BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuantitatif. Karena adanya perlakuan dan adanya kontrol sebagai pembanding untuk objek yang diteliti. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara hewan kontrol, hewan yang diberikan perlakuan dengan Audioterapi Brainwave selama 30 menit, 1 jam, 3 jam dan 6 jam/hari . B. Desain penelitian Desain penelitian ini mengggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan masing-masing pemberian 4 perlakuan yang berbeda dan kontrol . Perlakuaan yang digunakan adalah : 1) Kontrol 2) Diberi audioterapi Brainwave selama 30 menit 3) Diberi audioterapi Brainwave selama 60 menit 4) Diberi audioterapi Brainwave selama 3 jam 5) Diberi audioterapi Brainwave selama 6 jam
35
36
Kontrol Mencit (Mus muscullus) 30 menit
60 menit
Meningkatkan Daya memori belajar Mencit (Mus muscullus)
3 jam
Audioterapi Brainwave
6 jam Efektif/tidaknya terhadap Peningkatan daya memori belajar Mencit (Mus muscullus)
Bagan 3.1. Desain Penelitian
Banyaknya pengulangan yang dilakukan (replikasi) untuk setiap kelompok perlakuan diperoleh dari perhitungan dengan rumus mengacu kepada Suhaerah (2014, h. 75) sebagai berikut : ( t-1 ) ( r-1 ) ≥ 15 ( 5-1 ) ( r-1 ) ≥ 15 4 ( r-1 ) ≥ 15 4r – 4 ≥ 15 4r ≥ 15 + 4 4r ≥ 19 r ≥ 5
37
Keterangan : t
: Perlakuan (treatment)
r
: Pengulangan ( replication)
15 : Faktor derajat kebebasan umum Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah pengulangan yang dilakukan untuk setiap perlakuan ialah r ≥ 5. Mencit digunakan dibagi menjadi 4 perlakuan yang diberikan perlakuan pemberian Audioterapi Brainwave. Berikut ini merupakan Desain penelitian dan tabel rancangan penelitian yang disajikan dalam bagan dan tabel.
A1
B1
C1
D1
E1
A2
B2
C2
D2
E2
A3
B3
C3
D3
E3
A4
B4
C4
D4
E4
A5
B5
C5
D5
E5
Tabel 3.1. Tabel Rancangan Penelitian Keterangan : A, B, C, D dan E : Perlakuan 1, 2, 3, 4 dan 5
: Pengulangan
A1
Pengulangan Perlakuan
38
Pada akhir penelitian dilakukan uji Object location memory task guna untuk menentukan ke efektivitasan dari penggunaan Audioterapi Brainwave terhadap memori belajar mencit . Dimana pada saat pada H-3 sampai H-2 dilakukan lah proses habituation atau penyesuaian mencit terhadap lingkungannya (pada box) agar mencit tidak stress dengan lingkungan yang baru, pada H- 1 dilakukan training day dan hari H merupakan testing day. Untuk menghilangkan jejak antara satu mencit 1 dengan mencit lainnya disemprotkan etanol 70 % dengan jeda selama 3 menit untuk melakukan uji kepada mencit lainnya.
Gambar 3.1 Uji object location memory task Sumber : http://med.stanford.edu
39
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Mencit (Mus muscullus) yang didapatkan dari Pasar Baros, Cimahi. Populasinya sebesar 25 mencit jantan dengan berat 20-40 gram. Seluruh kelompok perlakuan kecuali kontrol, diberikan Audioterapi Brainwave setiap harinya selama 2 minggu. 2. Sampel Sampel didapatkan dari populasi yang diambil sesuai dengan kelompok perlakuan. Uji memori belajar Mencit dilakukan dengan uji Object-location memory task yang dilakukan pada minggu terakhir penelitian . Yaitu, pada H-3 sampai H-2 dilakukan lah proses (habituation) agar mencit tidak stress dengan lingkungannya yang baru, pada H-1 dilakukan (training day) dan hari H merupakan (testing day) atau hari di uji nya mencit–mencit yang diteliti lalu dibandingkan hasilnya dengan kontrol dan dari satu perlakuan dengan perlakuan lainnya D. Instrumen Penelitian Data diperoleh setelah melakuakan pengamatan dengan cara mengukur daya memori belajar pada Mencit (Mus muscullus). Kemudian data dipetakan dalam instrumen berupa format seperti tertera pada Tabel 3.2 berikut untuk selanjutnya dipakai dalam analisis statistik dengan menggunakan program SPSS 23 Windows.
for
40
Test
Variabel
% waktu eksplorasi
% waktu eksplorasi
objek
Novel object dalam
dalam
fase
Training
Object
terukur
t1
t2
d1
d2
A1+A2
A1n+
A1n-A2
A2/(A1n+A2)
fase test
tA2/(tA1+tA2)x100
tA1n/(tA1n+tA2)x100
location
A2
Tabel 3.2. Instrumen Penelitian Sumber: The Object Recognition Task: A New Proposal for the Memory Performance Study Keterangan : t1 : total waktu eksplorasi 2 objek A1 dan A2 pada fase training t2 : total waktu eksplorasi objek familliar dan novel (A1n dan A2) pada fase test d1 : discrimination index d2 : discrimination ratio A1/A1n: Objek yang Familliar A2 : Objek novel atau yang ditukar posisinya tA1 : Waktu eksplorasi pada objek A1 tA2/ A1n : Waktu eksplorasi pada objek A2
E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan yang dilakukan dibagi menjadi beberapa tahap : a. Tahap persiapan dan perlakuan : 1. Membeli mencit di Pasar Baros ,Cimahi
41
2. Mengelompokan
mencit
kedalam
5
kelompok
yaitu
kelompok
kontrol,perlakuan 1,2.3 dan 4. Setiap kelompoknya terdiri dari 5 pengulangan (5 mencit). 3. Diperdengarkan Audioterapi Brainwave melalui speaker selama 2 minggu sesuai dengan perlakuan yang diberikan b. Tahap uji 1. Pada hari H-3 dan H- 2 pada saat penelitian berakhir, mencit dibiasakan dulu didalam box selama 2 hari dalam waktu masing – masing selama 10 menit proses ini dinamakan dengan habitutaion 2. Pada hari H-1 mencit disebut dengan training day. Disini mencit diberi waktu selama 3 menit untuk mengamati 2 buah objek. 3. Pada hari H mencit di uji dengan uji object-location memory task dan waktu yang diberikan 3 menit untuk 2 objek lalu diuji dari ke 2 objek itu salah satu objek tersebut dipindahkan lokasi
dan hitunglah sniffing time
dan
discrimination time dengan aplikasi SPSS.
F. Rancangan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian untuk menguji hipotesis lebih lanjut efektivitas penggunaan Audioterapi Brainwave terhadap daya memori belajar Mencit (Mus muscullus) dari semua kelompok berdasarkan perlakuan (pemberian Audioterapi Brainwave) dilakukan test Object location memory task. Data utama yang diukur adalah sniffing time (seberapa seringnya Mencit mencium objek asing) pada t1 (fase training) dan t2 (fase test) masing-masing kelompok dianalisis
42
menggunakan uji One sample t-test. Setelah dianalisis dengan uji One sample ttest, Lalu dianalisis menggunakan uji Paired sample t-test untuk mengetahui perbedaan pada saat fase training dan fase test. d1 (discrimination index) dan d2 (discrimination ratio) dianalisis menggunakan ANOVA one way . Seluruh data dianalisis dan diolah dalam aplikasi SPSS 23 for Windows .