BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Explanatory research yaitu penelitian yang
menghubungkan antara variabel melalui pengujian hipotesa yang telah
dirumuskan, yaitu menjelaskan antara variabel bebas (tinggi siku) dan variabel terikat (perasaan kelelahan) dengan menggunakan metode survey. Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel tertentu dari satu populasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah cross-sectional oleh karena variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur secara bersamaan (point time approach) 22) B. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah tempat pemotong rambut madura di kecamatan Semarang Timur yang berjumlah 24 tempat yang tersebar di 10 Kelurahan. Satu tempat pemotong rambut terdapat 1 atau 2 orang pemotong rambut yang keseluruhannya berjumlah 30 orang pemotong rambut. 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposif sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya23). Ketentuan sampel diambil sebagai berikut : a. Usia berkisar antara 20-45 tahun. b. Masa kerja lebih dari 1 tahun c. Status kesehatan pada saat penelitian dalam keadaan sehat yaitu tidak sakit dan tidak baru sembuh dari sakit. Berdasarkan kriteria atau ketentuan di atas maka sampel yang diambil adalah semua pekerja pemotong rambut madura di Semarang Timur dari 10 Kelurahan dengan jumlah sampel 30 orang.
C. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Variabel a. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah sikap kerja (tinggi siku). b. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah perasaan kelelahan. c. Variabel terkendali 1) Umur 2) Masa Kerja 3) Status kesehatan 4) Lama istirahat selama bekerja 2. Definisi Operasional a. Tinggi siku pada saat memotong rambut Tinggi siku di ukur dari ujung kaki pada posisi berdiri sampai dengan tinggi siku saat memotong rambut dengan kriteria sebagai berikut: Jenis pekerjaan teliti letak tinggi objek diatur 10 cm diatas tinggi siku maksimum dan minimum. Satuan
: cm
Skala
: Rasio.
b. Kelelahan Gejala-gejala dari kelelahan umum yang dirasakan oleh pekerja pada saat bekerja atau sesudah bekerja. Alat untuk mengukur perasaan lelah dilakukan dengan pengisian kuesioner, yaitu dengan menjawab seluruh pertanyaan pada Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Pengukuran perasaan lelah dengan menggunakan KAUPK2 ini terdiri dari 17 pertanyaan tentang keluhan dan gejala subyektif akibat kelelahan kerja. Setiap pertanyaan terdiri atas 3 pilihan jawaban yaitu sering, jarang, dan tidak pernah, dimana skor tiap pilihan adalah 2, 1 dan 0. kemudian skor dari seluruh pertanyaan dijumlahkan. KAUPK2 ini telah teruji validitas dan realibilitasnya 21
Kriteria penilaian sebagai berikut :
1. Skor 18-34 adalah dikategorikan sering mengalami perasaan lelah 2. Skor 1-17 adalah dikategorikan jarang mengalami perasaan lelah 3. Skor 0 adalah dikategorikan tidak pernah mengalami perasaan lelah. Skala
: Interval.
c. Umur Umur adalah adalah jumlah tahun kelahiran responden pada saat dilakukan wawancara dihitung berdasar ulang tahun terakhir. Satuan
: tahun
Skala
: rasio
d. Masa kerja Masa kerja adalah masa tenaga kerja mulai bekerja memangkas rambut sampai tahun saat dilakukan penelitian. Satuan
: tahun
Skala
: rasio
e. Status kesehatan adalah keadaan kesehatan tenaga kerja pada saat dilakukan penelitian yaitu tidak sakit dan tidak baru sembuh dari sakit. Skala
: nominal.
f. Lama istirahat selama bekerja Adalah waktu yang digunakan pekerja untuk melakukan istirahat selama melakukan pekerjaan. Satuan
: jam
Skala
: rasio
D. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah : a) Kuesioner untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dialami pekerja saat bekerja dan setelah bekerja. b) Meteran tukang kayu untuk mengukur tinggi kursi. c) Pita ukur/meteran tukang jahit untuk mengukur antropometri tubuh dengan berdiri.
d) Microtoise adalah alat mengukur tinggi badan. 2. Sumber Data a. Data Primer Data yang diperoleh dari pengukuran, observasi dan quesioner yang diisi oleh pekerja pemotong rambut. b. Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan adalah dari pihak-pihak yang secara tidak langsung dan buku-buku referensi yang menunjang penelitian. E. METODE PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 1. Pengolahan data. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a. Editing data Pada proses ini dilakukan pemeriksaan terhadap semua hasil ukur penelitian untuk bila terdapat data yang salah dan bila ditemukan akan dilakukan konfirmasi terhadap data tersebut. Jadi proses ini juga dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan isi kuesioner dan konsistensinya. b. Koding data Memasukkan jawaban-jawaban ke dalam bentuk kode untuk memudahkan dalam menganalisis. c. Entry data Memasukan data untuk dianalisis. d. Tabulasi data Bentuk analisis yang dibuat dalam bentuk tabel. 2. Analisis Data. Analisis data dimaksudkan sebagai kegiatan yang bertujuan mengetahui antar variabel. Untuk melakukan analisis data, teknik analisis yang digunakan adalah : a. Analisis Univariat Analisis distribusi frekuensi masing-masing variabel. b. Analisis Bivariat
Pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi. Untuk mengetahui ada tidaknya dua variabel yang diduga berhubungan digunakan uji bivariate, sedangkan uji statistik yang digunakan adalah Pearson Product Momen dengan uji distribusi kenormalan data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, dengan tingkat kepercayaan 95% dan ά=0,05.