24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan bentuk Quasi Eksperimen pretes–postes, Nonequivalen control group design, Sugiono (2013, hlm, 116). Dalam penelitian ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dipilih secara random. Desain penelitian dinyatakan dalaam gambar 3.1 berikut:
Kelompok
Pretest
Perlakuan
Postes
(R)E
O1
XE
O2
(R)K
O1
XK
O2
Gambar 3.1 Quasi Eksperimen pretes–postes, Nonequivalen control group design (Sugyiono, 2013, Hlm. 116) Keterangan: (R)E
= kelompok eksperimen
(R)K = kekompok Kontrol XE
= Perlakuan pada kelompok eksperimen
XK
= Perlakuan pada kelompok kontrol
O1
= Pretest
O2
= Postes
Dalam desain ini ada dua kelmopok yang akan diberikan perlakuan, kelompok pertama dengan perlakuan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan kelompok ke-dua dengan model pembelajaran konvensional. Sebelum diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok tersebut, sampel diberikan pretest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum perlakuan. Dan setelah diketahui hasilnya maka diberikanlah perlakuan, sehingga setelah diberikan perlakuan Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
akan kembali diuji dengan bentuk postes guna mengetahui hasil dari perlakuan tersebut. B.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugyiono (2013, hlm. 117) mengatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Senada dengan pernyataan yang dikemukakan Arikunto (2010, hlm. 173) bahwa populasi adalah “keseluruhan objek”. Adapun Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV MI PASIR AWI BEAS yang berjumlah 50 orang. 2. Sampel Sugyiono (2013, hlm. 118) mengatakan bahwa sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam pengambilan sampel harus mewakili karakteristik populasi. Senada dengan itu Sampel adalah ”sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto, 2010 hlm 174). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD yang terpilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas IV A dan kelas IV B yang menjadi kelas Kontrol. Yang perinciannya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Sampel Kelas Kontrol dan Eksperimen No
Kelas
Jumlah Siswa
Sampel
1
IV –A
25
25
2
IV –B
25
25
Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
C. Instrumen Penelitian Arikunto (2010, hlm. 192) mengatakan bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Senada dengan yang dikemukakan Sugyono (2013, hlm. 148) bahwa instrument adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dan pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat yang baik. Adapun instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Tes “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk
mengukur
keterampilan,
pengetahuan
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2010, Hlm. 193). Pada penelitian ini instrument tes digunakan untuk mendapatkan data konsepsi siswa, tes hasil belajar digunakan untuk melaksanakan evaluasi akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur dan mendeskripsikan tentang konsepsi akhir siswa yang dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (postest) dalam bentuk muliple choice (pilihan Ganda) terhadap kedua kelompok eksperimen. a. Validitas Isi Sugyono (2013, hlm. 182) mengatakan bahwa “Dikarenakan instrument ini berbentuk tes maka dalam pengujiannya dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang diujikan”. Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi yang seharusnya dievalusai. Uji validitas adalah uji kesanggupan alat ukur dalam menguji yang sebenranya. Uji coba ini dilakukan dengan mengkorelasionalkan skor item-item dengan skor total. Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digiunakan korelasi point Biserial, hal itu dagambarkan dalam rumus dibawah ini pada halaman 27.
Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
r pbi =
Mp Mt SD
p q
Gambar 3.2 Rumus Validitas Isi (Sugyono, 2013, Hlm. 182) Keterangan: r
pbi
Mp
= koefisien korelasi biserial = rerata skor dari subyek yang menjawab benar bagian butir
yang
dicari validitasnya. Mt
= rerata skor total
SD
= standar deviasi skor total
P
= proporsi siswa yang menjawab benar
Q
= proporsi siswa yang menjawab salah (1-p)
Kriteri pengujian: Jika harga rpbi lebih besar dari harga rtabel (rpbi > rtabel) maka butir soal tersebut valid. Harga rtabel diperoleh dari r (1-α, N) dan taraf signifikansi (α) sebesar 5%. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas penilaian adalah ketepatan tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui soal yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau tidak tetap. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap atau relative sama. Instrument disebut reliable mengandung arti bahwa instrument tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya. Uji reliabilitas dapat diuji dengan rumus yang ditemukan Kuder dan Richardson atau dikenal dengan rumus K-R.20. yang digambarkan pada halaman 28. Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
k
2
b r 11 = 1 2 k 1 t
Gambar 3.3 Rumus K-2 20 Keterangan: r 11 k
= reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 = jumlah varians butir
t2
= varians total Tabel 3.2 Kriteria Uji Reliabilitas Interval Koefisien
Kriteria
0,00-0,20
Kecil
0,21-0,40
Rendah
0,41-0,70
Sedang
0,71-0,90
Tinggi
0,91-1,00
Sangat Tinggi
Hasil perhitungan uji realibilitas kemudian disamakan dengan nilai r table, jiak r hitnung ≥ r table amak instrument belajar reliable dan jika r hitung kurang ≤ r table maka instrument belajar tidak reliable. c. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak sulit dan tidak terlalu mudah. Bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal disebut Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
indeks kesukaran (difficulty Index). Untuk dapat mengukur tingakt kesulitan soal dapat digunakan rumus pada halaman 29 berikut.
𝐓𝐊 =
𝐑𝐔 − 𝐑𝟏 𝟐𝐧
Gambar 3.4 Rumus Tingkat Kesukaran Soal Keterangan: TK
= Tingkat kesukaran satu butir soal tertentu
RU
= Jumlah testi kelompok unggul yang menjawab benar
R1
= Jumlah testi kelompok asor yang menawab benar
N
= 27% dari seluruh testi
Tabel 3.3 Kriteria tingkat kesukaran soal Interval koefesien
Kriteria
0,00≤TK≤3,00
Sukar
0,30≤TK≤7,00
Sedang
0,70≤TK≤100
Mudah
d. Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi Prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang (lemah prestasinya). Cara penghitungan daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus berikut ini.
