan Peneliti melihat kembali data yang diperoleh dilapangan berguna untuk mengecek kembali jika ada kesalahan dalam memasukan data. Peneliti mengecek data yang telah terkumpul dilapangan. Peneliti merasa bahwa data yang terkumpul belum jenuh masih ada data yang baru berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional dalam hal metode pembelajaran,pengusaan meteri yang diajarkan dan penguasaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran. Peneliti perlu mencermati dan bertanya mendalam dengan nara sumber tentang kompetensi yang dimiliki dan dampak apa yang dirasakan dengan adanya sertifikasi, peneliti mengecek kembali kebenaran data dilapangan dengan cara datang kembali kepada narasumber dan meminta nara sumber untuk memberikan informasi dengan jujur. Selain itu yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan bantuan nara sumber yang dianggap tahu yaitu kepada Kepala Sekolah dan guru. 3.7.3. Teknik Triangulasi Peneliti melakukan teknik triangulasi, sumber data, dan waktu. metode ini dilakukan untuk melihat keabsahan data dari nara sumber dalam metode ini peneliti menanyakan hal
pertanyaan yang sama pada nara sumber dengan teknik yang berbeda ketika teknik pertama wawancara dilakukan dengan cara terstruktur, tetapi pada teknik yang kedua dilakukan dengan teknik yang wawancara yang tidak terstuktur. Triangulasi sumber data dilakukan dengan menanyakan tema yang sama dengan nara sumber/informant yang berbeda untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh dari nara sumber sebelumya. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kepada nara sumber dengan pertanyaan yang sama kepada nara sumber yang berbeda, khususnya data yang berkaitan dengan dampak sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga peneliti menemukan dengan adanya guru sertifikasi belum mampu meningkatkan mutu, ini dapat diamati dari jawaban guru berkaitan dengan pemahaman kompetensi sebagian guru belum maksimal dalam penerapannya. Kompetensi sosial dan kepribadian dirasakan guru mudah dalam menerapkan tetapi Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik dalam menerapkkannya belum maksimal karena adanya keterbatasan fasilitas media seperti LCD sehinggga guru malas bergantian dan menggunakan dalam pembelajaran serta tindakan reflektif yang belum dilaksanakan secara rutin oleh guru.pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah yang membuat peserta didik bosan dan triangulasi waktu dilakukan dengan mewancara dengan nara sumber yang sama tetapi waktu yang berbeda. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kembali informasi yang sama kepada nara sumber diwaktu yang berbeda, pertama peneliti melakukan wawancara tempat nara sumber yaitu di sekolahan yaitu kepala sekolah,guru sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi tetapi karena wawancara kepada guru belum lengkap sehingga pada tahap kedua peneliti melakukan wawancara lagi di sekolahan mencari guru yang belum di wawancarai tempatnya diruang kerja masing-masing. Dari teknik ini peneliti memperolah data yang sama dari nara sumber tidak ada perbedaan seperti pemahaman empat kompetensi seluruh guru memahami dan menerapkan dengan baik pada kompetensi kepribadian dan sosial sedangkan penerapan kompetensi profesional dan pedagogik belum berjalan dengan baik.Tambahan informasi tidak ada yang baru.Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari narasumber ini sudah jenuh.
3.7.4. Analisis Kasus Negatif
Peneliti di dalam teknik ini memeriksa kembali data-data yang diperoleh dilapangan. Peneliti mengoreksi kembali data atau informasi untuk melihat apakah ada data yang berbeda dari data yang telah diperoleh. Peneliti melihat kembali data yang diperoleh berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat adanya kasus negatif yaitu baik guru yang sertifikasi maupun yang belum sertifikasi dalam menerapkan pemanfaatan teknologi ke dalam pembelajaran belum maksimal dapat di buktikan ketika peneliti observasi ke sekolah dari 33 guru hanya beberapa guru yang menggunakan alat media seperti LCD ketika pembelajaran berlangsung karena malas bergantian. Pembuatan RPP yang tidak sesuai atau tidak tepat dengan perencanaan, peneliti mengamati RPP yang di buat para guru yang seharusnya sesuai dengan perencanaan dan dapat mengembangkan sesuai kurikulum tetapi pada kenyataannya pembuatan RPP tidak tepat pembelajaran yang harus nya selesai 2 kali pertemuan tetapi pada kenyataanya selesai 3 hari serta belum maksimalnya guru dalam mengembangkan RPP dalam pembelajaran .
3.7.5. Melakukan Membercheck Peneliti melakukan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari nara sumber. Peneliti melakukan pengecekan kembali kepada beberapa nara sumber yang datanya masih diragukan oleh peneliti akan kebenaranaya. Peneliti melakukan membercheck yang paling banyak adalah terhadap data yang berkaitan dengan Pemanfaatan teknologi dan penguasaan meteri yang diajarkan oleh guru sertifikasi yang masih sama seperti sebelum menjadi guru sertifikasi.Peneliti melakukan pengecekan dengan datang langsung ke sekolah dan masuk kelas yang sedang diajar guru sertifikasi dan memperlihatkan guru tersebut mengajar masih monoton tanpa alat peraga hanya menjelaskan dan peserta didik mendengarkan,selain itu peneliti melihat salah satu RPP yang telah dibuat guru yang tidak sesuai dengan perencanaan
disebabkan adanya kegiatan sekolah yang tidak diduga sehingga
memperpanjang waktu pertemuan dalam menyelesaikan materi contohnya harusnya proses belajar mengajar dua pertemuan selesai tetapi karena adanya kegiatan sekolah yang tidak diduga pertemuan belajar mengajar menjadi tiga sampai empat pertemuan membaca materi yang diajarkan,ada juga guru yang menyuruh peserta didiknya untuk mencatat materi di papan tulis.Tetapi dengan pengecekan kembali dan datang ke lokasi serta ikut melihat
bagaimana situasi proses belajar mengajar di kelas, peneliti mendapat gambaran dari lokasi yang sesungguhnya.Kegiatan ini dilakukan pada saat peneliti melakukan perpanjangan pengamatan.
3.7.6.Uji validitas dan reliability instrumen Instrumen perlu di uji kevaliditasnya, peneliti menggunakan SPSS 16 dan instrumen ini hanya sebagai alat pelengkap dan penunjang supaya hasil wawancara dalam penelitian kualitatif ini semakin akurat.
NO 1 2
3
4 5
6 7
8 9 10 11
12 13
3.2. TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITY DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK DIPONEGORO SALATIGA BUTIRAN PERTANYAAN KEVALIDAN Valid Apakah Bpk/Ibu memahami membuat perencanaan yang sesuai untuk pembelajaran yang akan diajarkan? Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya membantu peserta Valid didik dalam menyusun kebutuhan belajar beserta hambatanhambatannya? Valid Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya memberi penjelasan peserta didik bahwa pembelajaran dirancang berdasarkan kompetensi bukan berdasarkan penilaian subyektif? Valid Apakah Bpk/ibu memahami seringnya penyusunan RPP akan berdampak baik untuk pembelajaran? Valid Apakah bpk/ibu memahami Memberi metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diajarkan? Apakah Bpk/Ibu memahami pemanfaataan teknologi dan Valid komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran? Apakah Bpk/Ibu memahami untuk menyediakan kegiatan Valid pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal? Valid Apakah Bpk/Ibu memahami cara menganalisis hasil penilaian dan hasil belajar ? Apakah Bpk/Ibu memahami menggunakan hasil penilaian dan Valid evaluasi untuk menentukan ketentuan ketuntasan belajar Apakah Bpk/Ibu memahami melalui ekskul dapat Valid mengembangkan potensi peserta didik? Apakah Bpk/Ibu memahami bersikap jujur, tegas dan Valid manusiawai kepada peserta didik dan lingkungan sekolah menjamin meningkatkan mutu pembelajaran? Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Berperilaku yang Valid mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia ? Apakah Bpk/ibu memahami pentingnya berperilaku disiplin,arif Valid
14 15 16 17
18 19 20
21 22 23
24
25 26 27
dan berwibawa dilingkungan sekolah maupun masyarakat? Apakah bpk/ibu memahami Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat disekitar? Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai seorang penasehat dan orangtua peserta didik? Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai makhluk sosial dan arti pentingnya berkomunikasi? Apakah Bpk/Ibu memahami dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran akan mengatasi kesulitan belajar peserta didik? Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada sesama guru? Apakah bpk/ibu Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunikasi ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif? Apakah bpk/ibu memahami menginterpretasikan meteri, struktur, konsep, dan pola piker ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran yang akan diajarkan? Apakah Bpk/Ibu memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diajarkan? Apakah Bpk/Ibu Memahami peserta didik harus mengerti tujuan pembelajaran yang akan diajarkan? Apakah bpk/ibu memahami pemilihan materi pembelajarn yang akan diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik? Apakah Bpk/ibu memahami kemampuan mengolah materi pelajaran yang akan diajarkan secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik? Apakah Bpk/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran? Apakah Bpk Ibu memahami dengan diadakan Sertifikasi menjamin peserta didik akan berkualitas? Apakah Bpk/Ibu memahami untuk selalu mewujudkan setiap mata pelajaran agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan berkualitas?
Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid
Valid Valid Valid
Valid
Valid Valid Valid
Tabel 3.2 Menunjukkan penyebararan angket yang berjumlah 27 pertanyaan yang berisi tentang pemahaman kompetensi terhadap kepala sekolah, guru sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi
dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga. Peneliti menganalisis hasil angket menggunakan SPSS 16 dari 27 pertanyaan semua menunjukkan instrument valid. Hasil temuan peneliti dalam tabel uji validitas dan realibility pemahaman kompetensi pedagogik yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,671 menjelaskan
Corrected Item-Total Correlation dari 10 pertanyaan menunjukkan hasil (0,590. 0,306. 0,490. 0,369. 0,494. 0,557. 0,658. 0,347.0,410.0,434). Kompetensi kepribadian yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,820 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari 5 pertanyaan menunjukkan hasil (0,690. 0,539. 0,803. 0,588. 0,461). kompetensi sosial yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,615 menjelaskan Corrected
Item-Total
(0,481.0,409.0,319.0,420)
Correlation dan
dari
kompetensi
4
pertanyaan
profesional
menunjukkan
yang
ada
hasil
dilampiran
menunjukkan reability 0,462 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari 5 pertanyaan menunjukkan hasil (0,576.0,338.0,365.0,345.0,432). Mutu pembelajaran yang ada dilampiran reability 0,843 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari 3 pertanyaan menunjukkan hasil (0,686. 0,758. 0,688).