13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 4 Katekan pada semester 1 tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok tentang bangun ruang. Alasan yang mendasari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan adalah hasil belajar Matematika siswa kelas VI di SD Negeri 4 Katekan kurang memuaskan yaitu rata-rata ulangan harian siswa hanya mencapai nilai 65 dengan nilai KKM 60. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada : a. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Oktober 2011 dengan alokasi waktu 2x35 menit ( 1 x pertemuan ). b. Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Nopember 2011 dengan alokasi waktu 2x35 menit ( 1 x pertemuan ). 3.1.3. Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan, semester I tahun 2011. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 16 orang yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sedangkan mata pelajaran yang dijadikan fokus dalam penelitian adalah mata pelajaran Matematika dengan materi pokok bangun ruang.
14
3.2. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh dan variabel terikat atau variabel terpengaruh. Variabel bebas (variabel pengaruh) adalah variabel independent yang memungkinkan munculnya variabel-variabel lain, sedangkan variabel terikat (variabel terpengaruh) adalah variabel dependent yang merupakan akibat dari variabel bebas (Arnadi Arkan, 2008: 4). Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas (independen) adalah pemanfaatan media bangun ruang dengan metode eksperimen (X), sedangkan variabel terikat (dependen) adalah hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan (Y). Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
X
Y Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel
3.3. Rencana Tindakan Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (IGAK Wardhani, 2007: 4). Langkah tindakan yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan model Kurt Lewin dengan melalui 4 Tahapan yaitu : a. Planning (Perencanaan) b. Acting (Tindakan) c. Observasing (Pengamatan) d. Reflecting ( Refleksi)
15
Bentuk penelitian tersebut bila digambarkan adalah sebagai berikut ; Perencanaan Awal Refleksi
Tindakan dan Observasi Perencanaan Ulang Refleksi
Tindakan dan Observasi Hasil
Gambar 3.2 Langkah Penelitian (Panduan Dirjen PMPTK Depdiknas, 2008) Siklus 1 a. Perencanaan Menyediakan perangkat penelitian meliputi : Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a) Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan (b) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), (c) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), (d) Sumber / Alat / Metode, (e) Penilaian, dapat berupa : Lembar Observasi siswa dan Lembar Kerja Siswa. b. Pelaksanaan 1. Guru menunjukkan contoh bangun ruang.
16
2. Menggunakan model bangun ruang berongga untuk menunjukkan jumlah sisi dan titik sudut serta menggunakan model bangun ruang kerangka (berupa jaring-jaring bangun ruang) untuk menunjukkan jumlah rusuk. 3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 4. Setiap siswa menghitung banyaknya sisi, rusuk dan titik sudut dari bangun ruang. 5. Setiap siswa mengukur panjang rusuk dan panjang setiap bagian dari sisi-sisi bangun ruang, seperti panjang, lebar, tinggi, jari-jari dan diameter bangun ruang. 6. Selanjutnya dengan bimbingan guru, setiap siswa berdiskusi dengan masingmasing kelompoknya untuk menentukan rumus luas permukaan bangun ruang. 7. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menghitung luas permukaan bangun ruang. c. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan terhadap hasil evaluasi siswa. d. Refleksi Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar siswa maka hal-hal yang perlu direfleksi berkaitan dengan : 1. Apa yang telah dicapai dan belum dicapai siswa dalam menggunakan rumus luas permukaan bangun ruang. 2. Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran siklus I. Siklus II a. Perencanaan Menyediakan perangkat penelitian meliputi : Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a) Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan; (b) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK); (c) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM); (d) Sumber / Alat / Metode; (e) Penilaian, dapat berupa : Lembar Observasi siswa dan Lembar Kerja Siswa.
17
b. Pelaksanaan 1. Siswa menunjukkan jaring-jaring bangun ruang yang telah dibuat sebelumnya. 2. Siswa tukar-menukar jaring-jaring bangun ruang miliknya dengan teman sebangku. 3. Siswa memperhatikan jaring-jaring bangun ruang yang dipajang guru di depan kelas. 4. Setiap siswa mengukur panjang masing-masing rusuk bangun ruang. 5. Siswa menggunting jaring-jaring bangun ruang sesuai dengan polanya. 6. Siswa membentuk suatu bangun ruang dari model jaring-jaring bangun ruang. 7. Siswa mengelompokkan sisi-sisi bangun ruang yang sama dan sebangun. 8. Guru memberikan tugas yang kepada siswa. 9. Guru membimbing siswa untuk menggunakan rumus luas permukaan dalam menyelesaikan tugas. c. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan terhadap hasil evaluasi siswa. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar mengajar hampir sama pada siklus sebelumnya. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Setelah tahap refleksi dan siklus II selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 3.4. Indikator Kerja Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melalui penggunaan media bangun ruang dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung luas permukaan bangun ruang pada mata pelajaran Matematika kelas
18
VI semester 1 SD Negeri 4 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa yang mencapai batas nilai KKM minimal 13 anak dari jumlah siswa 16 anak. Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam menghitung luas permukaan bangun ruang dapat dilihat dari : a. Meningkatnya keterampilan siswa dalam menghitung luas permukaan bangun ruang dengan rata-rata minimal 60. b. Meningkatkan aktivitas belajar siswa secara aktif dalam proses pembelajaran minimal 75. 3.5. Data dan Cara Pengumpulan Data adalah segala keterangan mengenai variabel yang akan diteliti (Purwanto, 1997 : 89). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a. Data mengenai jumlah siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan Tahun Ajaran 2011/2012. b. Data hasil belajar siswa dalam menghitung luas permukaan bangun ruang kelas VI SD Negeri 4 Katekan Tahun Ajaran 2011/2012. c. Data mengenai prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan Tahun Ajaran 2011/2012. Data yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dalam menghitung luas permukaan bangun ruang dengan media bangun ruang melalui tahapan sebagai berikut : a. Tes Tes ini diperlukan untuk mengukur tingkat ketercapaian pemanfaatan media bangun ruang dengan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar Matematika. Alat pengumpulan data yang berupa teknis tes dibagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk siklus 1 dan butir soal tes untuk siklus 2 yang menggunakan tes esai sebanyak lima soal tiap siklusnya. b. Observasi Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Observasi berarti pengamatan
19
dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran di kelas guna mengumpulkan data secara kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa yang bertujuan untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat tindakan yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. 3.6. Validitas dan Reliabilitas Uji coba tes dilakukan di SD Negeri 4 Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan. 3.6.1. Uji Validitas Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Suharsimi, 2009: 69). 3.6.2. Uji Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. (Ghozali, 2004:111). 3.7. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut : a. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (pre test dan post test) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 60 ini jumahnya sekitar 75 % dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan
20
menggunakan rumus : Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut : Ketuntasan individual =
Ketuntasan klasikal =
Jumlah nilai x 100 % Jumlah nilai maksimal
Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah seluruh siswa
x 100 %
Keterangan Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 60 Ketuntasan klasikal : Jika > 75 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 60. b. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa serta guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Data ini hanya sebagai data pendukung.