RU − R1
Rizqi Affan, 2015 DP = PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL n BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Gambar 3.5 Rumus Daya Pembeda Keterangan: DP = Daya pembeda RU = Jumlah testi kelompok unggul yang menjawab suatu soal R1 = Jumlah testi kelompok asor yang menjawab benar suatu soal n
= 27% dari seluruh testi Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Soal Interval Koefesien
Kriteria
0,00-0,20
Kurang
0,21-0,29
Cukup
0,41-0,70
Baik
0,71-1,00
Sangat baik
2. Non Tes a. Interview (wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil, Sugiyono (2013 hlm 194). b. Observasi Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang mempunya ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengna teknik lain yaitu wawancara dan
quisioner.
Sutrisno
hadi
dalam
sugiyono
(2013,
hlm
203)
Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
mengemukakakn bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Pelaksanaan observasi ini dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung, pengamat sekaligus observer mengamati siswa pada setiap proses-proses pembelajaran atau thap-tahap model pembelajaran yang dijadikan treatment. Pada observasi ini peneliti terjun langsung menjadi observer atau terlibat dalam kegiatan sehari-hari.dengan menjadi partisipan atau berperan langsung peniliti berharap bisa mendapatkan data dengan akurat, lengkap dan tajam. D. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian pada umumnya. Penulis menemukan beberapa masalah terkait dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar yang berdampak pada hasil belajar siswa dan menurunkan kualitas pendidikan siswa. Berdasarkan hal itu penulis mencoba mengimplementasikan
model
pembelajaran
yang
berdasarkan
faham
konstruktivisme untuk memberikan sentuhan pembelajaran yang bermakna dan model yang diimplementasikan adalah learning Cycle 5E dengan harapa bisa memberikan kontribusi penting dalam dunia pendidikan umumnya. Langkahlangkah dalam penelitian ini diawali dengan menemukan masalah di sekolah dan dilanjutkan dengan kajian solusi sementara pemecahannya. Dan setelah di dapatkan solusi sementara itu maka dilanjutkan dengan pengujian solusi tersebut ke lapangan dengan harapan bisa memberikan konstribusi positif. Dalam perjalanannya tahapan-tahapan penelitian ini dilaksanakan sesuai prinsip penelitian pada umumnya. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik statistik Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
karena data yang peneliti ambil merupakan data kuantitatif, sedangkan analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana dan
regresi ganda.
sebelum melakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas. 1. Uji Normalitas Digunakan untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan untuk untuk uji normalitas data yaitu Chikuadrat dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013 hlm. 241) pada halaman 32 berikut ini.
X
2
2 fo fh
fh
Gambar 3.6 Rumus Chi-Kuadrat Keterangan:
X2
= Chi-kuadrat
fo
= frekuensi yang diperoleh dari smpel
fh
= frekuensi yang diharapkan dari populasi Dengan kriteria bahwa jika Chi-kuadrat hitung lebih kecil daripada
Chi-kuadrat table dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) = k-1 atau p = 0,5maka sebaran datanya berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan aflikasi SPSS.16.0 For Windows. 3. Uji t (t-test) Dua Sampel Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Uji t dua sampel ini tergolong uji perbandingan (uji komparatif) tujuan dari uji t ini adalah untuk membandingkan atau membedakan kedua data variable sama atau berbeda. Kegunaan uji komparatif ini adalah untuk menguji kemampuan generalisasi. Rumus uji-t dua sampel:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑋1 − 𝑋2 𝑆12 𝑆22 𝑛1 + 𝑛2 − 2. 𝑟
𝑆1 𝑆 +( 2 ) 𝑛1 𝑛2
Gambar 3.7 Rumus Uji-T Dua Sampel Keterangan: r
= Nilai korelasi 𝑋1 dengan 𝑋2
𝑛1 , 𝑛2 = Jumlah sampel 𝑋1
= Rata-rata sampel ke-1
𝑋2
= Rata-rata sapel ke-2
𝑆1
= Standar deviasi sampel ke-1
𝑆2
= Standar deviasi sampel ke-2
𝑠12
= Varians sampel ke-1
𝑠22
= Varians sampel ke-2
4. Uji Gain Ternormalisasi Uji gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan antar nilai pretes dan postes perhitungan gain ternormalisasi menggunakan rumus:
𝑔=
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
Gambar 3.8 Rumus N-Gain Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Berikut tabel interpretasi gain ternormalisasi guma memberikan klasifikasi penggolonan klasifikasi gain. Tabel 3.5 Interprestasi Gain Ternormalisasi Gain
Klasifikasi
g > 0,7
Gain tinggi
0.3 < g ≤0,7
Gain sedang
g≤0,3
Gain rendah
5. Uji Scheffe Uji scheffe dilakukan untuk melihat letak perbedaan kemampuan keterampilan proses pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelas Kontrol untuk menghitung uji scheffe dilakukan secara manual dengan rumus :
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
(𝑥1 − 𝑥2 )2 = 1 1 𝑅𝐽𝐾𝑖 𝑛 + 𝑛 (𝑘 − 1) 1 2 Gambar 3.9 Rumus Uji Schfee
Keterangan: 𝑥1
= Rerata sub kelompok pertama
𝑥2
= Rerata sub kelompok kedua
𝑛1
= Banyak anggota kelompok pertama
𝑛2
= Banyak kelompok kedua
Rizqi Affan, 2015 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR KELAS IV MI PASIRAWIBEAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu